9
Ajat Sudrajat, 2014 Nilai-Nilai Budaya Gotong Royong Etnik Betawi Sebagai Sumber Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut: a.
Manfaat Teoretis Nilai budaya gotong-royong pada Etnik Betawi sebagai pengembangan
kerangka teori dan konsep dalam: 1
Pengembangan nilai budaya gotong-royong pada Etnik Betawi ini menjadi warisan budaya nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2 Nilai budaya gotong-royong pada Etnik Betawi sebagai referensi hasil
penelitian nilai-nilai budaya. 3
Nilai budaya gotong-royong pada Etnik Betawi sebagai bahan pembelajaran IPS di SD.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat: 1
Berimplikasi positif bagi pelestarian budaya Betawi di DKI Jakarta. 2
Berimplikasi positif bagi dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran IPS sebagai salah satu sumber pembelajaran.
3 Berimplikasi positif bagi dunia wisata dan pariwisata sebagai aset bangsa
Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4
Berimplikasi positif bagi guru IPS, khususnya di kelas IV dalam pengembangan nilai budaya gotong-royong pada Etnik Betawi.
5 Berimplikasi positif bagi siswa mengenai kajian lintas budaya dalam
kerangka Bhineka Tunggal Ika.
Ajat Sudrajat, 2014 Nilai-Nilai Budaya Gotong Royong Etnik Betawi Sebagai Sumber Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada aspek gejala sosial yang terjadi di
masyarakat atau lingkungan. Creswell 1998: 15, mengemukakan bahwa Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Kaitannya dengan penelitian ini, penelitian mengarah pada
pendekatan mengenai nilai-nilai budaya gotong-royong pada Etnik Betawi, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci
dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis
terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian Hadjar, 1996: 33-34. Di lain pihak, Basrowi dan Suwandi 2008: 20 mengungkapkan bahwa penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Pengertian serupa juga dikemukakan
Emzir 2010: 28 bahwa pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan
konstruktivisme seperti makna jamak dari pengalaman individu, makna yang secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori
atau pola. Guba dan Lincoln 1985: 39-43 secara rinci membahas 14 karakteristik
pendekatan kualitatif sebagai berikut. 1
Latar alamiah 2
Manusia sebagai instrumen 3
Pemanfaatan pengetahuan non-proposisional