4. Biakan bakteri Bacillus sp. sebanyak 50 ml kepadatan 10
6
CFUml dimasukkan ke dalam kolam.
5. Proses pembentukan bioflok berlangsung selama 15 hari.
6. Setelah bioflok terbentuk, bioflok diendapkan 1-2 jam kemudian bioflok
dipanen menggunakan scoop net. 7.
Bioflok dikering anginkan selama kurang lebih 24 jam. Bioflok yang telah kering dihaluskan menjadi tepung dan dicampurkan dengan pelet komersial
sesuai dengan perlakuan yang digunakan.
3.4.2 Pelaksanan Percobaan
a. Persiapan Wadah dan Ikan Uji
Proses persiapan wadah dan ikan uji sebagai berikut: 1.
Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa kolam terpal berukuran 0,5x0,5x0,5 m sebanyak 12 unit.
2. Kolam pemeliharaan ikan uji terlebih dahulu diberi label.
3. Masing-masing kolam diisi air sebanyak 30 liter dan diendapkan selama 24
jam. 4.
Benih ikan lele yang digunakan berukuran 5-6 cmekor dengan bobot 2-2.5 gramekor.
5. Benih ikan lele yang digunakan harus sehat, tidak terdapat luka atau cacat pada
tubuhnya serta dapat berenang aktif. Benih ikan lele yang digunakan dibeli dari lokasi yang sama.
6. Sebelum dimasukan ke dalam kolam pemeliharaan, benih ikan lele terlebih
dahulu ditimbang untuk mengetahui berat awal Wo kemudian diaklimatisasi
dengan cara membiarkan benih ikan lele selama beberapa menit sehingga benih ikan lele masuk ke dalam kolam pemeliharaan dengan sendirinya.
b. Pemeliharaan Ikan Uji
Prosedur pemeliharaan ikan uji yaitu sebagai berikut: 1.
Pemeliharaan ikan uji dilakukan selama 35 hari. 2.
Benih ikan lele berukuran 5-6 cm dengan kepadatan 1 ekor3 liter dimasukkan ke dalam masing-masing kolam pemeliharaan.
3. Benih ikan lele diberi pakan 5 dari biomassa dengan frekuensi pemberian
pakan sebanyak 3 kali pada pukul 08.00 WIB, 17.00 WIB dan 20.00 WIB.
c. Sampling Pertumbuhan
Proses sampling pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang sebagai berikut: 1.
Sampling pertumbuhan benih ikan lele dilakukan setiap 7 hari sekali.
2.
Lima ekor sampel ikan diambil pada masing-masing unit percobaan.
3. Sampling dilakukan dengan menggunakan wadah plastik, timbangan digital,
dan scoop net.
4. Metode sampling yaitu terlebih dahulu berat wadah plastic dikalibrasi
kemudian ikan yang telah diambil menggunakan scoop net ditimbang.
d. Pengukuran kualitas air
Variabel kualitas air yang diukur selama penelitian meliputi suhu, pH dan DO yang dilakukan setiap 7 hari sekali dan uji ammonia pada awal, tengah dan
akhir pemeliharaan ikan lele sangkuriang.
3.4.3 Pengambilan Data
a. Pertumbuhan Berat Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak ditetapkan berdasarkan pertambahan biomassa mutlak ikan uji pada setiap unit percobaan. Pertumbuhan berat mutlak dihitung dengan
menggunakan rumus Effendi, 1997:
Keterangan: W : pertumbuhan berat mutlak
Wt : bobot rata-rata ikan uji pada akhir pemeliharaan Wo : bobot rata-rata ikan uji pada awal pemeliharaan
b. Laju Pertumbuhan Harian LPH
Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus Purnomo, 2012.
Keterangan : GR : Laju pertumbuhan harian ghari
Wt : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t g Wo : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 g
t : Waktu pemeliharaan hari Wm = Wt - Wo
GR = Wt –Wo
t