Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan ditentukan oleh fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan, yaitu pengambilan keputusan. Semakin tinggi posisi seseorang dalam kepemimpinan organisasi maka pengambilan keputusan menjadi tugas utama yang harus dilakukan. Keputusan adalah penilaian atau pilihan antara dua hal atau lebih yang timbul dalam situasi tertentu. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Siswanto 2012:171 dimana “pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi”. Sementara Davis yang dikutip oleh Syamsi 2007:3 mengemukakan bahwa keputusan adalah pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Pengambilan keputusan mempunyai arti sangat penting bagi organisasi, maju dan mundurnya suatu organisasi ditentukan oleh seorang pemimpin dalam mengambil keputusan. Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi dasar kepemimpinan dalam menjalankan organisasi. Sedangkan kepemimpinan menurut Lipham 1974;150 merupakan intisari dari keseluruhan proses administrasi. Maka pengambilan keputusan dapat dimaknai sebagai intisari dari proses administrasi dalam organisasi, dan menjadi tanggung jawab utama pimpinan sebagai administrator organisasi. Salah satu tugas seorang kepala sekolah atas pertimbangan kelompok ataupun secara individu kepala sekolah itu sendiri adalah pengambilan keputusan, Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kepala sekolah harus menjalankan fungsinya sebagai pimpinan dan pengelola pendidikan lebih dari itu salah satu fungsinya adalah dapat mengambil keputusan secara tepat sesuai dengan kebutuhan sekolah masing – masing. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen penting dalam proses pencapaian tujuan di sekolah, hal ini terlihat dari peran dan tugas yang diembannya yaitu sebagai edukator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator dan sebagai motivator Depdikbud 1999. Kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap eksistensi dan kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Karenanya Goldhammer dan Becker Davis dan Thomas, 1989: 17 juga menyatakan bahwa dalam sekolah yang bagus tidak dapat dihindari akan dijumpai kepala sekolah yang agresif, dinamis dan secara profesional berhati-hati dalam menyediakan program – program pendidikan yang dianggap penting. Tidak ada sekolah baik dengan kepala sekolah jelek, atau sekolah jelek dengan kepala sekolah baik. Banyak sekolah yang gagal berbalik menjadi sukses, dan sekolah yang bagus menjadi merosot dengan tajam. Membaik dan memburuknya sekolah dapat dilacak dari kualitas kepala sekolahnya. Dalam mengambil keputusan pimpinan harus berhati – hati, karena keputusan merupakan permulaan dari suatu tindakan. Jika pemulaan baik maka hasil dari pekerjaanpun akan baik sesuai dengan yang diharapkan. Kesalahan dalam pengambilan keputusan biasanya sadar atau tidak sadar dilakukan oleh para pimpinan organisasi. Kesalahan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah sumber informasi yang diperoleh pimpinan kurang dan strategi yang digunakan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan kurang sesuai dengan apa yang akan diputuskan sehingga keputusan yang diambil kurang efektif. Dalam Permen No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah Madrasah mengamanatkan kepala sekolah untuk memiliki kemampuan managerial Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang antara lain kemampuan menyusun perencanaan sekolahmadrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan, mengembangkan organisasi sekolahmadrasah sesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolahmadrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolahmadrasah secara optimal, mengelola perubahan dan pengembangan sekolahmadrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif, mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal dan mengelola sarana dan prasarana sekolahmadrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal. Dengan kata lain, tugas kepala sekolah pada suatu sekolah dapat disamakan dengan tugas managerial pada umumnya, yaitu melakukan pengelolaan terhadap semua sumber daya yang ada di sekolah dan sekitarnya. Salah satu hal yang membedakan adalah bahwa tugas kepala sekolah dalam melakukan kegiatan managerial masih terkait dengan stakeholder diatasnya, misalnya Kepala Dinas, Pemerintah Kota, Kabupaten dan seterusnya. Dalam posisi ini sebenarnya tugas kepala sekolah identik dengan tugas middle management yang model pengambilan keputusannya lebih bersifat taktis daripada strategis. Kebijakan taktis memerlukan kecepatan dan ketepatan agar masalah yang dihadapi juga cepat teratasi dengan baik. Selama ini kesulitan yang terjadi dalam melaksanakan tugas tersebut antara lain dalam pengambilan keputusan dan perencanaan yang menyangkut hal – hal teknis antara lain : menentukan pagu kelas baru dan jumlah siswa per-kelas, menentukan besaran kreteria ketuntasan minimal, menyusun RAPBS, penyesuaian – penyesuaian revisi perencanaan apabila terjadi perubahan baik pada jenjang diatasnya kepala dinas, pemerintah Kota Kabupaten, dst. maupun pada jenjang dibawahnya guru, siswa, walimurid, masyarakat, dsb. Kesulitan – kesulitan tersebut terjadi antara lain karena kurangnya ketersedian data informasi yang up- to-date terkait dengan parameter – parameter perencanaan dan pengambilan keputusan yang dimaksud di atas. Hal ini sebagai mana yang diungkapkan oleh Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wakasek Urusan Kurikulum SMP N 1 Bandung Mardiana di ruang Wakasek “Dikatakan bahwa ketersediaan informasi yang valid akan sangat memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan khususnya saat ini dengan bantuan komputer untuk menyimpan data sehingga informasi dapat dengan mudah diperoleh terutama untuk mengambil keputusan yang sifatnya segera dan memerlukan data yang benar – benar akurat” hal yang tidak jauh berbeda diutarakan oleh Dudi Wakasek Kesiswaan SMP Darul Hikam, dimana pimpinan sangat dimudahkan dalam pengambilan keputusan dengan bantuan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Pada dasarnya pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah memerlukan pertimbangan dari objek yang menjadi kewenangan dan tanggung jawabnya yaitu siswa, guru, kondisi sekolah, masyarakat, lingkungan dsb serta memperhatikan kebijakan – kebijakan yang diambil oleh pemangku kepentingan diatasnya baik dari pemerintah daerah maupun pusat, serta keadaan – keadaan lain yang ikut berpengaruh, misalnya perkembangan teknologi, sosial dan budaya masyarakat. Dalam membuat keputusan yang efektif banyak hal yang perlu diperhatikan, hal tersebut dapat mencakup masalah dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan, jenis keputusan, keterlibatan orang – orang bawahan dalam mengambil keputusan, bentuk pengambilan keputusan, dan efektivitas pengambilan keputusan oleh pimpinan. Disamping itu menurut Rivai 2004:151 pengambilan keputusan dapat dilihat dari dua aspek yaitu proses dan gaya pengambilan keputusan. Menyadari akan arti penting dalam pengambilan keputusan bagi organisasi khususnya sekolah, maka kepala sekolah perlu melakukan peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil efektif dan memiliki dampak yang baik. Menurut Maier dalam Ibnu Syamsi 2007:10 suatu keputusan itu efektif atau tidak dengan mendasarkan diri pada penilaian, Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penerimaan, kemudian dibandingkan dengan kualitas keputusan itu. Kualitas suatu keputusan itu sendiri dapat diketahui dari tingkatan tertentu dimana faktor yang bersifat teknis dan rasional memegang peranan penting dalam memilih alternatif dan penerimaan itu sendiri menunjukan adanya dukungan dan kepatuhan terhadap keputusan. Terkait dengan pentingnya pengambilan keputusan dari kepala sekolah, maka sekolah diharapkan memiliki sistem informasi manajemen dalam mendukung pengambilan keputusan. Data yang kemudian diolah menjadi sebuah informasi sudah barang tentu sangat diperlukan oleh pihak manajemen sekolah dalam upaya pengambilan keputusan yang merupakan bagian sangat penting dalam organisasi. Sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya bagi pihak pengambil keputusan dalam hal ini kepala sekolah merupakan hal terpenting untuk dapat menentukan dan membuat keputusan – keputusan strategis terhadap langkah apa yang akan ditempuh oleh organisasi sekolah dalam mencapai tujuan ataupun menyelesaikan masalah. Dalam jurnal Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Pengambilan Keputusan Pada Kantor PT. Bosowa Marga Nusantara, “pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana adalah bagaimana para pengambil keputusan secara cermat menetapkan kebijakan strategi yang dipergunakan untuk mencapa i tujuan”. Dalam pengertian ini strategi yang dimaksud adalah mengenai telaah kepada setiap alternatif pilihan atau peluang yang tersedia untuk membuat keputusan yang tepat dari hasil informasi yang diperoleh oleh pengambil keputusan agar keputusannya efektif. Menurut Husain dan Wibowo 2002 sistem informasi manajemen merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data sebagai penunjang informasi sudah pasti sangat diperlukan oleh pihak manajemen sekolah sebagai upaya untuk memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan yang merupakan bagian penting dalam organisasi. Sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya bagi pihak pengambil keputusan merupakan hal terpenting untuk dapat menentukan dan membuat keputusan – keputusan strategis terhadap langkah apa yang akan ditempuh organisasi dalam mencapai tujuan. Peranan sistem informasi manajemen dalam mendukung kegiatan operasional organisasi adalah sangat mutlak. Organisasi diharuskan memiliki sistem informasi manajemen yang baik karena dengan dukungan informasi yang baik maka diharapkan para pimpinan dapat menentukan langkah strategis yang paling baik dari berbagai pilihan yang ada. Menurut Stoner 1996, SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsinya secara efektif. Sedangkan Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell 2007 mendefinisikan SIM sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memilki kebutuhan serupa. Dengan demikian SIM memiliki peran yang sangat penting sebagai acuan dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan akan dapat berjalan dan berkembang secara dinamis manakala kegiatan – kegiatan manjerial maupun operatif berfungsi dengan baik. Sebagai salah satu elemen manajemen, SIM memiliki peran vital dalam kekokohan lembaga tersebut. Karena dalam pengambilan keputusan lembaga membutuhkan informasi yang akurat dan mudah. Informasi ini berorientasi pada kepentingan manajemen organisasi, perancangan dan operasionalisasinya berdasarkan arahan manajemen dan telah disusun sedemikian hingga untuk tujuan organisasi. Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam dunia pendidikan, SIM dapat diimplementasikan dalam beberapa bidang pendidikan, yaitu: 1. Implementasi SIM bidang Akademik 2. Implementasi SIM bidang Kesiswaan 3. Implementasi SIM bidang Personalia 4. Implementasi SIM bidang Sarana dan Prasarana SARPRAS 5. Implementasi SIM bidang Hubungan Masyarakat HUMAS Sebuah lembaga sekolah dapat juga mengimplementasikan SIM dalam bidang-bidang lain yang dikembangkan oleh sekolah. Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil pimpinan. Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan, ditentukan oleh ketepatan dari berbagai keputusan yang diambil pimpinan. Esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilihan Sharf, 1992:303. Secara alami, manusia akan diperhadapkan kepada berbagai pilihan dan secara alami juga ia dilatih mengambil keputusan dari pilihan-pilihan hidup yang dialaminya. Oleh karena itu sesungguhnya manusia akan terus menerus menentukan pilihan hidup dari waktu ke waktu sampai akhir kehidupan. Proses inilah yang disebut dengan pengambilan keputusan Sharf, 1992 : 303. Jadi, esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilhan. Hanya saja pada kenyataannya ada individu yang mampu dengan tepat mengambil keputusan ada juga yang tidak mampu, kenyataan seperti ini terjadi mungkin disebabkan oleh kesalahan strategi yang digunakannya. Wildavsky Danim, 2002;98 mengemukakan bahwa salah satu preposisi tentang kompetensi manajerial bagi kepala sekolah atau calon kepala sekolah, bahwa “Kompetensi minimal seorang kepala sekolah adalah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keadministrasian sekolah, keterampilan hubungan Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu manusiawi dengan staf, siswa, dan masyarakat, dan keterampilan teknis instruksional dan non instruksional” artinya kompetensi minimal tersebut sudah jelas menggambarkan bahwa haruslah memilik keterampilan dalam bidang keadministrasian sekolah dimana salah satunya adalah kemampuan mengambil keputusan, serta hubungan yang baik dengan sesama manusia yang terlibat di sekolah sehingga dalam pengambilan keputusan dapat efektif. Kepala sekolah yang memahami cara bertindak efektif dalam memanfaatkan otonomi yang ada di sekolah saat ini, haruslah memiliki kemampuan bekerja sama yang baik, kemampuan mengambil keputusan yang baik, memiliki kemampuan mengerahkan segenap sumber daya yang tersedia maupun yang belum tersedia, artinya kepala sekolah haruslah seorang yang mandiri yang tidak tergantung pada pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah. Kemampuan dalam pengambilan keputusan sebenarnya berkisar pada bagaimana seorang kepala sekolah memutuskan suatu permasalahan dengan cepat dan tepat atau efektif dengan menggunakan data dan fakta sebagai informasi dalam mengambil keputusan. Untuk mendapatkan informasi tentunya seorang kepala sekolah tidak hanya tinggal diam menunggu informasi itu sampai di mejanya, kepala sekolah yang baik tentunya akan menggali lebih dalam informasi yang ada agar keputusan yang kelak akan diambil tidak keliru. Langkah – langkah yang harus dilakukan individu dalam mengambil keputusan adalah menentukan tujuan, mengidentifikasi pilihan, menganalisis informasi, dan menentukan pilihan Campbell, et al 1997;15. Untuk mencapai langkah tersebut kepala sekolah dapat bertanya kepada seluruh staf yang ada di sekolah mengenai apa saja yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dipecahkan untuk diambil keputusan yang terbaik, biasanya prinsip 5W+1H sangat membantu seorang pimpinan dalam pengambilan keputusan, serta sumber informasi yang didapat harus jelas dengan didukung data dan fakta jangan sampai Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu seorang kepala sekolah mendapat informasi yang tidak jelas asal usulnya sehingga keliru dalam pengambilan keputusannya. Adapun penelitian terdahulu yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Efektivitas Sistem Pengambilan Keputusan kepala SLTP di Kota Bogor. Rahmat, M.Pd. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa peran kepala sekolah sebagai pengambil keputusan di sekolah sangat strategis dimana kepala sekolah telah melakukan langkah – langkah pengambilan keputusan yang efektif. Pengambilan keputusan tersebut didasarkan pada visi, misi dan tujuan lembaganya dengan mendefinisiskan masalah, memilih alternatif terbaik dan meliatkan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan yang bersifat organisasional. Hanya saja kelemahan yang ditemukan dalam penelitian ini setiap keputusan yang diambil tidak didukung oleh sistem informasi yang baik, informasi yang digunakan oleh kepala sekolah lebih banyak bersumber dari pengelolaan secara manual dan terkadang tiak terdokumentasikan. 2. Persepsi Guru Terhadap Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Sekolah di SMP Negeri Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar Husni Yanti. Berdasrkan hasil penelitian ini dijelaskan bahwa persepsi guru terhadap proses pengambilan keputusan yang dilakukan kepala SMP Negeri di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar berada pada kategori cukup baik, yaitu dengan persentase Selalu dan Sering sebesar 78,91. Persepsi guru terhadap efektivitas pengambilan keputusan berada pada kategori cukup yaitu 76,67 jadi persepsi guru terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan kepala SMP Negeri Kecamatan Rambatan kabupaten Tanah Datar berada pada kategori cukup baik yaitu dengan persentase selalau dan sering 77,79. 3. Persepsi Pegawai Terhadap Pengambilan Keputusan Oleh Pimpinan Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Agam Litdia Diana. Reza Mauldy Rahraja, 2014 Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui proses pengambilan keputusan oleh pimpinan berdasrkan persepsi pegawai pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Agam terlaksana dengan cukup baik, gaya pengambilan keputusan oleh pimpinan berdasarkan persepsi pegawai berada pada kategori cukup baik dan efektivitas pengambilan keputusan oleh pimpinan berada pada kategori cukup baik. Berdasarkan dasar pemikiran diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian d engan judul “Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dan Strategi Pengambilan Keputusan Terhadap Efektivitas Pengambilan Keputusan Kepala SMP Se – Kota Bandung.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah