Pengukuran Tahanan Pentanahan Metoda Tiga Titik

dan sangat mudah menyerap air dalam jumlah banyak. Mineral monmorillonit terdiri dari partikel yang sangat kecil sehingga hanya dapat diketahui melalui studi menggunakan XRD X-Ray Difraction. Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam bentonit diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 2. Komposisi Bentonit Komposisi kimia Na-Bentonit Ca-Bentonit SiO 2 61,3-61,4 62,12 Al 2 O 3 19,8 17,33 Fe 2 O 3 3,9 5,30 CaO 0,6 3,68 MgO 1,3 3,30 Na 2 O 2,2 0,50 K 2 O 0,4 0,55 H 2 O 7,2 7,22 Berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu Na-Bentonit dan Ca Bentonit. Pada penelitian ini bentonit yang digunakan adalah bentonit tipe Na-bentonit. 1. Na-bentonit Na-bentonit, yaitu jenis mineral montmorilonit yang mempunyai lapisan partikel air tunggal single water layer particle, yang mengandung kation Na + yang dapat dipertukarkan. Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau kream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan antara kation Na + dan kation Ca + yang terdapat di dalamnya cukup tinggi, serta suspensi koloidalnya mempunyai pH 8,5 sampai 9,8. 2. Ca-bentonit Ca-bentonit, yaitu jenis mineral montmorilonit yang kurang dapat mengembang apabila dicelupkan di dalam air, namun setelah diaktifkan dengan asam maka akan memiliki sifat menyerap sedikit air, dan akan cepat mengendap tanpa membentuk suspensi. Ph-nya sekitar 4,0-7,1 dan daya tukar ionnya cukup besar. Dalam keadaan kering berwarna abu-abu, biru, kuning, merah, coklat.

2.8 Proses Aktivasi Bentonit

Aktivasi merupaka perlakuan terhadap zat kimia yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara mencegah ikatan hidrokarbon atau mengosksidasi molekul permukaan sehingga zat kimia itu mengalami perubahan fisik, baik fisik atau kimia. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk aktivasi bentonit, yaitu : 1. Secara Fisika Pemanasan Pada proses ini, aktivasi dilakukan dengan bantuan panas, uap dan gan Co 2 . Bentonit dipanaskan pada temperatur 300-350 o C untuk memperluas permukaan butiran bentonit. 2. Secara Kimia Kontak Asam Tujuan dari aktivasi kontak asam adalah untuk menukar kation Ca+ yang ada dalam Ca-bentonit menjadi ion H+ dan melepaskan ion Al, Fe, dan Mg dan pengotor-pengotor lainnya pada kisi-kisi struktur, sehingga secara fisik bentonit tersebut menjadi aktif. Zat kimia yang umum digunakan untuk proses aktivasi ini adalah asam sulfat H 2 SO 4 dan asam klorida HCL.

2.9 Penelitian Yang Pernah Dilakukan

Dalam kaitannya dengan perbaikan tahanan pentanahan, beberapa penelitian yang pernah dilakukan diantaranya 1. Penelitian dari Wiwik purwati widyaningsih yang berjudul “Perbaikan Tahanan Pentanahan Dengan Menggunakan Bentonit”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode parit melingkar dengan