PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR.

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syaratmendapatkangelarSarjanaPendidikan

disusun oleh

SeptianaSulistyawati

1102493

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

oleh

Septiana Sulistyawati

sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada bidang studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

©Septiana Sulistyawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,


(3)

(4)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Septiana Sulistyawati

1102493

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Septiana_s.ana15@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kekurangan media menyimak dalam pembelajaran BIPA. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) adalah ranah pembelajaran bahasa Indonesia yang cukup baru sehingga perlu adanya pengembangan dalam beberapa aspek pembelajarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penerapan, hambatan, dan hasil uji coba efektivitas penerapan media teka-teki untuk keterampilan menyimak BUPA, khususnya tingkat dasar. Pemilihan aspek menyimak sebagai fokus masalah karena dalam pembelajaran bahasa keterampilan menyimak merupakan kemampuan awal yang diperlukan untuk menguasai sebuah bahasa dan menjadi keterampilan dasar yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran bahasa. Metode yang digunakan adalah eksperimen subjek tunggal. dengan desain dengan tahapan baseline-1 (A1), intervensi, dan baseline-2 (A2). Pada tahap baseline-1 dilakukan sebanyak dua sesi, tahap intervensi sebanyak tiga sesi, dan tahap baseline-2 dilakukan satu sesi. Penggunaan media teka-teki yang digunakan bervariasi yaitu teka-teki silang, teka-teki gambar, dan teka-teki kalimat rumpang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media teka-teki untuk keterampilan menyimak BIPA tingkat dasar yang diterapkan cukup efektif untuk digunakan dalam pembelajaran menyimak BIPA. Subjek penelitian menjadi terbiasa melakukan menyimak ekstensif dan intensif.


(5)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR


(6)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Septiana Sulistyawati

1102493

FPBS, Indonesian Education University Septiana_s.ana15@yahoo.com

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of media deficiencies in teaching listening BIPA. Indonesian for Foreign Speakers (BIPA) is the realm of learning Indonesian fairly new so the need for development in some aspects of learning. The purpose of this study was to describe the process of implementation, barriers, and the results of testing the effectiveness of media puzzle for BUPA listening skills, especially basic level. Selection aspect of listening as a focal point for language learning listening skills are starting capabilities required to master a language and become a basic skill that is very influential in the process of language learning. The method used was experimental single subject. with a baseline design with stage-1 (A1), intervention, and baseline-2 (A2). At baseline stage-1 performed a total of two sessions, the intervention phase three sessions, and baseline phase-2 conducted one session. The use of media puzzle that is used varies the crossword puzzles, puzzle images, and puzzle sentence hiatus. The results showed that the application of media puzzle for BIPA listening skills base rate applied is effective enough to be used in learning to listen BIPA. Research subjects became accustomed to listening to extensive and intensive.


(7)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UcapanTerimaKasih ... iv

Abstrak... vi

Daftar Isi ... vii

DaftarTabel ... x

DaftarGambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 6

C. BatasanMasalah ... 6

D. RumusanMasalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 7

F. ManfaatPenelitian ... 7

G. StrukturOrganisasiSkripsi ... 8

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Media ... 10

1. Pengertian Media ... 10

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 11

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 12

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 13

5. PrinsipMemilih Media Pembelajaran ... 14

B. HakikatMenyimak... 15

C. Menyimak BIPA Tingkat Dasar ... 18

D. Media Teka-Teki ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian ... 25


(8)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Data Penelitian ... 27

C. TeknikPenelitian ... 27

1. Tes ... 27

2. Non Tes ... 28

a. Observasi ... 28

b. Wawancara ... 28

c. StudiDokumentasi ... 28

d. StudiLiteratur ... 29

e. Angket ... 29

D. TeknikPengolahan Data ... 29

1. Analisis Data Kualitatif... 29

a. Reduksi ... 30

b. Display Data... 30

c. MengambilKesimpulandanVerifikasi ... 30

2. Analisis Data Kuantitatif... 31

E. InstrumenPenelitian ... 31

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. DeskripsiHasilStudiAwal ... 37

1. Observasi... 37

2. Wawancara ... 37

3. StudiDokumentasidanLiteratur ... 38

B. KondisiAwalSubjekPenelitian ... 39

C. HasilPenelitian ... 41

1. HasilBaseline (A) ... 41

a. SesiPertama ... 41

b. SesiKedua ... 43


(9)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. HasilBaseline Kedua (A2) ... 54

D. Pembahasan... 57

1. KelebihandanKekurangan Media Teka-tekiuntukKeterampilanMenyimak BIPA ... 58

a. Kelebihan ... 58

b. Kekurangan ... 58

2. KondisiatauTanggapanPembelajar ... 59

3. HambatandanSolusidalamPenerapan Media Teka-tekiuntukKeterampilanMenyimak BIPA ... 62

a. Hambatan ... 62

b. Solusi... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(10)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini perkembangan zaman mengakibatkan arus komunikasi berjalan dengan sangat cepat. Salim (dalam Muslich, 2012, hlm. 17) mengemukakan bahwa perkembangan zaman yang terjadi akan menimbulkan terjadinya perubahan sosial yang akan berdampak pada empat bidang kekuatan. Keempat bidang itu adalah IPTEK, ekonomi, lingkungan hidup, dan politik.Perubahan sosial yang saat ini tengah memanas ialah di bidang ekonomi dan politik. Hal tersebut karena adanya pasar terbuka yang membuat perilaku ekonomi terjadi tanpa mengenal batas, begitu pula dengan kebebasan dalam mengembangkan potensi yang tak hanya terbatas di dalam negaranya saja tetapi dapat juga dapat ke negera lain.

Bahasa sebagai alat komunikasi secara tidak langsung mengalami dampak perkembangan zaman yang terjadi akhir-akhir ini. Menurut Tasai & Zaidan (2002, hlm. 32),bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi di Indonesia. Maryanto (2003, hlm. 1) mengungkapkan pada zaman ini perkembangan bahasa Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Bahasa Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata oleh negara-negara lain. Bahkan, di beberapa negara seperti Jepang, Filipina, Thailand, dan Australia, bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa kedua yang tidak kalah pentingnya dengan bahasa Inggris. Di beberapa negara seperti Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa mayoritas kedua setelah bahasa Inggris. Pada tahun 2009, bahasa Indonesia secara resmi ditempatkan sebagai bahasa asing kedua oleh pemerintah daerah Ho Chi Minh City, Vietnam. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri pada tahun 2012, bahasa


(11)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia memiliki penutur asli terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang yang tersebar di luar negeri. Bahkan, Ketua DPR RI dalam sidang ASEAN

Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-32 pada tahun 2011 mengusulkan bahasa

Indonesia sebagai salah satu bahasa kerja (working language) dalam sidang-sidang AIPA.

BIPA adalah program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia bagi penutur asing. Aspek-aspek bahasa yang dipelajari pembelajar asing demi terjadinya komunikasi yang baik dalam penggunaan bahasa Indonesia ialah empat keterampilan berbahasa dan hal-hal yang berkaitan dengan kebahasaan. Tarigan (2008, hlm. 2) menyebutkan keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan karena hubungan keempatnya sangatlah erat.

Menurut Tarigan (hlm???) menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa. Jakub Isman (1978) mengatakan bahwa proses belajar bahasa merupakan usaha melatih persepsi melalui panca indra yang semakin berkembang untuk memperluar cakarawala lingkungan guna menambah pengetahuan, kemampuan berpikir, dan merasa. Dengan demikian, dapat dikatakan peranan keterampilan menyimak dalam proses belajar bahasa sangatlah besar karena keterampilan menyimak merupakan kunci utama pembuka gerbang pengetahuan. Melalui keterampilan menyimak yang bersifat reseptif akan terserap banyak informasi yang sangat dibutuhkan oleh pembelajaran. Jika pembelajar mampu menyimak dengan efektif maka akan banyak pengetahuan yang didapat.


(12)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan temuan survei yang dilakukan oleh Alwasilah (2000, hlm. 127) para pengajar BIPA di Australia melaporkan sejumlah kesulitan yang dialaminya. Di antaranya adalah lemahnya keterampilan menyimak.

Dale (dalam Tupan, 2009) mengemukakan, pada umumnya pembelajar hanya 10% mengingat dari apa yang mereka baca, 20% mengingat apa yang mereka dengar, 30% dari apa yang mereka lihat, 50% dari apa yang mereka dengar dan lihat, 70% dari apa yang mereka katakana dan tulis, dan 90% dari apa yang mereka katakana seperti yang mereka lakukan.

Menyadari betapa lemahnya keterampilan menyimak yang terjadi dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia maka guna memperlancar pembelajaran bahasa dalam keterampilan menyimak perlu adanya media, metode, dan bahan ajar yang tepat.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada pembelajar sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa terhadap pembelajaran. Kehadiran media dalam proses belajar mengajar adalah sebagai alat bantu dan sebagai sumber belajar.

Jumlah dan jenis media pembelajaran yang ada pada saat ini sangat banyak dan bervariasi. Baik berupa media yang sengaja dirancang (by design) maupun yang tidak dirancang secara khusus namun dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran (by

utilization). Akan tetapi berdasarkan berdasarkan hasil wawancara yang terjadi pada

staf pengajar Balai Bahasa UPI dimana mereka mengalami kesulitan dalam mencari media menyimak merupakan bukti nyata perlunya pengembangan media pembelajaran menyimak. Kendala ini terjadi karena dalam proses pembelajaran menyimak hanya berkutat pada mendengarkan dan atau menonton video/lagu, mendengarkan hasil rekaman diri sendiri saat berbicara, dan mendengarkan guru saat menerangkan.Pada saat mendengarkan hasil rekaman diri sendiri saat berbicara pembelajarakan mengetahui sejauh mana keterampilan berbicaranya namun dalam proses menyimak


(13)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan terjadi kesalahan dalam standar pengucapan. Pembelajarakan merasa bila cara pengucapan dan pemenggalan kata yang dilakukan benar sehingga ketika dikoreksi oleh pengajar pembelajar akan merasa sulit untuk mengubah cara pengucapannya karena sudah terbiasa mendengar apa yang dia ucapkan.

Pengajar bahasa Indonesia dituntut untuk bisa menggunakan dan berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dengan intonasi, artikulasi, dan volume suara dalam pengucapan yang seharusnya. Namun tidak bisa dipungkiri juga bila pengajar kadang mengalami kendala dalam berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, selain karena belum adanya standar pelafalan bahasa Indonesia yang seharusnya, faktor internal dan eksternal dalam diri pengajar juga memengaruhi. Hal tersebut bisa memengaruhi proses menyimak yang dilakukan oleh pembelajar asing, di mana pembelajar asing akan merasa bingung oleh pengucapan pengajar yang berbeda antara satu sama lain. Tentu hal tersebut menghambat berkembangnya keterampilan menyimak pembelajar bahasa karena fokus pembelajar akan tertuju pada pelafalan yang seharusnya dan tidak mendengarkan materi pembelajaran. Penggunaan media menyimak yang berulang kali meskipun materi yang disampaikan dalam pembelajaran menarik namun lambat laun akan membuat pembelajar BIPA akan jenuh. Kejenuhan ini bila tidak segera ditangani dalam menyebabkan menurunnya minat mendengarkan pembelajar BIPA dalam pengajaran.Padahal berdasarkan paparan sebelumnya sudah dijelaskan bila keterampilan menyimak adalah keterampilan awal yang mendukung dan mempengaruhi keterampilan lainnya.

Chamdiah dkk. (1987, hlm. 3) menyatakan bahwa pendengar harus mampu mengingat fakta-fakta sederhana, mampu menghubungkan sedangkaian fakta dari pesan yang didengarnya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Tarigan (2008, hlm. 63-64) mengemukakan bila menyimak bukan hanya sebatas mendengar (hearing),


(14)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melainkan memerlukan kegiatan lainnya, yakni memahami (understanding) isi pembicaraan yang disampaikan oleh si pembicara, lalu menafsirkan (interpreting) butir-butir pendapat yang disimaknya baik tersurat maupun tersirat, mengevalusi (evaluating) atau menilai gagasan baik dari segi keunggulan maupun dari segi kelemahannya, dan menanggapi (responding) gagasan yang diperdengarkan baik dengan cara menyambut, mencamkan, menyerap, dan atau menerima gagasan tersebut. Maka dari itu, peneliti berinisiatif mengembangkan sebuah media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki. Bila biasanya teka-teki digunakan untuk media keterampilan menulis atau keterampilan membaca, kali ini peneliti mencoba untuk menggunakannya sebagai media pembelajaran menyimak. Tujuan penggunaan media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki antara lain (1) untuk membiasakan pembelajar asing menyimak sebuah informasi yang didengarnya, (2) memperkenalkan kosakata nonformal dan formal bahasa Indonesia kepada pembelajar asing dengan cara baru, dan (3) meningkatkan aspek kognitif pembelajar asing dengan cara menyenangkan.

Media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki ini bersifat menyimak reseptif yang akan memaksa dan lambat laun membuat pembelajar BIPA terbiasa untuk menyimak secara efektif. Mengingat keterbatasan pengetahuan bahasa yang dikuasai tidak semua pembelajar BIPA dapat dengan mudah berinteraksi dengan masyarakat Indonesia. Praktik nyata penggunaan bahasa Indonesia secara nonformal pun bisa memengaruhi, di mana pembelajar BIPA biasanya akan mempelajari bahasa Indonesia untuk kondisi formal bukan nonformal sehingga ketika pembelajar BIPA secara langsung berbaur di masyarakat yang belum terbiasa dengan penutur asing bahasa Indonesia akan terjadi kendala dalam berkomunikasi.Dengan penerapan media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki ini diharapkan pembelajar BIPA dapat


(15)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melatih dan membiasakan diri menyimak informasi yang berisi beberapa kosa kata formal dan nonformal bahasa Indonesia dalam satu waktu.

Penerapan media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki belum pernah dilakukan oleh mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra.Oleh karena itulah, peneliti mencoba melakukan uji coba melalui penelitian yang berjudul

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN


(16)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut ini.

1. meningkatnya jumlah pembelajaran bahasa Indonesia di dunia sehingga perlu adanya keseriusan dalam pengembangan bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA),

2. kurang ketersediaan media menyimak sebagai salah satu alat pendukung tercapainya tujuan pembelajaran pada pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut ini.

1. proses pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar,

2. hasil uji cobaefektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atasa, rumusan masalah penelitian sebagai berikut:


(17)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. bagaimanakah proses penerapan media teka-tekiuntuk keterampilan menyimak BIPA tingkat dasar?

2. hambatan apa saja yang dihadapi pembelajar BIPA dalam proses pembelajaran menyimak menggunakan media teka-teki?

3. bagaimanakahhasil uji cobaefektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. mendeskripsikan proses penerapan media teka-teki untuk keterampilan menyimak BIPA dengantingkat dasar,

2. mengetahui bagaimana hambatan yang dihadapi pembelajarBIPA dalam proses pembelajaran menyimak menggunakan media teka-teki,

3. menggemukakanhasil uji coba efektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat dasar.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh penelitian dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.


(18)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah inovasi media pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Indonesia khusunya pembelajaran keterampilan menyimak untuk pembelajar BIPA.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian adalah sebagai berikut:

(1) guru dapat menerapkan mediapembelajaran menyimak berbentuk media teka-teki dalam pembelajaran BIPA;

(2) pembelajar mendapatkan media pengajaran yang baik dalam pembelajaran keterampilan menyimak; dan

(3) pembaca mendapatkan pengalaman tentang penerapan media teka-teki untuk pembelajaran menyimak BIPA tingkat dasar.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Pada penelitian ini terdapat beberapa bab yang akan dikembangkan oleh penulis, jumlah bab adalah lima bab dengan masing-masing fokus pembahasan yang berbeda namun masih saling berkaitan satu sama lain.

Bab I merupakan bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi pada penelitian ini.

Bab II adalah penjelasan landasan teori mengenai studi literatur yang bergunakan dalam penelitian ini.Bab II berisi literatur tentang media (pengertian media, ciri-ciri media pembelajaran, fungsi media pembelajaran, jenis-jenis media


(19)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, dan prinsip memilih media pembelajaran), hakikat menyimak, menyimak BIPA tingkat dasar, dan media teka-teki.

Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Bab ini akan membahas metode, prosedur penelitian, populasi, dan sample penelitian (subjek penelitian, teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan teknik analisis data) yang digunakan dalam penelitian.

Bab IV berbicara mengenai temuan dan pembahasan. Bab ini akan mendeskripsikan analisis dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yang terdapat di bab I. Analisis dan pembahasan yang dipaparkan akan berdasarkan landasan teori yang berada di bab II.

Bab V merupakan bab terakhir dalam penelitian ini, dalam bab ini berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi peneliti terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan.

Kemudian terdapat daftar pustaka yang berisikan daftar-daftar sumber literatur yang dipakai dalam penelitian ini. Baik berupa buku, artikel, skripsi, maupun blog yang jelas nama pembuatnya.


(20)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini adalah eksperimen subjek tunggal.Penelitian subjek tunggal adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengarahkan seseorang/individu kepada perubahan setelah diberi perlakuan.Menurut Herlina (dalam Endah 2012, hlm. 43) mengatakan bahwa eksperimen subjek tunggal merupakan suatu desain eksperimen sederhana yang dapat menggambarkan dan mendeskripsikan perbedaan yang terjadi pada indivisi diseertau dengan data kualitatif yang disajikan secara sederhana dan terinci.Tujuan penggunaan metode penilitian eksperimen subjek tunggal adalah untuk menguji media teka-teki yang sudah dimodifikasi sebagai media menyimak BIPA tingkat dasar.

Desain penelitian eksperimen subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini adalah desain A-B-A.Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain dasar A-B.Desain A-B-A menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel terikat dan variabel bebas yang lebih kuat.Prosedur desain ini disusun atas dasar apa yang disebut dengan logika baseline (baseline logic). Logika baseline menunjukkan suatu pengulangan pengukuran perilaku sasaran (target behavior) pada sekurang-kurangnya dua kondisi, yaitu kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B).

Prosedur utama yang ditempuh dalam desain A-B-A meliputi pengukuran perilaku sasaran pada kondisi baseline setelah kecenderungan data stabil kemudian


(21)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kondisi intervensi perilaku sasaran secara kontinu dilakukan pengukuran sampai mencapai data yang stabil.


(22)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pembelajara BIPA tingkat dasar di Balai Bahasa UPI dan di departemen pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang peneliti kenal secara pribadi. Data subjek penelitian sebagai berikut:

1) nama : Panusak Meekaeo

nama Indonesia : Putra

umur : 29 tahun

asal negara : Thailand

bahasa yang dikuasai : Thailand, Inggris, dan Indonesia tempat belajar bahasa Indonesia: Balai Bahasa UPI

tingkat : Dasar 2

2) nama : Zakir Hussain

nama Indonesia : Hedi

umur : 28 tahun

asal negara : Afghanistan

bahasa yang dikuasai : Persia, Urdo, Hindi, Pashtu, Inggris, dan Indonesia

tempat belajar bahasa Indonesia: Balai Bahasa UPI


(23)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nama Indonesia : Hanna

umur : 23 Tahun

asal negeri : Korea Selatan

bahasa yang dikuasai : Korea, Inggris, Jepang, dan Indonesia tempat belajar bahasa Indonesia: Departement Bahasa dan Sastra

Indonesia, UPI.

tingkat : Dasar 2

2. Lokasi Penelitian

Tempat berlangsungnya kegiatan penelitian ini disesuaikan dengan kesibukan dan aktifitas subjek penelitian. Lokasi penelitian yang dilakukan kepada Putra dan Hedi adalah di asrama putra UPI, sedangkan kepada Hanna berada di salah satu gerai makanan cepat saji di Setiabudi.

3. Data Penelitian

Data penelitian yang diperoleh dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder.Data primer yang didapat pada penelitian ini berdasarkan hasil tes dan angket yang diberikan kepada subjek penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literature.


(24)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai alat ukur untuk mengumpulkan data. Pemilihan alat ukur akan disesuaikan dengan jenis data yang akan dikumpulkan. Pada penelitian ini teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini memerlukan data berupa ujaran dan perilaku manusia.

1. Tes

Menurut Arikunto (dalam Iskandarwassid dan Sunendar, 2008, hlm. 179) tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangn yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang dikatakan tepat dan cepat.

Alasan utama penggunaan tes dalam penelitian adalah agar pembelajar dapat terkondisi untuk memproduksi data yang diinginkan oleh peneliti. Kegiatan tes berupa kegiatan uji coba media pembelajaran ;keterampilan menyimak yang telah dibuat. Tes dilakukan untuk memperoleh data pengenai validasi dan reliabilitas kisi-kisi dan rekaman media pembelajaran keterampilan menyimak yang telah dibuat.

2. Non Tes

a. Observasi

Menurut Narbuko, dkk (dalam Sirnayatin, 2013, hlm. 56) observasi atau pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala


(25)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Observasi bisa dilakukan dengan dua cara yaitu observasi non-sistematis dan observasi sistematis. Observasi non-sistematis adalah observasi tanpa instrumen penelitian, sedangkan observasi sistematis adalah observasi dengan instrumen penelitian.

b. Wawancara

Menurut Sugiyono (dalam Fariqoh, hlm. 40) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.

Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara terpimpin, di mana nara sumber dapat menjawab berdasarkan pendapat pribadi namun tetap dalam batasan peneliti.

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah sumber data yang bersifat ilmiah dan mudah diperoleh sehingga subjek tidak dapat menyembunyikan


(26)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berhubungan dengan BIPA tingkat dasar, khususnya media pembelajaran keterampilan menyimak.

d. Studi Literatur

Studi literatur adalah alat pengumpulan data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti sebagai pembahasan hasil penelitian. Teknik studi literature dilakukan dengan cara membaca buku, mempelajari apa yang dibaca, dan memahami isi buku tersebut. Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung dan menunjang kebenaran data yang diperoleh selama penelitian.

e. Angket

Menurut Narbuka, dkk (dalam Sirnayanti, 2013, hlm. 58) angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Jadi, kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada sekelompok orang mengenai suatu masalah sehingga mendapatkan informasi tentang masalah tersebut.Pada penilitian ini angket dilakukan setelah tes karena teknik angket ini bertujuan untuk melihat seberapa berpengaruhinya media pembelajaran menyimak berbasis media teka-teki.


(27)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan dua cara, yaitu:

1. Analisis Data Kualitatif

Pada analisis kualitatif pemerolehan data berasal dari hasil wawancara atau pengamanatan terhadap data tersebut (observasi) yang kemudian dideskripsikan dan dirangkum dalam sebuah penjabaran. Pemilihan data yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi mengalami proses pemilihan mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan kemudian membuat kesimpulan sehingga data dapat dipahami oleh peneliti maupun orang lain.

Menurut Miles dan Hubermas (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334) menjelaskan langkah-langkah dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut;

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis peneliti di lapangan. Proses tersebut akan terus berlangsung selama penelitian berlangsung sehingga data yang diperlukan didapatkan.

Langkah awal dalam menganalisis hasil penelitian ini adalah laporan data lapangan sebagai bahan mentah akan disingkat, direduksi,


(28)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

susunan yang lebih sistematis agar lebih mudah dimengerti dan mudah dalam proses pengolahan.

b. Display Data

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa diakukan dalam bentuk uraian singkat yang bersifat menceritakan yang sebenarnya terjadi dilapangan berdasarkan data yang sebelumnya sudah direduksi.

c. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan yang dilakukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan dan disertai bukti-bukti yang kuat untuk mendukung tahap pengumpulan data yang selanjutnya.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau uraian atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masing tidak jelas sehingga menjadi jelas. Kemudian untuk proses verifikasinya sendiri hasil gambaran atau deskripsi tersebut di uji dengan cara menyebar luaskan angket untuk membuktikan hasil wawancara yang sebelumnya.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil belajar pembelajar selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian


(29)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media teka-teki terhadap pembelajaran menyimak dengan menggunakan penilaian formatif berdasarkan nilai benar yang pembelajar dapatkan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi (2006, hlm. 134) instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah.

Pada penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain berupa:

(1) kisi-kisi tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran;

(2) daftar pertanyaan wawancara yang peneliti ajukan kepada narasumber tentang media keterampilan menyimak;

(3) penilaian atau judgment dari ahli terhadap media yang digunakan berdasarkan format penilaian yang telah disediakan;

(4) angket setelah pelaksanaan tes yang akan diberikan kepada pembelajar yang menggunakan media pembelajaran menyimak yang dikembangkan; dan (5) instrument tes.


(30)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kisi-kisi

Kisi-kisi tes berdasarkan ketentuan CEFR yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran BIPA saat ini. Pembelajar tingkat dasar dituntut untuk menguasai keterampilan menyimak:

1. bisa mengerti apa yang dibicarakan dengan tempo lambat, artikulasi jelas, dan jeda lama

2. bisa mengerti petunjuk sederhana untuk menuju suatu tempat dengan jalan kaki ataupun menggunakan kendaraan

3. bisa mengerti pertanyaan dan instruksi yang ditujukan kepada saya dengan cara yang sederhana


(31)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman Wawancara Pengajar BIPA Nama Narasumber :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan media?

2. Media apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan ketika pembelajaran keterampilan menyimak?

3. Kesulitan apa yang sering Bapak/Ibu temukan ketika memilih media pembelajaran keterampilan menyimak?

4. Bagaimana Bapak/Ibu membedakan media menyimak untuk pembelajar BIPA tingkat dasar, tingkan menengah, dan tingkat lanjut?

5. Bagaimana Bapak/Ibu mengelompokkan kosa kata yang dipelajari pada tingkat dasar pembelajaran BIPA?

6. Menurut Bapak/Ibu media pembelajaran keterampilan menyimak seperti apa yang sesuai untuk pembelajar BIPA tingkat dasar?

7. Perlukah adanya media baru untuk pembelajaran menyimak?


(32)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Penilaian Ahli atau Judgment

Format Penilaian

Nama Ahli:……… ……… Pekerjaan: ……….

o Aspek yang diniai Penilaian

1. Ketepatan kosakata 1 2 3 4 5

2. Ketepatan pengucapan 1 2 3 4 5

3. Ketepatan pemberian petunjuk soal 1 2 3 4 5

4. Kecepatan berbicara 1 2 3 4 5


(33)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nama :

Jenis Kelamin: Asal Negara : Umur : Tingkat : Hari : Tanggal : Waktu :

1. Apakah Anda penyukai pembelajaran dengan menggunakan media teka-teki untuk pembelajan menyimak?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

2. Apakah media yang digunakan menarik? a. ya

b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu


(34)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. ya

b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

4. Apakah media yang digunakan variatif? a. Ya

b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

5. Apakah media yang digunakan membuat Anda lebih tertarik terhadap materi pelajaran?

d. ya e. tidak f. biasa saja g. tidak tahu

5. Langkah-langkah Penggunaan Media Teka-Teki untuk Keterampilan Menyimak

Prosedur penggunaan media teka-teki untuk keterampilan menyimak BIPA tingkat dasar yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(35)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

agar memperhatikan rekaman yang akan diperdengarkan dan menandai bagian atau kata yang tidak dimengerti atau dirasa sulit.

(2) setelah subjek penelitian siap untuk menyimak, rekaman soal menyimak berbentuk teka-teki diperdengarkan satu persatu.

(3) kemudian peneliti kembali memperdengarkan rekaman soal menyimak dan membahas bagian yang tidak dimengerti oleh subjek penelitian. (4) terakhir rekaman soal menyimak kembali diperdengarkan namun kali

ini subjek penelitian tidak boleh bertanya dan lembar jawaban harus segera dijawab.

(5) Setelah selesai menjawab akan dilakukan tahap pembahasan.

6. Instrumen Tes

Pada tahan baseline tes yang dilakukan adalah penugasan mengisi paragraf rumpang yang sudah disediakan berdasarkan rekaman yang diperdengarkan.Pada tahap baseline materi yang diberikan selalu berbeda hal ini bertujuan agar pengetahuan pembelajar BIPA semakin bertambah.Sesi pertama tema yang dipilih adalah buah-buahan.Pada sesi kedua tema yang dipilih adalah perlengkapan rumah tangga.Tahap baseline adalah tahap acuan atau kemampuan awal pembelajar BIPA dalam keterampilan menyimak dengan media rekaman saja.


(36)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jenis media teka-teki yang berbeda.Sesi pertama bertema buah-buahan dengan media berbentuk teka-teki gambar pada wacana rumpang, lalusesi kedua dengan tema transportasi dengan menggunakan media teka-teki silang, dan sesi ketiga tentang anggota tubuh dengan bentuk media teka-teki gambar.

Tahap baseline kedua dilakukan untuk mengukur atau mengetahui perubahan sikap atau perilaku yang terjadi kepada pembelajar BIPA dengan menggunakan media teka-teki gambar pada wacana rumpang dengan materi tentang fasilitas umum.


(37)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SIMPULANDAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkanrumusanmasalah yang telahdisusun, hasilanalisis, pembahasan,

danpengolahan data yang

dilakukanpenelitipadababsebelumnya,penelitimenyimpulkanhasilpenelitiansebagaiberikut :

1. proses penerapan media teka-tekiuntukketerampilanmenyimak BIPA tingkatdasarberjalandengansedikithambatantetapidapatdiselesaikanolehpeneliti, 2. hambatan yang dialamipenelitiselamapenelitianterjadipadatahapanpemilihankosakata,

reaksipembelajar, danketersediaancontoh yang terbatas,

3. hasilpenerapan yang

dilakukankepadasubjekpenelitianberjalanlancardanmendapatresponpositifdaripemelaj ar BIPA. Hal inibisadilihatdariangketdanhasiltessetelahpembelajaranmenggunakan media.

B. Saran

Berdasarkanpembahasandansimpulan yang

penelitijabarkansebelumnyaterdapatbeberapahal yang

menurutpenelitiperludiperhatikanmenyangkutpenelitianiniadalah;

1. tahappenelitian yang dilakukanpadapenelitianmasingkurangyaituhanya 6 sesipertemuanakanlebihbaikdanjelasbilapenelitiandilakukanlebihdari 6 sesi, dan 2. bagipeneliti yang inginmenerapkankembali media ini,

penelitimenyarankanuntukmengembangkan di materipembelajaran BIPA yang lainnyasepertiwarna, binatang, benda-benda, danistilahdalamkeluarga.


(38)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Alawiah, W. S. (2013). Pengembangan tes keterampilan menulis sebagai

upayapenyiapan alat uji kemahiran berbehasa Indonesia bagi penutur asing. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Annisa, R. I. (2013).Pengembangan alat evaluasi ukbipa membaca

berbasisteknologi informasi untuk mengukur kompetensi membaca belajarBIPA. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arono. (2013). Model pembelajaran menyimak aktif integratif melalui

multimediainteraktif sebagai determinan peningkatan keterampilan menyimakkritis mahasiswa. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Chaedar, A.A. (2000). Proseding konfrensi internasional pengajaran

bahasaIndonesiabagi penutur asing (KIP BIPA) III. Bandung:Andira.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: RinekaCipta.

Fariqoh, R. (2013). Pengembangan bahan ajar membaca untuk pembelajarbahasa Indonesia bagi penutur asing tingkat dasar (metode penelitian research and development). (Skripsi). Serkolah Sarjana,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Garnita, Y. (2011). Pengembangan model bahan ajar menulis bagi

pembelajarBIPA tingkat lanjut (penelitian dan pengembangan di kelas 4 pusatbahasa UNPAD). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan


(39)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hlm. 15-26.

Kurniawan, K. (2012). Belajar dan pembelajaran bahasa dan sastra

indonesia.Bandung: Bangkit Citra Persada.

Kustandi, C. dan Sutjipto, B. (2013). Media pembelajaran manual dan

digital.Bogor: Ghalia Indonesia.

Liliweri, Alo. (2007). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya.Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Mayarna, H. (2012). Pengembangan model bahan ajar afiks bagi pemelajar

bipatingkat dasar (studi penelitian dan pengembangan bahan ajar BIPA dipusat bahasa UNPAD). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Maryeni. (2014). Analisis tingkat pemahaman guru sekolah dasar tentangpembelajaran terpadu pada kurikulum 2013 di kota Bandar Lampung. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Lampung, Bandar

Lampung.

Maryanto. (2003). “Tes UKBI dan pengajaran BIPA” dalam Prosiding

KonferensiInternasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing(KIBBIPA) IV. Denpasar: IALF

Mawarni, I. (2014). Pengembangan flip book berbasis android materi

kosakatauntuk BIPA tingkat dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Musclich, M. (2012). Bahasa Indonesia pada era globalisasi: kedudukan,

fungsi,pembinaan, dan pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sampurno, Siti Chamdiah, dkk. (1982). Kemampuan mendengarkan mahasiswaDKIJakarta. Jakarta: Depdikbud.

_______, Siti Chamdiah, dkk. (1983). Kemampuan mendengarkan mahasiswaDKIJakarta. Jakarta: Depdikbud.

Sari, D. D. (2013). Studi kompetensi guru dan siswa dalam penilaian berbasis


(40)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upayapenyiapan alat uji kemahiran berbahasa Indonesia bagi penutur asing(UKBIPA). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Setiyadi, A. B. (2006). Metode penelitian untuk pengajaran bahasa

asingpendekatan kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sirnayatin, T. A. (2013). Membangun karakter bangsa melalui pembelajaransejarah. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

________. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H. G. (2008). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

_______. (1990). Pendidikan bahasa Indonesia. (edisi kesatu). Jakarta: Depdikbud.

_______. (1986). Keterampilan menyimak. Jakarta: Karunika.

Tazai, A. dan Zaidan, A. R. (2002). Pembinaan dan pengembangan

bahasaIndonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Uthami, D. C. (2014). Pengembangan teks anekdot berbasis kearifan

lokalsebagai alternatif bahan ajar SMA kelas x. (Skripsi). Sekolah

Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Wahyu, H. (2013). Meningkatkan kemampuan menulis eksposisi denganmenggunakan media blog (penelitian tindakan kelas terhadap siswakelas x-f SMA negeri 5 Bandung tahun ajaran 2009 / 2010).


(41)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upayapenyiapan alat uji kemahiran berbahsa Indonesia bagi penutur asing.(Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.

Zulianingsih, S. (2012). Pemanfaatan media foto berorientasi kehidupan sosial

dalam pembelajaran menulis pargraf deskripsi pada pembelajaran BIPA tingkat dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan


(1)

41

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada sesi intervensi dilakukan sebanyak 3 kali dengan bentuk dan jenis media teka-teki yang berbeda.Sesi pertama bertema buah-buahan dengan media berbentuk teka-teki gambar pada wacana rumpang, lalusesi kedua dengan tema transportasi dengan menggunakan media teka-teki silang, dan sesi ketiga tentang anggota tubuh dengan bentuk media teka-teki gambar.

Tahap baseline kedua dilakukan untuk mengukur atau mengetahui perubahan sikap atau perilaku yang terjadi kepada pembelajar BIPA dengan menggunakan media teka-teki gambar pada wacana rumpang dengan materi tentang fasilitas umum.


(2)

64

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULANDAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkanrumusanmasalah yang telahdisusun, hasilanalisis, pembahasan,

danpengolahan data yang

dilakukanpenelitipadababsebelumnya,penelitimenyimpulkanhasilpenelitiansebagaiberikut :

1. proses penerapan media teka-tekiuntukketerampilanmenyimak BIPA

tingkatdasarberjalandengansedikithambatantetapidapatdiselesaikanolehpeneliti,

2. hambatan yang dialamipenelitiselamapenelitianterjadipadatahapanpemilihankosakata,

reaksipembelajar, danketersediaancontoh yang terbatas,

3. hasilpenerapan yang

dilakukankepadasubjekpenelitianberjalanlancardanmendapatresponpositifdaripemelaj ar BIPA. Hal inibisadilihatdariangketdanhasiltessetelahpembelajaranmenggunakan media.

B. Saran

Berdasarkanpembahasandansimpulan yang

penelitijabarkansebelumnyaterdapatbeberapahal yang

menurutpenelitiperludiperhatikanmenyangkutpenelitianiniadalah;

1. tahappenelitian yang dilakukanpadapenelitianmasingkurangyaituhanya 6

sesipertemuanakanlebihbaikdanjelasbilapenelitiandilakukanlebihdari 6 sesi, dan

2. bagipeneliti yang inginmenerapkankembali media ini,

penelitimenyarankanuntukmengembangkan di materipembelajaran BIPA yang lainnyasepertiwarna, binatang, benda-benda, danistilahdalamkeluarga.


(3)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adilah, L. (2015). Pembelajaran menulis teks narasi melalui teknik transformasi lirik lagu pada pembelajar BIPA tingkat menengah (penelitian subjek tunggal pada pembelajar BIPA asal Korea). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Alawiah, W. S. (2013). Pengembangan tes keterampilan menulis sebagai upayapenyiapan alat uji kemahiran berbehasa Indonesia bagi penutur asing. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Annisa, R. I. (2013).Pengembangan alat evaluasi ukbipa membaca berbasisteknologi informasi untuk mengukur kompetensi membaca belajarBIPA. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arono. (2013). Model pembelajaran menyimak aktif integratif melalui multimediainteraktif sebagai determinan peningkatan keterampilan menyimakkritis mahasiswa. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Chaedar, A.A. (2000). Proseding konfrensi internasional pengajaran bahasaIndonesiabagi penutur asing (KIP BIPA) III. Bandung:Andira. Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta:

RinekaCipta.

Fariqoh, R. (2013). Pengembangan bahan ajar membaca untuk

pembelajarbahasa Indonesia bagi penutur asing tingkat dasar (metode penelitian research and development). (Skripsi). Serkolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Garnita, Y. (2011). Pengembangan model bahan ajar menulis bagi pembelajarBIPA tingkat lanjut (penelitian dan pengembangan di kelas 4 pusatbahasa UNPAD). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(4)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Iskandarwassid, dan Sunendar, D. (2008). Strategi belajar bahasa.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

Khalilullah, M. (2012). Permainan teka - teki silang sebagai media dalampembelajaran bahasa Arab (mufradat).Pemikiran Islam, 37 (1), hlm. 15-26.

Kurniawan, K. (2012). Belajar dan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia.Bandung: Bangkit Citra Persada.

Kustandi, C. dan Sutjipto, B. (2013). Media pembelajaran manual dan digital.Bogor: Ghalia Indonesia.

Liliweri, Alo. (2007). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya.Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Mayarna, H. (2012). Pengembangan model bahan ajar afiks bagi pemelajar bipatingkat dasar (studi penelitian dan pengembangan bahan ajar BIPA dipusat bahasa UNPAD). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Maryeni. (2014). Analisis tingkat pemahaman guru sekolah dasar

tentangpembelajaran terpadu pada kurikulum 2013 di kota Bandar Lampung. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Maryanto. (2003). “Tes UKBI dan pengajaran BIPA” dalam Prosiding

KonferensiInternasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing(KIBBIPA) IV. Denpasar: IALF

Mawarni, I. (2014). Pengembangan flip book berbasis android materi kosakatauntuk BIPA tingkat dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Musclich, M. (2012). Bahasa Indonesia pada era globalisasi: kedudukan, fungsi,pembinaan, dan pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sampurno, Siti Chamdiah, dkk. (1982). Kemampuan mendengarkan

mahasiswaDKIJakarta. Jakarta: Depdikbud.

_______, Siti Chamdiah, dkk. (1983). Kemampuan mendengarkan

mahasiswaDKIJakarta. Jakarta: Depdikbud.

Sari, D. D. (2013). Studi kompetensi guru dan siswa dalam penilaian berbasis kkm mata pelajaran Pkn (studi analisis terhadap proses penilaian


(5)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

danhasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pkn di SMP negeri 5Bandung). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sartika, I. (2012). Pengembangan tes keterampilan menyimak sebagai upayapenyiapan alat uji kemahiran berbahasa Indonesia bagi penutur asing(UKBIPA). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Setiyadi, A. B. (2006). Metode penelitian untuk pengajaran bahasa asingpendekatan kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sirnayatin, T. A. (2013). Membangun karakter bangsa melalui

pembelajaransejarah. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

________. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H. G. (2008). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

_______. (1990). Pendidikan bahasa Indonesia. (edisi kesatu). Jakarta: Depdikbud.

_______. (1986). Keterampilan menyimak. Jakarta: Karunika.

Tazai, A. dan Zaidan, A. R. (2002). Pembinaan dan pengembangan bahasaIndonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Uthami, D. C. (2014). Pengembangan teks anekdot berbasis kearifan lokalsebagai alternatif bahan ajar SMA kelas x. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Wahyu, H. (2013). Meningkatkan kemampuan menulis eksposisi

denganmenggunakan media blog (penelitian tindakan kelas terhadap siswakelas x-f SMA negeri 5 Bandung tahun ajaran 2009 / 2010). (Skripsi).Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(6)

Septiana Sulistyawati, 2015

PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wiguna, A. S. (2013). Pemanfaatan media audio visual pada

pembelajaranberbicara menyampaikan laporan secara naratif. (Skripsi). SekolahSarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Winni, S.A. (2013). Pengembangan tes keterampilan menulis sebagai upayapenyiapan alat uji kemahiran berbahsa Indonesia bagi penutur asing.(Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.

Zulianingsih, S. (2012). Pemanfaatan media foto berorientasi kehidupan sosial dalam pembelajaran menulis pargraf deskripsi pada pembelajaran BIPA tingkat dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.