Hipotesis Penelitian Desain Penelitian

13 4. Pemecahan masalah adalah aktivitas dalam menyelesaikan tugas di mana, cara penyelesaiannya belum diketahui sebelumnya dengan pasti. Pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh siswa sebelumnya knowledge ke situasi yang baru. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan kognitif tingkat tinggi. 5. Aktivitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan pembelajaran matematika berlangsung. Aktivitas ini yang meliputi: 1 mendengarkanmemperhatikan penjelasan guru, 2 membaca buku, 3 menulis, 4 berdiskusibertanya antar teman, 5 berdiskusibertanya kepada guru, 6 merepresentasikan masalah yang diberikan, dan 7 perilaku yang tidak relevan dengan pembelajaran. 6. Korelasi. Korelasi adalah merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi jika variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi hubungan atau pengaruh, maka kedua variabel disebut independen.

F. Hipotesis Penelitian

Untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan di atas, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dan siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional. 14 2. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dan siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional. 3. Terdapat korelasi antara kemampuan representasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran CTL dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 4. Terdapat korelasi antara kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran CTL dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Untuk kepentingan penelitian ini, keempat hipotesis di atas akan diuji terlebih dahulu. Selanjutnya, inferensi statistik yang diperoleh dari pengujian hipotesis akan dianalisis dan dibahas sehingga akan diperoleh informasi yang lebih rinci. BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen experimental research yaitu penelitian yang melihat hubungan sebab akibat di mana perlakuan yang diberikan terhadap variabel bebas dilihat hasilnya pada variabel terikat Rruseffendi, 2005: 35. Variabel bebas independent variable dalam penelitian ini adalah pembelajaran kontekstual sedangkan variabel terikat dependent variable adalah kemampuan representasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok peserta didik yang mengikuti pembelajaran kontekstual, sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok peserta didik yang mengikuti pembelajaran biasa. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol pretest-postest Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: O X O O O Ruseffendi, 2005: 50 Keterangan: O : Pretest dan postest kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematika X : Perlakuan pembelajaran kontekstual 41

B. Subyek Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran terpadu model nested terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa: studi penelitian eksperimen di SMP PGRI i Cipiutat

1 12 188

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI MTS MIFTAHUSSALAM MEDAN.

0 2 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA.

0 1 14

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG: Penelitian Eksperimen pada Kelas V SDN Umbul Tengah 1.

0 4 48

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA: Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajara

1 3 41

Penerapan Accelerated Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Representasi Matematis Siswa SMP (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Sebuah SMP Swasta di Bandung).

6 26 73

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR.

0 2 58

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INVESTIGATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kota Tasikmalaya.

13 54 50

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IV di SDN Kota Bandung.

0 0 41

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 16