Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 3.2

56 Gambar 3 Konotasi Konotasi yang ada pada gambar adegan di atas adalah suatu kesetiakawanan antara lima orang sahabat dimana mereka saling mengajak satu sama lain untuk beribadah dalam rangkaian gambar ini ibadah mengaji, mereka sama-sama saling memiliki jiwa solidaritas satu dengan yang lainnya dalam mengajak anak yang lain untuk sama-sama beribadah, lebih mendahulukan kepentingan orang lain hal ini terlihat di dalam gambar 2 Sugeng sedang menggendong Wahyu untuk membantu menyebrangi sungai, sifat ketidakegoisan antar sahabat ini benar-benar patut dicontoh, meskipun mereka harus menyebrangi sungai akhirnya mereka berlima bisa tiba di Pondok Pesantren kemudian bisa sama-sama mengaji dan menuntut ilmu Agama. Mitos Dalam budaya Islam sifat tidak egois, membangun jiwa solidaritas, bersifat setia kawan benar-benar sangat diterapkan sebagai suatu perbuatan yang mulia. Karena rasa solidaritas, setia kawan bisa membangun suatu ukhuwah Islamiyah dan rasa persaudaraan sesama muslim. Hal ini sesuai dengan rangkaian gambar di atas. 57 Di zaman modern ini untuk menumbuhkan rasa persahabatan dirasa sangat penting karena dengan rasa persahabatan yang ada diantara manusia, kita tidak mengenal golongan kaya, miskin, jelek, tampan, bodoh, pintar apapun stratifikasi sosialnya semuanya hilang ketika semua bersatu dalam lingkup persahabatan. Semua sikap ini alangkah indahnya diajarkan sedari kecil karena jika dari kecil mulai ditanamkan sikap-sikap seperti ini kelak akan tercipta suatu masyarakat yang saling peduli kepada setiap manusia yang hidup dalam dunia. Yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia adalah sikap di atas. “Di desa memang seperti itu, karena kental dengan solidaritas sesama. Walaupun banyak berbagai halangan, sudah sewaktunya hidup dikota harus berkaca pada film ini, karena kesetiakawanan seharusnya yang digambarkan pada film ini ”. 3 Dengan mengutamakan persahabatan, memiliki jiwa solidaritas, kestiakawanan. Contohnya dalam membangun persahabatan dengan negara- negara lain maka Indonesia turut serta menjaga perdamaian dunia Internasional. Sekaligus bisa menjadi percontoh bagi bangsa yang lain karena sikap persahabatan kita sangat kuat.

a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pemeran Pendukung pada Tabel 3.3

Tabel di atas merupakan beberapa narasi berjiwa lapang yang ditunjukan oleh sutradara, dalam potongan gambar di atas, sutradara mencoba menampilkan suatu sikap lapang dada dan solidaritas dari sebuah persahabatan yang ditonjolkan dalam film penjuru 5 santri. tampilan adegan ini dimulai dari mengajak mengaji sampai akhirnya mengaji dan menuntut ilmu bersama. 3 Wawancara dengan Sutradara dan Penulis Skenario Film Penjuru 5 Santri Plaza Tamini Square pada 8 Juni 2015. 58 Pada Gambar 1 tabel 3.3 terlihat empat orang anak Sugeng, wahyu, Slamet, dan Rahayu mengajak Sabar yang sedang bersama neneknya untuk belajar mengaji di pondok pesantren. Dalam cuplikan film ini, nenek Sabar berkata “...bar kau ambil kain dan bukumu”sembari tersenyum dan membiarkan sabar pergi mengaji bersama teman-temanya ”. Pada gambar 2 tabel 3.3 terlihat Sabar, Slamet Rahayu dan Sugeng yang menggendong wahyu menyebrangi sungai dengan pakaian muslim seadanya, sambil membawa obor dengan penuh suka cita dan rasa gembira tidak mempedulikan adanya bahaya dan rintangan yang mereka hadapi. untuk mengaji bersama-sama di Pondok Pesantren. Pada gambar 3 tabel 3.3 terlihat Sabar, Sugeng dan Slamet sedang khusyu belajar mengaji bersama-sama di dalam pondok pesantren sambil diawasi oleh seorang pengajar mereka bersama-sama melantunkan surat Al-Fatihah.

4. Sceen 4 Kepedulian

Tabel 3.4 Visualisasi: Denotasi Pada gambar pertama terlihat sekumpulan anak-anak sedang melempari batu kepada orang gila.