Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Internet Bangking Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN INTERNET BANKING PADA PT BANK NEGARA
INDONESIA (PERSERO), Tbk CABANG USU MEDAN
DRAFT SKRIPSI OLEH
ANDI HAKIM FEBRIANSYAH 050521149
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
ABSTRAK
Andi Hakim Febriansyah. (2010). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Internet Bangking Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan. Dibawah bimbingan: Drs. Ami Dilham, M.Si, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si (Penguji I), Dr. Prihatin Lumban Raja, SE, M.Si (Penguji II).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan. Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan
adalah Analisis Deskriptif dan Metode Regresi Linier Berganda (Multiple Linear
Regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian koefisien Determinan (R2), dapat diketahui nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,656 yang artinya 65,6% dari keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4), sedangkan sisanya sebesar 34,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk didalam penelitian ini. Kata Kunci: Perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk
menggunakan), perceived usefulness (persepsi pada daya guna), risk (resiko), trust (kepercayaan) dan keputusan konsumen.
(3)
KATA PENGANTAR
Alhamdullillah wa syukurillah, karena berkat pertolongan Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Internet Bangking Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyajiannya karena kemampuan yang masih terbatas. Penulis dengan rendah hati akan menerima saran-saran dan petunjuk yang bersifat membengun yang ditujukan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.
Selama Peneliti menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi USU dan menyusun Skripsi ini, peneliti banyak memperoleh pendidikan, bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus peneliti ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M, Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada peneliti dan menyumbangkan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.
3. Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen sekaligus dosen wali yang telah bersedia meluangkan waktu dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
(4)
4. Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan menyumbangkan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji 1 yang telah memberikan saran dan kritik kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dr. Prihatin Lumban Raja, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji 2 yang telah
memberikan saran dan kritik kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 7. Pimpinan dan seluruh PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU
Medan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Chairismar Marhusin dan
Ibunda Ratna Sahara Sitompul, SH, abangku tersayang Arief Syahputra, ST, dan Riza Andriansyah, S.Sos, kakakku tersayang Drg. Sylvia Charisna Mirianda, adikku Chairina Yunita Putri, dan istriku tercinta Camelia Rosa, S.Sos dan keponakanku Alya dan Nabila yang telah banyak memberi bantuan, motivasi dan kasih sayang yang tak terhingga kepada peneliti.
9. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu, mendidik dan membimbing peneliti selama masa perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Juni 2010 Penulis
(5)
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 5
1. Kerangka Konseptual ... 5
2. Hipotesis ... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 7
E. Metode Penelitian ... 8
1. Batasan Operasional ... 8
2. Operasional Variabel ... 9
3. Pengukuran Variabel ... 9
4. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 10
5. Populasi dan Sampel ... 10
6. Jenis Data ... 11
7. Teknik Pengumpulan Data ... 12
8. Uji Validitas dan Reabilitas ... 12
9. Teknik Analisis Data ... 13
BAB II URAIAN TEORITIS ... 16
A. Penelitian Terdahulu ... 16
B. Pengertian dan Tujuan Pemasaran Bank ... 16
1. Pengertian Pemasaran Bank ... 16
2. Tujuan Pemasaran Bank ... 18
C. Indentifikasi Jenis-jenis Nasabah ... 20
D. Internet Banking ... 21
1. Pengertian Internet Banking ... 21
2. Kelebihan Layanan Internet Banking ... 21
3. Fitur Transaksi BNI Internet Banking ... 23
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Internet Banking ... 24
E. Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan ... 27
1. Pengertian Sistem Informasi ... 27
2. Tujuan Sistem Informasi ... 28
(6)
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 32
A. Sejarah Singkat Berdirinya PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ... 32
B. Visi dan Misi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ... 33
C. Filosofi Logo Baru PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ... 33
D. Budaya Perusahaan ... 35
E. Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ... 35
F. Produk dan Jasa yang Ditawarkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ... 36
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Analisis Deskriptif ... 41
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43
1. Hasil Uji Validitas ... 43
2. Hasil Uji Reliabilitas ... 44
C. Hasil Pengujian Hipotesis ... 45
1. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ... 45
2. Hasil Uji t hitung (Uji Parsial) ... 48
3. Hasil Uji F hitung (Uji Serentak) ... 49
4. Hasil Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA
(7)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman Gambar
1.1 Kerangka Konseptual ... 6
3.1 Struktur Orgasnisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
(8)
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman Tabel
1.1 Operasional Variabel ... 9
1.2 Instrumen Skala Likert ... 10
4.1 Umur Responden ... 41
4.2 Jenis Kelamin Responden ... 42
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 42
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menggunakan Per Bulan ... 43
4.5 Item Total Statistics ... 44
4.6 Reability Statistics ... 45
4.7 Coefficients ... 46
4.8 Coefficients ... 49
4.9 Anova ... 51
(9)
ABSTRAK
Andi Hakim Febriansyah. (2010). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Internet Bangking Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan. Dibawah bimbingan: Drs. Ami Dilham, M.Si, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si (Penguji I), Dr. Prihatin Lumban Raja, SE, M.Si (Penguji II).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan. Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan
adalah Analisis Deskriptif dan Metode Regresi Linier Berganda (Multiple Linear
Regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian koefisien Determinan (R2), dapat diketahui nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,656 yang artinya 65,6% dari keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4), sedangkan sisanya sebesar 34,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk didalam penelitian ini. Kata Kunci: Perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk
menggunakan), perceived usefulness (persepsi pada daya guna), risk (resiko), trust (kepercayaan) dan keputusan konsumen.
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang paling
booming pada akhir tahun 1990-an adalah media internet. Internet merupakan
jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia, lewat saluran telepon, satelit dan sistem telekomunikasi lainnya. Hampir bersamaan dengan itu, berkembang pula teknologi telephone
seluler (handphone), dimana hanya dengan sebuah pesawat telephone seluler
(handphone), pengguna bisa mengadakan komunikasi jarak jauh, baik berupa komunikasi aktif ataupun berupa pesan singkat tertulis atau yang lebih dikenal dengan short message service (sms).
Layanan internet banking diberikan oleh bank dengan tujuan utama memberikan kemudahan kepada para nasabah. Pelayanan perbankan melalui
internet tersebut berupa situs dari suatu bank tertentu yang menyediakan
pelayanan perbankan langsung tanpa perlu datang ke bank yang bersangkutan. Dengan adanya situs itu, nasabah suatu bank akan semakin mudah untuk melakukan kegiatan perbankan, karena para nasabah dapat mengakses layanan yang diinginkan oleh nasabah saja, tanpa harus datang ke bank yang bersangkutan.
(11)
Perkembangan teknologi internet ini diadopsi oleh industri perbankan untuk mengembangkan pelayanan. Peluang ini digunakan oleh bank-bank yang ada di Indonesia, baik bank pemerintah maupun swasta. Karena media internet adalah suatu inovasi yang cukup memberikan peluang dan menantang dalam pengembangannya. Perkembangan pelayanan yang dilakukan perbankan berbasis teknologi (electronic transaction) dalam bentuk internet banking, mobile banking,
phone banking, ATM (Authomatic Teller Machine), Credit Card dan lain
sebagainya. Saat ini internet banking menjadi perhatian utama dan senjata yang revolusioner strategis operasional bank, untuk menyampaikan maupun untuk persaingan antar bank.
Nasabah bank di Indonesia masih banyak yang menggunakan internet banking hanya sekedar melihat saldo, oleh sebab itu bank perlu meningkatkan strategi agar semakin banyak nasabah yang menggunakan internet dengan tujuan agar value yang diberikan nasabah bank semakin tinggi. Transaksi e-payment dapat lebih dikembangkan dalam aktivitas bisnis sehingga nasabah bank benar-benar merasakan manfaat internet banking ini. Untuk mempermudah dan mempercepat proses pembayaran sangat dibutuhkan bantuan teknologi. Teknologi masa kini identik dengan komputerisasi. Tentu kemudahan bertransaksi melalui internet
banking merupakan salah satu cara dan upaya para bankir untuk mempengaruhi
nasabah dalam menggunakan layanan bank tersebut. Salah satu bank yang menawarkan jasa internet banking adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
(12)
Perkembangan teknologi ini pun diantisipasi oleh perusahaan-perusahaan, baik penyedia barang ataupun jasa. Terobosan-terobosan baru harus dirancang agar dapat terus berkembang dan bersaing, atau paling tidak mempertahankan eksistensi. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk sebagai salah satu institusi perbankan sangat menyadari bahwa pelayanan kepada nasabah harus pula dengan menyesuaikan pada kemajuan teknologi, artinya dengan bersentuhan pada teknologi maka PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk akan tetap dapat bersaing. Oleh karena itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk meluncurkan layanan mobile banking dengan nama BNI internet banking.
Saat ini jenis pelayanan pada BNI internet banking diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu: BNI internet banking Info dimana nasabah dapat memperoleh berbagai macam informasi seperti saldo rekening, mutasi rekening dan lain-lain. BNI internet banking transfer adalah layanan yang memudahkan untuk nasabah melakukan transfer antar rekening PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk maupun ke bank lainnya. BNI internet banking payment dimana nasabah dapat melakukan transaksi pembayaran berbagai macam tagihan seperti tagihan televisi kabel, telepon, asuransi dan lain-lain. BNI internet banking
Commerce dimana nasabah dapat melakukan berbagai macam transaksi
pembelian dan pembayaran seperti pulsa isi ulang, saham dan lain-lain. BNI
internet banking Admin dimana nasabah dapat melakukan berbagai transaksi
administrasi seperti ganti PIN dan lain-lain.
Peluncuran layanan BNI internet banking membuat nasabah PT Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yang menggunakan layanan tersebut merasa memiliki ATM PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dalam
(13)
gengaman tangan dimana berbagai transaksi perbankan dapat dilakukan melalui ponsel, semudah bertransaksi di ATM PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk tentu saja terus berusaha mengembangkan pelayanannya dengan sebaik mungkin agar para nasabah puas dan sesuai dengan konsep pemasaran, nasabah tersebut akan terus mempercayai PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk untuk transaksi keuangannya. Dari jumlah nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang USU, persentase pengguna layanan BNI internet banking masih sangat minim. Dari sekitar 159.690 orang nasabah, pengguna layanan BNI internet banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang USU hanya 2.450 orang nasabah (sumber: customer service PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang USU).
Upaya untuk mempromosikan layanan BNI internet banking sudah dilakukan pihak PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dengan media iklan dan penayangan program khusus. Hal ini tentunya mengundang pertanyaan, faktor yang menyebabkan masih rendahnya jumlah pemakai BNI internet banking. Karena upaya promosi telah dilakukan, maka faktor lain yang menjadi pertanyaan adalah tentang kepuasan nasabah pengguna BNI internet banking.
Penulis ingin mengetahui kepuasan nasabah yang sudah menggunakan layanan m-Banking Mandiri, sehingga tidak begitu mempengaruhi nasabah lain (yang belum menggunakan layanan BNI internet banking) untuk menikmati layanan yang mengaplikasikan high-tech. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Internet
(14)
Banking Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU
Medan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah ”Apakah faktor perceived
easy of use, perceived usefulness, risk dan trust mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan?”.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan
survey literature (Kuncoro, 2003:4). Menurut Vankatesh (2003:57) TAM
(Technology Acceptance Model) merupakan tepri yang menjelaskan tentang model pendekatan penerimaan teknologi. TAM merupakan model yang popular dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi teknologi informasi.
TAM dapat digunakan utnuk mengukur tingkat penerimaan pengguna
terhadap teknologi. TAM adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi
(15)
keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal usefulness (pengguna yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya dan easy of use (dimana pengguna yakin bahwa dengan menggunankan sistem ini akan membebaskan dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya (Vankatesh, 2003:58).
Menurut Pavlou (2001:32) faktor trust (kepercayaan) dan risk (resiko) adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kemudahan untuk menggunakan e-commerce. Faktor trust (kepercayaan) dan
risk (resiko) dalam transaksi internet banking merupakan hal yang sangat
dipertimbangkan dalam melakukan transaksi maya (virtual).
Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan penulis diatas. Gambar 1.1 dibawah ini merupakan suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan alur berpikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.
Sumber: Vankatesh (2003:58) dan Pavlou (2001:32) (data diolah oleh penulis).
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Perceived Easy of Use
(X1)
Keputusan Nasabah
(Y)
Perceived Usefulness
(X2) Risk
(X3) Trust
(16)
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiono, 2003:306). Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah: ” Faktor perceived easy of use, perceived usefulness, risk dan
trust berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan”.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan tambahan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan
Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang
(17)
b. Bagi Peneliti
Dapat memperdalam pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan. c. Bagi Pihak Lain
Sebagai referensi bagi peneliti lain dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.
E. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi pada pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet banking yang terdiri dari perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4).
(18)
Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur 1. Efisiensi waktu
2. Operasional yang mudah 3. Fleksibel
1. Produktivitas 2. Transaksi cepat 3. Efektifitas 4. Berguna 1. Resiko tinggi
2. Transaksi yang aman 3. Potensi menguntungkan 1. Menepati janji
2. Keamanan
3. Kebutuhan nasabah terpenuhi 1. Efisiensi waktu
2. Transaksi cepat 3. Beresiko tinggi 4. Dapat dipercaya Persepsi pengguana internet
terhadap daya guna internet . Perkiraan subyektif konsumen
untuk menderita kerugian
dalam menerima hasil yang
Likert Likert Likert Likert Keputusan Nasabah (Y) Perceived usefulness
(X2)
Perceived easy of use
(X1)
Risk (X3)
Trust (X4)
Perkiraan subyektif dimana
konsumen percaya mereka
dapat melakukan transaksi
Tindakan yang perlu diikuti
dalam memecahkan masalah
untuk menghindari atau
mengurangi dampak negatif
Likert
Persepsi nasabah bank
terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan internet. 2. Operasional Variabel
Tabel 1.1 Operasional Variabel
Sumber: Vankatesh (2003:58) dan Pavlou (2001:32) (data diolah oleh penulis).
3. Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalahVariabel independen (X) adalah faktor-faktor mutasi jabatan dan Variabel dependen (Y) adalah mutasi jabatan. Kedua variabel tersebut diukur dengan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006:104).
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:
(19)
Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert
No. Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2006:105)
Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5, 4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan, Jl. Dr. Mansyur No. 12 Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus 2009 sampai bulan Maret 2010.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan yang berjumlah 159.690 orang nasabah.
b. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh seluruh nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan
(20)
yang berjumlah 159.690 orang nasabah. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2005:40), yaitu:
N n =
1+Ne²
Dimana n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi
e = Taraf Kesalahan (standard error) = 10 % 159.690
Sehingga jumlah sampel menjadi : n = = 99,93 1 + 159.690 (0,1)²
Jumlah sampel yang didapat sebesar 99,93 dibulatkan menjadi 100 orang nasabah. Penulis menggunakan metode Sampling Purposive pada penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2003:78). Yaitu nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan yang telah menggunakan layanan BNI internet banking minimal 2 kali dan telah berusia diatas 17 tahun.
6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.
(21)
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk mendukung penelitian ini.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini ialah:
a. Kuesioner
Menyebarkan daftar pertanyaan yang telah diberikan alternatif jawaban untuk menjawabnya kepada responden terpilih.
b. Wawancara
Wawancara secara langsung dengan responden dan pihak-pihak terkait. c. Studi Pustaka
Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh jurnal, buku-buku literature, majalah dan internet yang terkait dengan penelitian ini.
8. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji Validitas dan Reliabiliti dilakukan untuk menguji apakah layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2006:109). Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 12 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan reliability kuesioner dalam
(22)
penelitian ini. Uji ini dilakukan kepada 20 orang responden diluar responden yang telah dijadikan sebagai sampel namun termasuk dalam populasi pada penelitian ini.
9. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
b. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression)
Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression) memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen (Nugroho, 2005:43). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel terhadap variabel terikat.
Persamaan regresi linear berganda dengan empat variabel yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana: Y = skor pengaruh Keputusan Nasabah a = konstanta
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
X1 = skor pengaruh perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) X2 = skor pengaruh perceived usefulness
(23)
X3 = skor pengaruh risk (resiko)
X4 = skor pengaruh trust (kepercayaan) e = standar error
c. Uji thitung (Uji Parsial)
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
internet banking yang terdiri dari perceived easy of use (persepsi
kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4) terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan (Y)
Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
Ha : bi≠0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan , yaitu:
H0 diterima bila thitung < ttabel pada
α
= 5 % H1 diterima bila thitung > ttabel padaα
= 5 %(24)
d. Uji Fhitung (Uji Serentak)
Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama faktor-faktor mutasi jabatan berpengaruh positif signifikan atau tidak terhadap mutasi jabatan. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0
(Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat).
Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ 0
(Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
Ho diterima bila Fhitung < Ftabel pada
α
= 5 % H1 diterima bila Fhitung > Ftabel padaα
= 5 % e. Pengujian Koefisien Determinan (R2)Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila R2= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
(25)
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Susilowati (2007), dengan judul penelitian: “Studi Empiris Tentang Faktor-faktor Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan Internet Banking (Penelitian pada Perbankan di Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut adalah: Variabel personalisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap persepsi manfaat; jasa aliansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi manfaat; kefamiliaran tugas berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi manfaat; kemampuan akses berpengaruh positip dan tidak signifikan terhadap persepsi kemudahan; persepsi kemudahan tidak berpengaruh postif dan tidak signifikan terhadap persepsi manfaat; persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan internet banking dan persepsi manfaat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penggunaan internet banking.
B. Pengertian dan Tujuan Pemasaran Bank 1. Pengertian Pemasaran Bank
Dunia perbankan merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan nasabahnya akan terpenuhi.
(26)
Menurut Kasmir (2005:63) pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Berdasarkan defenisi tersebut beberapa pengertian yang perlu untuk diketahui adalah:
a. Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Produk bank terdiri dari produk simpanan (giro, tabungan dan deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveller cheque, bank draft, dan jasa-jasa bank lainnya.
b. Permintaan suatu keinginan manusia yang mendukung oleh daya belinya. Artinya, permintaaan akan terjadi apabila konsumen memliki sejujmlah dana atau barang pengganti untuk memperoleh barang yang lain.
c. Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh sesuatu barang yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya.
d. Pasar adalah himpunan nasabah (pembeli nyata dan pembeli potensial) atas suatu produk, baik barang maupun jasa. Pasar dapat diartikan pula sebagai tempat penjual dan pembeli melakukan transaski.
e. Kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang.
(27)
f. Keinginan nasabah bank adalah kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu.
2. Tujuan Pemasaran Bank
Menurut Kasmir (2005:66) tujuan pemasaran bank secara umum adalah: a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan nasabah melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritannya (word of mouth).
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
Internet Banking selain bermanfaat bagi nasabah, juga bermanfaat bagi
bank. Manfaat internet bagi pihak bank adalah sebagai berikut (Rahardjo, 2001:25):
1. Business expansion
Bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi disuatu tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya yang tidak kecil. Kemudahan hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia
(28)
dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah bank kecil dapat di akses dari mana saja diseluruh dunia.
2. Customer loyality
Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka
account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat
menggunakan suatu bank saja. 3. Revenue and cost improvement.
Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui internet banking dapat lebih murah dari pada membuka kantor cabang.
4. Competitive advantage.
Bank yang tidak memilih mesin ATM akan sukar berkompetisi dengan bank yang akan memiliki banyak mesin ATM. Demikian pula bank yang memiliki internet banking akan memiliki keeuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account dibank yang tidak memiliki fasilitas
internet banking.
5. New business model
Internet banking memungkinkan adanya bisnis model yang baru. Layanan
(29)
C. Indentifikasi Jenis-jenis Nasabah
Nasabah adalah semua orang yang menuntut suatu bank untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu dan karena itu akan memberikan pengaruh pada kinerja atau performansi (perfomance) perbankan. Beberapa terminologi tentang nasabah (Sipahutar 2002:10) sebagai berikut:
1. Nasabah adalah orang yang tidak tergantung kepada bank, tetapi bank yang tergantung pada nasabah.
2. Nasabah adalah orang yang membawa bank kepada keinginannya. 3. Tidak ada seorang pun ynag perna beraduh argumentasi dengan nasabah. 4. Nasabah adalah orang-orang yang eksistensinya teramat penting sehingga
harus dipuaskan oleh perbankan.
Dalam sistem kualitas modern terdapat 3 (tiga) jenis nasabah yang harus dipuaskan kebutuhannya (Sipahutar, 2002 :11), yaitu:
1. Nasabah Internal (Internal customer)
Nasabah Internal adalah orang yang berada dalam perbankan dan memiliki pengaruh pada performansi bank. Contohnya adalah bagian-bagian pembelian, produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutment, dan karyawan.
2. Nasabah Antara (Intermediate customer)
Nasabah antara adalah orang yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir (end user) produk dan jasa.
3. Nasabah Eksternal (External customer)
Nasabah eksternal adalah orang yang membayar untuk menggunakan produk dan jasa yang dihasilkan.
(30)
D. Internet Banking
1. Pengertian Internet Banking
Internet banking merupakan produk perbankan elektronik yang ditawarkan
pihak bank untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan melalui komputer dan jaringan internet (Suryani, 2005:42). Sedangkan menurut Maharsi (2006:22) internet banking adalah salah satu pelayanan jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet dan bukan merupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet. Dengan kata lain, suatu bank yang memiliki website tetapi tidak dapat digunakan untuk bertransaksi tidak termasuk dalam internet banking.
2. Kelebihan Layanan Internet Banking
Kelebihan layanan internet banking menurut tanggal 25 Januari 2010, pukul 14.00 WIB) adalah:
a. Hemat waktu, tidak perlu meninggalkan meja kerja Anda untuk melakukan aktivitas perbankan cukup menggunakan personal komputer atau laptop yang dilengkapi dengan koneksi internet.
b. Kapan saja, tak terbatas waktu untuk bertransaksi atau sekedar melakukan cek saldo dan melihat mutasi rekening.
c. Dimana saja, dapat melakukan transaksi dari belahan dunia manapun selama ada akses ke internet.
d. Mudah, menu transaksi dengan navigasi jelas, walaupun baru pertama kali menggunakannya.
(31)
e. Aman, dilengkapi sistem keamanan berlapis dan BNI e-Secure.
f. Satu akses untuk semua produk, dengan login hanya menggunakan User
ID anda dapat sekaligus mengakses seluruh produk yang Anda miliki
dalam satu CIF di BNI.
g. Registrasi mudah, melalui BNI ATM kemudian Anda bisa langsung melakukan aktivasi dan mengakses rekening Anda.
h. Tanpa software khusus, Anda tidak memerlukan software khusus, cukup gunakan minimum konfigurasi dengan browser.
i. Hemat. Hampir seluruh fitur yang ada. dapat digunakan secara gratis.
Beberapa keunggulan ekonomis melakukan aktivitas perbankan dengan menggunakan Internet Banking, antar lain (Aristanto, 2003: 44):
a. Menaikkan Tingkatan Layanan (sevice level)
Dengan ATM, nasabah tidak bergantung lagi pada jam kerja bank dan tidak buang waktu untuk antri. Langkah ini diambil untuk memuaskan nasabah dan mempertahankan kesetiaan mereka.
b. Mempercepat Antara Jasa
Transfer infomasi dan dana nasabah akan sampai hanya dengan hitungan menit atau bahkan detik.
c. Meningkatkan Efisiensi
Satu unit dibank hanya memerlukan sedikit karyawan tetapi tejamin akurasinya.
d. Meningkatkan produktivitas karyawan
Komputer akan mendayagunakan karyawan untuk menyelesaikan tugas lebih banyak tetapi dengan kurun waktu minimal.
(32)
3. Fitur Transaksi BNI Internet Banking
Fitur transaksi BNI Internet Banking terbagi 2 (dua) jenis, yaitu (diakses tanggal 25 Januari 2010, pukul 14.00 WIB):
a. Layanan Transaksi Non Financial
Yaitu layanan transasksi yang diakses oleh Pengguna BNI Internet
Banking tidak mengakibatkan terjadinya muatasi secara finansial terhadap
rekening Pengguna. Transaksi ini dapat diakses dengan menggunakan
User-Id dan Password, tanpa menggunakan BNI e-Secure, terdiri dari:
1) Informasi saldo seluruh rekening yang anda miliki dalam 1 CIF (Customer Information File) berupa tabungan, giro, deposito dan pinjaman.
2) Informasi mutasi rekening (30 transaksi atau 1 bulan terakhir). b. Layanan Transaksi Financial
Yaitu layanan transaksi yang diakses oleh Pengguna BNI Internet Banking yang mengakibatkan terjadinya mutasi secara finansial terhadap rekening Pengguna. Transaksi ini dapat dilakukkan menggunakan User-Id,
Password dan BNI e-Secure. Transaksi finansial yang dilakukan akan
mendebet rekening afiliasi BNI Card yang digunakan saat registrasi di BNI ATM. Layanan transaksi finansial terdiri dari:
1) Transfer dana antar rekening BNI.
2) Pembayaran tgaihan kartu kredit BNI, Standard Chartered, HSBC, GE,
Finance, ANZ, Niaga, ABN Amro, Permata dan Danamon.
3) Telkom (telepon, flexiclassy, speedy) seluruh Indonesia. 4) Telkomsel.
(33)
5) Listrik PLN.
6) Pembelian voucher Telkomsel, Indosat dan XL.
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Internet Banking.
a. Preceived Easy of Use (Persepsi Kemudahan untuk Menggunakan)
Menurut Ma’aruf (2002:27) dan Pavlou (2001:32), persepsi terhadap kemudahan untuk menggunakan internet (perceivedeasy of use) adalah persepsi nasabah bank terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan
internet. Persepsi kemudahan didefenisikan sebagai tingkat kepercayaan
seseorang bahwa dalam menggunakan suatu sistem akan terbebas dari usaha.
Pengertian perspektif kemudahan di atas memberikan indikasi bahwa suatu sistem dirancang bukan untuk menyulitkan pemakaiannya, akan tetapi penggunaan sistem justru mempermudah seseorang dalam menyelesaikan perkerjaanya. Dengan kata lain, seseorang yang menggunakan sistem akan berkerja lebih mudah dibandingkan dengan seseorang yang tidak menggunakan sistem atau manual. Kemudahan penggunaan internet banking berarti bahwa layanan internet banking yang telah disediakan oleh bank mudah di fahami dan mudah untuk digunakan sehingga akan mengurangi usaha nasabah untuk mempelajari bagaimana cara bertransaksi menggunakan internet banking. Menurut Nasution (2004:19), menyatakan bahwa intensitas penggunaan dan iteraksi antara pengguna (user) dengan sistem juga menunjukkan kemudahan
(34)
penggunaan. Dengan kata lain, suatu sistem yang lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan, dan lebih mudah digunakan oleh para nasabahnya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerimaan suatu sistem internet banking dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan internet
banking tersebut. Hal ini disebabkan karena pemakai atau nasabah akan
bersikap terbuka sesuatu yang sesuai dengan apa yang dapat di fahami dengan mudah. Selain itu, layanan internet banking tersebut juga dianggap bermanfaat bagi pemakai sehingga akan mendorong pemakai untuk mengadopsi dan menggunakan sistem tersebut.
b. Perceived Usefulness (Persepsi Pada Daya Guna)
Menurut Ma’aruf (2002:27) dan Pavlou (2001:32), persepsi atas daya guna internet (perceived usefulness) yaitu persepsi pengguna internet terhadap daya guna internet. Persepsi atas dasar guna didefenisikan: “The
prospective user’s subjective probability that using a specific appllication sysytem will Increase his or her job performance within an organizational context”. Kemanfaatan (usefullness) merupakan suatu lingkaran dimana
seseroang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Manfaat sistem bagi pemakainya berkaitan dengan produktivitas, kinerja tugas atau efektivitas dan kegunaan tugas secara menyeluruh.
Menurut Nasution (2004:19), Menjelaskan bahwa kemafaatan dapat dibagi dalam dua katagori yaitu:
(35)
Kemanfaatan dengan estimasi satu faktor adalah menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), bermanfaat (iusefull), menambah produktivitas (increase productivity), mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness), dan mengembangkan kinerja perkerjaan (improve job performance).
2) Kemanfaaatan dengan estimasi dua faktor
Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor dibagi menjadi dua kategori yaitu kemanfaatan dan efektivitas.
Kemanfaatan dalam internet banking merupakan manfaat yang diperoleh atau diharapkan oleh para nasabah dalam melaksanakan tugas dan perkerjaannya. Seseorang akan mengadopsi internet banking apabila orang tersebut mempercayai bahwa internet banking dapat memberikan manfaat terhadap perkerjaannya dan pencapaian prestasi kerjannya. Oleh karena itu, tingkat kemanfaatan internet banking mempengaruhi sikap para nasabah terhadap sistem tersebut.
c. Risk (Resiko)
Resiko adalah suatu keadaan uncertainty yang dipertimbangkan orang untuk memutuskan atau tidak melakukan transaksi secara online. Orang-orang benar-benar mempertimbangkan jarak dan suasana impersonal dalam transaksi online dan infrastruktur global yang banyak mengandung unsur resiko. Resiko didefenisikan sebagai perkiraan subyektif konsumen untuk menderita kerugian dalam menerima hasil diinginkan (Pavlou, 2001:33). Menurut Dowling dan Staelin dalam Pavlou (2001:33), kalau resiko itu meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan
(36)
pembelian produk (transaksi), resiko diasosiasikan dengan kepercayaan. Dalam peneilitian ini indikator resiko dilihat dari tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko dari penggunaan internet banking, diharapkan tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko akan berdampak positif pada niat konsumen untuk menggunakan teknologi yang ditawarkan.
d. Trust (Kepercayaan)
Kepercayaan merupakan faktor penting bagi konsumen untuk memutuskan akan mekakukan transaksi secarai online atau tidak. Menurut Steward, dkk, dalam Pavlou (2001) faktor kepercayaan dalam e-commerce adalah perkiraan subyektif dimana konsumen percaya mereka dapat melakukan transaksi online secara konsisten sesuai dengan yang diharapkan. Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan pada penyelenggara transaksi
online (banking atau retailer/produsen) dan Upaya tinggi harus dilakukan
oleh penyelenggara transaksi online agar kepercayaan konsumen semakin tinggi, karena trust mempunyai pengaruh besar pada niat konsumen untuk melakukan transaksi secara online atau tidak melakukannya.
E. Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan 1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Hall (2001:5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Berdasarkan defenisi diatas dapat disampaikan bahwa sistem merupakan suatu rangkaian kesatuan yang terdiri
(37)
dari bagian-bagian yang saling terkait dan mempengaruhi yang diarahkan untuk mencapai disuatu tujuan tetentu.
Infromasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang leboh berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, dimana dapat diambil suatu interprestasi bahwa informasi adalah:
a. Data yang diolah
b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berati bagi yang menerimanya.
c. Mengambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. d. Digunakan untuk pengambilan keputusan.
Informasi yang dibutuhkan pengguna dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Informasi ini mengarahkan, memperlancar kegiatan sehari-hari dan membantu para pengguna dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi menghubungkan perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang berkepentingan, seperti pelanggan, kreditur, pemegang saham dan sebagainya. Menurut Hall (2001:27), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses, menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.
2. Tujuan Sistem Informasi
Menurut Hall (2001:18). sistem informasi dalam perusahaan mempunyai tiga tujuan utama meliputi:
a. Untuk mendukung pengambilan keputusan.
b. Untuk mendukung kegiatan operasi harian perusahaan. c. Untuk mendudukung fungsi kepengurusan.
(38)
Dua tujuan pertama menyangkut keputusan pemakai informasi bagi pihak internal (manajer, karyawan) dan pihak eksternal (pelanggan, kreditur, pemegang saham). Sedangkan tujuan ketiga hanya untuk pihak eskternal. Hampir semua informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir berupa data transaksi yang diolah, dan untuk tujuan pertama hanya sebagian.
3. Keputusan Nasabah
a. Pengertian Pengambilan Keputusan
Menurut Meloed (2001:348), pengambilan keputusan merupakan tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau memanfaatkan kesempatan. Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. b. Kualitas Informasi
Sistem informasi yang dihasilkan harus dapat menghasilkan informasi yang berkualitas. Untuk dapat menghasilkan hal ini maka informasi tersebut haruslah berguna bagi yang akan memakainya.
1) Akurat (Accurate)
Akurat adalah informasi harus bebas dari kesalahan yang bersifat material. Namun demikian, materialitas tidak memiliki nilai yang absolut, dan hanya merupakan konsep masalah spesifik, yang berarti bahwa dalam beberapa kasus, informasi harus akurat, informasi yang sempurna tidak dapat disediakan dalam kerangka waktu keputusan
(39)
pemakai. Oleh karena itu, dalam menyiapkan informasi, para desainer sistem mencari keseimbangan antara informasi seakurat mungkin, tetapi cukup tepat waktu, agar berguna.
2) Ketepatan (Timelliness)
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaanya. Ketepatan adalah informasi harus tidak tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya. Ketepatan adalah kegiatan menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat informasi tersebut dibutuhkan, yang mampu menutup peluang bagi pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih cepat. Informasi yang terlambat diterima, nilai kegunaannya akan lebih rendah, karena keputusan bisnis yang cepat dianggap lebih baik daripada keputusan yang lambat. Dalam tingkat persaingan yang tinggi, keputusan yang lambat berarti memberi peluang kepada pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih cepat. Keputusan yang salah namun lebih cepat dianggap lebih baik dari pada keputusan yang benar namun lambat dikeluarkan.
3) Relevan (Relevance)
Relevan adalah isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan. Dengan demikian, laporan ini dapat mendukung keputusan. Telah ditentukan bahwa hanya data yang relevan dangan tindakan pemakai yang memiliki kandungan informasi. Oleh karena itu, sistem informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam laporannya. Laporan yang berisi data yang tidak relevan hanya
(40)
memboroskan sumber daya dan tidak relevan hanya memboroskan sumber daya tidak produktif bagi pemakai.
4) Lengkap
Lengkap adalah tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang bilang. Misalnya, sebuah laporan harus menyajikan semua perhitungan yang diperlukan dan menyajikan pesannya dengan jelas dan tanpa ambigu.
(41)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, lebih dikenal dengan Bank BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang memiliki 950 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 5 Cabang Luar Negeri. Sampai saat ini BNI memiliki lebih dari 7,5 juta nasabah, 2300 ATM ditambah 5000 ATM LINK dan 5000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-5789 9999 atau 68888 (via ponsel), serta SMS Banking untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan berbagai fitur.
Sejarah berdirinya PT Bank Negara Indonesia (Persero) tidak dapat dipisahkan dari perjuangan perebutan kemerdekaan bangsa dan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Bank BNI didirikan pada 5 Juli 1946 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 2 Tahun 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia yang berfungsi sebagai bank sentral. Pada tanggal 15 September 1950 Bank BNI mulai diizinkan pemerintah untuk menjadi Bank Devisa dengan dikeluarkannya Ketetapan Presiden No. 17 Tahun 1965 tentang integrasi bank-bank pemerintah, Bank BNI berubah menjadi Bank Negara unit III. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 1968 Bank BNI diubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946 (BNI ‘46) dengan tugas utama yang diarahkan kepada pembangunan ekonomi nasional dengan mengutamakan sektor industri. Pada bulan November 1996 Bank BNI mulai Go
(42)
sahamnya kepada public dan listing di BEJ dan BES. Selain usaha pokok perbankan, Bank BNI juga menyediakan jasa keuangan lain melalui anak perusahaannya yang meliputi bank patungan (Joint Venture) BPR, perusahaan sewa guna usaha (Leasing), perusahaan modal ventura, perusahaan efek dan perusahaan pembiayaan (Multi Finance). Dengan cara fase based income inilah Bank BNI berusaha meningkatkan labanya.
B. Visi Dan Misi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Visi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk adalah menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. Pernyataan Visi: Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer.
Misi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk adalah memaksimalkan
stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen
pasar korporasi, komersial dan konsumer.
C. Filosofi Logo Baru PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 1. Identitas Baru BNI – Dasar Pembuatan Desain
Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI.
(43)
2. Huruf BNI
Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik.
3. Simbol “46”
Angka “46” merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.
4. Palet Warna
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.
(44)
D. Budaya Perusahaan
1. BNI adalah bank umum berstatus perusahaan publik. 2. BNI berorientasi kepada pasar dan pembangunan nasional.
3. BNI secara terus menerus membina hubungan yang saling menguntungkan dengan nasabah dan mitra usaha.
4. BNI mengakui peranan dan menghargai kepentingan pegawai.
5. BNI mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar pegawai melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional.
E. Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Manajemen secara umum mempunyai beberapa fungsi dan salah satu diantaranya adalah pengorganisasian. Sebagai wujud pengorganisasian maka perusahaan umum menyusun struktur organisasi. Struktur organisasi yang baik dan efektif hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga di dalamnya terdapat suatu gambaran yang jelas mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit organisasi yang baik maka semua pekerjaan akan terorganisir dengan baik dan teratur. Struktur organisasi menunjukkan adanya hubungan tugas dan wewenang antara pejabat administratif secara horizontal dan vertikal.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk sebagai suatu badan usaha berbentuk persero terbuka yang saham-saham perusahaan sudah terbuka seluruh kegiatannya dengan dipimpin oleh seorang kepala cabang. Untuk lebih jelas dapat dilihat struktur organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan, pada lampiran berikut:
(45)
Gambar 3.1 Struktur Orgasnisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan, (2010).
F. Produk dan Jasa yang Ditawarkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Bank dalam kegiatan usahanya menyediakan berbagai fasilitas perbankan dan menawarkan berbagai produk dan jasa. Hal ini dimaksud untuk dapat menghimpun dan kemudian dialokasikan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dunia perbankan diharapkan memberikan berbagai fasilitas yang dapat memperlancar usaha masyarakat sehingga dapat mendorong pembangunan dan menggerakkan perekonomian.
PIMPINAN CABANG
Penyelia Kontrol Intern
Penyelia Pemasaran Bisnis
Penyelia Bidang Operasional
Penyelia Adm Dlm Neg & LN
Penyelia Pelayanan
Nasabah Penyelia
Kantor
Kas Penyelia
Pengendalian Resiko Kredit
Penyelia Adm Keu & Umum
(46)
1. BNI Taplus
Simpanan dana rupiah nasabah perorangan yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu dengan memakai slip setroan/pengambilan/BNI card.
2. BNI Taplus Utama
Simpanan dana rupiah nasabah perorangan yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu dengan memakai slip setroan/pengambilan/ BNI card.
3. BNI Deposito
Simpanan dalam valuta Rupiah atau asing dengan bukti kepemilikan berupa
bilyet Deposito yang dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu berdasarkan
perjanjian antara nasabah dengan Bank BNI. 4. BNI Giro
Simpanan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan Cek/bilyet Giro, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
5. BNI Tapenas
Tabungan berjangka untuk investasi dana pendidikan anak. 6. BNI PhonePlus
Layanan perbankan melalui telepon selama 24 jam dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privacy yang tinggi serta tidak dibatasi ruang, waktu dan gerak.
7. BNI Internet Banking
Layanan perbankan melalui internet selama 24 jam dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari
(47)
tempat dengan jaminan privacy yang tinggi serta tidak dibatasi ruang, waktu dan gerak. Dengan syarat telah mendaftar menjadi anggota BNI PhonePlus. 8. BNI Card
Kartu debit yang digunakan untuk transaksi belanja di merchant berlogo
MasterCard diseluruh dunia dengan otorisasi tanda tangan serta dapat
digunakan untuk tranksasi di mesin ATM dengan pembebanan ke rekening
Cardholder (nasabah tabungan/giro perorangan).
9. BNI Kiriman Uang
Transaksi pemindahbukuan antar cabang atas perintah pengiriman uang dengan setoran tunai/pemindahan untuk dibayarkan secara tunai atau pemindahbukuan kepada penerima melalui cabang pembayar.
10. BNI Haji
Tabungan yang digunakan sebagai sarana pembayaran penyelenggaraan biaya ibadah haji.
11. BNI TKI
Simpanan nasabah dalam mata uang Rupiah untuk TKI yang akan atau sedang bekerja di luar negeri dan atau keluarganya yang tinggal di Indonesia dengan bukti kepemilikan berupa buku dan kartu TKI (khusus untuk TKI). 12. BNI Duo
Simpanan berjangka dengan sistem perhitungan bunga berbunga yang memberikan fleksibilitas kepada deposan untuk mengganti valuta simpanan menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank.
(48)
13. BNI Dollar
Simpanan masyarakat perorangan dalam bentuk valas yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui teller di cabang pemelihara rekening. 14. BNI CMG
Traveller Cheque sebagai pengganti uang tunai yang praktis bagi siapapun,
terutama wisatawan, pengusaha, pedagang dan profesional yang sering melakukan perjalanan keluar kota.
15. BNI SDB
Sarana menyimpan barang dalam box tahan api yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu atau sesuai dengan permintaan pelanggan.
16. BNI INKASO
Layanan yang disediakan oleh Bank BNI untuk menagih pembayaran atas surat/dokumen berharga kepada pihak ketiga ditempat/kota lain didalam negeri.
17. BNI Griya
Fasilitas kredit konsumen untuk keperluan pembelian, pembangunan, renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, apartemen dan rumah peristirahatan (villa) atau pembelian lahan/kavling siap bangun.
18. BNI MultiGuna
Fasilitas kredit konsumen untuk keperluan pengembangan profesi antara lain pembelian peralatan kedokteran, renovasi kantor dan lain-lain atau untuk keperluan konsumtif antara lain biaya pendidikan, biaya pernikahan, biaya travelling, rumah sakit dan lainnya.
(49)
19. BNI Fleksi
Fasilitas kredit konsumen tanpa agunan untuk segala keperluan konsumtif. 20. BNI OTO
Fasilitas kredit konsumen untuk keperluan pembelian dan refinancing mobil serta pembelian sepeda motor.
21. BNI INSTAN
Fasilitas kredit konsumen yang dijamin dengan simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, Dollars Plus dan Tabungan yang diterbitkan Bank BNI.
22. Simponi DPLK BNI
Layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh DPLK-BNI yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat luas yang menginginkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh keluarganya dimasa depan.
(50)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Karakteristik responden dalam penelitian terdiri dari umur, jenis kelamin, pekerjaan dan frekwensi menggunakan internet banking per bulan. Gambaran umum responden pengguna internet banking berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Umur Responden
Umur Jumlah (Orang)
< 20 tahun 21 – 30 tahun 31 – 40 tahun
25 38 37
Jumlah 100
Sumber: Hasil Penelitian 2010 (Data diolah).
Tabel 4.1. memperlihatkan umur responden yang menjadi pengguna internet
banking berdasarkan umur sangat bervariasi, mulai dari usia di bawah 20 tahun
sampai dengan usia 40 tahun. Jumlah responden yang dominan adalah usia 21 – 30 tahun sebanyak 38 orang dan responden yang berusia < 20 tahun sebanyak 25 orang.
(51)
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin Jumlah (Orang)
Pria Wanita
60 40
Jumlah 100
Sumber: Hasil Penelitian 2010 (Data diolah).
Tabel 4.2 diatas memperlihatkan bahwa responden yang menjadi pengguna
internet banking berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh kaum pria dengan
jumlah 60 orang, sedangkan jumlah kaum wanita sebanyak 40 orang. Hal ini dikarenakan kaum pria selalu menginginkan transaksi perbankan yang efisien dan tidak repot.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang) Mahasiswa
Pegawai Negeri Pegawai Swasta
Pengusaha Ibu Rumah Tangga
21 13 46 12 8
Jumlah 100
Sumber: Hasil Penelitian 2010 (Data diolah).
Tabel 4.3. menunjukkan bahwa responden yang menjadi pengguna internet
banking berdasarkan jenis pekerjaan terdiri dari, 21 orang mahasiswa, 13 orang
pegawai negeri, 46 orang pegawai swasta, 12 orang pengusaha dan 8 orang ibu rumah tangga.
(52)
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menggunakan Per Bulan Frekuensi menggunakan
per bulan
Jumlah (Orang) 2 kali dalam sebulan
< 2 kali dalam sebulan
32 68
Jumlah 100
Sumber: Hasil Penelitian 2010 (Data diolah).
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang menjadi pengguna internet
banking berdasarkan frekuensi menggunakan per bulan terdiri dari, 32 orang yang
menggunakan 2 kali dalam sebulan dan 68 orang yang menggunakan lebih dari 2 kali dalam sebulan.
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas terhadap jalaban responden pada penelitian ini menggunakan bantuan program statistik SPSS (Statistic Product and Service
Solution) versi 15 .
1. Hasil Uji Validitas
Kriteria pengambilan keputusan pada penelitian ini adalah: H0 diterima jika r hitung < r tabel pada
α
= 5%H1 diterima jika r hitung > r tabel pada α = 5%
Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 20 responden yang menjadi pengguna internet banking. Cara memperoleh nilai rtabel adalah df = n – k (20 – 17 = 3) maka nilai rtabel adalah 0,347. Maka hasil uji validitas berdasarkan data yang diolah penulis dengan software SPSS versi 15 terlihat pada Tabel 4.5.
(53)
Item-Total Statistics
69,8000 55,221 ,488 . ,925
69,8500 53,082 ,649 . ,922
70,2500 54,408 ,358 . ,930
69,9000 53,147 ,643 . ,922
70,0500 50,892 ,742 . ,919
70,0000 53,684 ,514 . ,925
69,9500 51,524 ,655 . ,922
69,9000 53,779 ,490 . ,926
69,9500 53,208 ,644 . ,922
70,0500 50,892 ,742 . ,919
70,0000 52,000 ,696 . ,920
70,0500 52,576 ,649 . ,922
69,8500 51,713 ,814 . ,918
69,9500 51,734 ,714 . ,920
70,0500 51,839 ,646 . ,922
70,0500 52,682 ,637 . ,922
69,9500 52,997 ,670 . ,921
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Tabel 4.5
Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2010).
Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji validitas terhadap pertanyaan yang diberikan kepada responden. Nilai r hitung pada kolom Corrected Item Total
Correlation lebih besar dari pada nilai r tabel, sehingga dapat disimpulkan semua butir pernyataan pada penelitian ini adalah valid, karena telah memenuhi syarat validitas (r hitung > r tabel).
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’c Alpha > 0,60 (Nugroho, 2005:72). Hasil reliabilitas penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.6.
(54)
Reliability Statistics
,926 ,928 17
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items Tabel 4.6
Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2010).
Hasil pengujian reliabilitas jawaban responden pada penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,926. Nilai yang dihasilkan > 0, 60, sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
C. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi. 1. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruhfaktor perceived easy of
use, perceived usefulness, risk dan trust terhadap keputusan nasabah untuk
menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan. Adapun bentuk persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana: Y = skor pengaruh Keputusan Nasabah a = konstanta
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
X1 = skor pengaruh perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan)
(55)
Coefficientsa
2,641 2,064 1,280 ,204
,226 ,129 ,157 1,752 ,083 ,862 1,160
,283 ,104 ,273 2,731 ,008 ,690 1,449
,223 ,123 ,167 1,816 ,073 ,814 1,228
,270 ,128 ,210 2,107 ,038 ,698 1,433
(Constant) X1 X2 X3 X4 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
X2 = skor pengaruh perceived usefulness (persepsi pada daya guna)
X3 = skor pengaruh risk (resiko)
X4 = skor pengaruh trust (kepercayaan) e = standar error
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 15.00 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7
Sumber: Data primer yang diolah (2010).
Secara matematis hasil dari analisis regresi linear berganda tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Y = 2,641+ 0,226 X1 + 0,283 X2 + 0,223 X3 + 0,270 X4 + e
Persamaan diatas menunjukkan pengaruh masing-masing variabel independen (X1, X2, X3 dan X4) terhadap variabel dependen (Y). Adapun masing-masing nilai koefisien regresi tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 2,641
Artinya apabila faktor perceived easy of use (X1), perceived usefulness (X2), risk (X3) dan trust (X4) tidak ada atau sama dengan nol, maka keputusan nasabah keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
(56)
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU
Medan adalah sebesar 2,641 point. b. b1 = 0,226
Artinya apabila faktor perceived easy of use (X1), yang ditawarkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan kepada para nasabahnya semakin baik, maka keputusan nasabah untuk menggunakan
Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang
USU Medan akan mengalami peningkatan sebesar 0,226 point. c. b2 = 0,283
Artinya apabila perceived usefulness (X2) yang ditawarkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan kepada para nasabahnya semakin baik, maka keputusan nasabah untuk menggunakan
Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang
USU Medan akan mengalami peningkatan sebesar 0,283 point. d. b3 = 0,223
Artinya apabila risk (X3) yang ditawarkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan kepada para nasabahnya semakin minimal tingkat resiko yang akan dialamai oleh nasabah, maka keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan akan mengalami peningkatan sebesar 0,223 point.
e. b4 = 0,270
Artinya apabila trust (X4) yang ditawarkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan kepada para nasabahnya semakin
(57)
tinggi, maka keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan akan mengalami peningkatan sebesar 0,270 point.
2. Hasil Uji thitung (Uji Parsial)
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel dependent. Hasil uji ini dapat dilihat pada Tabel Coefficientsa.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Ho : b1, b2, b3, b4 = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
H1 : b1, b2, b3, b4 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima bila t hitung < t tabel pada
α
= 5 % H1 diterima bila t hitung > t tabel padaα
= 5 %thitung (pada kolom t) lebih besar dari ttabel (df = n – k atau 100 – 4 = 96), k adalah jumlah variabel independent, jadi nilai ttabel adalah 1,669. Output
(58)
Coefficientsa
2,641 2,064 1,280 ,204
,226 ,129 ,157 1,752 ,083 ,862 1,160
,283 ,104 ,273 2,731 ,008 ,690 1,449
,223 ,123 ,167 1,816 ,073 ,814 1,228
,270 ,128 ,210 2,107 ,038 ,698 1,433
(Constant) X1 X2 X3 X4 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
Tabel 4.8
Sumber: Data primer yang diolah (2010).
Tabel 4.8 di atas menunjukkan persamaan regresinya adalah Y = 2,641+ 0,226 X1 + 0,283 X2 + 0,223 X3 + 0,270 X4 + e . Model persamaan tersebut menunjukkan untuk nilai thitung variabel X1, X2, X3 dan X4, lebih besar dari pada nilai ttabel, namun variabel X2 adalah variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU
Medan.
3. Hasil Uji F hitung (Uji Serentak)
Uji F hitung dilakukan untuk membuktikan, apakah secara serempak variabel independen yaitu perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan
(59)
Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis:
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 =0, artinya perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4) secara serempak tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang USU Medan (Y).
Ha : b1≠ b2 ≠ b3≠ b4 ≠0, artinya perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4) secara serempak mempunyai pengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan Internet
Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang USU Medan (Y).
b. Dengan menggunakan taraf signifikansi (
α
) = 0,05; derajat kebebasan (df) = (k); (n – k – 1) = (4); (100 - 4 – 1) = (4), (95) diperoleh nilai F tabel sebesar 2,45.c. Kriteria pengujian:
Ho diterima apabila: F hitung ≤ 2,45 Ho ditolak apabila: F hitung ≥ 2,45
(60)
ANOV Ab
132,790 4 33,198 12,489 ,000a
252,520 95 2,658
385,310 99
Regres sion Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Predic tors: (Constant), X4, X1, X3, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
d.
Tabel 4.9
Sumber: Data primer yang diolah (2010).
Hasil perhitungan komputer diperoleh F hitung = 12,489
e. Kesimpulan yang diperoleh adalah nilai F hitung (12,489) lebih besar dari F tabel (2,45) sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha berarti perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan (Y).
4. Hasil Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan sebagai alat analisis untuk menunjukkan besarnya pengaruh variabel-variabel independent (X1, X2, X3 dan X4) secara bersama-sama atau keseluruhan dapat mempengaruhi variabel dependent (Y).
(61)
Model Summaryb
,810a ,656 ,637 1,10287 1,752
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2
a.
Dependent Variable: Y b.
Tabel 4.10
Sumber: Data primer yang diolah (2010).
Berdasarkan Tabel 4.10 dari hasil perhitungan regresi didapat nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,656 yang artinya 65,6% dari keputusan nasabah untuk menggunakan Internet Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh perceived easy of use (persepsi kemudahan untuk menggunakan) (X1), perceived usefulness (persepsi pada daya guna) (X2), risk (resiko) (X3) dan trust (kepercayaan) (X4), sedangkan sisanya sebesar 34,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk didalam penelitian ini. Sedangkan untuk mengukur pengaruh antara variabel independent (X1, X2, X3 dan X4) secara keseluruhan dengan variabel dependent (Y) dapat dilihat pada besarnya koefisien korelasi berganda (R).
(1)
kenyamanan para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, baik secara online maupun secara mandiri.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Kasmir. 2005. Pemasaran Bank. Prenada Media: Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga: Jogyakarta.
Meleod, Raymond Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ketujuh, Jilid Satu. Penerbit PT. Prenhallindo: Jakarta.
Nielsen, AC Net Ratings. 2004. Pengguna Internet di Indonesia Meningkat
300%. Publikasi 3 Maret 2004.
25 Januari 2010, pukul 10.00 WIB
Nugroho, Bhuono Agung. 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik
Penelitian dengan SPSS. Andi: Yogyakarta.
Rahardjo, B. 2001. Aspek teknologi dan Keamanan Dalam Internet Banking. Penerbit: PT. Indocisc: Jakarta.
Sipahutar, Mangasa A. 2002. Costomer Focus Dalam Industri Perbankan. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta: Bandung.
_________. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung.
Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Keenam. PT. Raya Grafindo. Jakarta.
Venkatesh, Morris V, Davis M. G, G. B, & Davis, F. D. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly. Allen, Booz dan Hamilton. 2002. Booz-Allen’s Worldwide Survey Revealed a
Huge Perception Gap Between Japanese and American/European Banks Regarding Internet Banking. Web into Business Process.
Aristanto, Eko 2003. Jurnal Teknologi dan Manajemen Informasi
(3)
Jasa Perbankan Berbasis Teknologi Informasi”. Vol. 1 No. 1, April.
Hal 35-46.
Ma’aruf, Jasman J. 2002. Prediksi Perilaku Niat Pengguna Media Internet
untuk Beberlanja di Kalangan Pengguna internet di Indonesia.
Makalah Riset dipersentasikan pada Simposium Nasional Riset Ekonomi dan Manajemen I. Surabaya.
Maharsi, Sri dan Fenny. 2006. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepercayaan dan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Internet Banking di Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 8 No.1. Nasution, Natigor Fahmi. 2004. Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan
Aspek Perilaku (Behavior Aspect). USU Digital Library.
Pavlon, Paul A. 2001. Consumer Intention to Adopt Electronic Commerce
Incorporating Trust and Risk in the Technology Acceptance Model.
Journal of Logistics Information Management.
Suryani, Tatik, Iifitriah, Anik Mashcudah, dan Santoso. 2005. Sikap dan
Penerima Nasabah Terhadap Layanan Internet Banking. Ventura, Vol.
8 No. 2. Jakarta.
Susilowati, D. 2007. Studi Empiris Tentang Faktor-faktor Penerimaan
Nasabah Terhadap Layanan Internet Banking (Penelitian pada Perbankan di daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi Sarjana, Fakultas
(4)
Kuesioner
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Internet Banking Pada PT Bank Negara Indonesia (PERSERO), Tbk
Cabang USU Medan
1. Identitas Nasabah
Nama :
Umur :
Jenis kelamin : Lk Pr Perkerjaan : Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Pengusaha
Ibu Rumah Tangga
Frekuensi menggunakan per bulan : 2 kali < 2 kali
2. Isilah jawaban berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberikan tanda checklist ( √ ) pada kolom yang tersedia. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai berikut:
No. PERNYATAAN SKOR
1 Sangat setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
(5)
NO INDIKATOR VARIABEL PERCEIVED
EASY OF USE SS S KS TS STS
1. Jika saya bertransaksi dengan internet banking, saya tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk mengoperasikannya.
2. Internet banking mudah untuk digunakan. 3. Internet banking sangat fleksibel dalam
penggunaannya.
NO INDIKATOR VARIABEL PERCEIVED
USEFULNESS SS S KS TS STS
1. Produktivitas saya mengalami peningkatan setelah menggunakan internet banking. 2. Transaksi yang dilakukan lebih cepat bila
menggunakan internet banking.
3. Menggunakan internet banking dapat meningkatkan efektivitas saya dalam melakukan transaksi perbankan.
4. Fasilitas internet banking sangat berguna bagi saya.
NO INDIKATOR VARIABEL RISK SS S KS TS STS
1. Melakukan transaksi melalui internet banking tidak memiliki resiko yang tinggi. 2. Internet banking adalah salah satu transaksi
perbankan yang aman untuk digunakan.
3. Transaksi melalui internet banking memiliki potensi yang menguntungkan para penggunanya.
(6)
NO INDIKATOR VARIABEL TRUST SS S KS TS STS
1. Saya yakin bahwa bank yang menyediakan fasilitas internet banking akan melakukan transaksi seperti yang dijanjikan.
2. Saya yakin transaksi melalui internet banking dapat dipercaya keamanannya. 3. Saya percaya internet banking berusaha
memenuhi segala hal yang diinginkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
NO INDIKATOR VARIABEL
KEPUTUSAN NASABAH SS S KS TS STS
1. Internet banking sangat efisien bagi saya, karena tidak memerlukan waktu yang lama dalam melakukan transaksi perbankan. 2. Transaksi perbankan lebih cepat dan tidak
perlu datang langsung ke bank bila menggunakan internet banking.
3. Resiko yang tinggi dapat diminimalkan dengan tidak memberikan nomor PIN untuk transaksi internet banking kepada siapa pun.
4. Transaksi perbankan dengan internet banking dapat dipercaya ke akuratan data dan keamananya.