4. Azas Perjanjian
Hukum perjanjian mengenal beberapa asas penting yang merupakan dasar kehendak pihak-pihak dalam mencapai tujuan. Menurut Abdulkadir Muhammad
1982, hal.84, asas-asas tersebut, adalah: a.
Sistem Terbuka open system Asas ini mempunyai arti bahwa setiap orang boleh mengadakan perjanjian apa
saja walaupun belum atau tidak diatur dalam undang-undang. Asas ini sering juga disebut “asas kebebasan berkontrak freedom of making contract.
Walaupun berlaku asas ini, kebebasan berkontrak tersebut dibatasi oleh tiga hal, yaitu tidak dilarang oleh undang-undang tidak bertentangan dengan
kesusilaan, dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum. b.
Bersifat Pelengkap optimal Artinya pihak-pihak membuat perjanjian menghendaki dan memuat ketentuan-
ketentuan sendiri yang menyimpang dari ketentuan pasal-pasal dalam undang- undang, tetapi apabila dalam perjanjian yang mereka buat tidak ditentukan,
maka berlakulah ketentuan undang-undang. c.
Bersifat Konsensual Artinya perjanjian itu terjadi itu terjadi ada sejak saat tercapainya kata
sepakat antara pihak-pihak, dengan kata lain prjanjian itu sudah sah dan mempunyai akibat hukum sejak saat tercapai kata sepakat antara pihak-pihak
mengenai pokok perjanjian. d.
Bersifat Obligator obligatory Artinya perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak itu baru dalam taraf
menimbulkan hak dan kewajiban saja, belum memindahkan hak milik
ownership. Hak milik baru berpindah, apabila diperjanjikan sendiri yang disebut perjanjian yang bersifat kebendaan zakelijke overeenkomst.
Berdasaran penjelasan di atas maka azaz perjanjian ialah system terbuka, bersifat pelengkap, bersifat konsensual dan bersifat obligator.
5. Pengertian Hak dan Kewajiban
Menurut Abdulkadir Muhammad 1992:10 hak adalah sesuatu yang diperoleh dari pihak lain dengan kewenangan menuntut jika tidak dipenuhi oleh pihak lain.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pihak yang satu kepada pihak yang lain dengan pembebanan sanksi jika lalai atau dilalaikan.
Menurut Soerjono Soekanto 1985: 11, hak dan kewajiban didukung oleh subjek hukum, artinya subyek hukum mempunyai peranan yang harus dilaksanakan dan
yang tidak harus dilaksanakan. Peranan yang harus dilaksanakan itu disebut juga tugas atau kewajiban, sedangkan yang tidak harus dilaksanakan disebut
wewenang atau hak.
Berdasarkan pengertian diatas maka hak dan kewajiban ialah segala sesuatu yang harus dipenuhi dalam suatu perjanjian, yaitu hak adalah sesuatu yang kita
dapatkan dan kewajiban adalah sesuatu yang harus kita laksanakan.
6. Pengertian Jaminan