Konsepsi Perbandingan Perjanjian Kredit Dalam Prespektif Perjanjian Islam Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

26 a. Al-muta’aqidainal-aqidain atau pihak-pihak yang berakad. b. Shighat al-aqad atau pernyataan untuk mengikatkan diri. 3. Syarat Objek. a. Al-ma’qud alaihmahal al-aqd atau objek akad. b. Maudhu’ al-aqd atau tujuan akad. Bank Konvensional dalam hal menyalurkan kredit memakai istilah Perjanjian Kredit maupun Perjanjian Pengakuan Hutang dan dari perjanjian-perjanjian tersebut ada memuat mengenai identitas para pihak dan kewenangannya dalam bertindak dan dalam pasal-pasalnya ada memuat jangka waktu, jumlah atau nilai hutang, bunga bank, provisi dan biaya administrasi bank serta obyek yang menjadi jaminannya.

2. Konsepsi

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menggabungkan teori dengan observasi, antara abstrak dengan kenyataan.Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional. 37 Menurut Burhan Ashshofa, suatu konsep merupakan abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari jumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu. 38 Adapun uraian konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Perjanjian adalah suatu perjanjian adalah suatu perbuatan hukum dengan mana satu orang atau lebihmengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 39 37 Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hal.31. 38 Burhan Ashshofa, Metodologi Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hal. 19 39 Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Universitas Sumatera Utara 27 b. Perbankan Syari’ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan unit usahasyariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalammelaksanakan kegiatan usahanya. 40 c. Prinsip Syari’ah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah. 41 d. Akad adalah Adalah kesepakatan tertulis antara Bank syariah atau Usaha Unit Syariah danpihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing- masing pihak sesuai dengan prinsip syariah. 42 e. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankankegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. 43 f. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah danmusyarakah, sewa- menyewa dalam bentuk ijarah atausewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik, transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh, dan transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa. 44 40 Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 41 Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 42 Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 43 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 44 Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Universitas Sumatera Utara 28 g. Syariah Islam adalah sistem hidup yang memiliki karakteristik menyeluruh komprehensif dan universal yang mencakup aqidah, syariah, dan akhlaq. 45

G. Metode Penelitian 1.

Sifat dan Metode Pendekatan Sifat dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis, bersifat analisis deskriptif maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan. 46 Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum dengan metode pendekatan yuridis normatif, yang disebabkan karena penelitian ini merupakan penelitian hukum doktriner yang disebut juga penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain. 47 maka penelitian ini menekankan pada sumber-sumber bahan sekunder, baik berupa peraturan perundang-undangan maupun teori-teori hukum, disamping menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku di masyarakat, sehingga ditemukan suatu asas-asas hukum yang berupa dogma atau doktrin hukum yang bersifat teoritis ilmiah serta dapat digunakan untuk menganalis permasalahan yang dibahas, 48 serta menjawab pertanyaan sesuai dengan pokok permasalahan dalam 45 Syahril Sofyan, Op.cit., hal. 38 46 Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Alumni, Bandung, 1994, hal. 101 47 Bambang Waluyo, Metode Penelitian Hukum, PT. Ghalia Indonesia, Semarang, 1996, hal. 13 48 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hal. 13. Universitas Sumatera Utara 29 penulisan tesis ini, yaitu mengenai perjanjian kredit dalam perspektif perjanjian Syari’ah Islam danKitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2. Sumber Data