meningkatkan hidrasinya. Perawatan luka tertutup occlusive dressing dan hidrasi yang baik dapat menciptakan lingkungan luka yang lembab
sehingga dapat memfasilitasi untuk mempercepat proses penyembuhan luka moist wound healing.
30
3.6.3. Pengujian Sediaan Salep
Pengujian sediaan salep juga dilakukan sendiri oleh peneliti di Laboratorium Farmakologi. Sediaan salep yang telah dibuat dilakukan uji
berupa tes homogenitas. Tes homogenitas dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan salep ekstrak daun binahong pada sekeping kaca
transparan dimana sediaan diambil bagian atas, tengah dan bawah.
31
3.6.4. Pembuatan Konsentrasi Salep Ekstrak Daun Binahong
Formula standar dasar basis salep yang digunakan adalah
31
: R
Adeps Lanae 15 g
Vaselin Album 85 g
m.f salep 100 g
Sediaan salep yang akan digunakan dalam penelitian ini memiliki konsentrasi masing-masing yaitu 10, 20, 40 dibuat sebanyak 30 g
Gambar lihat Lampiran 2. Konsentrasi 10
R Ekstrak daun binahong
3 g Dasar salep
27 g m.f salep
30 g Konsentrasi 20
R Ekstrak daun binahong
6 g Dasar salep
24 g m.f salep
30 g
Konsentrasi 40
R Ekstrak daun binahong
12 g Dasar salep
18 g m.f salep
30 g
3.6.5. Etika Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelum
diberikan perlakuan, terlebih dahulu 25 ekor tikus diadaptasikan dalam lingkungan animal house selama tujuh hari, kemudian dilakukan
randomisasi dengan cara undian menjadi lima kelompok, dimana masing- masing kelompok terdiri dari lima tikus. Tikus ditempatkan di kandang
yang sesuai dengan habitatnya. Setiap tikus dipisahkan dengan cara memasang sekat kawat sehingga kontak fisik antar tikus dapat dihindari.
Bagian alas kandang diberi sekam kayu untuk menampung kotoran dan urin tikus, kemudian ditutup dengan menggunakan sekat kawat agar
serbuk kayu tidak dapat mengkontaminasi luka pada pada punggung tikus. Pembersihan kandang selama perlakuan dilakukan setiap dua hari sekali.
Selama percobaan, kelima kelompok tikus diberi makan pelet dan air secara ad libitum
Setelah dilakukan perlakuan selama 5 hari, pada hari ke-6 dilakukan terminasi dengan menggunakan inhalasi eter. Selanjutnya
dilakukan pengambilan sampel jaringan kulit di bagian dorsal Gambar lihat Lampiran 4. Sampel jaringan kemudian dibawa ke Laboratorium
Patologi Anatomi FKUI. Bagian tubuh tikus yang tidak diambil untuk sampel jaringan dikuburkan.
3.6.6. Induksi Luka Bakar pada Tikus