Sumber Data ANALISIS RESOLUSI KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS MASYARAKAT.

argumen terpenting dipilihnya studi kasus dalam penelitian ini adalah karena konflikantarumat beragama begitu sering terjadi dengan setting yang berbeda- beda. Konflik antarumat beragama di Indonesia merupakan fenomena yang partikular-karakteristik dan memerlukan penjelasan yang lebih mendalam dan spesifik. Meski peneliti kasus biasanya mencari sesuatu yang umum dan khusus dari sebuah kasus, namun hasil akhirnya hampir selalu menyajikan sesuatu yang unik dan spesifik Stoufer dalam Stake, 2009: 302. Mengikuti anjuran Stake 2009; 309, dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti telah menghabiskan waktu secukupnya di lapangan dan secara langsung terjun dan bersentuhan dengan berbagai aktivitas dan operasi kasus yang diteliti kasus Yasmin, sambil mereflekasikan dan merevisi makna-makna yang bermunculan. Peneliti juga berusaha melacak apa saja karakter alami yang muncul dalam peristiwa, dalam latar lokasi, dan berbagai ungkapan nilai yang ada. Apa yang tidak dapat dijangkau oleh peneliti sendiri, dalam hal ini, dapat diperoleh dengan cara mewawancarai orang-orang yang memahaminya atau dengan mencari dokumen-dokumen yang mencatatnya.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok. Pertama, sumber informan human resources sebagai sumber primer yang dipilih berdasarkan kedekatan dan pengetahuan informan dengan peristiwa konflik yang berlangusung dari berbagai kalangan. Untuk sebuah studi fenomenologi, kriteria informanyang baik adalah “all individuals studied represent people who have experienced the phenomenon” Creswell, 1998:118. Jadi lebih tepat memilih informan yang benar-benar memiliki pengalaman dan dia mampu mengartikulasikan pengalaman dan pandangannya tentang sesuatu yang dipertanyakan. Informan yang terpilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Para pelaku konflik, mereka yang menyaksikan peristiwa konflik, dan mereka yang terlibat dalam penyusunan resolusi konflik, baik yang bertempat tinggal di kelurahan Curug Mekar maupun di luarnya. 2. Sejumlah ulama, pendeta,pemimpin organisasi massa Islam NU, Muhamadiyah, Persis dan PUI, pemimpin jemaat GKI Yasmin, dan sejumlah tokoh masyarakat baik muslim maupun kristen di Bogor Barat, terutama yang terlibat dalam penyusunan resolusi konflik. 3. Sejumlah pejabat birokrasi pada pemerintah Kota Bogor, Kantor Kementerian Agama Kota Bogor, Kecamatan Bogor Barat, Kelurahan Curug Mekar, dan para aparat pemerintahan di tingkat RT dan RW yang berdekatan dengan lokasi gereja GKI Yasmin dibangun. Kedua, sumber bahan cetak kepustakaan sebagai sumber sekunder yang yang tidak diperoleh dari informan maupun dari luar informan. Data sekunder diperlukan untuk memperkuat, melengkapi, atau menguji kebenaran data yang diperoleh dari informan. Sumber bahan cetak ini meliputi transkripsicatatan hasil wawancara mendalam dengan para informan; dokumen tertulis berupa dokumen resmi negara, berupa surat keputusan, laporan-laporan, notulen rapat, transkripsi workshopseminarsymposium, buku, makalah, artikel, klipping tentang konflik, resolusi konflik, dan Pendidikan Kewarganegaraanyang diperoleh dari surat kabar, majalah, jurnal, situs internet, baik yang terkoleksi di berbagai perpustakaan, terjual di toko-toko buku maupun tersimpanterdokumentasikan di kantor-kantor terkait.

C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data