Perancangan Pengujian Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan

• Set selector switch pada posisi V, besar tegangan Ev dibaca pada galvanometer. • Bila Ev 10 volt, pengukuran tahanan pentanahan dapat dilakukan. • Bila Ev 10 volt, pengukuran tahanan pentanahan tidak dapat dilakukan. Agar pengukuran dapat dilakukan maka elektroda pengukuran E dijauhkan dari pentanahan alat-alat listrik yang ada di tempat tersebut. • Bila Ev tidak diperoleh, maka jarak elektroda E dan P harus diperbesar 10-20 m. 5. Set selector switch pada posisi Ω, lalu tekan botton switch sambil mengatur piringan skala dial hingga jarum penunjuk pada golvanometer menunjuk angka nol, Saat penunjukan galvanometer nol dicatat nilai yang ditunjukkan pada piringan skala dial. Nilai yang dibaca tersebut adalah harga tahanan pentanahan yang diukur Rp. Berikut ini adalah rangkaian skematik pengukuran nilai tahanan pentanahan pada masing-masing pengujian: Gambar 3.3 Skematik pengukuran tanpa zat adiktif Gambar 3.4 Skematik pengukuran dengan bentonit tanpa aktivasi Gambar 3.5 Skematik pengukuran dengan bentonit teraktivasi 0.8 M Gamabr 3.6 Skematik pengukuran dengan bentonit teraktivasi 1 M Gambar 3.7 Skematik pengukuran dengan bentonit teraktivasi 1.2 M Perlakuan yang sama juga dilakukan pada tanah ladang. Pengukuran nilai tahanan pentanahannya akan diukur sebanyak 2 kali dalam sehari pukul 08.00 dan 15.00 dan dilakukan selama 14 hari berturut-turut.

3.4.6 Analisis Data

Data hasil pengukuran menggunakan earth resistance tester dimasukkan ke dalam tabel, dan kemudian diolah dengan menggunakan microsoft effice excel sehingga diketahui: 1. karakteristik pengaruh penambahan bentonit teraktivasi kontak asam terhadap perubahan nilai tahanan pentanahan. 2. Dapat diketahui pengaruh konsentasi asam sulfat terhadap penurunan nilai tahanan pentanahan pada tanah lempung dan ladang. 3. Perbandingkan tahanan pentanahan tanpa penambahan zat adiktif, penambahan bentonit dan penambahan bentonit teraktivasi kontak asam.

3.5 Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.2 Diagram alir penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mendapatkan hasil pengukuran nilai tahanan pentanahan dengan pemberian bentonit teraktivasi, maka dapat diambil beberapa kesimpulan berikut: 1. Pentanahan yang menggunakan bentonit teraktivasi memiliki nilai tahanan pentanahan yang lebih baik dibandingkan pentanahan yang menggunakan bentonit tanpa aktivasi. Pada tanah lempung presentasi penurunan nilai pentanahan dengan bentonit tanpa aktivasi adalah sebesar 62,85 , sedangkan dengan bentonit teraktivasi H 2 SO 4 0,8 M sebesar 69,20 , teraktivasi 1 M 70,69 dan teraktivasi 1,2 M sebesar 74,09. 2. Bentonit teraktivasi mampu menurunkan nilai tahanan pentanahan yang tergantung dari konsentrasi asam sulfat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai tahanan pentanahan yang diperoleh dari pengukuran. Rata-rata nilai tahanan pentanahan tanpa zat adiktif sebesar 329,89 Ω, pentanahan dengan menggunakan bentonit sebesar 122,54 Ω, pentanahan menggunakan bentonit teraktivasi H 2 SO 4 0,8 Mol sebesar 101,64 Ω, teraktivasi 1M sebesar 96,71 dan teraktivasi 1,2 Mol sebesar 85,5 Ω.