Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
38
2.1.3 Dana Alokasi Umum
Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bahwa yang dimaksud
dengan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah suatu sistem pembiayaan pemerintah dalam rangka Negara kesatuan yang mencangkup
pembagian keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pemerataan antar daerah secara proporsional, demokratis, adil dan transparan
dengan memperhatikan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah sejalan dengan kewajiban dan pembagian kewenangan serta tata cara penyelenggaraan
kewenangan tersebut, termasuk pengelolaan dan pengawasan keuangannya. Dana perimbangan diperoleh pemerintah daerah terdiri dari dana alakasi umum, dana
alokasi khusus, dan dana bagi hasil. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah adalah Sebagai Berikut :
“Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi”.
Sedangkan menurut Sonny Sumarsono yang dimaksud dengan Dana
Alokasi Umum adalah sebagai berikut : “Dana Alokasi Umum adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada
setiap Daerah Otonom propinsikabupatenkota di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan”.
2010:90
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
39
Jadi yang dimaksud dengan Dana Alolasi Umum DAU adalah dana yang berasal dari APBN dengan tujuan untuk pemerataan antar daerah yang digunakan
untuk membiayai kebutuhan daerah dan setiap tahunnya sebagai dana pembangunan.
Dan menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah jumlah keseluruhan
dana alokasi umum ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dari pendapatan dalam negeri netto yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN. Dana alokasi umum suatu daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal dan alokasi dasar. Celah fiskal dihitung berdasarkan kebutuhan fiskal daerah
dikurangi dengan kapasitas fiskal daerah, sementara alokasi dasar dihitung berdasar jumlah pegawai negeri sipil daerah . Proporsi dana alokasi umum antara
daerah Propinsi dan KabupatenKota ditetapkan berdasarkan imbangan kewenangan antara Propinsi dan KabupatenKota. Penyaluran dana alokasi umum
dilaksanakan tiap bulan masing-masing sebesar 112 dari dana alokasi umum daerah yang bersangkutan.
Konsep value for money sangat penting bagi pemerintah sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat karena pemakaian konsep tersebut akan member
manfaat berupa : f.
Efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan tepat sasaran.
g. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
40
h. Dengan menghilangkan setiap inefiensi dalam seluruh tindakan pemerintah
maka biaya pelayanan yang diberikan menjadi murah dan selalu dilakukan penghematan dalam pemakaian sumber daya.
i. Alokasi belanja yang lebih beroriontasi pada kepentingan publik.
j. Meningkatkan publik cost awareness sebagai akar dari akuntabilitas publik.
Teknik pengukuran Value For Money, yaitu : 3.
Tingkat Ekonomi Mengukur tingkat kehematan dari pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan
organisasi sektor publik. Pengukuran tingkat ekonomi memerlukan data-data anggaran pengeluaran dan realisasinya. Berikut formula untuk mengukur
tingkat ekonomi.
Realisasi Pengeluaran
x 100
Anggaran Pengeluaran
Kriteria Ekonomi adalah : Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x 100 berarti ekonomis.
Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x = 100 berarti ekonomi berimbang.
Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x 100 berarti tidak ekonomis. 4.
Tingkat Efektivitas Mengukur tingkat output dari organisasi sektor publik terhadap target-target
pendapatan sektor publik. Pengkuran tingkat efektivitas memerlukan data-
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
41
data realisasi pendapatan dan anggaran atau target pendapatan. Berikut formula untuk mengukur tingkat efektivitas.
Realisasi Pendapatan
x 100
Anggaran Pendapatan
Kriteria efektivitas adalah : Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x 100 berarti tidak efektif.
Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x = 100 berarti efektif berimbang.
Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x 100 berarti efektif.
2.1.4 Belanja Daerah