Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat

commit to user 53 ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku nilai tercatat aktiva tetap dibukukan dalam kelompok modal di antara tambahan modal disetor dan saldo laba dengan nama akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap. 16. Pendapatan

a. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.

b. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat

diterima c. Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. d. Jenis pendapatan: 1 Penjualan barang 2 Penjualan jasa 3 Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen 17. Biaya Pinjaman a. Komponen biaya pinjaman b. Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian dari biaya perolehan suatu aktiva dimulai apabila : 1 Pengeluaran untuk aktiva tersebut telah mulai dilakukan 2 Biaya pinjaman sedang terjadi commit to user 54 Aktivitas yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pembangunan atau memproduksi Aktiva Tertentu sedang berlangsung. Biaya pinjaman harus dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama perusahaan menangguhkan atau menunda aktivitas perolehan, pembangunan ataupun produksi. Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk memperoleh, membangun atat memproduksi Aktiva Tertentu sesuai dengan tujuannya secara substansial telah selesai. Apabila pembangunan atau konstruksi suatu aktiva dapat diselesaikan perbagian dimana bagian yang telah selesai dapat segera digunakan sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah untuk bagian yang belum selesai saja. 18. Penurunan Nilai Aset a. Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva. b. Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai : 1 Informasi dari luar perusahaan 2 Informasi dari dalam perusahaan c. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. d. Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. e. Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. f. Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa. commit to user 55 19. Imbalan Kerja a. Pajak Penghasilan b. Beban pajak adalah jumlah dari : 1 Pajak kini 2 Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan pajak penghasilan c. Kewajiban pajak tangguhan pajak penghasilan terutang untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. d. Aktiva pajak tangguhan pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat : 1 Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan 2 Sisa kompensasi kerugian e. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto f. Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini 20. Mata Uang Pelaporan Terdapat perbedaan pengaturan dalam hal penggunaan mata uang pelaporan. Berdasarkan peraturan pajak dan SAK-ETAP, mata uang pelaporan dan pembukuan dalam rupiah. Sedangkan dalam SAK Umum dan IFRS menggunakan mata uang fungsional sebagai mata uang pembukuan dan mata uang pelaporan. 21. Peristiwa setelah akhir periode pelaporan a. Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diototisasi untuk terbit b. Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian adalah peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan c. Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian adalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan commit to user 56 d. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal laporan keuangan sudah final 1 Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor 2 Laporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai disusun manajemen 22. Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. a. Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan. Dalam penjelasan definisi tersebut diuraikan lebih lanjut bahwa termasuk sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan dibawah pengendalian satu atau lebih perantara intermediaries, perusahaan asosiasi associated company; perorangan yang memiliki hak suara yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat ; karyawan kunci; dan perusahaan yang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang berpengaruh signifikan. b. Pengungkapan Nama entitas induk, jika berbeda dengan entitas anak. Pihak yang paling mengendalikan. Jika entitas induk maupun pihak pengendali utama menghasilkan laporan keuangan yang tersedia untuk keperluan umum, nama commit to user 57 entitas induk berikutnya yang paling pertama melakukannya next most senior parent juga harus diungkapkan. 23. Aktivitas Khusus Dalam SAK-ETAP dan IFRS tidak menerapkan aktivitas khusus. SAK umum aktivitas khusus terdiri dari: a. Akuntansi perbankan dan asuransi b. Akuntansi perkoperasian c. Akuntansi minyak dan gas bumi d. Akuntansi pertambangan umum e. Akuntansi perusahaan efek f. Akuntansi reksa dana g. Akuntansi perbankan dan asuransi 24. Ketentuan Transisi IFRS dan SAK umum tidak ada ketentuan transisi. Sedangkan SAK- ETAP entitas menerapkan SAK-ETAP secara retrospektif, namun jika praktis maka entitas diperkenankan untuk menerapkan SAK-ETAP secara prospektif. 25. Tanggal Efektif SAK-ETAP berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010. IFRS dan SAK umum tanggal efektif berubah-ubah karena ada penyesuaian didalamnya.

C. Materi Perbedaan SAK-ETAP, SAK umum dan IFRS

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

1 29 14

Rancangan penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM): studi kasus pada konveksi As- Shaqi Pamulang

1 71 107

Implementasi laporan keuangan sesuai SAK ETAP(Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) pada CV.Sapta Putra Mekar

10 71 68

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS).

0 4 18

Ilustrasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) sebagai Pedoman Pelaporan Keuangan pada CV Indo Karya.

1 3 18

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (STUDI KASUS PADA KOPERASI BATARI SOLO).

0 0 15

Modul & Presentasi - LEARN SAK ETAP

0 0 28

PEMAHAMAN PENGURUS KOPERASI TENTANG STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) CV. ISTANA KOMPUTER PALEMBANG -

1 2 92