Jenis data yang akan digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi pada saat
pembinaan berkelanjutan berlangsung, sedangkan data kuatitatif adalah nilai tugas dalam penelitian ini yaitu penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran. 4 Teknik pengambilan dan pengumpulan data
Teknik pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dengan cara berikut :
a. Metode pemberian tugas atau tes Data prestasi diperoleh dengan memberikan tes sebagai alat evaluasi
kepada guru. Tes atau tugas individu ini diberikan pada siklus I dan siklus II.
b. Metode angket Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi tentang
masalah yang dihadapi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
c. Metode demonstrasi Peneliti dalam penelitian ini merekam semua kegiatan penerapan
pembinaan berkelanjutan dengan menggunakan daftar pengamatan yang didokumentasikan.
F. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus I dan siklus II untuk
dibandingkan dengan teknik deskriptif presentasi dengan rumus : =
Keterangan : = Tingkat keberhasilan yang dicapai
n = Nilai yang diperoleh N = Nilai Total
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif persentase yang dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu : baik sekali, baik,
cukup, kurang, dan sangat kurang.
Tabel 1. Klasifikasi Kategori Tingkatan dan Persentase
Kriteria Nilai prosentase
Baik Sekali 86 - 100
Baik 71 - 85
Cukup 56 - 70
Kurang 41 - 55
Sangat Kurang 40
Depdiknas, 2002: 4
G. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan kemampuan guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran,
sehingga indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Setelah melakukan pembinaan berkelanjutan aktifitas guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat meningkat dari
sebelum dilakukan pembinaan berkelanjutan yaitu minimal 70 guru aktif dalam menyusun RPP.
2. Setelah melakukan pembinaan berkelanjutan ketrampilan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat meningkat dari
sebelum dilakukan pembinaan berkelanjutan yaitu minimal 80 guru dapat membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sendiri.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2013 yang diiikuti oleh 11 orang guru SD Negeri Siasem 02 dengan rencana program pembinaan
yang telah disusun serta dibantu oleh Bahrudin Munib sebagai observer, dengan hasil sebagai berikut :
1. Aktivitas guru dalam penyusunan RPP Setelah dilakukan pembinaan secara berkelompok pada siklus I,
diperoleh bahwa terjadi peningkatan yang signifikan aktivitas guru dalam penyusunan RPP dibanding sebelum dilakukan siklus I. Hal ini dapat
ditunjukkan pada tabel Aktivitas Guru Dalam menyusun RPP berikut ini :
Tabel 2. Aktivitas Guru Siklus I
No Aktivitas
Guru Pra Siklus
Siklus I Jml. Guru
Jml. Guru
1 Sangat Aktif
0,0 3
27,27 2
Aktif 0,0
5 45,46
3 Kurang Aktif
8 72,73
3 27,27
4 Tidak Aktif
3 27,27
0,0 Jumlah
11 100
11 100
Dari tabel diatas menunjukkan aktivitas guru dalam penyusunan RPP meningkat dari sebelum siklus, guru yang sangat aktif dalam
pembinaan sebelum dilakukan siklus I tidak ada, setelah siklus I menjadi 3 orang guru yang sangat aktif, pada sebelum siklus aktifitas guru yang
tergolong dalam kategori aktif tidak ada, setelah dilakukan siklus I menjadi 5 orang guru, dan guru yang sebelum siklus I sebanyak 8 orang memiliki
aktifitas yang kurang setelah dilakukan siklus I menjadi 3 orang, serta sebanyak 3 orang yang tidak aktif dalam pembinaan sebelum siklus,
kemudian setelah diadakan siklus I tidak ada lagi guru yang tidak aktif. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dalam
aktivitas guru setelah dilakukan pembinaan melalui pembinaan berkelanjutan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran,
namun masih ada guru yang kurang aktif sehingga perlu dilakukan siklus berikutnya. Akan lebih jelasnya bila disajikan dalam grafik berikut ini :
Grafik 1. Aktivitas Guru dalam Pembinaan siklus I 2. Ketrampilan Menyusun RPP
Dalam pelaksanaan penyusunan RPP siklus I melalui pembinaan berkelanjutan ternyata dapat meningkatkan ketrampilan Guru dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, hal ini dibuktikan dengan hasil karya guru dalam menyusun RPP yang kemudian dinilai oleh
peneliti, hasil tersebut dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 3. Hasil Tes Siklus I
No Rentang Nilai
Banyaknya Guru Pra Siklus
Siklus I
1 0 – 40
2 41 – 55
7 3
56 – 70 4
6 4
71 – 85 5
5 86 – 100
Jumlah 11
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil karya guru dalam menyusun RPP yang dibuktikan dengan pencapaian nilai
yang meningkat, yaitu sebelum dilakukan siklus I nilai karya guru dalam menyusun RPP yang memperoleh nilai 41-45 sebanyak 7 orang, setelah
dilakukan siklus I tidak ada lagi yang mendapat nilai 41-45, begitu juga guru yang memperoleh nilai 56-70 sebelum dilakukan siklus I sebanyak 4
orang setelah siklus I menjadi 6 orang, guru yang mendapat nilai 71-85 sebelum dilakukan Siklus I tidak ada, setelah dilakukan Siklus I menjadi 5
orang.
B. Hasil Siklus II