24 wawancara sekaligus melengkapi data. Berdasarkan data yang diperoleh akan
diinterpretasikan untuk menggambarkan dengan jelas keadaan yang ada.
3.7 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini termasuk dalam izin masuk lokasi penelitian untuk melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan daerah tersebut jarang menerima
mahasiswa yang sedang melakukan penelitian, sehingga hal ini menyebabkan kepala daerah tersebut juga tidak tahu harus berbuat apa terhadap peneliti. Misalnya saja
dalam hal pembuatan surat izin bahwa peneliti telah melakukan penelitian di daerah tersebut, sehingga menyebabkan lamanya waktu yang peneliti habiskan untuk
mengurus surat di daerah tempat peneliti melakukan penelitian yang terlalu berhati- hati dalam memberikan izin penelitian.
Keterbatasan data sekunder atau tambahan berupa buku, dokumen, jurnal maupun yang lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini menyebabkan peneliti
mengalami kesulitan di dalam melakukan penganalisisan data lapangan dan memerlukan waktu cukup lama. Keterbatasan lainnya juga disebabkan oleh
kesibukan peternak tersebut mengurus ternak mereka sehingga mengakibatkan sedikitnya waktu yang dimiliki oleh peneliti ketika mengadakan proses wawancara
terhadap buruh kontrak yang sedang bekerja di perusahaan itu. Namun penelitian ini berjalan dengan lancar karena adanya kerjasama yang baik dan saling pengertian dari
pihak keluarga peternak.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Peternakan Babi
Peternakan babi yang berada di Mandala ini sudah berdiri sejak tahun 1990 yang dikelola oleh penduduk setempat sendiri. Peternakan ini adalah usaha dari
penduduk lokal yang bertempat tinggal di daerah itu dan digunakan sebagai mata pencaharian pokok. Lokasi peternakan babi yang dimiliki oleh penduduk setempat ini
berada langsung di belakang rumah penduduk, yakni di Perumnas Mandala Kelurahan Tegalsaari, Kecamatan Medan Denai, Kabupaten Deli Serdang.
Lokasi tempat pemeliharaan atau kandang hewan yang berada langsung di belakang rumah penduduk tersebut berukuran 10 m x 10 m. Sedangkan banyaknya
ternak yang dimiliki oleh penduduk tersebut sebanyak 3 - 4 ekor. Usaha yang dilakukan oleh masyarakat mandala ini adalah serangkaian
kegiatan usaha memelihara ternak baik dalam bentuk kelompok atau perorangan untuk menghasilkan produksi ternak yang dapat dipasarkan dan menguntungkan bagi
petani atau kelompok usaha. Teknik budidaya ternak babi merupakan salah satu peluang bisnis bagi petani sesuai potensi dan sumberdaya yang tersedia, karena
komoditi babi dapat dipelihara oleh sebagian besar rumah tangga petani untuk dijual sebagai sumber uang tunai
Sumber makanan untuk ternak babi ini masih tergantung dari sisa-sisa dari dapur dan ubi-ubian,dikandangkan tetapi kadang-kadang dilepas dengan sistem
perkandangan tradisionial.
Universitas Sumatera Utara