dan pola pikir siswa yang relatif konstan dan berbekas ke arah yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
2.3 Pengertian Hasil Belajar
Menurut Abidin 2004: 1 hasil belajar adalah penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, untuk mengetahui daya serap siswa
setelah menguasai materi pelajaran yang diberikan. Darmansyah 2006: 13, mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa
yang ditentukan dalam bentuk angka. Berdasarkan pengertian tentang hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka melalui tes atau prosedur penilaiaan terhadap kemampuan siswa setelah
menjalani proses pembelajaran.
2.4 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Abdullah 2008:18, IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, observasi dan demikian seterusnya kait mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang
berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.
2.5 Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa Depdiknas, 2007. Menurut Kunandar 2007: 331 model pembelajaran tematik merupakan suatu strategi
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.
Pengertian tematik adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep- konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya. Tidak menutup kemungkinan,
keberadaan guru sangat berpengaruh besar terhadap kemampuan siswanya. Seorang guru diharapkan memiliki kemampuan dan kompetensi mengajar yang baik. Terutama pada
kelas I, II, dan III guru harus mampu mengembangkan metode dan media yang tepat dalam mengajarkan pelajaran yang terangkum pada pembelajaran tematik.
Menurut Depdiknas 2007: 198 pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif, baik dalam menyiapkan pengalamankegiatan belajar bagi anak juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik dan menyenangkan.
Dengan demikian pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menetapkan satu tema sebagai pokok pikiran dalam membahas beberapa hal dari berbagai mata pelajaran
yang secara konseptual dan empiris dapat dikaitkan, misalnya di bidang IPA, Bahasa Indonesia, Matematika dan lainnya, maka dalam pelaksanaannya tidak terpisah-pisah
melainkan jadi satu kesatuan holistik dan keterpaduan integralistik.
2.6 Karakteristik Pembelajaran Tematik