permintaan. Seksi Dispensing memiliki wewenang untuk mengusulkan sistem dan prosedur dispensing sesuai dengan kaidah CPOB dan mengusulkan sistem dan
prosedur pemeliharaan sarana dispensing dan melaksanakan kegiatan dispensing termasuk mematikan alat operasional dispensing terkalibrasi sesuai dengan
standar yang diperlukan.
3.1.2.3 Bidang logistik produk jadi
Bidang Logistik Produk Jadi dipimpin oleh seorang manager yang membawahi satu seksi, yaitu Seksi Produk Jadi. Bidang ini berfungsi untuk
memastikan agar produk jadi dan promo material tersimpan dengan aman, rapi, dan terjaga kualitasnya dan mendistribusikan produk jadi dan promo material
sesuai dengan SO. Bidang logistik produk jadi memiliki wewenang, diantaranya: 1.
Menerima atau menolak pengiriman barang. 2.
Mengkoordinasi penerimaan barang. 3.
Menetapkan sistem penyimpanan barang. 4.
Menetapkan lokasi penyimpanan produk jadi di dalam gudang. 5.
Mengesahkan Surat Pengantar Barang SPB berdasarkan SO.
3.1.2.4 Bidang umum
Bidang umum dipimpin oleh seorang manejer yang membawahi tiga seksi, yaitu Seksi Pelayanan Operasional, Seksi Pelayanan Rumah Tangga dan Seksi
Pemeliharaan dan Perbaikan. Bidang umum bertanggung jawab atas penyediaan kebutuhan sarana produksi. Selain keempat bidang ini, Direktorat Umum dan
SDM juga membawahi langsung dua bidang, yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL dan Poliklinik Apotik.
A. Seksi Pelayanan Operasional
Universitas Sumatera Utara
Ruang lingkup seksi Pelayanan Operasional, yaitu Pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3. Tujuan pengelolaan LK3 yaitu
mengelola dan mengkoordinasikan segala sumber daya demi tercapainya lingkungan yang terkendali, aman dan nyaman serta terjaminnya keselamatan dan
kesehatan kerja melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengendalian. Seksi ini bertanggung jawab dalam menganalisa dampak
lingkungan di lingkungan kerja, kewaspadaan terhadap keselamatan kerja dan kesehatan kerja sehingga kecelakaan dalam kerja bisa dihindarkan atau
diminimalkan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dibutuhkan suatu tindakan–tindakan nyata untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat
yang jauh dari kemungkinan–kemungkinan yang buruk yang akan terjadi. Pengelolaan LK3 meliputi manajemen lingkungan, manajemen siste pemadam
kebakaran, manajemen pencegahan kebakaran dan manajemen zero accident. Manajemen lingkungan bertanggung jawab dalam menganalisa dampak
lingkungan seperti pengolahan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Limbah IPAL, pengolahan asap dan lain sebagainya yang dapat membahayakan
keselamatan lingkungan sekitar perusahaan, karena yang akan merasakan dampak pertama kali adalah masyarakat sekitar sehingga masyarakat menjadi sangat
terganggu akan keberadaan perusahaan tersebut. Sebagai wujud tanggung jawab dari perusahaan, maka PT. Indofarma Persero Tbk melakukan tindakan–
tindakan ramah lingkungan. Salah satunya pengolahan terhadap limbah yang diproduksi. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair dan padat. Untuk menjaga
kelestarian lingkungan, maka limbah tersebut harus ditangani dengan sebaik- baiknya.
Universitas Sumatera Utara
1. Limbah Padat
Limbah padat dibagi menjadi dua, yaitu limbah padat B3 Bahan Berbahaya dan Beracun dan limbah padat non B3.
a. Limbah padat B3 dapat diolah dengan dibakar di incenerator mesin
pembakar. Jenis material yang dibakar adalah serbuk obat, debu dari dust collector. Disk mill adalah mesin yang digunakan untuk
memusnahkan limbah padat jenis ampul. b.
Limbah padat Non B3, terdiri dari kardus, drum kardus tempat bahan baku, drum berbahan plastik tempat bahan baku cair. Limbah ini
dimanfaatkan kembali dan diambil alih pemanfaatannya oleh KOPAMA dengan dijual dan hasil penjualannya dimanfaatkan dijadikan SHU Sisa
Hasil Usaha. Limbah non B3 dari produksi herbal yang berupa daun kering diproses menjadi kompos yang baik digunakan untuk tanaman.
2. Limbah Cair
Pengelolaan limbah cair bertujuan agar air limbah hasil produksi aman dan tidak merusak bila dibuang ke lingkungan atau menurunkan kadar zat pencemar
yang terkandung dalam air limbah sampai memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Penanganan limbah cair di PT. Indofarma Persero Tbk dibagi
menjadi tiga bagian: 1.
Sewer System Instalation Sistem Instalasi Limbah Produksi. Sewer System Instalation merupakan instalasi yang mengolah semua
limbah cair yang berasal dari produksi, laboratorium, dan utilities dialirkan ke IPAL Farma yang terletak di bagian belakang pabrik.
Limbah cair yang masuk ke IPAL farma berasal dari tiga saluran, yaitu
Universitas Sumatera Utara
limbah cair yang berasal dari produksi non betalaktam, limbah cair yang berasal dari produksi betalaktam, limbah cair yang berasal dari utilities
yang mengandung minyak, serta bekas pencucian produksi salep. Sebelum sampai di IPAL farma, terdapat bak-bak kontrol setiap 25-30
m. Limbah yang mengandung minyak dari utilities dialirkan dulu ke grease box untuk dipisahkan dari minyaknya. Sedangkan limbah cair
betalaktam, sebelum dialirkan menuju IPAL farma diuraikan terlebih dahulu menggunakan NaOH hingga pH 10-11, kemudian dinetralisir
dengan HCl agar cincin betalaktam pecah. Setelah diolah di IPAL farma, limbah tersebut dialirkan ke sungai Cikedokan. Air proses IPAL farma
diambil lalu dianalisa untuk dipastikan pH tingkat keasaman, kadar TSS Total Suspended Solid, kadar COD Chemical Oxygen Demand,
kadar BOD Biochemical Oxygen Demand. Standar mutu yang digunakan di PT. Indofarma Persero Tbk, yaitu pH 6-9, TSS 75 mgL,
COD 150 mgL dan BOD 75 mgL. 2.
Sanitary System Instalation Sistem Instalasi Limbah Rumah Tangga. Sanitary System Instalation adalah instalasi yang mengolah limbah yang
berasal dari kamar mandi. Limbah tersebut dialirkan ke septik tank agar kotorannya yang berupa partikel padat diendapkan sedangkan airnya
dialirkan ke rembesan yang terletak di belakang pabrik. Tanah tempat rembesan ini tersusun dari ijuk, batu apung, dan pasir kerikil yang
tersusun berlapis-lapis dan berfungsi sebagai filter. 3.
DrainagePaping System Instalation Sistem Instalasi Limbah Air Hujan. Drainage system instalation merupakan instalasi yang
Universitas Sumatera Utara
mengolah limbah yang berasal dari air hujan. Limbah ini dialirkan ke sungai yang terletak di belakang pabrik. Sebelum sampai di sungai, tiap
25-30 meter terdapat bak-bak kontrol yang berfungsi untuk mengendapkan tanah, pasir, dan lumpur.
B. Seksi Pelayanan Rumah Tangga dan Seksi Pemeliharaan dan Perbaikan