36
3.5. Pengamatan
3.5.1.
Analisis data hasil survai
Pengamatan  terhadap  hasil  survai  dilakukan  berdasarkan  lembar  kuesioner  yang
telah diisi. Hasil survai pada lembar kuesioner yang ditujukan kepada toko penjual formalin,  nelayan,  pengecer  dan  penjual  dimasukkan  ke  dalam  tabel.  Kemudian
data  tersebut  dianalisis  secara  deskriptif.  Melalui  survai  berupa  wawancara tersebut  diharapkan  dapat  memberikan  informasi  mengenai  alur  distribusi
formalin  di  Kota  Bandar  Lampung  dan  apakah  masih  terdapat  penggunaan formalin dalam pengawetan ikan laut segar. Dugaan alur distribusi formalin secara
ilegal  hingga  sampai  kepada  nelayanpenjual  ikan  didasarkan  atas  pengamatan, penelusuran  kepada  agendistributor  formalin  dengan  wawancara  dengan  pihak
terkait.  Data ini juga diharapkan dapat  memperkuat  hasil pengujian sampel  yang akan diuji.
3.5.2. Analisis hasil pengamatan sampel
Pengamatan dilakukan pada masing-masing sampel dengan mengamati perubahan warna  yang  terjadi  pada  masing-masing  sampel.  Jika  sampel  yang  diuji  berubah
warna  menjadi  ungu,  berarti  sampel  tersebut  positif  mengandung  formalin.  Data hasil  kedua  pengamatan  tersebut  dimasukkan  ke  dalam  tabel  untuk  kemudian
dianalisis secara deskriptif. Data ditampilkan dalam bentuk Tabel dan Gambar.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan,  maka  dapat  diperoleh  kesimpulan
sebagai berikut: 1.
Berdasarkan  hasil  pengujian  di  laboratorium  terhadap  52  titik  pengambilan sampel cairanair es sebagai media penyimpananpengawetan ikan laut segar,
yaitu: PPI Gudang Lelang Teluk Betung 10 kapal, PPI Lempasing 7 kapal, mobil  boxpick  up  pengangkut  ikan  6  mobil  serta  beberapa  pasar  di  Kota
Bandar Lampung Pasar Cimeng sebanyak 6 penjual, Pasar Koga sebanyak 4 penjual,  Pasar  Tamin  sebanyak  4  penjual,  Pasar  Tugu  sebanyak  10  penjual
dan  Pasar  Way  Halim  sebanyak  5  penjual,  terdapat  2  sampel  yang  berasal dari  Kapal  Cantrang  di  PPI  Lempasing  yang  positif  mengandung  formalin,
sedangkan semua sampel lainnya adalah negatif. 2.
Terjadi  penyimpangan  distribusi  dan  penggunaan  formalin  di  Kota  Bandar Lampung,  yang  mana  nelayan  baik  di  kapalperahu,  distributor  maupun
penjual eceran retailer diduga kuat mendapatkan formalin secara ilegal, baik dari  Pengguna  Akhir  PA-B2,  produsen  lokal  ilegal  maupun  apotekrumah
sakitsarana pelayanan kesehatan lainnya.
56
5.2. Saran
Adapun saran dari penelitian ini yaitu:
1. Diperlukan  pengawasan  dan  pembinaan  yang  rutin  terhadap  para  nelayan,
distributor  dan  penjual  mengenai  bahaya  penggunaan  formalin  dalam  bahan pangan.  Kegiatan  ini  hendaknya  disertai  dengan  sosialisasi  tentang  bahan
pengawet  alternatif  pengganti  misalnya:  biji  pucung  dan  kluwak,  khitosan dan asap cair atau cara pengawetan yang lebih aman untuk produk ikan laut
segar  selama  penyimpanan  mulai  dari  kegiatan  penangkapan,  distribusi sampai ke penjual eceran di pasar.
2. Pengawasan  distribusi  formalin  oleh  pihak  yang  berwenang  harus  lebih
intensif dan diperketat serta pemberian sanksi yang tegas jika masih terdapat masyarakat yang menggunakan formalin untuk pengawetan produk pangan.
57
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Cumi-Cumi Berformalin. Harian Lampung Post tanggal 14
Agustus 2012 Halaman 1. Ardiansyah. 2006. Pemerintah Akan Membatasi Tingkat Penjualan Formalin.
Artikel. Liputan6.com 4 Januari 2006. Sumber: http:news.liputan6.com read115273 pemerintah-akan-membatasi-tingkat-penjualan-formalin.
Diakses pada tanggal18 Oktober 2013.
Astuti, S. 1995. Pengetahuan Bahan Ikan, Susu dan Telur. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Ayuni, R. 2002. Seleksi Penangkapan Ikan Tongkol yang Ramah Lingkungan di Lempasing, Lampung. Skripsi. Sumber: http:repository.ipb.ac.id
bitstreamhandle12345678915 917C02ray.pdf?sequence=1. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012.
Aziza, 2000. Studi Perbandingan Fasiltas Pangkalan Pendaratan Ikan Labuhan Maringgai dan Lempasing Berkaitan dengan Kualitas Produksi Ikan yang
Didaratkan. Skripsi. Sumber: http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle 12345678924664C00LAZ. pdf?...2. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012.
Badan POM. 2003. Mengenal Bahan Pengawet dalam Produk Pangan. InfoPOM. Volume : IV Edisi 12: Desember 2003. Sumber: http:www. scribd.com
doc44304589In-Fop-Om-1203. Diakses pada tanggal 31 Mei 2012.
Badan POM, 2004. Penyalahgunaan Formalin Sebagai Pengawet Ikan, Mungkinkah Mencari Penggantinya? InfoPOM Vol. 5, No. 4, Juli 2004.
Sumber: http:perpustakaan.pom. go.idKoleksiLainnyaBuletin20 Info 20POM0404.pdf. Diakses pada tanggal 13 November 2012.
BPMPPT Provinsi Lampung. 2011. Peluang Investasi Provinsi Lampung. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Provinsi
Lampung. Buckle, K.A., G.H. Fleet and M. Wootton. 1985. Ilmu Pangan. UI Press. Jakarta.