Fungsi Public Relations Kegiatan Public Relations

2. Memberi advice dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan public relations mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan dan lain-lain. 3. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar publik tetap informed tentang segala aktivitas dan perkembangan badan itu. 4. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu. Abdurkhman, jjjkk 2001:39. Tugas public relations adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui tampilan visual kepada publik. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum publik. 3. Memperbaiki citra atau image organisasi. 4. Tanggung jawab sosial, dimana Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. 5. Melaksanakan komunikasi persuasif yang timbal balik kepada publik. Public Relations harus mengabdi kepada kepentingan umum, oleh karena itu diangkat oleh manajemen tetapi tugas dan pekerjaannya adalah melayani publik dan kepentingan umum. Tugas Public Relations ke dalam membina hubungan harmonis antara manajer beserta stafnya dengan para karyawan; mengusahakan agarpara karyawan bekerja dengan senang dan merasa puas; meneliti perasaan, kesulitan dan keinginan para karyawan. Sedang tugas Public Relations ke luar adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik ektern, memperkenalkan produk, meningkatkan jumlah langganan, dan sebagainya. 2.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Konsep “Pengorganisasian” dan konsep “Organisasi” begitu lazim dalam kehidupan sehari-hari, tidak mengeherankan apa bila organisasi mengabaikan kepelikannya. Memahami kehidupan organisasi lebih sekedar mendefinisikan pemgorganisasian, organisasi dan komunikasi organisasi. Konsep ini dapat digunakan dalam berbagai cara dengan berbagai konsekuensi, peranan yang dimainkan komunikasi dalam studi organisasi bergantung pada bagaimana organisasi itu dipahami. Komunikasi organisasi lebih dari pada sekedar apa yang dilakukan organisasi- organisasi. Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah anak yang sah dan bermanfaat, meskipun kita mengakui nilai keberadaan teoritis, praktis dan pengkritik dalam suatu buku pengantar semua kebutuhan tidak dapat dibahas secara merata. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal. Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman: 1. Teori tradisi posisional Meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan h formal untuk mencapai tujuannya. 1 Teori tradisi hubungan antar pribadi Meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi Wiryanto. 2005. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. Organisasi dan komunikasi istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana. Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan- pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan. Sendjaja 1994 menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut: • Fungsi informatif yaitu Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. • Fungsi regulatif yaitu fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. • Fungsi persuasif, alam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.