b. Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Ada istilah yang disebut sebagai gizi
salah atau biasa kita sebut malnutrisi. Malnutrisi atau gizi salah adalah satu keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan
secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi Almatsier, 2003; Supariasa dkk, 2002.
Konsumsi makanan sangat berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-
zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat
gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan. Baik status gizi kurang maupun status
gizi lebih merupakan suatu gangguan gizi Almatsier, 2003.
c. Penilaian Status Gizi
Pengkajian nutrisi didefinisikan oleh American Society of Enternal
and Parenteral Nutrition sebagai evaluasi komprehensif untuk mendefinisikan status nutrisi, termasuk riwayat medis, riwayat diet,
pemeriksaan fisik, pengukuran antropometrik, dan data-data laboratorium Rospond, 2008.
1
Antropometri
Pengukuran-pengukuran antropometrik adalah pengukuran kasar dari massa sel tubuh dan meliputi ukuran-ukuran
pertumbuhan dan komposisi tubuh. Bobot, tinggi, dan rasio bobot-tinggi merupakan yang paling sering digunakan untuk
mengkaji pertumbuhan. Ukuran-ukuran tambahan untuk pertumbuhan meliputi lingkar kepala, panjang badan posisi
telentang dan berdiri, tinggi lutut, lebar siku dan indeks rangka,
yaitu ukuran rangka tubuh Rospond, 2008.
Dalam antropometri gizi digunakan indeks antropometri sebagai dasar penilaian status gizi, beberapa indeks
antropometri yang sering digunakan yaitu Berat Badan menurut Umur BBU, Tinggi Badan menurut Umur TBU,
dan Berat Badan menurut Tinggi Badan BBTB. Perbedaan penggunaan indeks tersebut akan memberikan gambaran
prevalensi status gizi yang berbeda. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan pada bayi –balita. Pada masa bayi–balita, berat
badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi. Di antara bermacam
– macam indeks