Sewa Pembiayaan Finance Lease adalah sewa yang mengalihkan secara

commit to user 51 berdasarkan indentifikasi umur manfaat jika takterbatas maka tidak diamortisasi tapi dilakukan impairment, dalam SAK-ETAP berdasrkan pola pemanfaatannya jika tidak dapat diidentifikasi maka menggunakan garis lurus. Dalam kaitan, IFRS 3 2008 mendefinisi asset tidak berwujud intangible asset sebagai asset non-moneter yang dapat diidentifikasi, tetapi tidak memiliki substansi fisik. Definisi di atas dikutip dari International Financial Reporting Standard No. 3 Revised 2008 [IFRS 32008] Business Combination. IFRS 3 2008 membedakan antara asset yang dapat diidentifikasi identifiable dengan yang tidak dapat diidentifikasi unidentifiable. Pembedaan ini terkait dengan metode akuisisi metode pembelian yang merupakan perlakuan akuntansi yang diperbolehkan untuk penggabungan usaha dalam IFRS 3 2008. Dalam metode akuisisi, asset yang tidak dapat diidentifikasi unidentifiable diakui dan diukur sebagai goodwill. 14. Sewa a. Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.

b. Sewa Pembiayaan Finance Lease adalah sewa yang mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan par. 8 c. ISAK 9 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah 1 Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset 2 Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu 3 Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus menerapkan ketentuan PSAK 30 15. Ekuitas commit to user 52 a. Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PT: Akuntansi untuk ekuitas Badan Usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk industri yang bersangkutan, misalnya Koperasi. b. Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Bukan PT Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun Tambahan Modal Disetor. Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disaji-kan sebagai bagian dari tambahan modal disetor. c. Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Berbentuk PT Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun Tambahan Modal Disetor. Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disaji-kan sebagai bagian dari tambahan modal disetor. d. Reorganisasi Reorganisasi merupakan prosedur penataan kembali ekuitas yang dilakukan dalam hal perusahaan menderita kerugian terus menerus dan terdapat defisit dalam jumlah yang sangat material. Tindakan ini harus didasarkan atas keputusan formal para pemegang saham. Dengan reorganisasi, perusahaan menyelenggarakan dasar pembukuan baru yang membukukan aktiva tertentu sebesar nilai wajar yang lebih rendah dari nilai bukunya dengan mendebit akun Defisit dan menurunkan nilai nominal saham. Penyesuaian ekuitas berkenaan dengan tindakan termaksud harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e. Selisih penilaian kembali Sesuai PSAK No.16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain, penilaian atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian berdasarkan harga perolehan. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan commit to user 53 ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku nilai tercatat aktiva tetap dibukukan dalam kelompok modal di antara tambahan modal disetor dan saldo laba dengan nama akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap. 16. Pendapatan

a. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

1 29 14

Rancangan penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM): studi kasus pada konveksi As- Shaqi Pamulang

1 71 107

Implementasi laporan keuangan sesuai SAK ETAP(Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) pada CV.Sapta Putra Mekar

10 71 68

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS).

0 4 18

Ilustrasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) sebagai Pedoman Pelaporan Keuangan pada CV Indo Karya.

1 3 18

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (STUDI KASUS PADA KOPERASI BATARI SOLO).

0 0 15

Modul & Presentasi - LEARN SAK ETAP

0 0 28

PEMAHAMAN PENGURUS KOPERASI TENTANG STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) CV. ISTANA KOMPUTER PALEMBANG -

1 2 92