Sceen 1 Bersikap Terbuka Makna Kesalehan Sosial dalam Aktivitas Sosial-Politik secara denotasi,

51 sini, boleh kah bapak? Gus Prass : Alhamdulillah kami terima dengan senang hati Orang tua calon santri : Kalau belajar disini anak-anak kami apakah ada biaya administrasi yang harus kami bayarkan? Gus Prass : Tidak ada pak, disini siapa pun boleh belajar. Pada gambar 2 tabel 3.1 terlihat Kiai Landung memperhatikan percakapan antara keluarga calon santri dan Gus Pras sekaligus diperkenalkan oleh Gus Pras kepada keluarga calon santri. Bahwasannya di dalam pesantren ini Kiai Landung adalah pembina sekaligus pemilik Pondok Pesantren.

2. Sceen 2 Bersikap Terbuka

Tabel 3.2 Visualisasi: Denotasi pada gambar pertama, terlihat sekelompok mahasiswa sedang berbincang kepada Gus Pras. Gambar 1 52 Pada gambar kedua, terlihat Gus Pras sedang memperkenalkan salah satu usaha pondok pesantren kepada mahasiswa Pada gambar ketiga, terlihat sekumpulan mahasiswa dan tiga orang santri sedang duduk bersama disebuah saung Pondok Pesantren. Gambar 2 Gambar 3 Konotasi Konotasi yang muncul dari rangkaian gambar di atas adalah sebuah sikap keterbukaan yang ditunjukan Gus Pras kepada sahabat-sahabat mahasiswa yang hendak melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Pondok Pesantren, dengan sikap keterbukaan, ramah tamah, murah senyum yang di tunjukan oleh Gus Pras dan seluruh warga pondok pesantren membuat mahasiswa nyaman sekaligus menghormati setiap penghuni yang ada di dalam pondok pesantren. 53 Kemudian juga Gus Pras dengan sikap terbukanya mau memperkenalkan berbagai kegiatan Pondok Pesantren beserta usaha koperasinya. Lalu seluruh mahasiswa disambut oleh pimpinan Pondok Pesantren yaitu Kiai Landung disini Kiai Landung memberikan siraman rohani sambutan kepada mahasiswa sekaligus memberikan nasihat kepada para mahasiswa tentang kehidupan, lalu ceramah Kiai Landung disambut dengan baik oleh para mahasiswa sekaligus menjadi pendengar setia dari setiap ucapan ceramah yang diberikan oleh kiai landung. Mitos Faktor keterbukaan yang ditunjukan oleh Pondok Pesantren beserta para pengurusnya sangat jarang sekali ditemukan dalam aktifitas kegiatan keagamaan di dalam masyarakat. Sering sekali kita jumpai bahwa sulit sekali bertemu secara langsung dengan tokoh pimpinan suatu lembaga pendidikan agama khususnya pesantren dikarenakan sibuk ada urusan keluarga dan bermacam-macam alasan yang membuat birokrasinya terasa sulit. Hal ini berbeda sekali dengan sikap keterbukaan yang ditunjukan Kiai Landung sebagai pimpinan utama Pondok Pesantren dalam menyambut dan memberikan secerah siraman rohani kepada mahahsiswa yang hendak melakasanakan kegiatan KKN di Pondok Pesantren miliknya. Sikap keterbukaan Kiai Landung patut kita contoh karena Kiai Landung dengan sikap toleransinya mau menerima secara langsung siapapun yang hendak berkunjung atau melaksanakan kegiatan dalam pesantrennya.

a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.2

Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yang saling berkaitan satu sama lain. Pada gambar diatas, sutradara mencoba menampilkan sikap keterbukaan yang ditunjukan oleh pengurus Pondok Pesantren beserta pimpinanya kepada mahasiwa dalam film Penjuru 5 Santri. semua adegan 54 yang ditampilkan mulai dari penyambutan oleh Gus Prass sampai disambut oleh pimpinan Pondok Pesantren yaitu Kiai Landung. Pada gambar 1 tabel 3.2 terlihat sekelompok mahasiswa yang hendak meminta izin kepada Gus Pras guna menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di lingkungan pesantren, kemudian terjadi suatu pertanyaan dari Gus Pras yang menanyakan kepada kelompok mahasiswa mengapa memilih tempat Pondok Pesantren sebagai lokasi kegiatan KKN Berikut dialognya: Gus Prass : Apa yang mendasari kampus kalian untuk ber-KKN disini? Mahasiswa : Pondok Pesantren ini memiliki nilai yang lebih dari pada Pondok Pesantren yang lain, karena disini diajarkan humanisme, budi pekerti dan pendidikan karakter Gus Prass : Allhamdulillah Pada gambar 2 tabel 3.2 terlihat Gus Pras dan para rombongan KKN mahasiswa sedang berjalan-jalan berkeliling pondok pesantren kemudian sampailah mereka di salah satu usaha dagang pesantren yaitu koperasi, lalu Gus Pras memperkenalkan koperasi ini kepada para mahasiswa dan menjelaskan bahwa koperasi merupakan salah satu usaha pesantren. Pada gambar 3 tabel 3.2 terlihat Kiai Landung, Gus Pras beberapa santri dan rombongan KKN mahasiswa sedang menyimak ceramah penyambutan yang di bawakan oleh Kiai Landung. Kiai Landung mengatakan “kemuliaan seseorang itu bergantung pada lidahnya, dan sekaligus memperingatkan kepada semuanya bahwasanya kita tidak boleh