Waktu dan Lokasi Alat dan Bahan Isolat Bakteri, Fungi dan Benih

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2014 hingga Desember 2014 di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, erlenmeyer, tabung reaksi, beaker glass, gelas ukur, spatula, object glass, ose bengkok, handspray, pro pipet, pipet serologi, refrigerator, shaker, spektrofotometer, sentrifugasi, air laminar flow, water bath, timbangan digital, rak tabung reaksi, bunsen, oven, autoclave, hot plate, magnetic stirer, inkubator fungi, inkubator bakteri, cutter, alumunium foil, benang wol, silica gel, kertas label, termometer, kamera digital, vortex dan clingwrap. Bahan yang digunakan adalah media Potato Dextrose Agar PDA, Nutrient Agar NA, Molase Tripton, Glucose Yeast Broth GYB, koloidal kitin Lampiran 1, halaman 35, HCl 10 N, larutan garam 0,7 gram K 2 HPO 4 , 0,3 gram KH 2 PO 4 , 0,5 gram MgSO 4 .7H 2 O, 0,01 gram FeSO 4 .7H 2 O, 0,001 gram ZnSO 4 dan 0,001 gram MnCl 2 dalam 1000 ml akuades, agar, Lampiran 2, halaman 36, yeast extract, tryptone, larutan Mac Farland, Phosphat Buffer Saline PBS, isolat bakteri Bacillus sp. BK17, serbuk kitin, tapioka, gliserol, akuades steril, spiritus, dan Avicel PH 102.

3.3 Isolat Bakteri, Fungi dan Benih

Isolat bakteri kitinolitik Bacillus sp. BK17 dan F. oxysporum yang digunakan merupakan koleksi Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Universitas Sumatera Utara FMIPA USU. F. oxysporum diremajakan pada media PDA. Pada umur 7 hari dibuat suspensi sporanya dengan konsentrasi ~10 6 selml. Benih yang digunakan adalah benih cabai merah komersial yang telah tersertifikasi.

3.4 Peremajaan dan Perbanyakan Bakteri Kitinolitik