Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Landasan Teori 1. Ketrampilan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kaidah- kaidah penyusunan yang benar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Apakah program pembinaan berkelanjutan dapat diikuti para guru secara aktif ? 2 Apakah melalui pembianaan berkelanjutan dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri siasem 02 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Mendekripsikan pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan aktivitas guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Siasem 02. 2 Untuk mengetahui apakah melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Siasem 02.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Guru

1 Dapat meningkatkan pemahaman guru tentang sistematika penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan yang benar; 2 Dapat meningkatkan ketrampilan serta motivasi guru dalam penyusunan rencana pelaksanan pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku; 3 Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran serta peserta didik.

b. Bagi Sekolah

1 Sebagai dasar dalam menyusun program kegiatan Kepala Sekolah selanjutnya yang bersifat pembinaan berkelanjutan khususnya dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran; 2 Sebagai dasar bagi Kepala Sekolah dalam menetukan kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas.

c. Bagi Pengawas

dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan supervisi dan pembinaan tentang penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran kepada guru-guru dan Kepala Sekolah di wilayah binaannya. BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori 1. Ketrampilan

Ketrampilan merupakan bentuk hasil belajar. Timbulnya ketrampilan adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh seseorang. Pada umumnya setelah belajar siswa diharapkan memiliki kemampuan antara lain kemampuan kognitif, afektif, dan Psikomotor Moh. Uzer Usman, 1992:31. 1 Kemampuan Kognitif Menurut Bloom 1956 kemampuan kognitif terbagi menjadi enam komponen penting, diantara komponen tersebut antara lain : a. Pengetahuan; yaitu kemampuan menghafal atau mengingat materi yang sudah dipelajari; b. Pemahaman; yaitu kemampuan memahami makna materi; c. Penerapan; yaitu kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari; d. Analisis; yaitu kemampuan menguraikan materi kedalam komponen atau faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti; e. Sistematis; yaitu kemampuan memadukan konsep atau komponen- komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru; f. Evaluasi; yaitu kemampuam memberi pertimbangan terhadap nilai- nilai tujuan tertentu. 2 Kemampuan Afektif Menurut krathwohl aspek kemampuan afektif ini terbagi dalam lima kategori, yaitu : a. Penerimaan; yaitu kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat; b. Pemberian respon; yaitu siswa tersangkut secara aktif menjadi peserta dan tertarik; c. Penilaian; yaitu kemampuan menerima, menolak atau tidak menghiraukan obyek atau kejadian tertentu; d. Pengorganisasian; yaitu kemampuan menyatukan nilai, sikap-sikap yang berbeda membuat lebih konsisten; e. Karakteristik; yaitu nilai-nilai berkembang dengan teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperkirakan. 3 Kemampuan Psikomotor Sedangkan kemampuan psikomotor terbagi dalam lima bagian penting yaitu : a. Peniruan; yaitu mampu mengamati suatu gerakan, mampu memberi respon serupa dengan yang diamati; b. Manipulasi; yaitu kemampuan mengikiuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan; c. Ketetapan; yaitu memiliki kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan; d. Artikulasi; yaitu kemampuan mengkoordinasi suatu rangkaian gerkan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan; e. Pengalamiahan; yaitu kemampuan menampilkan tingkah laku dengan sedikit mengeluarkan energi fisik atau psikis. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas mengajar. Menurut Gagne dalam Djiwandono, 1989, hasil belajar dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu sebagai berikut : a. Informasi verbal yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat diungkapkan melalui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain. b. Kemahiran intelektual yaitu kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan lingkungannya dan dengan dirinya sendiri. c. Pengetahuan kegiatan kognitif yaitu kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, khususnya bila sedang belajar dan berfikir. d. Keterampilan motorik yaitu seorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu. e. Sikap yaitu sikap tertentu dari seseorang terhadap suatu objek.

2. Ketrampilan menyusun RPP

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang membuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Dalam PP 19 Tahun 2005 juga mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran yang kemudian dipertegas melalui peraturan Kementerian Pendidikan Nasional nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidikan pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, khususnya pada jenjang pendidikandasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kridit semester SKS. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanan pembelajaran RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal di satuan pendidikan. 1.1. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terdiri dari : a. Identitas Mata Pelajaran yang meliputi : 1 Nama satuan pendidikan; 2 Nama mata pelajaran; 3 Kelasprogramsemester; 4 Jumlah pertemuanalokasi waktu; b. Standar Kompetensi SK Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. c. Kompetensi Dsar KD Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. d. Indikator Pencapaian Indikator pencapaian adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran, indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan. e. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajara yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. f. Materi Ajar Sesuai dengan indikator pencapain kompetensi dan disesuaikan pula dengan alokasi waktu. g. Metode Pembelajaran Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. h. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 komponen pokok yang masing-masing disertai alokasi waktunya. Ketiga komponen itu terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 1 Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dan menyampaikan materi dasar yang akan dicapai serta menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus. Jadi kegiatan pendahuluan minimal mencakup motivasi, apersepsi, dan penyampaian tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai pada pertemuan itu. 2 Kegiatan inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interkatif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup untuk berkarya dan berkreasi sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 3 Kegiatan Penutup Kegiatan penutup ini dapat berisi tentang rangkuman dalam melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, memebrikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, pengayaan, atau memberi tugas, baik secara individu maupun kelompok, serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. i. Sumber Belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi. j. Penilaian Penilaian dalam suatu pembelajaran terdiri atas teknik penilaian, nemtuk instrumen, instrumen kunci jawab, dan pedoman penskoran. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian. 1.2. Prinsip-prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan serta pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu terdiri dari : a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik Rencana pelaksanaan disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan atau lingkungan peserta didik. b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreatifitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran membuat rancangan program pemberian umpan balikpositif, penguatan, pengayaan, dan remidi. e. Keterkaitan dan keterpaduan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 1.3. Langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Langkah-langkah minimal penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dimulai dari merencanakan identitas rencana pelaksanaan pembelajaran, metode pembelajaran, langka- langkah kegiatan pemebelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. a. Mencantumkan identitas Terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran boleh disusun untuk satu kompetensi dasar; 2 Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian kompetensi diikuti dari silabus; 3 Indikator merupakan ciri perilaku bukti terukur yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar, penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah, rumusannya menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, dan dasar untuk menyusun alat penilaian. 4 Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dengan jam pelajaran dan banyaknya pertemuan, oleh karena itu waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya. b. Merumuskan tujuan pembelajaran Keluaran hasil langsung dari satu paket kegiatan pembelajaran. Jika pembelajaran dilakukan lebih dari stau kali pertemuan, disarankan agar tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga hasil tiap pertemuan dapat diketahui secara spesifik. c. Menentukan materi pembelajaran Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat mengacu pada rumusan indikator. d. Menentukan metode pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat juga diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan atau strategi yang dipilih, karena itu pada bagian ini dicantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik, yaitu : Pendekatan pembelajaran yang digunakan misalnya pendekatan proses, kontekstual, Pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan seterusnya; Metode-metode yang digunakan misalnya ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-learning, dan sebagainya. e. Menerapkan kegiatan pembelajaran Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan seperti pertemuan. Pada dasarnya langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut : 1 Kegiatan pendahuluan Kegiatan pendahuluan meliputi 1 orientasi, yaitu upaya memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, dsb, 2 apersepsi, yaitu memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan, 3 motivasi, yaitu gambaran manfaat mempelajari materi tersebut, 4 pemberian acuan, biasanya berkaitan dengan kajian yang akan dipelajari, acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar, 5 pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalamn belajar. 2 Kegiatan inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skema masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bsgi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikilogis peserta didik, menggunakan metodeyang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. 3 Kegiatan penutup Kegiatan penutup meliputi : 1 guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman hasil pembelajaran yang sudah dilakukan, 2 guru memeriksa hasil belajar peserta didik dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan, 3 memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan diluar sekolah, dirumah atau tugas sebagai bagian pengayaan. f. Memilih sumber belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembengkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul bukuteks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran. g. Menentukan penilaian Dalam mengembangkan perencanaan penilaian yang akan diterapkan proses pembelajaran, harus dapat mengukur ketercapaian standar kompetensi dasar meliputi indikator pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan jenis, bentuk penilaian tersebut dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran, berikut perencanaan format instrumen sistem penilaian yang diharapkan dapat dicapai peserta didik. Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, instrumen yang dipakai, kunci jawab, dan pedoman penskoran.

3. Pembinaan berkelanjutan

Pembinaan berkelanjutan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan supervisi, sebab didalam melaksanakan supervisi pasti akan diadakan suatu pembinaan dalam kata lain bahwa pembinaan merupakan salah satu embrio dari supervisi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Depdikbud 2000, supervisi adalah mengawasi, mengamati, meneliti. Menurut kamus bergambar, Sinergi pustaka Indonesia 2007, supervisi adalah pengawasan utama, pengontrolan tertinggi, sedangkan pengertian supervisi menurut Suharsimi Arikunto 2004, ada empat pengertian supervisi, secara singkat dapat diartikan sebagai berikut : 1 Inspeksi, yaitu melihat untuk mencari kesalahan, 2 pemeriksaan, yaitu melihat apa yang terjadi dalam kegiatan, 3 pengawasan dan penilaian, melihat mana yang positifdan mana yang negatif, 4 supervisi, melihat bagian mana dari kegiatan di sekolah yang masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, dan melihat mana yang sudah positif untuk dapat ditingkatkan menjadi lebih positif lagi, yang penting adalah pembinaan. Menurut Kamus Besar Indonesia, Depdikbud 2000, membina adalah membangun, mendirikan, sedanagkan pembinaan adalah 1 proses, perbuatan, cara membina, 2 pembaharuan, penyempurnaan, 3 usaha tindak dan kegiatan yang dilakukan secara berdayaguna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil lebih baik. Pembinaan berkelanjutan adalah tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdayaguna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik yang dilakukanberlangsung terus-menerus dan berkesinambungan. Pembinaan berkelanjutan dalam penelitian ini tindakan sekolah ini adalah tindakan dan kegiatan proses pembinaan yang dilakukan terus menerus, berkesinambungan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru-guru di sekolah. Pembinaan pada penelitian ini difokuskan pada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, sebab perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran.

4. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran di sekolah banyak ditentukan oleh kemampuan profesionalisme guru dalam pembelajaran. Guru dengan segala kemampuan dirinya dituntut untuk memiliki kapabilitas profesionalisme di bidangnya, meskipun banyak komponen yang ikut menentukan keberhasilan pembelajaran yang meliputi guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, perencanaan pembelajaran, serta komponen lain yang mendukung dalam pembelajaran. Namun, posisi guru dan siswa merupakan ujung tombak keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru yang selalu berkecimpung dalam pembelajaran harus mempunyai kemampuan dalam perencanaan pembelajaran terutama dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, karena selama ini pada umumnya guru menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat secara bersama-sama di forum KKG tanpa adanya penyesuaian dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing, atau dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran belum mempunyai kaidah-kaidah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditentukan. Selain itu, kepala sekolah belum melaksanakan pembinaan terprogram atau pembinaan berkelanjutan secara optimal, khususnya dalam penyusunan perangkat pembelajaran bagi guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menggunakan dua siklus. Pada tahap awal penulis melakukan supervisi administrasi yaitu mengamati rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan guru untuk mengetahui kondisi awal, kemudian pada siklus satu penulis mengadakan pembinaan secara kelompok. Setelah guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dari hasil pembinaan, penulis mengadakan supervisi kembali untuk melihat hasil dari siklus I. Pada siklus II penulis mengadakan pembinaan secara individu yang pada akhirnya setelah guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran lagi dapat diketahui kondisi akhir. Dengan pembinaan berkelanjutan diduga dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Secara skematis kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 1. Kerangka Berfikir

5. Hipotesis

Berdasarkan uraian teori serta kerangka berfikir diatas, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan aktivitas guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Siasem 02. 2 Melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Siasem 02. KONDISI AWAL Peneliti belum melakukan pembinaan berkelanjutan Aktivitas serta kemampuan guru dalam menyusun RPP rendah TINDAKAN Melakukan pembinaan berkelanjutan SIKLUS I : Melakukan pembinaan secara kelompok SIKLUS II : Melakukan pembinaan secara individu KONDISI AKHIR Diduga melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan aktivitas serta kemampuan guru dalam menyusun RPP BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian