Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus

Hak ialah sesuatu yang diperoleh dari pihak lain dengan kewenangan menuntut jika tidak dipenuhi oleh pihak lain. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pihak yang satu kepada pihak yang lain dengan pembebanan sanksi jika lalai atau dilalaikan. Hak dan kewajiban didukung oleh subjek hukum, artinya subyek hukum mempunyai peranan yang harus dilaksanakan dan yang tidak harus dilaksanakan. Peranan yang harus dilaksanakan itu disebut juga tugas atau kewajiban, sedangkan yang tidak harus dilaksanakan disebut wewenang atau hak. Berdasarkan analisis terhadap substansi kontrak yang dibuat antara pengelola arisan dengan peserta arisan ditemukan beberapa hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, yaitu : 1. Hak Pengelola arisan motor ialah sebagai berikut : a. Menerima uang arisan dari peserta arisan. Pengelola berhak menerima uang arisan dari para peserta arisan selama 42 bulan, besarnya biaya arisan sesuai dengan apa yang di sepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Perjanjian Arisan Motor Plus,ketentuan Umum poin ke 2 dan juga dipertegas kembali pada ketentuan khusus poin ke 11. b. Pengelola Arisan Motor Plus berhak untuk melakukan penyesuaian jumlah angsuran pokok arisan. Penyesuaian jumlah angsuran pokok arisan ialah menentukan berapa besarnya biaya arisan untuk para peserta Arisan Motor Plus yang memenangkan arisannya, biasanya hal ini terjadi apabila peserta yang memenangkan arisan menginginkan sepeda motor yang harganya diatas harga normal, Perjanjian Arisan Motor Plus poin ke 2 huruf c ketentuan khusus. c. Pengelola berhak untuk menetapkan jaminan para peserta arisan. Menetapkan jaminan para peserta arisan ini merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pengelola arisan motor agar tidak terjadi atau mengurangi adanya wanprestasi. Berdasarkan ketentuan umum perjanjian Arisan Motor Plus poin ke 5, peserta arisan yang sudah mendapatkan sepeda motor hanya diberikan STNKnya saja sedangkan BPKB dipegang olah pengelola sampai saat berakhirnya perjanjian. d. Pengelola dapat memindahkan sepeda motor tanpa adanya izin dari peserta dan berhak menahan sepeda motor tersebut. Pengelola menahan atau memindahkan sepeda motor dari peserta arisan apabila peserta arisan lalai atau melakukan wanprestasi, contohnya seperti tidak membayar uang arisan selama 2 bulan berturut-turut, maka pengelola berhak menyita atau mengambil sepeda motor tersebut. Apabila peserta arisan tidak mengindahkan atau melakukan perlawanan dalam penyitaan tersebut, maka peserta arisan akan dikenakan Pasal 372 KUHAP tentang penggelapan Ketentuan khusus poin ke 7 Perjanjian Arisan Motor Plus. e. Pengelola berhak memberikan jaminan tambahan lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola Arisan Motor Plus yaitu Bapak Nasirwan, yang dimaksut dengan memberikan jaminan tambahan ialah apabila peserta arisan ingin melakukan pembayaran pajak sepeda motor tersebut. Pengelola akan menberikan BPKB sepeda motor tersebut kepada peserta apabila peserta membawa BPKB kendaraan lainya yang nantinya akan diserahkan kepada pengelola sebagai jaminan. Ketentuan ini tidak terdapat dalam perjanjian Arisan Motor Plus, akan tetapi berdasarkan pada ketentuan tambahan Arisan Motor Plus yaitu poin ke 5. 2. Kewajiban pengelola Arisan Motor Plus ialah sebagai berikut Kewajiban dari pengelola Arisan Motor Plus ialah menyerahkan atau membelikan sepeda motor kepada peserta Arisan Motor Plus yang memenangkan Arisan Motor Plus. Perjanjian Arisan Motor Plus ketentuan khusus poin ke 2 huruf b. Berdasarkan atas penjelasan di atas maka hak dari penglola arisan ialah menerima uang arisan motor dari peserta arisan, menentukan besarnya jumlah angsuran peserta arisan, menetapkan jaminan pada peserta arisan yaitu BPKB sepeda motor yang sudah didapat peserta Arisan Motor Plus, menyita atau mengambil sepeda motor dari peserta arisan yang melakukan wanprestasi seperti menunda-nunda pembayaran Arisan Motor Plus selama 2 bulan berturut-turut dan juga memberikan jaminan tambahan kepada peserta arisan bila ingin melakukan pembayaran pajak. Sedangkan kewajiban dari pengelola arisan ialah memberikan sepeda motor atau membelikan sepeda motor kepada peserta arisan yang memenangkan arisan. 3. Hak peserta Arisan Motor Plus diantaranya ialah : a. Menerima sepeda motor yang menjadi objek arisan Peserta arisan motor berhak menerima atau mendapatkan sepeda motor dari pengelola arisan motor apabila memenangkan Arisan Motor Plus. Perjanjian Arisan Motor Plus ketentuan khusus poin ke 2 huruf b. b. Memakai sepeda motor sesuai dengan kontrak perjanjian Arisan Motor Plus yang dibuat antara pengelola arisan dengan peserta arisan. Memakai sepeda motor sesuai dengan kontrak perjanjian Arisan Motor Plus yang disepakati, maksudnya ialah peserta mempunyai hak penuh atas sepeda motor yang didapatnya dengan catatan pemakayan harus sesuai dengan kontrak perjanjian Arisan Motor Plus tersebut. Perjanjian Arisan Motor Plus ketentuan tambahan poin ke 1. Berdasarkan atas penjelasan di atas maka hak peserta Arisan Motor Plus ialah menerima sepeda motor dari pengelola arisan dan juga berhak memakai sepeda motor seduai dengan kontrak perjanian Arisan Motor Plus. 4. Kewajiban dari peserta arisan diantaranya ialah : a. Membayar uang arisan sampai batas waktu yang ditentukan. Membayar uang arisan sampai batas waktu yang ditentukan dalam perjanjian Arisan Motor Plus yaitu selama 42 bulan. Peserta arisan motor setiap bulannya harus membayar uang arisan yang menjadi kewajiban pokok dari peserta arisan motor kepada pengelola arisan motor sampai berakhirnya perjanjian atau selesai kegiatan Arisan Motor Plus. Pembayaran uang arisan harus dibayarkan sebelum pelaksanaan arisan lelang ketentuan khusus, poin ke 11 perjanjian Arisan Motor Plus. b. Membayar pajak. Para peserta arisan motor yang sudah mendapatkan sepeda motor, keamanan dan hal-hal yang berkaitan dengan sepeda motor merupakan hak dan kewajiban sepenuhnya bagi yang bersangkutan yaitu peserta arisan ketentuan tambahan, poin ke 1 perjanjian Arisan Motor Plus. contohnya pajak sepeda motor yang didapat peserta arisan motor menjadi tanggung jawab para peserta arisan motor bukan pengelola arisan motor, karena pengelola arisan motor hanya membelikan sepeda motor yang menjadi kewajibannya atas nama peserta Arisan Motor Plus yang bersangkutan dan juga pemakayan sepeda motor tersebut dilakukan oleh para peserta Arisan Motor Plus. c. Memelihara dan memperbaiki sepeda motor apabila terjadi kerusakan. Pemeliharaan dan perbaikan sepeda motor apabila terjadi kerusakan merupakan tanggung jawab para peserta Arisan Motor Plus karena para peserta motr plus yang menggunakan sepeda motor tersebut. ketentuan tambahan, poin ke 1 perjanjian Arisan Motor Plus. d. Menanggung biaya asuransi bila ingin mengasuransikan sepeda motor tersebut Pengelola tidak menyediakan jasa asuransi, sehingga apabila para peserta ingin mengasuransikan sepeda motornya maka biaya asuransi bukan tanggungan pengelola akan tetapi menjadi tanggungan para peserta arisan itu sendiri. ketentuan tambahan, poin ke 1 perjanjian Arisan Motor Plus. e. Menanggung biaya pengacara apabila terjadi sengketa. Apabila terjadi sengketa dalam perjanjian Arisan Motor Plus, yang sampai melibatkan pihak yang berwajib, maka segala biaya yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab para peserta arisan. f. Menanggung biaya dan ongkos yang dikeluarkan oleh pengelola karena dirugikan, dilanggar atau diancam oleh pesera Arisan Motor Plus. Peserta menanggung biaya dan ongkos yang dikeluarkan oleh pengelola maksutnya ialah apabila terjadi sengketa atau penarikan sepeda motor milik peserta arisan motor yang tidak membayar uang arisan selama 2 bulan berturut-turut tentu saja menggunakan biaya, biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi tanggung jawab pihak peserta Arisan Motor Plus. penjelasan huruf e dan f berdasarkan atas ketentuan tambahan poin 5 perjanjian Arisan Motor Plus Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kewajiban yang utama dibebankan kepada pihak peserta Arisan Motor Plus. Pihak peserta Arisan Moto Plusr berada pada posisi yang lemah karena tidak memiliki banyak modal untuk membeli sepeda motor yang menjadi objek arisan, oleh sebab itu pihak pengelola Arisan Motor Plus dengan mudah membuat syarat-syarat dalam kontrak perjanjian Arisan Motor Plus sebaik mungkin agar dapat mengantisipasi bila terjadinya wanprestasi.

B. Bentuk-Bentuk Wanprestasi dan Cara Penyelesaiannya dalam Perjanjian