Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

pembelajaran merupakan salah satu kriteria kualitas model yang ditinjau dari hasil penelitian pengamat berdasarkan pengamatannya selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Kepraktisan mengacu pada sejauhmana bahwa pengguna atau ahli lain mempertimbangkan interverensi yang dikembangkan dapat digunakan dan disukai dalam kondisi normal. 7. Kepraktisan model pembelajaran SiMaYang Tipe II berbasis multipel rep- resentasi diukur berdasarkan keterlaksanaan RPP, respon siswa, penilaian kemampuan guru, dan aktivitas siswa. 8. Nieveen dalam Sunyono, 2012 menyatakan bahwa keefektivan model pem- belajaran sangat terkait dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Model pem- belajaran dikatakan efektif bila pembelajar dilibatkan secara aktif dalam mengorganisasi dan menemukan hubungan dan informasi–informasi yang diberikan, dan tidak hanya secara pasif menerima pengetahuan dari gurudosen. 9. Keefektivan model pembelajaran SiMaYang Tipe II berbasis multipel repre- sentasi diukur berdasarkan peningkatan efikasi diri dan penguasaan konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Multipel Representasi

Johnstone dalam Meirina, 2013 mendeskripsikan bahwa fenomena kimia dapat dijelaskan dengan tiga level representasi yang berbeda yaitu makroskopik, submi- kroskopik dan simbolik. Masing-masing level tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Level makroskopik : rill dan dapat dilihat, seperti fenomena kimia yang ter- jadi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam laboratorium yang dapat di- amati langsung. 2. Level submikroskopik : berdasarkan observasi rill tetapi masih memerlukan teori untuk menjelaskan apa yang terjadi pada level molekuler dan mengguna- kan representasi model teoritis, seperti partikel yang tidak dapat dilihat secara langsung. 3. Level simbolik : representasi dari suatu kenyataan seperti representasi simbol dari atom, molekul dan senyawa, baik dalam bentuk gambar, aljabar maupun bentuk-bentuk hasil pengolahan komputer. Tiga level ini dihubungkan dan semuanya berkontribusi untuk mengkonstruksi pe- mahaman dan pengertian siswa yang dicerminkan sebagai model mental seseo- rang mengenai sebuah fenomena. Johnstone dalam Meirina, 2013

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT

0 3 49

LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI MENGGUNAKAN MODEL SIMAYANG TIPE II UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

9 33 75

LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI MENGGUNAKAN MODEL SIMAYANG TIPE II UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP ASAM BASA

0 15 73

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II DENGAN PBL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN EFIKASI DIRI PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

0 17 78

PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON-ELEKTROLIT

1 8 72

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

1 9 68

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROIT

2 9 71

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

0 20 76

PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

2 14 70

PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II DALAM MENINGKATKAN MODEL MENTAL DAN EFIKASI DIRI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELKETROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

2 23 67