Pembuatan Ekstrak Daun Binahong Pembuatan Basis Salep

3.6. Cara Kerja Penelitian

3.6.1. Pembuatan Ekstrak Daun Binahong

Sampel berupa daun binahong segar didapatkan dari pusat penjualan tanaman binahong di daerah Cisarua kemudian proses pengeringan daun juga dilakukan disana. Tahapannya sebanyak 4 kg daun binahong segar yang tidak terserang hama, penyakit, dan pencemar lainnya dibersihkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan. Selanjutnya dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai sampel tersebut benar-benar kering, proses ini membutuhkan waktu hingga tiga hari jika cuaca sedang tidak hujan. Selanjutnya daun binahong kering sebanyak 530,6 gram dibawa ke Balai Tamanan Obat dan Aromatik BALITRO untuk dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96 oleh tenaga laboratorium disana. Hasil yang didapat berupa ekstrak kental daun binahong sebanyak 26,2 gram. Gambar lihat Lampiran 4.

3.6.2. Pembuatan Basis Salep

Pembuatan basis salep dilakukan sendiri oleh peneliti di Laboratorium Farmakologi. Basis salep yang akan digunakan adalah basis berlemak yaitu adeps lanae dan vaselin album. Sebelumnya adeps lanae dan vaselin album dipanaskan agar melebur diatas air yang mendidih menggunakan baker glass, cawan porselen, hot plate stirrer, dan spatula. Kemudian, adeps lanae dan vaselin album dicampur menggunakan lumpang dan alu yang sebelumnya disiram dengan menggunakan air panas dengan suhu 50 C. Setelah itu campuran tersebut diaduk dengan kecepatan konstan hingga homogen dan terbentuk basis salep. Basis salep kemudian disimpan dalam tabung plastik dan ditutup Gambar lihat Lampiran 4. Pemilihan sediaan berbentuk salep dengan vaselin album dan adeps lanae sebagai basisnya adalah berdasarkan sifatnya yang dapat menutup luka dengan baik serta dapat menyerap air dalam luka sehingga meningkatkan hidrasinya. Perawatan luka tertutup occlusive dressing dan hidrasi yang baik dapat menciptakan lingkungan luka yang lembab sehingga dapat memfasilitasi untuk mempercepat proses penyembuhan luka moist wound healing. 30

3.6.3. Pengujian Sediaan Salep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Kolkhisin Terhadap Morfologi dan Jumlah Kromosom Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

0 28 89

Pengaruh Pemberian EkstrakPropolis Terhadap Perubahan Luas Luka Bakar Derajat II B - IIIPada Tikus PutihStrain Wistar (Rattus Norvegicus)

0 5 19

Efek Pemberian Ekstrak Daun Singkong (Manihot esculenta) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Gingiva Tikus (Rattus norvegicus)

1 26 7

ji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi secara in vitro;

1 6 17

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 10 Detik Dengan Plat Besi)

0 18 62

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Re-Epitelisasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Sudi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

3 33 70

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong : Anredera cordifolia : TENORE STEENIS Terhadap Reduksi Luas Permukaan Luka Bakar Pada Tikus Sprague dawley

1 18 65

EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ETANOL

3 28 59

Formulasi Emulgel yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dan Uji Aktivitasnya terhadap Propionibacterium acnes secara In Vitro

0 0 9