g. Gangguan fungsi koklea adalah gangguan yang terjadi pada koklea dimana fungsinya diketahui berdasarkan pemeriksaan TEOAE yang pemeriksaannya
bertujuan untuk menilai integritas telinga luar, tengah dan sel rambut luar outer hair cells koklea yang dilakukan setelah hasil pemeriksaan
timpanometri normal. Alat ukur
: transient evoked otoacoustic emission Skala ukur
: nominal Hasil ukur
: Penilaian akan dilakukan dengan 5 frekuensi yang berbeda dimana jika nilai
Sound Noise Ratio SNR ≥ 5 dB SPL pada satu frekuensi maka akan
dinyatatakan pass dan 5 dB SPL akan dinyatakan refer pada frekuensi tersebut.
Ketika lebih dari setengah 3 frekuensi menunjukkan hasil yang sama, maka penilaian terhadap fungsi koklea pada satu tellinga akan disesuaikan, apakah
itu pass atau refer.
Penilaian terhadap sampel : Pass: keadaan dua koklea baik Refer: keadaan satu dan atau dua koklea
terganggu
3.6 Alat dan Bahan Penelitian
1. Lampu kepala merek Riester 2. Spekulum telinga tipe Hartman
3. Otoskop merek Heine mini 2000 4. Alat penghisap suction merek Thomas Medi-Pump tipe 1132
5. Kanul penghisap no.6 dan 8 tipe ferguson 6. Spekulum hidung tipe Hartmant
7. Kaca nasofaring 8. Bunsen
9. Penekanspatel lidah tipe Burning 10. Teleskop 0
dan 30 11. Light source Olympus CLH 250
merk Olympus Germany A70940A
Universitas Sumatera Utara
12. Digital Processor Olympus Ulsera OTV-S7 13. Audiometer merk Interacoustics, tipe Audio Traveller AA222
14. Timpanometer merk Interacoustics, tipe Audio Traveller AA222 15. TEOAE merk Interacoustics, tipe EP 25
3.7 Cara Kerja
Semua peserta penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi menjalani penelitian dengan urutan tata cara sebagai berikut :
1. Semua pasien dengan kehamilan ditegakkan di Departemen Obstetri Ginekologi.
2. Dilakukan pemeriksaan THT rutin pada semua pasien, kemudian pada pasien yang mengalami kelainan pada pemeriksaan telinga luar dan tengah, hidung
serta tenggorok rutin dikeluarkan dari penelitian. Pada pemeriksaan otoskopi, jika hanya terdapat serumen akan dibersihkan dengan menggunakan pengait
serumen, kapas lidi, larutan peroksida 3 dan alat pengisap.
3. Pasien dengan pemeriksaan THT rutin normal diminta persetujuan tertulis bersedia menjadi peserta penelitian dan mengikuti penelitian sampai selesai dengan
menandatangani formulir informed consent.
4. Semua peserta penelitian kemudian diperiksa ada tidaknya gangguan pendengaran dengan menilai gambaran audiogram, timpanogram dan TEOAE.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Kerangka Kerja
Gambar 3.1 Kerangka Kerja. 3.9 Analisa Data
Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel, untuk
mengetahui karakteristik subyek penelitian dan distribusi hasil audiogram dan distribusi hasil TEOAE serta menilai besarnya hubungan antara kehamilan dengan
gangguan pendengaran dan fungsi koklea. Wanita hamil
Wanita tidak hamil
Audiometr
TEOAE Timpanometri
Audiometr
Timpanometri
TEOAE Memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi
Pemeriksaan Memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi
Pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN