BAB II PERATURAN TENTANG PENGANGKATAN ANAK
A. PENGERTIAN PENGANGKATAN ANAK
Setiap  manusia  didalam  dunia  ini  memiliki  hasrat.  Dan  salah  satu  hasrat yang  dimiliki  oleh  manusia  adalah  menikah.  Pada  umumnya,  manusia  menikah
dengan tujuan untuk menyalurkan nafsu biologisnya secara baik-baikhalal, serta untuk  memiliki  keturunan  anak.  Akan  tetapi  keinginan  untuk  memiliki
keturunan  ini  menjadi  bermasalah  ketika  secara  biologis,  pasangan  yang  telah menikah tersebut tidak dapat memiliki keturunan. Hal ini bisa disebabkan faktor
yang  berasal  dari  pasangan  pria  maupun  pasangan  wanita.  Namun,  ketidak mampuan memiliki keturunan tersebut tetap dapat mereka atasi  walaupun secara
biologis tidak memungkinkan. Kemungkinan  ini  dapat  terjadi  ketika  pengangkatan  anak  menjadi  solusi
alternatif.  Pasangan  yang  tidak  dapat  memiliki  keturunan  secara  biologis  dapat memiliki  keturunan  dengan  mengangkat  anak  atau  mengadopsi  anak  orang  lain
untuk dijadikan anak mereka. Mengangkat  anak  berarti  mengambil  anak  dari  keluarga  lain  dengan
maksud  untuk  dijadikan  anak  sendiri  agar  dapat  melanjutkan  kehidupan  orang tuanya dengan cara mewarisi harta kekayaan dari orang tua anak tersebut.
Menurut  Rifyal  Ka’bah,  Pengertian  pengangkatan  anak  adalah mengangkat anak orang lain menjadi anak kandung orang tua angkat dengan hak-
hak  dan  kewajiban  yang  dimiliki  anak  kandungnya,  baik  hak  waris  ataupun  hak menggunakan nama orang tua angkatnya, hak perwalian dan lain-lain
13
. Menurut  Muderis  Zaini
14
,  pengangkatan  anak  adalah  suatu  cara  untuk melakukan  hubungan  antara  orang  tua  dan  anak  yang  diatur  dalam  pengaturan
perundang-undangan.  Biasanya  pengangkatan  anak  dilaksanakan  untuk mendapatkan  pewaris  atau  mendapatkan  anak  bagi  orang  tua  yang  tidak  bias
memilik  anak.  Akibat  dari  pengangkatan  anak  tersebut  ialah  bahwa  anak  yang diangkat  kemudian  memiliki  status    sebagai  anak  kandung  yang  sah  dengan
segala  hak  dan  kewajibannya.  Sebelum  melaksanakan  pengangkatan  anak  itu, calon  orang  tua  harus  memiliki  syarat-syarat  untuk  benar-benar  dapat  menjamin
kesejahteraan anak. Pengangkatan anak merupakan usaha untuk memperoleh keturunan  yang
telah  lama  berlangsung  dalam  sejarah  kehidupan  manusia.  Setiap  peradaban, bangsa,  negara,  agama  dan  lain-lain    memiliki  pandangan  dan  cara  tersendiri
dalam  melakukan  pengangkatan  anak.  Termasuk  di  Indonesia  pun  telah  lama pengangkatan anak ini dilakukan.
13
Rifyal Ka’bah, Pengangkatan Anak Dalam UU No. 3Tahun 2006 Tentang Perubahan  UU No.7 Tahun 1989 Tentang peradilan Agama dan Akibat Hukumnya, Varia Peradilan tahun ke-XXI No
284, hlm. 32.
14
Muderis  Zaini,  Adopsi  Suatu  Tinjauan  Dari  Tiga  Sistem  Hukum,  Cet.4,  Jakarta;Sinar Grafika,2002, hlm. 7.