perbuatan  hukum  tersendiri  dan  pendaftarannya  cukup dilakukan
berdasarkanbuktri cessie,
subrogasi ataupun
pewarisan piutang yang dijamin.Hal tersebut diatur dalam Pasal 53 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
25
2.3.2.6 Hapusnya  Hak  Atas  Tanah,  Hak  Pengelolaan,  Hak  Milik
Atas Satuan Rumah Susun Dan Hak Tanggungan
Hapusnya  Hak  Atas  Tanah  ini  menurut  ketentuan UUPA dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dapat
disebabkan  beberapa  hal,  antara  lain:  karena  pencabutan  hak atas  tanah  untuk  kepentingan  umum,  penyerahan  dengan
sukarela  oleh  pemiliknya,  karena  ditelantarkan,  karena melanggar  prinsip  nasionalitas  haknya  jatuh  kepada  warga
Negara  asing,  tanahnya  musnah,  jangka  waktunya  berakhir dan  dihentikan  sebelum  jangka  waktunya  berakhir  karena
sesuatu  syarat  tidak  dipenuhi,  termasuk  karena  putusan pengadilan.
26
Hapusnya  hak  atas  tanah  menyebabkan  tanahnya menjadi  tanah  yang  dikuasai  langsung  oleh  Negara,  yang
pengaturan  selanjutnya  diberikan  kewenangannya  kepada pemerintah,  dalam  hal  ini  instansi  Badan  Pertanahan  Nasional
Republik Indonesia.Apabila haknya dinyatakan hapus dan demi
25
Boedi harsono, Op.cit., hlm. 532
26
Mhd. Yamin Lubis dan Abd. Rahim Lubis, Op.cit, hlm. 362-363
hukum statusnya kembali menjadi tanah yang dikuasai Negara, maka  tindakan  administratif  dalam  sistem  pendaftaran  tanah
harus didaftardicatat dalam Buku Tanah daftar umum lainnya. Berdasarkan  Pasal  52  Peraturan  Pemerintah  Nomor  24
Tahun 1997 Hapusnya Hak Atas Tanah, Hak Pengelolaan, dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun diatur sebagai berikut:
1 Pendaftaran  hapusnya  suatu  hak  atas  tanah,  hak
pengelolaan  dan  hak  milik  atas  satuan  rumah  susun dilakukan  oleh  Kepala  Kantor  Pertanahan  dengan
membubuhkan  catatan  pada  Buku  Tanah  dan  surat  ukur serta  memusnahkan  sertipikat  hak  yang  bersangkutan,
berdasarkan:
a.
Data  dalam  Buku  Tanah  yang  disimpan  di  Kantor Pertanahan,  jika  mengenai  hak-hak  yang  dibatasi  masa
berlakunya;
b.
Salinan  surat  keputusan  Pejabat  yang  berwenang, bahwa  hak  yang  bersangkutan  telah  dibatalkan  atau
dicabut;
c.
Akta  yang  menyatakan  bahwa  hak  yang  bersangkutan telah dilepaskan oleh pemegang haknya.
2 Dalam  hal  sertipikat  hak  atas  tanah  yang  hapus  tidak
diserahkan  kepada  Kepala  Kantor  Pertanahan,  hal  tersebut dicatat pada Buku Tanah dan surat ukur yang bersangkutan.
2.3.2.7 Pembagian Hak Bersama