Taufik Akbar Firdaus, 2013 Implementasi Movement Problem Based Learning Di SMA Se-Kecamatan Padalarang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Tahap member chek terdiri dari: Melakukan konfirmasi terhadap data
yang diperoleh dengan mengecek kebenaran data di lapangan dan menyajikan dan mempresentasikan data.
D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono 2011:102 , menjelaskan bahwa “Karena pada prinsipnya
meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena itu dinamakan variable penelitian
”. Sedangkan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data ialah
menggunakan observasi dan wawancara. Adapun teknik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Nugraha 2007:46, “Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabolatornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian”. Jadi pada dasarnya, pengumpulan data melalui observasi bertujuan untuk mengamati dan mencatat secara sistematik apa
saja yang terjadi pada objeksubjek penelitian. Secara umum kegiatan penelitian ini adalah mengobservasi atau mengamati proses belajar mengajar penjas di SMA
se-Kecamatan Padalarang. Untuk memudahkan dalam pengamatan lapangan maka peneliti membuat
lembar pengamatan movement problem based learning. Format pengamatan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Taufik Akbar Firdaus, 2013 Implementasi Movement Problem Based Learning Di SMA Se-Kecamatan Padalarang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Menurut Sugiono
2010:317 wawancara adalah, “Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Dalam penelitian ini wawancara adalah sebagai strategi penunjang teknik
observasi. Format wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 2.1 Kisi-kisi Format Wawancara Survey Tentang Pelaksanaan Movement
Problem Based Learning di SMA Se-Kecamatan Padalarang
Variabel Sub Variabel
Indikator Movement Problem
Based Learning Penyajikan masalah gerak
1. Terdapat masalah gerak. 2. Masalah gerak disajikan
sesuai dengan kemampuan gerak siswa.
3. Terdapat runtutan gerak Keterlibatan Intelektual
Siswa 1. Ada peningkatan tantangan
gerak yang harus dipecahkan siswa.
2. Ada rencana gerak untuk meningkatkan keterampilan
gerak. Kemampuan Siswa
Memecahkan Masalah Gerak
1. Terdapat kegiatan merancang suatu formulasi untuk
memecahkan masalah gerak oleh siswa.
2. Ada perubahan penampilan gerak yang lebih baik.
3. Menemukan berbagai cara pemecahan masalah gerak
sesuai dengan kemampuan siswa.
Taufik Akbar Firdaus, 2013 Implementasi Movement Problem Based Learning Di SMA Se-Kecamatan Padalarang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Analisis Data