Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indonesia memiliki penutur asli terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang yang tersebar di luar negeri. Bahkan, Ketua DPR RI dalam sidang ASEAN Inter-Parliamentary Assembly AIPA ke-32 pada tahun 2011 mengusulkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa kerja working language dalam sidang-sidang AIPA. BIPA adalah program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia bagi penutur asing. Aspek-aspek bahasa yang dipelajari pembelajar asing demi terjadinya komunikasi yang baik dalam penggunaan bahasa Indonesia ialah empat keterampilan berbahasa dan hal-hal yang berkaitan dengan kebahasaan. Tarigan 2008, hlm. 2 menyebutkan keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan karena hubungan keempatnya sangatlah erat. Menurut Tarigan hlm??? menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa. Jakub Isman 1978 mengatakan bahwa proses belajar bahasa merupakan usaha melatih persepsi melalui panca indra yang semakin berkembang untuk memperluar cakarawala lingkungan guna menambah pengetahuan, kemampuan berpikir, dan merasa. Dengan demikian, dapat dikatakan peranan keterampilan menyimak dalam proses belajar bahasa sangatlah besar karena keterampilan menyimak merupakan kunci utama pembuka gerbang pengetahuan. Melalui keterampilan menyimak yang bersifat reseptif akan terserap banyak informasi yang sangat dibutuhkan oleh pembelajaran. Jika pembelajar mampu menyimak dengan efektif maka akan banyak pengetahuan yang didapat. Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan temuan survei yang dilakukan oleh Alwasilah 2000, hlm. 127 para pengajar BIPA di Australia melaporkan sejumlah kesulitan yang dialaminya. Di antaranya adalah lemahnya keterampilan menyimak. Dale dalam Tupan, 2009 mengemukakan, pada umumnya pembelajar hanya 10 mengingat dari apa yang mereka baca, 20 mengingat apa yang mereka dengar, 30 dari apa yang mereka lihat, 50 dari apa yang mereka dengar dan lihat, 70 dari apa yang mereka katakana dan tulis, dan 90 dari apa yang mereka katakana seperti yang mereka lakukan. Menyadari betapa lemahnya keterampilan menyimak yang terjadi dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia maka guna memperlancar pembelajaran bahasa dalam keterampilan menyimak perlu adanya media, metode, dan bahan ajar yang tepat. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada pembelajar sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa terhadap pembelajaran. Kehadiran media dalam proses belajar mengajar adalah sebagai alat bantu dan sebagai sumber belajar. Jumlah dan jenis media pembelajaran yang ada pada saat ini sangat banyak dan bervariasi. Baik berupa media yang sengaja dirancang by design maupun yang tidak dirancang secara khusus namun dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran by utilization. Akan tetapi berdasarkan berdasarkan hasil wawancara yang terjadi pada staf pengajar Balai Bahasa UPI dimana mereka mengalami kesulitan dalam mencari media menyimak merupakan bukti nyata perlunya pengembangan media pembelajaran menyimak. Kendala ini terjadi karena dalam proses pembelajaran menyimak hanya berkutat pada mendengarkan dan atau menonton videolagu, mendengarkan hasil rekaman diri sendiri saat berbicara, dan mendengarkan guru saat menerangkan.Pada saat mendengarkan hasil rekaman diri sendiri saat berbicara pembelajarakan mengetahui sejauh mana keterampilan berbicaranya namun dalam proses menyimak Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu akan terjadi kesalahan dalam standar pengucapan. Pembelajarakan merasa bila cara pengucapan dan pemenggalan kata yang dilakukan benar sehingga ketika dikoreksi oleh pengajar pembelajar akan merasa sulit untuk mengubah cara pengucapannya karena sudah terbiasa mendengar apa yang dia ucapkan. Pengajar bahasa Indonesia dituntut untuk bisa menggunakan dan berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dengan intonasi, artikulasi, dan volume suara dalam pengucapan yang seharusnya. Namun tidak bisa dipungkiri juga bila pengajar kadang mengalami kendala dalam berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, selain karena belum adanya standar pelafalan bahasa Indonesia yang seharusnya, faktor internal dan eksternal dalam diri pengajar juga memengaruhi. Hal tersebut bisa memengaruhi proses menyimak yang dilakukan oleh pembelajar asing, di mana pembelajar asing akan merasa bingung oleh pengucapan pengajar yang berbeda antara satu sama lain. Tentu hal tersebut menghambat berkembangnya keterampilan menyimak pembelajar bahasa karena fokus pembelajar akan tertuju pada pelafalan yang seharusnya dan tidak mendengarkan materi pembelajaran. Penggunaan media menyimak yang berulang kali meskipun materi yang disampaikan dalam pembelajaran menarik namun lambat laun akan membuat pembelajar BIPA akan jenuh. Kejenuhan ini bila tidak segera ditangani dalam menyebabkan menurunnya minat mendengarkan pembelajar BIPA dalam pengajaran.Padahal berdasarkan paparan sebelumnya sudah dijelaskan bila keterampilan menyimak adalah keterampilan awal yang mendukung dan mempengaruhi keterampilan lainnya. Chamdiah dkk. 1987, hlm. 3 menyatakan bahwa pendengar harus mampu mengingat fakta-fakta sederhana, mampu menghubungkan sedangkaian fakta dari pesan yang didengarnya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Tarigan 2008, hlm. 63-64 mengemukakan bila menyimak bukan hanya sebatas mendengar hearing, Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melainkan memerlukan kegiatan lainnya, yakni memahami understanding isi pembicaraan yang disampaikan oleh si pembicara, lalu menafsirkan interpreting butir-butir pendapat yang disimaknya baik tersurat maupun tersirat, mengevalusi evaluating atau menilai gagasan baik dari segi keunggulan maupun dari segi kelemahannya, dan menanggapi responding gagasan yang diperdengarkan baik dengan cara menyambut, mencamkan, menyerap, dan atau menerima gagasan tersebut. Maka dari itu, peneliti berinisiatif mengembangkan sebuah media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki. Bila biasanya teka-teki digunakan untuk media keterampilan menulis atau keterampilan membaca, kali ini peneliti mencoba untuk menggunakannya sebagai media pembelajaran menyimak. Tujuan penggunaan media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki antara lain 1 untuk membiasakan pembelajar asing menyimak sebuah informasi yang didengarnya, 2 memperkenalkan kosakata nonformal dan formal bahasa Indonesia kepada pembelajar asing dengan cara baru, dan 3 meningkatkan aspek kognitif pembelajar asing dengan cara menyenangkan. Media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki ini bersifat menyimak reseptif yang akan memaksa dan lambat laun membuat pembelajar BIPA terbiasa untuk menyimak secara efektif. Mengingat keterbatasan pengetahuan bahasa yang dikuasai tidak semua pembelajar BIPA dapat dengan mudah berinteraksi dengan masyarakat Indonesia. Praktik nyata penggunaan bahasa Indonesia secara nonformal pun bisa memengaruhi, di mana pembelajar BIPA biasanya akan mempelajari bahasa Indonesia untuk kondisi formal bukan nonformal sehingga ketika pembelajar BIPA secara langsung berbaur di masyarakat yang belum terbiasa dengan penutur asing bahasa Indonesia akan terjadi kendala dalam berkomunikasi.Dengan penerapan media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki ini diharapkan pembelajar BIPA dapat Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melatih dan membiasakan diri menyimak informasi yang berisi beberapa kosa kata formal dan nonformal bahasa Indonesia dalam satu waktu. Penerapan media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki belum pernah dilakukan oleh mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra.Oleh karena itulah, peneliti mencoba melakukan uji coba melalui penelitian yang berjudul “PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR ”. Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut ini. 1. meningkatnya jumlah pembelajaran bahasa Indonesia di dunia sehingga perlu adanya keseriusan dalam pengembangan bahasa Indonesia bagi Penutur Asing BIPA, 2. kurang ketersediaan media menyimak sebagai salah satu alat pendukung tercapainya tujuan pembelajaran pada pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing BIPA.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut ini. 1. proses pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar, 2. hasil uji cobaefektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atasa, rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. bagaimanakah proses penerapan media teka-tekiuntuk keterampilan menyimak BIPA tingkat dasar? 2. hambatan apa saja yang dihadapi pembelajar BIPA dalam proses pembelajaran menyimak menggunakan media teka-teki? 3. bagaimanakahhasil uji cobaefektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. mendeskripsikan proses penerapan media teka-teki untuk keterampilan menyimak BIPA dengantingkat dasar, 2. mengetahui bagaimana hambatan yang dihadapi pembelajarBIPA dalam proses pembelajaran menyimak menggunakan media teka-teki, 3. menggemukakanhasil uji coba efektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh penelitian dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat teoretis