Perbandingan corewall tidak berlubang dengan berlubang

II.4 Perbandingan corewall tidak berlubang dengan berlubang

Konstruksi corewall memiliki bentuk penampang yang bermacam-macam, bisa mempunyai bentuk kotak tunggal, kotak banyak, dan bentuk penampang lainnya seperti O, Δ, Ε, dll serta dapat terbuat dari material seperti baja, beton bertulang, dan juga komposit. Corewall bisa bersifat massif dan bisa juga tidak massif karena dilemahkan oleh lubang-lubang seperti pembuatan lubang pintu lift, tangga, dll. Kedua jenis corewall ini memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing dan penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan jenis corewall yang akan nantinya akan berperan sebagai daya dukung suatu konstruksi harus dapat dikombinasikan dengan balok, kolom, pelat lantai, dll sehingga disain bangunan tinggi akan memiliki tata letak yang teratur mencapai penggunaan yang paling hemat dan efisien. Pada umumnya, corewall tanpa lubang jarang ditemukan di dalam dunia konstruksi tetapi ini diperlukan untuk tujuan penentuan dasar guna menganalisa efek dari lubang pada distribusi tegangan. Corewall tanpa lubang kurang efektif dan efisien karena terdapat space waste ruangan tidak berguna pada tengah corewall yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan lift, tangga darurat, dll. Sedangkan corewall berlubang lebih sering dipakai dan sangat berkembang saat ini karena sangat efektif dan efesien serta ekonomis untuk bangunan bertingkat tinggi. Pembuatan lubang pada dinding corewall untuk fungsi tertentu akan berpengaruh pada distribusi tegangan karena nantinya tegangan dari bagian yang dibuat lubang tesebut akan menyebar ke daerah lain. Dengan adanya lubang pada dinding corewall maka otomatis kekakuan bidang yang tadinya utuh akan berkurang karena sudah kehilangan kekakuannya walaupun tidak akan berpengaruh terlalu Universitas Sumatera Utara besar dalam jumlah kecil. Penurunan nilai kekuatan pada corewall memberikan nilai yang relatif karena disesuaikan terhadap jumlah lubang yang terdapat pada dinding corewall itu sendiri dan biasanya penurunan kekuatan ini masih dalam batas yang diizinkan karena sudah dianalisis terlebih dahulu. Jika suatu profil yang tidak berlubang diubah menjadi berlubang seperti gambar diatas maka akan terjadi perubahan nilai kekuatan dimana sumbu kuat akan mengalami penurunan sebesar 20, sumbu lemah berkurang sebesar 64,29, sedangkan konstanta warping bertambah sangat signifikan melebih 100 karena sudah menjadi profil terbuka yang memiliki nilai konstanta warping yang besar. Gambar 2.17a Corewall tidak berlubang Gambar 2.17b Corewall berlubang Universitas Sumatera Utara

II.5 Finite Element Method FEM