Skenario Pelepasan Beban Menjalankan Simulasi

47 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 SIMULASI dan ANALISIS

5.1 Skenario Pelepasan Beban

Simulasi dijalankan dengan beban yang terpasang sebesar 42,55 MVA pada GI Binjai 150kV. Kemudian beban dikurangi secara bertahap dengan variasi 0 – 100 dengan kenaikan beban tiap tahap sebesar 10 dari total beban terpasang. Tahapan pelepasan beban didesain sedekat mungkin dengan nilai persentase pelepasan beban dengan nilai galat kurang dari 0,8, sehingga dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Sebagai contoh, pada pelepasan beban 10, nilai beban yang seharusnya dilepas adalah sebesar 10 x 42,55 MVA yaitu 4,25 MVA. Berdasarkan Tabel 4.3 ditentukanlah nilai yang paling mendekati dengan nilai 4,25 MVA. Maka dipilihlah penyulang BG2 dari TD1 dan BN1 dari TD2 yang dilepas dengan total nilai beban 4,23 MVA. Galat dari pelepasan beban 10 adalah : 47 , 100 25 , 4 23 , 4 25 , 4    Dengan nilai galat 0,47 dapat dikatakan pelepasan penyulang BG2 dari TD1 dan BN1 dari TD 2 adalah bernilai 10 dari total beban yang terpasang. Skenario pelepasan beban dari 0 sd 100 ditunjukkan pada Tabel 5.1, yang terdiri dari nilai beban yang dilepas, daftar penyulang yang dilepas, beban real yang dilepas dan persentasi galat. Universitas Sumatera Utara 48 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Skenario Pelepasan Beban Untuk Simulasi Transient Stability ETAP 11.0 BEBAN YANG PENYULANG YANG DILEPAS TOTAL MVA GALAT DILEPAS TD1 TD2 TD3 NILAI BG1 BG2 BG3 BG4 BN1 BN2 BN3 BN4 BN5 MG2 MG3 MG4 MG5 MG6 MG7 10 4.25 4.23 0.4706 20 8.5 8.53 0.3529 30 12.75 12.82 0.549 40 17 17.09 0.5294 50 21.25 21.33 0.3765 60 25.5 25.67 0.6667 70 29.75 29.97 0.7395 80 34 34.02 0.0588 90 38.25 38.28 0.0784 100 42.55 42.55 Keterangan : : CB Penyulang yang dilepas Universitas Sumatera Utara 49 Universitas Sumatera Utara

5.2 Menjalankan Simulasi

Untuk melakukan simulasi, study case harus diatur terlebih dahulu, pengaturan dilakukan pada kotak dialog project editortransient stabilityTS- default. Pada tab Event pada Study Case berfungsi untuk mengatur peristiwa apa yang terjadi pada selang waktu tertentu. Dan pada tab Actions berfungsi untuk mengatur tindakan apa yang terjadi pada setiap event peristiwa. Pada kotak dialog ini simulasi didesain sedemikian rupa sehingga dapat menampilkan tegangan lebih yang timbul akibat adanya operasi pelepasan beban pada penyulang. Pada skripsi ini akan dilakukan simulasi apabila sistem tidak terhubung dengan reaktor shunt dan sistem yang terhubung dengan reaktor shunt, dimana reaktor shunt dipasang pada sisi penerima saluran transmisi 275 kV Pangkalan Susu – Binjai yang terletak di Tragi Binjai. Tiap simulasi 10 tahapan pelepasan beban yaitu 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 dari kapasitas beban terpasang Simulasi diawali dengan sistem tidak terhubung dengan reaktor shunt, simulasi dijalankan dalam rentang waktu 0 – 0.5 detik. Pelepasan beban penyulang dilakukan dengan pelepasan CB penyulang, dimana tiap penyulang memiliki CB masing-masing. CB akan dilepas pada detik ke 0,2 dan akan pulih kembali reclose pada detik ke 0,3. Maka dalam rentang 0.1 detik akan diamati tegangan yang timbul pada setiap tahapan pelepasan beban, sesuai dengan skenario pelepasan beban pada Tabel 5.1. Tegangan akan diamati pada bus sisi penerima saluran transmisi 275 kV Pangkalan Susu – Binjai yang terletak di Tragi Binjai. Kenaikan tegangan ini harus diperhatikan jangan sampai menyebabkan Universitas Sumatera Utara 50 Universitas Sumatera Utara kerusakan peralatan pada sistem. Tegangan lebih transien yang terjadi harus berada pada batas tegangan yang masih diperbolehkan yaitu tidak boleh lebih dari 105 dari tegangan kerja dan tidak boleh kurang dari 95 dari tegangan nominal sesuai dengan peraturan PT PLN Persero Untuk mengamati pengaruh pemasangan reaktor shunt, maka simulasi dimodifikasi dengan cara, sistem akan terhubung pada reaktor shunt pada detik ke 0,15 kemudian dilanjutkan dengan CB akan dilepas pada detik ke 0,2 dan akan pulih kembali reclose pada detik ke 0,3.

5.3 Hasil Simulasi