Peremajaan dan Perbanyakan Bakteri Kitinolitik Pembentukan Spora Bacillus sp. BK17 Pemanenan Spora Bacillus sp. BK17 Enkapsulasi Bakteri Kitinolitik dengan Tapioka dan Pembuatan Tablet

FMIPA USU. F. oxysporum diremajakan pada media PDA. Pada umur 7 hari dibuat suspensi sporanya dengan konsentrasi ~10 6 selml. Benih yang digunakan adalah benih cabai merah komersial yang telah tersertifikasi.

3.4 Peremajaan dan Perbanyakan Bakteri Kitinolitik

Biakan bakteri Bacillus sp. BK17 disubkultur pada media MGMK agar dan diinkubasi pada suhu ambien selama ± 2 hari. Hasil subkultur bakteri yang telah terbentuk digores pada media NA, kemudian diinkubasi pada suhu ambien selama 24 jam.

3.5 Pembentukan Spora Bacillus sp. BK17

Isolat Bacillus sp. BK17 yang telah ditumbuhkan pada media NA selama 24 jam diambil sebanyak satu lup ose dan diinokulasikan pada media LB Luria Broth, kemudian diinkubasi pada shaker dengan kecepatan 100 rpm selama 13 jam. Suspensi Bacillus sp. BK17 diinokulasikan pada media Molase Tripton dengan perbandingan 1:30 Suspensi Bacillus sp. BK17: Molase Tripton, kemudian diinkubasi pada shaker dengan kecepatan 100 rpm selama 6 hari Sulistiani, 2009. Untuk pembentukan spora dilakukan shock temperature dengan pemanasan pada suhu 70°C selama 60 menit di dalam water bath Annisa, 2013. Kepadatan spora dihitung dengan menggunakan spektrofotometer dengan nilai panjang gelombang 660 nm Fachmiasari Sembiring, 2004.

3.6 Pemanenan Spora Bacillus sp. BK17

Spora Bacillus sp. BK17 yang terbentuk disentrifugasi pada kecepatan 7500 rpm pada suhu ruang selama 6 menit. Pelet dari hasil sentrifugasi dicuci dengan larutan Phosphat Buffer Saline PBS sebanyak tiga kali secara serial. Kemudian spora yang didapatkan diresuspensikan kembali dengan kekeruhan yang sama dengan standart Mac Farland 10 8 CFUml Sulistiani, 2009. Universitas Sumatera Utara

3.7 Enkapsulasi Bakteri Kitinolitik dengan Tapioka dan Pembuatan Tablet

Metode enkapsulasi bakteri yang digunakan merupakan modifikasi dari Sulistiani 2009 dan Medeiros et al. 2005. Sebanyak 10 ml suspensi spora Bacillus sp. BK17 dengan kerapatan sel ~10 8 CFUml ditambahkan dengan 20 gram pati tapioka, 0,5 ml koloidal kitin, gliserol 12 ml, NaCl 9,5 ml semua bahan dicampur, dikeringanginkan selama 10 menit sampai terbentuk granulat hasil enkapsulasi. Granulat hasil enkapsulasi ditambahkan Avicel dengan perbandingan 1,5:1 selanjutnya dikeringanginkan dengan cara menyebarkannya pada loyang yang dilapisi alumunium foil. Pengeringan ini dilakukan di dalam oven pada suhu 60 C selama 21 jam. Tablet dicetak menggunakan alat cetak langsung dengan ukuran masing-masing 500 mg dengan diameter setiap tablet 13 mm. Tablet yang sudah dicetak disimpan dalam botol plastik putih, untuk menjaga kelembaban tetap rendah digunakan silica gel dalam kemasan sachet kemudian disimpan pada suhu ambien Lampiran 4, halaman 39.

3.8 Asai Viabilitas Bakteri Kitinolitik dalam Formulasi Tablet