3. Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan teknik sonografik atau pengenalan janin yang lebih tua secara radiografis pada paruh
kedua kehamilan Cunningham et al. 2004.
2.2.2 Fisiologi kehamilan
Adaptasi anatomis, fisiologis dan biokimiawi terhadap kehamilan sangat besar. Banyak dari perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan
berlanjut sepanjang kehamilan, sebagian besar adaptasi yang luar biasa ini terjadi sebagai respon terhadap rangsangan fisiologis yang ditimbulkan oleh janin.
A. Perubahan metabolik Sebagai respon terhadap pertumbuhan janin yang cepat dan plasenta serta
kebutuhannya yang semakin meningkat, wanita hamil mengalami perubahan metabolik yang banyak dan intens. Perubahan tersebut berupa:
1. Pertambahan berat badan Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar diakibatkan oleh
uterus dan isinya, payudara dan peningkatan volumme darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskular.
2. Metabolisme air Peningkatan retensi air adalah suatu perubahan fisiologis yang normal pada
kehamilan. Hal ini diperantarai, sekurang-kurangnya sebagian, oleh penurunan osmolalitas plasma sebesar kurang lebih 10 mOsm kg yang diinduksikan oleh
pengaturan kembali ambang osmotik untuk rasa haus dan sekresi vasopresin Lindheimer Davidson 1995.
3. Metabolisme protein Dari penelitian mengenai balans protein pada wanita hamil, tampak bahwa
penggunaan nitrogen yang sebenarnya hanya 25 persen. Karena itu, kebutuhan harian asupan protein selama kehamilan meningkat cukup besar untuk mengoreksi
hal ini. 4. Metabolisme karbohidrat
Meningkatnya kadar insulin basal dalam plasma yang ditemui pada kehamilan normal berhubungan dengan beberapa respon unik terhadap ingesti glukosa.
Universitas Sumatera Utara
Tujuannya adalah memastikan suplai glukosa postprandial ke janin yang terus- menerus atau dipertahankan.
5. Metabolisme lemak Pada penelitian terdahulu ditemukan korelasi positif antara konsentrasi lipid
dengan konsentrasi estradiol, progesteron dan laktogen plasenta. 6. Metabolisme mineral
Kebutuhan besi selama kehamilan cukup besar dan sering melebihi jumlah yang tersedia. Selain itu, sepanjang kehamilan, kadar kalsium dan magnesium plasma
menurun. Pada kehamilan, ambang ekskresi fosfat inorganik diginjal meningkat berdasarkan peningkatan kalsitonin.
7. Keseimbangan asam-basa Pada kehamilan dapat terjadi alkalosis respiratorik, dimana ditandai dengan
penurunan PCO
2
8. Elektrolit plasma akibat meningkatnya ventilasi permenit. Penurunan sedang
bikarbonat plasma mengkompensasi alkalosis respiratorik secara parsial.
Pada kehamilan normal, hampir 1000mEq natrium dan 300 mEq kalium tertahan pada tubuh. Meskipun filtrasinya oleh glomerulus meningkat, ekskresi natrium dan
kalium tidak berubah selama kehamilan. Dengan demikian. Ekskresi fraksional elektrolit-elektrolit ini menurun, dan telah dianggap bahwa progesteron melawan
efek natriuretik dan kaliuretik dari aldosteron Cunningham et al. 2004; Sulin 2008.
B. Perubahan hematologis 1. Volume darah
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Pada penelitian sebelumnya, terjadi peningkatan 40-45 persen diatas volume sewaktu tidak hamil.
Selain itu juga terjadi peningkatan eritropoiesis, namun konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun. Akibatnya, viskositas darah menurun.
2. Fungsi leukosit dan imunologis Kehamilan dianggap berkaitan dengan supresi berbagai macam fungsi
imunologis yang diperantarai secara humoral dan selular untuk menyesuaikan diri dengan tandur janin semialogenik “asing”.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, pada kehamilan normal, kaskade koagulasi berada dalam keadaan teraktifasi. Ini ditandai dengan adanya peningkatan konsentrasi seluruh faktor
pembekuan darah, kecuali faktor XI dan XIII, disertai peningkatan kadar kompleks fibrinogen berberat molekul tinggi. Kehamilan juga mengakibatkan perubahan
berupa ukuran dan volume pada trombosit Koos Moore 2003; Cunningham et al. 2004; Sulin 2008.
C. Perubahan sistem kardiovaskular 1. Jantung
Karena diafragma semakin terangkat selama kehamilan, jantung tergeser ke kiri dan ke atas, dan pada saat yang sama juga sedikit terputar.
2. Curah jantung Selama kehamilan normal, tekanan darah arteri dan resistensi vaskuler menurun,
sementara volume darah, berat badan ibu dan laju metabolisme basal meningkat. Biasanya, curah jantung pada kehamilan lanjut jelas lebih tinggi pada posisi
terlentang. 3. Sirkulasi
Postur wanita hamil mempengaruhi tekanan darah arteri. Biasanya, tekanan darah arteri menurun sampai ke titik terendah selama trimester kedua atau ketiga
awal kemudian meningkat Cunningham et al. 2004.
D. Perubahan traktus respiratorius Pada semua tahap kehamilan normal, banyaknya oksigen yang dalirkan ke paru
melalui peningkatan volume tidal melebihi kebutuhan oksigen yang ditimbulkan oleh kehamilan. Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan selama
kehamilan tetapi volume tidal, volume napas satu menit dan ambilan oksigen satu menit meningkat cukup besar seiring dengan kemajuan masa kehamilan
Pada kehamilan juga terjadi mekanisme dispnea fisiologis yang diperkirakan berupa peningkatan volume tidal yang sedikit menurunkan kadar PCO
2.
Meningkatkannya usaha untuk bernapas yang berakibat pada berkurangnya PCO
2
,
Universitas Sumatera Utara
selama kehamilan kemungkinan diinduksi sebagian besar oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen Koos Moore 2003; Cunningham et al. 2004; Sulin 2008.
E. Perubahan sistem urinaria 1. Ginjal
Ukuran ginjal sedikit bertambah besar selama kehamilan. Laju filtrasi glomerulus GFR dan aliran plasma ginjal RPF meningkat pada awal kehamilan, GFR
sebanyak 50 persen pada awal trimester kedua, dan RPF tidak cukup banyak. 2. Vesika urinaria
Thorp et al 1999 pada penelitiannya menemukan bahwa kehamilan berkaitan dengan peningkatan inkontinensia urin. Losif et al 1980 pada penelitiannya
dengan menggunakan uretrosistometri menemukan tekanan kandung kemih pada primigravida meningkat dari 8cmH
2
O pada awal kehamilan menjadi 20cmH
2
F. Perubahan sistem gastrointestinal O saat
aterm Cunningham et al. 2004.
Seiring dengan kemajuan kehamilan, lambung dan usus tergeser oleh uterus yang membesar. Karena faktor hormonal dan mekanis, terjadi penurunan
pengosongan lambung dan wakti transit di usus halus pada kehamilan. Pirosis nyeri ulu hati sering terjadi pada kehamilan dan kemungkinan besar disebabkan oleh
refluks sekret-sekret asam ke esofagus bagian bawah. Hal yang berperan diantaranya kemungkinan adalah perubahan posisi lambung, juga penurunan tonus
sfingter bawah esofagus. Hemorrhoid cukup sering terjadi pada saat kehamilan. Kelainan ini sebagian
besar disebabkan oleh konstipasi dan peningkatan tekanan vena-vena dibawah uterus yang membesar Cunningham et al. 2004; Sulin 2008.
G. Perubahan sistem endokrin Pada masa kehamilan kelenjar hipofisis membesar 135 persen dibandingkan
semasa tidak hamil. Namun, kelenjar ini tidak berperan pada pemeliharaan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa perubahan pada regulasi tiroid selama kehamilan. Diantaranya, sebagai respon atas tingginya kadar estrogen terjadi peningkatan
kadar protein transpor tiroksin mayor dan globulin pengikat tiroksin dalam sirkulasi. Adanya hormon gonadotropin korionik yang berasal dari plasenta dapat menjadi
perangsang tiroid. Selain itu, dapat terjadi defisiensi iodida dikarenakan meningkatnya bersihan ginjal dan ini juga dapat menyebabkan menurunnya asupan
ke unit fetoplasenta sehingga menyebabkan defisiensi iodida relatif Cunningham et al. 2004; Sulin 2008.
H. Perubahan sistem lainnya 1. Sistem muskuloskeletal
Lordosis progresif merupakan gambaran yang khas pada kehamilan normal. Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis
selama kehamilan, kemungkinan akibat perubahan hormonal. 2. Mata
Tekanan intraokular menurun selama kehamilan, sebagian besar karena peningkatan aliran vitreous, sebagian besar karena penignkatan aliran vitreous
humor. Sensitivitas kornea juga berkurang, dan perubahan terbesar terjadi pada kehamilan lanjut.
3. Sistem saraf pusat Wanita hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan perhatian,
konsentrasi, dan memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun, penelitian yang sistematis tentang memori pada kehamilan masih terbatas dan sering kali
bersifat anekdot. Keenan et al 1998 pada penelitiannya mendapatkan adanya penurunan memori pada kehamilan pada trimester ketiga Cunningham et al. 2004.
2.2.3 Pengaruh kehamilan terhadap sistem pendengaran