Bab I Pendahuluan
15
Umum DAU yang Berpengaruh Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintah Kota Bandung.
3. Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan sebagai bahan referensi pertimbangan dan pemikiran
dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu Analisis Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi Umum DAU yang
Berpengaruh Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintah Kota Bandung.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.5.1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan penelitian pada Pemerintah Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Wastukancana No. 2 Telp.
4230393.
1.5.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Maret 2011 sampai dengan Juli 2011.
Bab I Pendahuluan
16
Tabel 1.4 Waktu Penelitian
Tahap Prosedur
Bulan Feb
2011 Mar
2011 Apr
2011 Mei
2011 Jun
2011 Jul
2011 Agst
2011
I Tahap Persiapan :
1.Membuat outline dan proposal UP
2.Mangambil formulir
penyusunan skripsi 3.Menentukan
tempat penelitian
4. Sidang Komprehensif
II Tahap Pelaksanaan :
1. Bimbingan UP 2. Pendaftaran Seminar UP
3. Seminar UP
4. Revisi UP 5.Membuat outline dan
proposal Skripsi 6. Penelitian Perusahaan
7. Penyusunan skripsi 8. Bimbingan skripsi
III Tahap Pelaporan :
1.Menyiapkan draft skripsi 2. Sidang akhir skripsi
3.Penyempurnaan laporan skripsi
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKANPEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Otonomi Daerah
2.1.1.1 Konsep Otonomi Daerah
Menurut Rondinelli dalam Cheema dan Rondinelli dalam buku Indra Bastian yang dimaksud dengan desentralisasi adalah sebagai berikut :
“Desentralisasi sebagai perpindahan kewenangan atau pembagian kekuasaan dalam perencanaan pemerintah, manajemen dan pengambilan
keputusan dari tingkat nasional ke tingkat daerah”. 2006:331
Menurut Indra Bastian 2006 mengemukakan bahwa desentralisasi sering di maknai sebagai kepemilikan kekuasaan untuk menentukan nasib sendiri dan
mengelolanya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Pemaknaan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya merupakan prinsip utama
otonomi daerah. Dengan kata lain, salah satu makna yang selalu melekat dalam otonomi daerah adalah pembagian kekuasaan di antara berbagai level
pemerintahan. Dalam prakteknya, pemahaman desentralisasi sangat bervariasi. Warga di
daerah pada umumnya memahami prinsip-prinsip otonomi daerah dengan interpretasi yang berbeda-beda. Perbedaan pengertian otonomi ini ditentukan, baik
di jajaran pemerintah yang setingkat maupun berbeda tingkat.