Life At The River

(1)

LIFE AT THE RIVER

PROPOSAL

OLEH

ANDRIAS

100406101

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

LIFE AT THE RIVER

SK R I P S I

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

ANDRIAS

100406101

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

PERNYATAAN LIFE AT THE RIVER

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 8 Juli 2014

Andrias

NIM 100406101


(4)

Judul Skripsi : Life AtT he River... Nama Mahasiswa : Andrias………...

Nomor Pokok : 100406101 ………...

Departemen : Arsitektur

Menyetujui Dosen Pembimbing

Ir.Rudoft Sitorus.Mla

Koordinator Skripsi, Ketua Progran Studi,

Ir. Bauni Hamid, M.DesS,Ph.D Ir.N.Vingky Rahman, MT


(5)

Tanggal Lulus:

Telah diuji pada

Tanggal: ………

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji :Ir. Rudoft Sitorus M.LA Anggota Komisi Penguji : 1.Iman Faisal Pane ST.MT 2.Ramadhoni Dwipayana Ars IAI


(6)

ABSTRACT

After we goes to the site. And I know that deli river problem.

so drity and not good looking. From that’s problem i want to make the

river clean and be a best river in medan city.

The idea are from fish. When i at the river i look a fish swim

ini the river. That’s make me have a idea. I think this fish can be a

symbol to make people care to the river.

Fish jump from the water that’s my concept idea. This symbol mean that’s the fish have optimism, and have a spirit to life.

this design are difference with others. The difference are have a deep message. The message is to make people more care and concern to imporeve the quality of there environment. especially river.

ABSTRAK

Setelah melalui lapangan secara langsung. Dan saya mengetahui bahwa terdapat masalah pada sungai Deli. Sungai kotor dan tidak layak dilihat. Melalui masalah tersebut. Saya ingin membuat sungai tersebut menjadi bersih dan menjadi sungai terbersih di Kota Medan.

Ide rancangan berasal dari ikan. Saat saya berada di sungai saya melihat ikan berenang di dalam sungai. Hal tersebut membuat saya mendapatkan ide.


(7)

Saya berpikir ikan dapat menjadi simbol untuk membuat orang perduli terhadap sungai.

Ikan yang melompat dari dalam air itu konsep saya. Simbol ini berartikan optimistis, dan semanggat hidup sang ikan. Perbedaanya dengan rancangan yang lain yaitu rancangan ini memiliki pesan yang sangat mendalam. Pesan dimana untuk membuat orang peduli kepada lingkungan. Dikhususkan kebersihan sungai.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmatnya saya dapat mencapai perkuliahan semester akhir ini. yang saya sayangi kedua orang tua saya. Yang telah membesarkan

saya hingga mencapai perkuliahan ini. Terimakasih atas semua yang telah diberikan kepada saya.

Yang saya hormati para dosen pengajar baik dosen akademik maupun dosen profesional. Saya berterimakasih atas segala daya upaya dalam proses membuat saya menjadi seorang arsitek.

Dan salah satu teman wanita yang spesial untuk saya. Terimakasih atas motivasinya. Yang membuat saya semakin percaya diri saat melakukan sidang. Dan saya menjadi mengeluarkan semua bakat yang telah saya pendam sejak dahulu. Terima kasih atas segala daya upaya ini.

Dan tidak lupa semua teman – teman arsitektur angkatan 2010. Yang telah memberikan saya semanggat untuk terus berjuang hingga mencapai gelar sarjana ini.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mendukung dan menjalankan program akademik ini. Kejadian ini tidak akan saya lupakan. Sekian dan terima kasih.


(9)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN...I LEMBAR PENGESAHAN...II ABSTRAK...IV KATA PENGANTAR...VI

I.1.1 Tak kenal tak sayang... 1

I.1.2 Kekurangan Dirinya ... 2

I.1.3 Perubahan Pasti ... 2

I.1.4 Waktu Merubah Segalanya ... 2

BAB II. PEMBAHASAN ... 3

II.1.1 Dari mata ke hati ... 3

II.1.2 Lebih dalam mengenalnya ... 10

II.1.3 Persiapan minta restu ... 18

II.1.4 Memilih buah tangan ... 22

II.1.5 Kejar tayang ... 29

II.1.6 Memilih kostum ... 33


(10)

II.1.8 Akhirnya ku menemukanmu ... 41

II.1.9 Jalinan kasih dengan restu... 44

II.1.10 Meyakinkan hati kembali ... 47

II.1.11 Kejar tayang ke pelaminan ... 52

II.1.12 persiapan akat ... 55

II.1.13 Ketegangan akat ... 58

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

EPILOQUE ... 64


(11)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

2.1 ikan melompat...3

2.2 konsep...4

2.3 konsep convention...4

2.4 Sketsa retail makanan...5

2.5 konsep rekreasi indoor...6

2.6 Sketsa sirkus...8

2.7 3d convention hall...9

2.8 proses survey lapangan...12

2.9 Pelangaran lalu lintas...13

2.10 Sisa baut sinace...14

2.11 Base maket alumi yang digunakan...16

2.12 Proses pembuatan maket kawasan...17

2.13 Maket Kawasan...18

2.14 Saat asistensi dengan salah satu stakeholder ...22

2.15 convention hall alternatif ke 2...24

2.16 3d convention terinspirasi akuarium kotak...26


(12)

2.18 seaword...27

2.19 3d konsep convention berbentuk akuarium seaword...28

2.20 salah satu karya Santiago Calatrava...29

2.21 alternatif convention hall bentuk mata...30

2.22 Bentuk massa convention hall...32

2.23 editan dari ponsel...33

2.24 Pelengkapan fasat convention hall...34

2.25 convention...39

2.26 rekreasi indoor...40

2.27 retail makanan...40

2.28 3d convention hall, retail restoran dan retail restoran dari atas...44

2.29 jembatan yang melewati rekreasi indoor...47

2.30 suasana saat proses asistensi salah satu Stakeholder....49

2.31 perubahan rancangan rekreasi indoor dan retail rest...50

2.32 maket individu...58


(13)

BAB I. PENDAHULUAN

I.1.1 Tak kenal Tak Sayang

Berdasarkan hasil survey kelapangan dan mengetahui masalah – masalah yang terkait dengan sungai deli. Ternyata didapati bahwa dahulunya sungai deli tersebut bersih.terdapat banyak ikan yang hidup didalamnya. dan juga terdapat kapal yang melewati sungai deli. Informasi ini didapatkan dari salah satu penghuni di sekitar site. Yang bernama Apoy. Seorang pria keturunan tamil.yang sejak kecil sudah bertempat tinggal di sana. Namun sekarang sudah kotor dan tidak terawat.

Harapan penghuni sungai tersebut ingin melihat sungai Deli kembali bersih seperti dahulu. Melihat sungai Deli yang dilalui kapal dan terdapat ikan air tawar yang semakin banyak hidup di sungai Deli.

Berdasarkan hasil survey dilapangan juga saya tergugah untuk merancang rancangan berbentuk ikan yang menberikan gambaran bahwa terdapat habitat ikan air tawar di sungai Deli ini yang sudah mulai terbangkalai. Saya ingin membuat mengangkat kembali agar pengunjung dan masyarakat kota Medan dapat bersama – sama ikut menjaga

kebersihan sungai Deli.

Dan juga diketahui bahwa lahan yang kami kunjungi ternyata merupakan sarang nakoba kota Medan. Hal ini sanggat membahayakan. Dengan adanya perubahan melalui rancangan yang membuat masyrakat Kota Medan lebih banyak dan ramai ke lahan tersebut akan membuat sarang obat – obat terlarang tersebut akan menghilang dengan sendirinya.


(14)

I.1.2 Kekurangan Dirinya

Adapun masalah yang terdapat pada perancangan convention hall ini adalah : • Lahan tersebut memiliki kondisi tanah lunak dan berkontur.

• Saat sungai deli meluap ketinggian air dari dasar tanah ground plan adalah 1 meter.

• Dikarenakan hal tersebut sehingga lahan yang lebih rendah akan tergenanggi oleh air sungai Deli.

• Akses menuju lahan terbatas. Terdapat 3 akses yaitu dari Jalan Sukamulya, Jalan Iman Bonjol dan Jalan Mangkubumi.

• Terdapat penduduk yang sudah lama bertempat tinggal dilahan sehingga akan butuh waktu untuk proses negosiasi membeli lahan tersebut.

I.1.3 Perubahan Pasti

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

• Agar penduduk kota Medan ikut kembali menjaga kebersihan sungai Deli yang sempat kotor ini.

• Memberikan sebuah Urban Landmark untuk kota Medan

I.1.4 Waktu Merubah Segalanya

Manfaat penelitian ini untuk mengugah penduduk Kota Medan agar lebih perduli dengan kebersihan sungai Deli. Tetapi memerlukan waktu yang tidak sebentar.


(15)

BAB II.

PEMBAHASAN

II.1.1 Dari mata ke hati

Tema yang saya berikan yaitu “Life in the river” dengan konsep rancangan convention hall. yang berbentuk seperti ikan yang melompat dari dalam air. Ide tersebut terinspirasi saat saya melihat kasus pada site. Dan juga terinspirasi saat melihat gambar ikan melompat.Yang berartikan ikan yang memiliki semanggat hidup , optimis

Gambar 2.1 ikan melompat

Berdasarkan gambar ikan tersebut sehingga terinspirasi ide dengan bentukan massa yang menyerupai ikan melompat dari dalam air. Saat ikan melompat maka akan terciprak tetesan air.


(16)

Gambar 2.2

konsep

Gambar 2.3

konsep convention

Dan ada sebagian ikan yang mengapung diatas air.yang berartikan kematian. Ini dimaksudkan agar pengunjung yang berkunjung disana. Dapat terdorang untuk menjaga kebersihan sungai sehingga ikan dapat kembali hidup disana. di sungai Deli sendiri saat


(17)

ini sudah terdapat ikan namun dikarenakan air sungai deli yang kotor dan banyak sampah mengapung membuat kehidupan ikan di sungai deli terbangkalai.

Saat proses asistensi saya terinspirasi dari stakeholder. Saya menyimak ke dua stakeholder. Saya menyimak dan mendapatkan ide bahwa rancangan saya berhubungan dengan kehidupan di sungai. Tentu kehidupan di sungai tidak hanya membahas ikan.. Sehingga stakeholder membantu saya mendapatkan ide bahwa perlu adanya keterkaitan antara sungai, pengguna, manusia, rumah panggung.

Ide rumah panggung membuat saya mencoba mengkombinasi antara rumah panggung dengan tetesan air.dengan fungsi retail restoran.

Gambar 2.4

Sketsa retail makanan

Saya berpikir sepertinya ikan dengan tetesan air masih kurang menggambarkan pesan saya. Sehingga saya mencoba memilah kembali, ternyata saat ikan melompat dari dalam air tersebut memiliki aktifitas.

Akhirnya saya membuat 1 konsep rancangan rekreasi indoor dan rekreasi outdoor. konsep rekreasi outdoor.saya berikan rancangan seperti taman bermain pada umumnya. namun untuk rancangan rekreasi indoor saya merancang seperti orang yang sedang memancing ikan ditepi sungai.


(18)

Konsep rekreasi indoor

Aktifitas memancing memerlukan air. Sehingga dengan adanya aktifitas air sehingga masyrakat kota Medan akan menjaga kebersihan air. Dan secara tidak langsung hal tersebut mendorong masyrakat kota Medan agar ikut menjaga kebersihan alam dalam hal ini kebersihan air sungai khususnya.

Tema saya yaitu bernama“ Life In A River” tema ini terinspirasi dari

permasalahan yang terdapat pada site ini. Menurut saya tema ini sangat sederhana namun saya ingin memberikan beberapa keuntungan finansial pada lahan ini. Saya menambahkan retail restoran. Saya teringat di kota Medan sebelumnya telah terdapat tempat retail restoran. Diantaranya, lili suhary, kesawan squar. dan merdeka walk. Namun saya merasakan tempat

Gambar 2.5


(19)

– tempat hiburan ini masih kurang sebuah pesan. Pesan yang saya maksud seperti tujuan di didirikannya tempat itu untuk apa. Atau pesan apa yang ingin diberikan. Inilah yang saya rasakan kurangnya sesuatu pada rancancan tempat- tempat

tersebut.

Ini membuat saya termotivasi untuk merancang sebuah tempat yang memiliki pesan. Hal ini saya bagimenjadi 4 fasilitas yang saya berikan. Diantaranya terdapat pada convention hall, rekreasi indoor, rekreasi outdoor dan retail restoran.

Saya sempat berfikiran untuk menambahkan fasilitas sirkus pada lahan ini. Tujuannya adalah untuk mendukung fungsi ketergantungan antara kehidupan ikan dengan sungai. Saya berfikir jika air kotor maka ikan yang dapat kita latih untuk bermain sirkus akan punah. Sehingga saya ingin memberikan pesan ke masyrakat Medan agar menjaga kebersihan air sngai agar anak cucu kita masih dapat menikmati sirkus ini.

Namun ini masih dalam tahap perencanaan. Namun ini akan saya pertimbangkan dengan hitungan teknis. Saya ingin membuat pengunjung itu memiliki rasa motivasi. Saya berfikir mungkin dengan awal memberikan pengunjung bergantung pada rekreasi – rekreasi yang ditawarkan. Dengan adanya rasa ketergantungan sehingga pengunjung akan mulai menjaga semua fasilitas.


(20)

Gambar 2.6 Sketsa sirkus

Dan juga dengan adanya fasilitas – fasilitas ini dapat membangkitkan perekonomian kota medan maupun perekonomian penduduk disekitar site.

Untuk itu saya membuat strategi dengan cara membuat 2 akses masuk dan 1 akses keluar. 2 akses masuk kedalam site ini terdiri dari Jalan Imam Bonjol dan Jalan Mangkubumi. Dan keluar dari Jalan Sukamulia.

Jalan Mangkumi ini saya letakkan fasilitas retail restoran. Namun saya ingin membuat seperti merdeka walk. Dimana terdapat pengunjung yang duduk menikmati makanannya di outdoor maupun didalam toko. Tujuan bila pengunjung yang menikmati makanananya di luar bangunan maka akan terlihat view convention hall yang berbentuk ikan melompat tersebut.


(21)

Gambar 2.7

3d convention hall

Lalu untuk akses masuk dari Jalan Imam Bonjol saya membuat akses masuk yang seperti jembatan layang. Dan tedapat gapura penyambut. Tujuan terdapatnya gapura ini agar pengunjung seperti disambut. Lalu jembatan ini saya rancang agak berkelok dengan view convention hall, rekreasi outdoor, rekreasi indoor dan retail restoran.

Saya terinspirasi dari jalan tol pada jakarta. Yang saat itu saya lalui dan disekitar Jalan tol itu terdapat proyek yang sedang dibangun. Ini membuat saya menjadi melihat proyek tersebut, ini yang ingin saya angkat. saya ingin pengunjung yang berkunjung ke tempat ini disambut dengan gapura lalu pengunjung dapat melihat seluruh fasilitas yang ditawarkan sehingga pengunjung yang pertama sekali mengunjunggi tempat ini akan

terpukau dan tanpa sadar berkata “ waw”

Pengunjung menjadi terpukau. Apa bila pada saat malam hari tentu akan semakin indah dengan lampu disana sini. Begitu turun dari jembatan saya langsung membuat akses masuk ke parkiran basement atau parkir pada ground plan. Mamun parkiran pada ground plan sanggat terbatas.


(22)

Untuk akses keluar saya. Berpikiran untuk menggunakan Jalan Sukamulia sebagai akses keluar, pertimbangan jalur ini untuk jalur keluar dikarenakan jalur ini lebih pantas untuk jalur keluar. Apabila jalur ini digunakan sebagai jalur masuk maka akan menimbulkan kemacetan.

II.1.2 Lebih dalam mengenalnya

kami melakukan inventarisasi data. Kami mempersiapkannya melalui data – data yang kami dapati dilapangan. Diawali dengan kami pergi ke lapangan. Kemudian terdapat saran dari stakeholder. Yang menyarankan.agar kami mencoba meninjau apa – apa saja yang terdapat pada 500 atau 1000 meter dari site kami.lalu membuat maketnya. Akhirnya kami membagi site dengan anggota kelompok.

Site kami bagi menjadi 3 bagian. Sehingga masing – masing mendapatkan 1 daerah untuk di investigasi. Jumlah kami beranggotakan 6 orang. sehingga kami sepakati tiap lahan yang mau diinvestigasi di selidiki oleh 2 orang saja.

Saya bersama dengan teman sekelompok pergi ke lahan kami. Diawali dengan berkendara menuju daerah yang mau ditelusuri. Hal pertama yang kami bigung yaitu mencari tempar parkir. Site yang akan kami survey ini di seputaran Jalan Iman Bonjol. Dan disana tidak dapat memarkirkan kendaraan di pinggir jalan. Akhirnya kami sepakat dengan memarkirkan kendraan kami di restoran pizza hut. awalnya agak ragu namun kami mencoba melawan rasa keraguan tersebut.

Setelah memarkinkan kendraan. Kami turun dan mulai berjalan kaki. Dengan membawa kertas dan pulpen. Serta membawa ponsel yang berkamera. Saat itu waktu menunjukan pukul 3 sore. Kami berjalan dan memasuki jalan – jalan sekunder maupun


(23)

jalan – jalan tersier. Daerah yang kami jalani ini boleh dikatakan cukup nyaman namun dikarenakan cuaca yang mulai terik kami merasa sangat kepanasan dan cukup lelah. berjalan bulak balik. Saat berjalan tidak jarang pengendara yang melihat kami. Apa yang kami lewati selalu saya foto mulai dari rumah – rumah atau bangunan – bangunan yang terdapat disana. Sedangkan teman saya sibuk mengambar dan memberikan tanda – tanda dimana saja yang terdapat papan pengumuman ataupun batu gsb. dan juga memberikan tanda fungsi bangunan itu komersil, perkantoran ataupun hanya rumah tinggal.

Gambar 2.8

proses survey lapangan

Dari hasil ini kami jumpai begitu banyak hal – hal yang menurut saya masyrakat Kota Medan seperti masa bodoh dengan tanda- tanda jalan. Seperti tanda dilarang parkir. Malah dilapangan kami jumpai terdapat kendraan yang berparkir tepat dibawah tanda dilarang parkir. Dan hal tersebut telah saya foto. Begitu juga terdapat di salah satu jalan tidak terdapat batu pemko Medan yang menunjukan berapa gsb pada jalan tersebut.


(24)

Gambar 2.9

Pelangaran lalu lintas

Setiap perjalan yang kami jalani ini saya merasa tidak nyaman. Ini dikarenakan tempat peralan kaki yang semestinya tidak terhalang oleh pepohonan dan seharusnya tidak boleh terdapat jalan yang berlobang. Tetapi dilapangan kami jumpai begitu banyak pepohonan yang ditanam di jalan pejalan kaki, sehingga tidak jarang kami harus turun dari jalan pejalan kaki. Dan berjalan di jalan aspal.ini sangat membahayakan.

Dikarenakan kendraan yang berlalu di Jalan Iman Bonjol ini berkecepatan tinggi.

Saya tidak habis pikir apakah inikah yang merupakan jalan perjalan kaki yang baik. Saya yakin perencanaan kota medan itu orang – orang yang berintelek tinggi. Tetapi dilapangan membuat kekacauwan dan merugikan pengguna jalan. Dimulai dari terdapatnya pohon yang menutupi jalan pejalan kaki lalu dijumpai tutup parit yang sangat berbahaya dan dapat membuat orang tersandung. Saya sendiri pada saat berjalan tersandung di daerah sana. Saya melihat ternyata penyebab saya tersandung itu adalah sisa baut yang muncul


(25)

dari tanah mungkin dahulu itu merupakan tempat berdirinya sinace. Tiang sinace sudah tidak ada tetapi sisa baut nya masih ada. Ini sanggat berbahaya untuk perjalan kaki.

Gambar 2.10

Sisa baut sinace

Akhirnya perjalanan kami selesai dan kami kembali ke restoran pizza hut dan duduk sejenak sambil memesan beberapa makanan dan minuman, pelayan pizza hut merasa kami aneh. Karena kami berdua masing - masing memesan 2 minuman. Ini terjadi karena kami merasa sangat haus. Ternyata beginilah rasanya pa6 begitu saya berkata dengan teman saya. Sks yang cukup besar dan dari hasil perjalanan sepanjang 500 meter ini. saya menjadi berpikiran apakah pa 6 yang memiliki sks yang cukup besar ini sudah mencakup olahraga dan kesenian didalamanya. Kami berdua tertawa dan meminum minuman yang kami pesan, Serambi ingin mengetahui bagaimana keadaaan teman kelompok kami yang lain kami pun menghubungi mereka. Dan sungguh menakjukkan mereka telah kembali kekampus, padahal kami duluan pergi dari kampus tetapi teman – teman kami duluan kembali kekampus. Kami tertawa memikirkan hasil kerjaan kami.


(26)

Keesokan hari kami berkumpul dikampus dan mengumpulkan hasil data.lalu membagi tugas untuk membuat maket. Dan hal pertama yang kami pikirkan yaitu untuk membuat maket memerlukan base dan juga ranggka. Untuk membuat 1 rangka maket yang seperti rangka foto itu sekitar 600 hingga 800 ribuan. Ini sungguh membuat kami merasa sayang mengeluarkan biaya yang besar.apa lagi ini hanya maket kawasan bukan maket individu. Akhirnya kami mengambil sisa rangka maket tugas akhir yang sudah tidak digunakan lagi.awalnya terjadi konflik dengan keputusan itu.

Ada teman sekelompok kami yang merasa tidak enak dengan alumi yang maketnya kami ambil. Tetapi akhirnya kami menggunakan rangka maket milik alumiyang sudah tidak digunakan lagi. Kami berpikiran maket – maket ini akan dibakar juga pada akhirnya. Dari pada dibakar dan merusak lingkunggan lebih baik bagian – bagian maket yang dapat digunakan kami gunakan kembali.

Gambar 2.11


(27)

Gambar 2.12

Proses pembuatan maket kawasan

kami mulai mengerjakan maket. Maket itu selesai sekitar 2 hari. Awalnya membuat maket begitu semangat namun lama kelamaan kami menjadi asal jadi saja. Karena bentukan massa yang sulit di potong. Namun maket selesai juga. Walau terjadi sedikit konflik pada saat mengerjakan maket tersebut. Soalnya salah satu anggota kelompok kami asik menghilang tidak tahu melakukan hal apa sehingga maket menjadi memerlukan waktu 2 hari yang seharusnya dapat selesai hanya 1 hari. Hal ini membuat saya jengkel.

Saya bersama 1 teman sekelompok berhasil menyelesaikan maket pada bagian jalan Iman Bonjol telah selesai setengah hari. Dan seharusnya kami telah santai tetapi dikarenakan rasa jengkel yang membuat kami ingin secepatnya melihatmaket ini selesai akhirnya kami berdua ikut membantu membuat maket yang sebenarnya kami sendiri tidak


(28)

tahu berapa tinggi maket tersebut. Sungguh membuat jengkel apabila berjumpa dengan anggota kelompok yang malas dan tahunya hanya ngomong. akhirnya tahap membuat maket telah selesai.

Gambar 2.13

Maket kawasan

Asistensi dengan stakeholder pun terjadi. Tentu hal yang kami asiskan yaitu mengenai maket dan dari maket itu kami berbicara dimana site kami bentuk lahan, view view yang terdapat disekitar site.

Dari hasil asistensi ternyata terdapat beberaapa bagian pada maket kami yang dilapangan tidak dijumpai. Misalkan pada lapangan sudah berdiri bangunan tetapi pada maket kami tidak membuat terdapat bangunan. Ini dikarenakan kami menggunakan cad Medan yang ternyata tidak update. Sehingga maket harus diperbaiki.

Tahap asistensi maket selesai. Lalu masuk ketahap membuat programing. Dari programing kami mencari sumber – sumber yang dapat mendukung untuk membuat


(29)

programing tugas pa 6 kami. Kami mencari dari beberapa referensi. Seperti mengambil dari programing tugas akhir alumi. Yang membuat proyek sejenis. Dan mencari dari sumber – sumber lain dari internet. yang membahas mengenai convention hall.

Dan kami mulai menyusun data – data tersebut yang tentunya kami rubah dan menyesuaikan dengan ukuran – ukuran kami. Kami tidak mencopy semua data tetapi kami menyesuaikan data dengan lahan kami dan menyesuaikan dengan ketentuan tugas pa 6.

Tahap asistensi pun dimulai. Dan stakeholder ingin kami membuat laporan ini seperti membuat komik. Beliaw berkata jangan membuat laporan ini seperti laporan pemerintahan. Kami tertawa mendengar itu. Memang saya pribadi merasa laporan yang semuanya merupakan tulisan itu sangat membosankan. dan amad membuat jenuh. Lebih menyenangkan membuat laporan yang berbentuk komik. sehingga lebih nyaman dan tidak cepat jenuh membaca laporan tersebut. Dengan instruksi itu kami membuat laporan dengan model komik.

Ternyata setelah kami cek kembali lahan kami kurang besar sehingga kami meminta ijin kepada stakeholder dan juga koordinator pa6 untuk membuat site kami semakin lebar agar dapat memaksimal membuat rancangan kami.akhirnya permohonan kami disetujui dan akhirnya lahan kami lebih besar .


(30)

II.1.3 Persiapan minta restu

saya akan membahas mengenai pengembangan tema dan konsep. setelah melewati dari proses analisa site. berjalan hingga 500 meter dari site, membuat maket kawasan berskala 500 meter dan membuat programing.dan sekarang kami memasuki tahap pengembangan tema dan konsep.

Nama tema saya adalah "life in a river". yang pada awalnya bernama "civilitation on the river". proses bagaimana nama ini dapat berubah dan tentu merubah konsep ini dilewati dengan begitu panjang.

Awalnya saya memang ingin memberikan nama tema saya " life in a river " yang dengan maksud ingin menunjukan kehidupan di dalam sungai. dalam hal ini saya ingin membahas seputar ikan yanghidup didalam sungai. namun kata "life in a river" sepertinya kurang bombastis bagi yang mendengarnya sehingga saya berkonsultasi dengan teman satu kelompok saya dan lahirlah nama "civilation on the river" dan saat itu kedengaran luar biasa.

Setelah mendengar dan yakin dengan nama itu saya bersama dengan teman saya pergi ke perpustakaan USU untuk mencari buku -buku yang tadinya ingin digunakan untuk referensi pembuatan skripsi. dan lumayan melelahkan membawa buku yang mungkin memiliki berat sekitar 2 kg lebih.dan saat di studio saya membuka buku dan melihat lihat isi buku yang semuanya berisikan bahasa inggris dan itu amad membuat saya bigung dengan arti bahasanya.

Apa lagi kemampuan bahasa asing saya tidak terlalu bagus. dan teman saya membuat candaan kepada saya kalau saya dapat memahi semua isi buku ini nanti sewaktu sidang saya tinggal mengalahkan salah satu professor dikampus kami. saya tertawa mendengarnya. Saya mencari buku referensi itu karena dikira pada awalnya sistem skripsi


(31)

alur profesi itu seperti sistim skripsi pada kurikulum lama. teryata sistem skripsi alur profesi sangat berbeda.

Asistensi pun terjadi. diawali dengan teman - teman kelompok yang asistensi terlebih dahulu. saya menunggu dan tibalah giliran saya untuk asiatensi. diawali dengan membahas apa nama tema saya. Saya menjawab " civilitation in a river " lalu saya memjelaskan apa itu " civilation in a river " saya bermaksud ingin membuat pengunjung yang berkunjung ditempat ini termotivasi dengan adanya rancangan convention hall saya.

Yang seperti ikan yang melompat dari dalam air. lalustakeholder saya menjawab sepertinya berat membahas civilation atau peradaban ini. “tapi mungkin kamu perlu menjabarkan secarah jauh artinya. cobalah melihat dari jauh tema yang kamu mau itu seperti apa. bila kamu memang ingin menggunakan tema kamu mengenai peradaban ini. peradaban yang bagaimana yang kamu ingin bahas. peradaban itu macam - macam bisa saja peradaban membahas mengenai orang yang menggunakan sungai, dan sebagainya. coba kamu tuliskan mungkin 5 kata yang dapat menggambarkan tema kamu yang lebih tepat.” Kata stakeholder.

Akhirnya saya mulai menulis-nulis apa yang sebenarnya yang cocok dengan tema saya. dan saya terinspirasi dengan kata kesucian yang dalam bahasa inggris itu sancitity. kata itu muncul dari sewaktu stakeholder melakukan prosesasistesi dengan teman saya. dari sana saya mencoba mengambil kata yang mungkin dapat menggambarkan pesan yang saya ingin tuangkan di karya saya ini.

Saya membahas dengan teman saya bagaimana agar tempat saya ini terlihat suci. dari warna bentuk aturan dan sebagainya. saya ingat dulu saat saya berlibur bersama dengan keluarga di Malaysia. saya ada menaiki sampan dan samping sungai merupakan vihara dengan dan terdapat patung Dewi Kwan Im yang berdiri dipinggiran sungai. dari sana saya


(32)

ingat bahwa sungai disana bersih.sehingga menjadi objek wisata. dan pengunjung boleh memberikan makanan untuk ikan yang ada didalam sungai. dulu saya masih ingat saya memberikan potongan roti kepada ikan -ikan didalam sungai itu. dari sana saya terinspirasi membuat sungai pada site saya. dengan aturan bahwa disungai saya itu merupakan sungai permohonan. sehingga bagi pemgunjung yang berkunjung dan memberikan makan ikan.yang disediakan oleh kami dapat dibeli dan dapat ditaburkan pada permukaan sungai.

Lalu asistensi pun terjadi dan saya memberitahukan semua maksud dari kata " sancitity in a river " kepada stakeholder saya. dan jawaban beliaw ialah sepertinya berat ini membahas mengenai kesucian. lalu saya menceritakam konsep rancangan saya. dimulai dari convention yang berbentuk ikan melompat dari air. lalu rekreasi indoor yang lebih fokus ke olahraga. dan retail restoran yang berbentuk seperti rumah panggung yang dikombinasi dengan tetesan air. lalustakeholdersaya memberikan ide kepada saya kenapa kamu tidak memberikan nama " "life at a river". lalu saya berpikir sepertinya saya menggunakan nama itu saya. yang saya lucunya pertama sekali saya memang ingin menggunakan nama itu. lalu saya rubah dan sekarang saya menggunakan nama itu kembali.


(33)

Gambar 2.14

Saat asistensi dengan salah satu stakeholder

Akhirnya saya mulai membuat 3d rancangan saya. saat asistensi saya menunjukkan rancangan saya namun hanya convention yang sudah boleh dikatakan hampir siap. lalu dari proses asistesi itu saya mendapatkan saran dari stakeholder saat asistensi. “kenapa kamu tidak meletakkan bangunan kamu diatas air lalu pengunjung yang ingin ke convention hall

kamu it mewati jembatan”.saya menjadi mendapatkan ide dengan membuat trowongan seperti di seaword yang pengunjungnya dapat melewati trowongan yang dilapisi kaca pada dindingnya. dan akhirnya saya berencana membuatnya begitu. dan untuk parkiran basement.sayajuga berencana membuatnya begitu.lalu dinding parkiran saya akan membuat dari kaca pula. Tujuannya agar pengunjung yang memarkirkan kendraannya di basement dapat melihat ikan yang berenang di luar parkiran basement melaui dinding kaca tersebut.


(34)

yaitu saya ingin membuat jalan dan tempat makan outdoor. yang jalannya seperti mengapung diatas air.

II.1.4 Memilih buah tangan

Isi draf ini membahas pengembangan tema. Setelah melalui proses asistensi dan ternyata disain disukai oleh stakeholder. tetapi terjadi masalah yaitu convention hall tidak dapat masuk kedalam rancangan ini. Hal ini terjadi dikarenakan program ruang untuk convention hall terlalu kecil.

Akhirnya terjadi perubahan rancangan tetapi hasilnya rancangan terlalu memaksa sehingga rancangan saya berubah total dengan rancangan baru.Setelah merancang ulang dan convention hall tidak dapat masuk. saya pun menunjukkan kestakeholder untuk asistensi namun stakeholder berkata “sepertinya rancangan ini terlalu memaksa”. dan stakeholder kurang menyukai rancangan ini.


(35)

Gambar 2.15

convention hall alternatif ke 2

Akhirnya saya merancang ulang dengan model yang baru. stakeholder saya berkata

”usahakan membuat rancangan yang strukturnya sederhana tetapi bagus dalam model”.

Kelompok kami rata – rata memiliki rancangan yang tidak biasa sehingga membuat stakeholder menjadi pusing dengan strukturnya. dikarenakanstakeholderakan membantu kami dalam merancang strukturnya.

Salah satu stakeholder kami berkata “kelompok kita kok rancangannya gimana sekali tidak ada yang sederhana. Untuk rancangan seperti ini biasanya saya memikirkannya berhari – hari tetapi ini dapat terpikirkan dalam 1 hari”. Teman sekelompok kami yang awalnya ingin membuat rancangan yang wah. tetapi disaran oleh stakeholderuntuk membuat rancangan yang berbentuk kotak.

Tetapi menurut saya kelompok kami seperti berlomba – lomba. untuk membuat bentuk bangunan yang luar biasa. Tetapi tidak memikirkan struktur. Akhirnya stakeholdermenjadi kwalahan memikirkan strukturnya. Hal ini terjadi dikarenakan dari


(36)

awal pertemuan. stakeholderingin kami merancang bentuk bangunan yang tidak biasa sehingga semua berlomba – lomba membuat bentuk yang liar.

Saya sendiri yang awalnya merancang bentuk bangunan yang liar. dan saya pribadi sangat puas tetapi dikarenakan convention hall tidak dapat masuk kedalam bangunan. akhirnya saya harus menyerah dan berubah. Stakeholder memberi saran “coba kamu merancang bangunan berbentuk kotak lalu dibolongi. Maksudnya kamu merancang bangunan seperti akuarium sehingga dindingnya dibolongi berbentuk ikan”.

Gambar 2.16

3d convention terinspirasi akuarium kotak


(37)

style” saya. Saya senang dengan bentuk – bentuk yang wah. Seperti rancangan Frank Gehry, atau seperti Zara Hadid.

Saat asistensi dengan stakeholder diberikan motivasi, beliau berkata “ jangan menyerah bagaimana bila rancangan kamu berbentuk kotak tetapi terdapat ikan yang

keluar” Saya merasa kalah dengan teman – teman yang memilkiki rancangan yang wah. Tetapi stakeholder berkata”bukan bentuknya yang diutamakan tetapi daya jual”.

Mendengar hal ltu saya kembali bersemangat.

Gambar 2.17

3d konsep convention

Akhirnya saya membuka internet dan melihat bentuk – bentuk akuarium. Kebanyakan berbentuk kotak. Tetapi saya tiba – tiba terpikirkan kenapa harus kotak kalau dapat bentuk lain. Akhirnya saya kepikiran dengan sea word yang seperti lorong berkaca yang tidak berbentuk kotak.


(38)

Gambar 2.18

seaword

Gambar2.19

3d konsep convention berbentuk akuarium seaword

Saya mencoba merancang 3d. Tetapi saya kurang puas. Saya asik merancang beberapa model sambil mencari – cari. bentuk – bentuk yang tidak kotak dan saya tidak ingin kalah dengan teman – teman sekelompok. yang rancangannya bagus – bagus.


(39)

Dikampus saya merancang. Dan teman sekelompok saya bercanda dengan saya mengenai rancangan saya. Saya cukup tersinggung dan hal itu membuat saya tidak akan menyerah saya akan tunjukan bahwa rancangan saya akan paling bagus dan bermakna.beberapa rancangan saya lakukan. Tetapi belum ada yang dapat membuat saya puas. Saya merasa lemah, galau, dan ingin sekali secepatnya lepas dari belenggu ini. Tetapi saya terus berjuang. Melihat – lihat, berpikir hingga kepala saya sempat pusing.

Hari – hari saya lalui akhirnya saya memikirkan ke 2 perkataan stakeholder saya. Yang satu ingin saya merancang bangunan dengan stuktur yang sederhana tetapi memiliki bentuk yang bagus. Dan satu lagi ingin saya berjuang dan ingin saya merancang bangunan yang tidak terfokuskan oleh bentuk. tetapi lebih memfokuskan daya jual. Saya memikirkan kedua perkataan stakeholder ini.

Satu stakeholder ingin saya berpikiran lebih jauh lagi. Sehingga memberikan saran ke saya membuat rancangan berbentuk kotak. yang seolah – olah itu ialah akuarium. Saya menenangkan diri dan saya kembali memikirkan tujuan utama saya meracang ini ialah agar pengunjung melihat bahwa dilahan ini terdapat kasus. Yaitu kasus dimana begitu kotornya sungai deli sehingga ikan ataupun makhluk air yang hidup didalam sana menjadi tidak terurus.

Saya memikirkan saya tidak akan menggunakan saran stakeholder yang menyarankan saya merancang bangunan berbentuk kotak. Buat saya bentuk kotak itu sanggat kaku, tidak menarik, tidak sexy. Akhirnya saya terpikirkan jika seseorang mengunjungi sea word ataupun melihat akuarium tentu melihatnya dengan mata.


(40)

Gambar 2.20

salah satu karya Santiago Calatrava

Akhirnya saya mencoba mencari internet bangunan – bangunan berbentuk mata manusia. Dan saya melihat sepertinya menarik bentuk ini. Dan ternyata itu rancangan Santiago Calatarava. Akhirnya saya mencoba – coba sketsa. Saya berpikir bentuk mata tentu harus memiliki bentuk bulat ditengahnya. Saya membayangkan kalau orang melihat ikan tentu dimata akan memantulkan bentuk ikan pada lensa mata. Tiba – tiba terpikirkan bagaimana jika ikannya berbentuk seperti Yin dan Yang.

Akhirnya saya mulai membuat 3d nya. Dan saya berpikiran sepertinya ada yang kurang. Saya merasa unsur ikan kurang terlihat. Akhirnya saya menambahkan bentuk seperti bentuk ekor ikan yang berfungsi sebagai canopy yang diletakkan pada pintu utama. Saya sudah membuat 3d nya. Dan saya juga akan membuat denah beserta potongan, tetapi yang menjadi kendala saya saat ini ialah bagaimana sambungan antara bentuk mata itu dengan bentuk ekor ikan. Hal ini akan saya konsultasikan dengan stakeholder.


(41)

Gambar 2.21

alternatif convention hall bentuk mata

II.1.5 Kejar tayang

Akhirnya hari H sidang skripsi “priview 1” telah jelas diumumkan. dan waktu terasa begitu dekat. Rancangan pa 6 saya belum fix hingga sekarang ini yang menjadi kendala. Bentuk massa bangunan saya mengalami masalah. Terkadang ingin berganti tema tapi saya berpikiran tema saya sudah tepat.

Bentuk bangunan saya sudah berubah semakin sederhana. Tinggal menunggu proses asistensi dengan stakeholder. bentuk massa saya yang sebelumnya berbentuk mata


(42)

ikan tidak disetujui sehingga saya harus merubah sedikit. Tidak disetujui dikarenakan kesan yang diberikan terlampau jauh dari tujuan utama saya.

Awalnya saya disarankan membuat bentuk akuarium berbentuk kotak. tetapi saya tidak begitu ingin membuat bentuk kotak. menurut saya bentuk kotak pada bentuk lahan saya ini tidak harmonis. Pun proyek saya ini memiliki tujuan sebagai “ Landmark“. sehingga tentunya berbentuk yang tidak biasa. Berdasarkan penglihatan saya pada lokasi bentukan massa sekitar site. didominasi berbentuk kota. Saat saya mengambil mata kuliah arsitektur kota. Telah dijelaskan proyek “Landmark” memang harus berbentuk lain. Hal ini bertujuan untuk menunjukan perbedaan. Dan sebagai sesuatu yang lain. Dan juga untuk memudahkan orang mengingat bangunan tersebut.

Sekian minggu saya berasistensi namun selalu mengalami perubahan bentukan massa. Hingga sekarang melahirkan bentukan massa yang sederhana. dan memiliki struktur konstruksi yang sederhana. Bentuk masssa bangunan yang seperti ikan mengapung.

Gambar 2.22

Bentuk massa convention hall

Tentunya bentukan massa bangunan ini telah menyesuaikan dengan program ruang yang telah kami sepakati. Saat proses asistensi. saya menyimak apa saja kesalahan – kesalahan rancangan denah teman – teman saya. Dan saya mencoba menyesuaikan dengan


(43)

denah saya. hasilnya ada yang benar tetapi ada juga yang salah. Namun dikarenakan denah saya belum fix dan bentukan massa saya belum fix ini yang membuat saya menjadi agak tertinggal tetapi semua rancangan denah dan bentukan massa. sudah saya pikirkan baik – baik tinggal menuangkan kedalam bentukan gambar 3 dimensi.

Saat asistensi dengan stakeholder. saya mendapati suatu motivasi yang membuat saya jauh lebih baik. Diantara kedua stakeholdersaya yang menyarankan rancangan kami. ternyata terjadi perbedaan pendapat diantara ke dua stakeholder kami. Tetapi setelah saya berkonsultasi dengan salah satu stakeholdermengenai hal tersebut. beliaw memberikan jawaban yang membuat saya merasa memiliki pendirian sendiri.

Saya diberikan wewenang untuk membuat rancangan yang sesuai dengan keinginan saya. tetapi memiliki dasar kenapa saya membuat rancangan yang begitu. Hal ini terjadi dikarenakan pada saat proses asistensi terjadi perbedaan pendapat. sehingga membuat saya dan teman – teman saya bigung ingin mengikuti saran stakeholder yang mana.

Sekarang saya dapat merancang dengan rancangan yang saya rasa baik. Namun tentunya memiliki alasan kenapa begitu. Hal pertama yang saya pikirkan yaitu bagaimana membuat tujuan utama dan fungsi bangunan tersebut tercapai.

Rancangan saya yang paling akhir ini terinspirasi dari bentuk tulang ikan. Awalnya saya bigung bagaimana membuat rancangan yang bagus dengan bentuk tulang ikan. Akhirnya saya mencoba melihat – lihat bentuk tulang ikan. tetapi masih belum memiliki ide. Akhirnya saya mencoba mengedit gambar tulang ikan melalui ponsel saya. dan herannya saya menjadi mendapatkan ide. Dan saya rasa untuk bentukan sudah berbentuk seperti ikan tetapi dikombinasi dengan tulang ikan. Tulang ikan ini saya expose dengan cara membuat kolom bangunan saya expose. Lalu pada kulit bangunan saya gunakan bahan kaca


(44)

yang berbentuk kotak. namun penyusunannya saya buat miring. Hal ini terjadi untuk menunjukan sisik ikan.

Gambar 2.23 editan dari ponsel

Gambar 2.24

Pelengkapan fasat convention hall

Pada parkiran saya merancang 3 basement, dengan 2 lift di sisi kiri dan kanan. Tangga darurat juga saya sematkan disana. lalu saya akan menambah lagi lift barang, namun masih saya pikirkan ingin diletakkan diselah mana.

Pada lantai 1 saya membuat hall penyambut yang cukup besar. Saya ingin memperlihatkan struktur bangunan. sehingga saya membuat hall lebar dan tinggi. Pada lantai 1 sendri saya berencana membuat exebition. disana tetapi dikarenakan terdapat lift barang saya mengurungkan niad.


(45)

Exebition saya letakkan pada lantai 2 dan conference pada lantai 1. serta convention hall lantai 3. dengan masing – masing tinggi plafon minimal 10 meter. Ditambah kembali dengan beberapa ruang servis, gudang – gudang, ruang ibadah, ruang perkantoran dan sebgainya.

Ruang perkantoran ini saya letakkan pada lantai 1 dikarenakan untuk memudahkan orang menyewa tempat. Sehingga saya letakkan pada lantai 1. Untuk ruang ibadah juga lantai 1. Hal ini saya bertujuan untuk menghemat listrik. Karena saya pikir kalau perkantoran saya letakkan pada lantai 1. dapat lebih hemat listrik dikarenakan karyawan tidak naik turun lift. Berbanding terbalik apa bila ruang perkantoran berada di lantai 2 ataupun berada dilantai 3 tentu lift akan berkerja lebih sering dan hal ini dapat membuat listrik boros.

II.1.6 Memilih kostum

Rancangan konsep yang saya buat dimulai dengan membuat bentuk – bentuk massa. Saya sejak awal mulai meracang pa 6 memulai semua dari bentukan 3 dimensi. Dari sana saya dapat mengetahui model yang saya rancang itu tepat tidak diletakkan pada lahan yang ditentukan.

Saya membuat 3 konsep. Ketiga proyek ini terdiri dari convention hall, rekerasi indoor dan retail restoran. Ketiga proyek ini saya sengaja membuatnya saya berpikiran untuk membuat tempat saya ini menjadi lebih cepat dikenali masyrakat Medan khususnya. tentu saya harus membuat fungsi – fungsi lain yang dapat menarik orang berkunjung ke lahan ini. Sehingga saya berpikiran untuk menggunakan retail restoran dan rekreasi indoor sebagai daya tarik pada lahan ini.


(46)

Dimulai dengan convention hall diawali dengan saya merancang mencari – cari gaambar ikan lalu saya menemukan gambar tulang ikan dan saya memadukan dengan bentuk ikan. Saya mencoba merancang dengan mengedit gambar tersebut melalui ponsel saya. Akhirnya saya mendapatkan ide merancang bentuk convention hall.

Berikutnya saya mencoba merancang rekreasi indoor. Rekreasi indoor ini saya dapati ide melalui gambar ekor ikan. dan kolam renang pada Marinabay sand’s di Singapura. Saya mencoba membuat bentukan kolam renang yang saya buat seolah – olah melayang. Ini saya buat dengan membuat massa bangunan yang saya buat derajat kemiringan menghadap ke selatan. Tujuannya untuk membuat orang yang sedang berenang pada bangunan ini dapat menikmati bentuk bangunan convention dan retail restoran.

Pada retail restoran saya membuat bentukan massa seperti tetesan air, ide ini saya dapati dari tetesan air yang dikibaskan oleh ekor ikan. Saya ingin menunjukan bahwa ikan itu aktif sehingga dapat membuat air menjadi terkibas.

Demi mengejar sidang priview 1 yang semakin dekat akhirnya saya mulai merancang ketiga bangunan itu pada program sketchup. Saya menggunakan sketchup ini dikarenakan dengan menggunakan program ini saya akan mendapat kemudahan. Seperti membuat potongan akan sangat terbantu. Lalu juga dengan site plan sangat membantu. Namun saya tetap menggunakan program auto cad. dikarenakan saya dahulu terbiasa menggunakan auto cad. Sehingga berakibat dengan bentuk massa bangunan saya. yang seperti terlihat 2 dimensi. Sementara bangunan yang bagus itu harus dibuat dilihat secara 3 dimensi.

Hari demi hari saya lewati untuk mengejar ketertinggalan saya. Beberapa kali saya melakukan asistensi namun lebih terfokus dengan convention hall, dan setiap kali berasistensi saya mengubah bentukan massa. Hal ini terjadi dikarenakanstakeholder saya


(47)

merasa massa bangunan saya tidak cocok. Bentukan massa saya pada awalnya begitu liar. Saya merasa sangat puas dengan bentukan massa bangunan yang saya rancang saat itu. tetapi terjadi masalah dengan program ruang. Setelah dihitung ternyata convention hall tidak dapat masuk ke dalam bangunan saya.

Akhirnya dikarenakan waktu sidang yang semakin dekat saya mulai merancang bangunan yang simetris. dan sebenarnya saya kurang puas dengan rancangan ini. Namun saya berpikiran tidak apa saya mengalah terlebih dahulu. ini dikarenakan hari H sidang sudah semakin dekat.

Dikarenakan bentukan massa bangunan convention saya yang berubah.

sedangkan bentukan massa retail restoran dengan rekreasi indoor tidak berubah sama sekali, halini terjadi dikarenakan waktu yang semakin dekat.

Sidang priview 1 akan diadakan pada senin 12 mei 2014. Saya membuat target bahwa pada hari sabtu saya harus sudah menyelesaikan gambar saya. Akhirnya saya menyelesaikan gambar saya dan saya print juga. Saya mengerjakan itu hingga saya tidak makan siang dikarenakan waktu yang semakin dekat. Maag pun terjadi.

Teman – teman yang lain ada yang mengprint gambarnya pada hari minggu. Saya tidak ingin melakukan hal itu. Saya berpikiran minggu itu hari menenangkan diri dari semua penat yang ada. Selain itu saya merasa hal yang dilakukan teman – teman itu tidak benar. Percetakan biasanya pada hari minggu tutup. tetapi demi kepentingan pribadi mereka maka percetakan itu dipaksa untuk buka. Saya berpikir memang mahasiwa arsitektur ini sungguh luar biasa. Memang mereka pantas print pada percetakan tersebut tetapi berpikirlah hargai orang yang ingin menenangkan diri pada hari minggu. Saya berpikiran jangan merepotkan


(48)

orang. sehingga saya tidak ingin memprint pada hari minggu meskipun yang lain melakukan hal itu.

Dikarenakan waktu sidang semakin dekat saya tidak melakukan rancangan skematik. Saya langsung merancang 3 dimensi bangunan saya. Sejak awal proses asistensi saya hanya mengasiskan bentukan massa bangunan saya.

Saya merancang dengan memulai dari luar dahulu baru saya melakukan pembagian ruang pada dalamnya. Akhirnya saya mulai merancang tetapi saya merancang dengan menuangkan segala sesuatu yang sudah saya simpan di pikiran saya. Setiap kali asistensi saya menyimak segala kesalahan yang dialami dengan teman saya.hal itu menjadikan saya menyimpan gambaran denah. untuk denah rancangan saya.

Diawali dengan membuat skematik tetapi dikarenakan waktu semakin dekat untuk sidang sehingga saya langsung membuat denah saja. asistensi pun terjadi. Asistensi dilakukan pada 4 hari sebelum sidang. Awalnya stakeholder ingin asistensi dengan kamisemua. pada 1 minggu sebelum sidang tetapi dikarenakan jumlah kami 6 orang. dan masing – masing orang saat asistensi sangat menguras tenaga. sehingga dibagi menjadi 2 hari. Saya mendapatkan jadwal asistensi pada hari ke 2.

stakeholder. meyediakan waktunya untuk asistensi dengan kami. Kami sudah melakukan perjanjian bahwa akan asistensi pada jam 3 sore. Keesokan harinya saya bagun jam 7 pagi dan duduk menghadap komputer. sambil mengerjakan rancangan saya. hingga pukul 12 siang saya berhenti. dikarenakan saya terlalu memaksa untuk menyelesaikan rancangan denah. sehingga kepala saya sedikit pusing.

Akhirnya saya berhenti dan memutuskan untuk melanjutkan rancangan di studio. Hari itu merupakan hari rabu.hari rabu merupakan hari yang tidak memiliki jadwal studio.


(49)

tetapi dikarenakan kami sudah melakukan janji untuk asistensi pada hari itu sehingga saya menepati janji tersebut. Saya menuju ke kampus pada pukul 12 siang. Sesampainya dikampus saya melanjutkan merancang rancangan saya. Akhirnya jam sudah menunjukan pukul 3 sore dan stakeholder saya telah hadir di studio. Dan saya berasistensi namun ke 2 teman saya tidak hadir. Yang seharusnya mereka ikut asistensi juga di hari itu.

Saya asistensi dan stakeholder melihat rancangan denah saya. dan stakeholderhanya menyarankan untuk merubah letak lift menjadi 1. dan tidak membaginya menjadi 2 sisi. Awalnya saya membuat 2 sisi lift 1 pada sisi kiri bangunan dan 1 pada sisi kanan. namun setelah melalui proses asistensi saya merubah menjadi 1 letak lift. tujuannya untuk mempermudah akses. dan tujuan lain lebih bagus dari pada dengan lift pada sisi kiri ataupuan pada sisi kanan bangunan.

Ubahan rancangan saya tidak terlaliu banyak. Namun saya tersadar setelah saya melakukan proses penyelesaian untuk sidang pertama. Ternyata denah saya dengan bentuk massa bangunan saya bermasalah. Tadinya saya ingin memperbaiki tetapi waktu yang sudah semakin dekat. membuat saya tidak sangup untuk memperbaikinya.

II.1.7 Ketegangan restu

Sidang pertama terjadi saya memperesentasikan proyek yang saya rancang. Pertama – tama saya menunggu teman saya untuk mempresentasikan rancangannya terlebih dahulu. lalu singkat cerita tiba giliran saya. Saya maju dan mempresentasikan rancangan saya. dan saat itu saya baru tersadar ternyata rancangan saya terdiri dari 3 proyek. dan tujuan saya itu untuk membuat pendapatan pemilik proyek semakin meningkat.


(50)

Tidak hanya untuk convention, exebition atau confrence. Saya menambahkan retail restoran agar orang yang membawa pasangan dapat duduk berduaan. sambil menikmati makanan dan memandanggi bangunan rancangan saya.

Gambar 2.25

convention

Gambar 2.26


(51)

Gambar 2.27

retail makanan

Lalu saya juga membuat rekreasi indoor. Rekreasi ini saya fokuskan untuk olahraga. Terutama olahraga renang. Saya maju dan mempresentasikan rancangan saya. Saya mempresentasikan proyek saya kurang lebih 8 menit. Saya rasa untuk mempresentasikan tidak perlu lama – lama. Cukup singkat dan bermanfaat.

Setelah selesai dosen penguji mulai memberikan tanggapannya. Dimulai dari salah satu dosen penguji. Beliaw berkata bentuk convention saya sudah kuat dengan bentuk ikan.sudah membawa pesan. pada tujuan utama sudah tepat namun rancangan rekereasi indoor dan retail restoran saya tidak berhubungan dengan rancangan convention saya. Saya

menjawab ”memang tidak berhubungan dikarenakan pada proses asistensi kami lebih fokus dengan convention hall sehingga pada 2 proyek lainnya terbangkalai’.

Lalu berikutnya diteruskan oleh dosen penguji yang lain. mulai memberikan tanggapannya kepada saya. Kesimpulan yang saya dapat dari beliaw ialah. rancangan denah saya dengan bentuk massa saya terjadi masalah. Dan saya sudah mengetahui hal tersebut


(52)

saya hanya menjawab bahwa waktu sidang yang sudah semakin dekat. Akhirnya dosen penguji mengerti dan memaklumi.

Dan yang terakhir adalah ketua penguji. beliaw memberikan argumennya tentang rancangan saya. Sama seperti ke dua dosen penguji sebelumnya. bahwa rancangan saya antara proyek satu dengan yang lain tidak berhubungan. Dan beliaw memotivasi saya untuk lebih mengembangkan karya saya yang beliaw katakan bahwa karya saya seperti Picasso.

Mendengar argumen – argumen dosen penguji saya berkeinginan untuk merubah rancangan saya semuanya. Sehingga semua dapat berhubungan. Dan saya berpikir bagaimana untuk membuat rancangan saya dapat berhubungan. Akhirnya saya kepikiran untuk membuat rancangan baru dengan memakai ikan.

Pada convention hall saya akan membuat bentuk rancangannya seperti kepala ikan. lalu pada rekreasi indoor saya membuat bentuk sirip. dan retail restoran saya membuat bentuk ekor ikan.dan masing – masing saya hubungkan dengan jembatan berbentuk seperti tulang ikan.

Rencanananya saya akan membuat kendraan yang datang itu masuk melalui convention dan keluar melalui retail restoran. Ini terjadi diakarenakan saya berpikiran seperti ikan yang makan atau memasukan sesuatu kedalam tubuh melalkui mulut. dan keluar melalu ekor. hal tersebut yang membuat saya untuk membuat jalur sirkulasi yang seperti itu.

II.1.8 Akhirnya ku menemukanmu

Setelah melewati proses sidang priview pertama rasanya sedikit lega. dan ternyata kami diberikan waktu untuk istirahat yaitu selama 1 minggu. hal tersebut membuat saya sangat gembira.setidaknya saya dapat memanjakan diri membuat diri agar gembira. Selama


(53)

1 minggu itu hal yang saya lakukan yaitu mengembangkan hoby saya. dan juga mencari – cari ide – ide untuk merancang. Dimulai dengan membuka internet dan melihat – lihat rancangan – rancangan yang bagus.

Saya sempat berfikir bagaimana jika saya merubah rancangan saya. Dan saya teringat dengan bentuk rancangan. yang bila dilihat pada site plan rancangan saya seperti ikan. Alhasil saya menemukan ide tersebut dan saya merubah rancangan saya. Ide tersebut muncul pada saat saya sudah mau tidur. itu terjadi pada saat malam hari. saya tidak mengerti mengapa dapat terpikirkan hal tersebut. tetapi saya memikirkan semua komentar dosen penguji. yang saya buat menjadi ide dalam merancang komentar – komentar ketiga dosen penguji ini begitu memotifasi saya untuk menemukan suatu bentuk rancangan yang baik. harapan saya dengan perubahan total bentuk rancangan saya ini rancangan saya dapat lebih baik dari sebelumnya.

1 minggu untuk beristirahat telah terlewati. Dan saya kembali kerutinitas dikampus kembali. pagi itu saya tiba di kampus lebih awal dari yang lain. Saya merancang rancangan saya dengan asiknya. Komentar – komentar teman bermunculan. Ada yang menyukai dan ada juga yang tidak suka. Namun saya bertanya kepada yang tidak suka. Apa yang tidak disukai dan hal – hal tersebut yang saya jadikan pedoman untuk membuat rancangan saya agar lebih baik.

Menurut teman saya yang tidak menyukai rancangan saya bahwa massa antar bangunan tidak berhubungan. Hal tersebut membuat saya berfikir agar membuat massa yang berhubungan. Saya berpikir bagaimana caranya agar dapat berhubungan. Memang bukan hal yang mudah. Saya asik melihat bentuk ikan namun sulit untuk


(54)

mengwujudkannya. Saya terlintas bentuk massa namun saya bigung bagaimana untuk menuangkan ide pada pikiran saya kedalam rancangan saya.bukan hal yang mudah memang tetapi saya mencoba – coba merancang dan akhirnya terwujud juga rancangan yang seperti yang saya inginkan.

Saya merancang dan saya tidak memikirkan bagaimana struktur bagunan tersebut. tetapi saya yakin stukturnya pasti bisa. Setelah bentuk bangunan telah sesuai dan ada teman saya yang melihat. dan dia berkata bahwa stakeholder saya pasti suka dengan yang begini. Saya masih penasaran apakah memang benar yang dikatakan teman saya tersebut. Saya ingin menunjukan perubahan bentuk massa saya yang baru tetapi stakeholder saya masih sibuk. Tetapi itu bukan jadi soal. yang saya yakini yaitu melengkapi rancangan saya agar lebih baik lagi.

Gambar 2.28

3d convention hall, retail restoran dan retail restoran dari atas


(55)

Saya ingin melanjutkan rancangan saya agar lebih detail. namun saya khawatir apabila saya melanjutkan apakah rancangan saya ini akan disetujui oleh stakeholdersaya. Akhirnya saya hanya mempersiapkan rancangan 3 dimensi saya. Terkadang jenuh juga membuat rancangan 3 dimensi ini. Mungkin saya butuh memanjakan diri kembali agar ide

– ide creative dapat kembali bermunculan. Ingin sekali secepatnya menyelesaikan rancangan ini dan sidang priview ke 2. saya penasaran dengan apa yang akan terjadi pada sidang ke 2 nanti.

II.1.9 Jalinan kasih dengan restu

Pengembangan rancangan proyek saya ini telah terjadi. Perubahan drastis dirasakan. Dari rancangan awal yang liar berubah menjadi memaksa.lalu berubah kembali menjadi rancangan yang tidak berhubungan satu dengan massa yang lain. Akhirnya setelah memalui proses merancang dan proses sidang priview pertama terlahir juga bentukan massa yang boleh dikatakan lebih tepat untuk proyek kali ini.

Pertemuan dengan stakeholder terjadi. Stakeholder ingin kami satu kelompok membuat proses merancang individu. Proses merancang ini dimaksud seperti membuat konsep. Dan stakeholder berusaha memberitahukan maksudnya dengan memberikan kami beberapa contoh yang beliaw tunjukan melalaui ipednya.

Saya memahami dan saya membuat proses merancang itu yang akan dikumpulkan kepada stakeholder. Sedikit saja sekitar 3 lembar. Saya berpikir untuk apa membuat lembaran – lembaran yang banyak. kalau isinya tidak menyenangkan untuk dibaca dan disimak.


(56)

Diawali dengan membuat print screen rancangan saya dari view atas. Itu saya lakukan karena saya ingin menunjukan tipologi bangunan dari atas yang seperti bentuk ikan. Kemudian melanjutkan ke massa – massa bangunan sendiri. Diawali dari kepala ikan yang berfungsi dengan convention. saya sketsa tahap – tahap merancang convention tersebut. Kemudian masuk ketahap rekreasi indoor yang dibuat dengan cara sketsa bentuk sirip ikan. Selanjutnya ekor ikan yang memiliki fungsi sebagai retail restoran.

Dan terakhir adalah jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antar massa dan ini memiliki bentuk tulang ikan.

Saat saya merancang rancangan saya distudio salah satu dosen kelompok lain berkata convention saya seperti bentuk hewan armadilo. Saya merasa biasa saja tetapi teman – teman sekelompok saya asik meledeki saya. Sedikit jengkel mendengar cibiran mereka. Saya saat mengerjakan rancangan saya pasti akan diam dan serius mengerjakan. Mereka melalui kesempatan tersebut asik meledeki saya. bahwa saya tidak terima dengan pendapat dosen tersebut. Saya sudah berkata saya tidak marah tetapi mereka asik meledeki saya. Usil bener anggota kelompok saya. Risih sebenarnya asik diledeki padahal saya tidak merasa kenapa – kenapa. Mereka meledeki saya sedangkan dosen kelompook sebelah sedang duduk didepan kami melakukan asistensi dengan kelompoknya.

Tak lama stakeholder kami datang dan kami melakukan proses asistensi. Diawali dengan teman – teman saya dahulu dan disusul saya. Salah satu teman kelompok saya telat hadir sehingga dia asistensi terakhir. Proses asistensi berlangsung dari jam 3 hingga jam 5 sore

Dari asistensi ini saya mendapatkan pujian bahwa jembatan saya rancang keren. kata stakeholder. Saya senang setidaknya saya tidak asik diledeki teman – teman sekelompok saya yang membuat saya risih dan sedikit geram. Mereka bawel sekali senang


(57)

sekali meledeki saya padahal saya juga senang meledeki mereka. Saya meledeki mereka kembali karena mereka juga meledeki saya.

Stakeholder hanya memandu saya untuk berhenti membuat gambar rancangan massa saya.saya harus secepatnya masuk ke gambar denah, struktur dan gambar me. Akhirny hari selasa kami akan melakukakan kembali proses asistensi. stakeholder juga membantu saya untuk membuat massa bangunan saya dapat berhubungan dengan cara menambah rancangan fasat bangunan saya yang semua saling berhubungan. Dengan rancangan fasat yang garis - garis ini dapat lebih membuat ketiga massa bangunan saya akan terlihat lebih berhubungan.

Kemudian rancangan rekreasi indoor saya disarankan stakeholder untuk membuat bangunan dapat menyatu dengan jembatan. Dan dari saran tersebut saya menjadi mendapatkan ide untuk rancangan rekreasi indoor saya. yang akan saya buat didalamnya terdiri dari 2 kolam renang dengan 1 pembelah. Pembelah ini saya buat seperti trowongan yang terbuat dari kaca dengan tujuan agar kendraan yang akan keluar dari proyek ini dapat melewati kolam renang. dan orang yang berenang dapat melihat kendraan yang lewat. Kemudian diatas trowongan ini juga terdapat jembatan untuk orang yang berjalan. Sama seperti trowongan untuk kendraan lewat. Dinding ini menggunakan kaca. Tetapi saya akan berpikir kembali dikarenakan kedelaman kolam renang pada umumnya sekitar 2,75 m.


(58)

Gambar 2.29

jembatan yang melewati rekreasi indoor

II.1.10 Meyakinkan hati kembali

Asistensi dengan Stakeholder terjadi dan saya diberikan saran agar rancangan saya lebih baik lagi. Contohnya Stakeholder mengarahkan saya agar rancangan retail restoran saya berbentuk seperti percikan air bukan berbentuk seperti tetesan air. Akhirnya saya sepakat dengan saran pak rudoft. Dikarenakana tema awal saya memang menggambarkan percikan air. dan menggambarkan seperti ikan yang melompat dari dalam air. Akhirnya kesampaian juga tema awal saya tersebut tetapi dapat dilihat pada rancangan pada site plan.

Saya tersadar dan mencoba merubah kembali bentuk rancangan saya. Saya setuju dan berlahan – lahan merubah bentukan massa retail restoran yang awalnya berbentuk seperti ekor ikan. Berubah total dari retail restoran berubah menjadi percikan air. dan sirip ikan hiu yang pada awalnya. berubah menjadi ekor ikan dan berfungsi menjadi rekreasi indoor.


(59)

Saya melihat dan menikmati rancaangan saya rasanya keren juga rancangan saya bila dilihat dari site plan. Ini dikarenakan dari site plan terlihat jelas berbentuk ikan yang melompat dari air.

Saya merubah dan asitensi dengan Stakeholder. Stakeholder melihat dan memberikan saya saran agar rekreasi indoor saya diperbesar sedikit. Dan bangunan convention saya agar dimundurkan. Saya sudah mencoba tetapi bila bangunan convenion dimundur maka melanggar gsb. Dan itu tidak boleh. Jarak gsb pada site ini 15 meter. Ini terjadi dikarenakan bentukan massa convention saya gede dibelakang. tetapi kecil di depan dan panjang. Sementara site pada convention sebaliknya belakang sempit dan depan gede. Sehingga bila bangunan convention saya mundurkan akan melanggar gsb dan tentu itu tidak diperbolehkan.

Saat asistensi Stakeholder membahas dengan saya masalah jembatan saya. Beliaw memberitahu saya bahwa jarak antar kolom jembatan sangat penting. dikarenakan jembatan saya berkelok – kelok sehingga balok jembatan akan di press agar bengkok. tentu jarak modul kolom jembatan sangat berpengaruh. apa lagi untuk membengkokkan balok baja jembatan tersebut tidaklah mudah. Sehingga saya diberikan saran oleh Stakeholder agar memperhatikan jarak antar kolom pada jembatan. jembatan saya terdiri dari 2 jembatan yang disatukan. Dan ketinggian antar jembatan sekitar 3 meter. ketingian 3 meter ini terjadi dikarenakan mempertimbangkan ketinggian truk yang lewat. dan ketinggian kendraan lain. Jembatan saya terdiri dari 2 lantai dengan pada jembatan yang terletak dibawah berfungsi sebagai jembatan untuk kendraan yang akan keluar dari convention. sedangkan jembatan diatasnya berfungsi untuk jalan pejalan kaki orang dan juga untuk menghubungkan akses antar massa bangunan.


(60)

Gambar 2.30

suasana saat proses asistensi salah satu Stakeholder Dan setelah saya memperlihatkan rancangan 3d saya kepada Stakeholder. Ternyata Stakeholder memberikan saran agar bentuk rekreasi indoor dan retail makanan sedikit di rubah bentuk dan arah bangunan. Stakeholder membantu saya dengan sketsa kepada saya. Dan saya memahami maksud Stakeholder tersebut. Akhirnya saya merubah bentuk racangan saya sedikit.


(61)

Gambar 2.31

perubahan rancangan rekreasi indoor dan retail restoran

Asistensi dengan Stakeholder telah selesai dan langsung dilanjutkan dengan asistensi dengan Stakeholder yang lain. Stakeholder melihat modul kolom saya yang saya buat 10 x 10. Beliaw berkata kalau modul seperti ini sangat boros. Maksudnya modul saya menyisahkan ruang untuk 1 kendraan. dapat parkir juga tetapi pada rancangan saya ternyata maksimal 3 mobil yang seharusnya dapat 4. tetapi yang 1 hanya menyisahkan sekit 1.5 meter dan itu tidak dapat diparkikan mobil.

Saya menjawab “kalau terlalu sempit nanti sulit untuk orang turun dari dalam mobil. Contohnya seperti cambrige medan yang modul kolom basementnya sangat sempit

sehingga orang yang ingin turun dari dalam mobil kesulitan”.


(62)

10 meter. sehingga saya membuat modul 10 meter yang awalnya 13 meter. Tetapi kali ini beliaw berkata bahwa modul saya boros. dan beliaw memberitahukan modul kolom basement minimal 8 x 11 atau 8 x 11,5 meter. saya jadi bingung dengan apa yang terjadi. Saya pikir saya yang salah dengar atau Stakeholder yang tidak konsukkuen dengan ucapannya.

Beliaw juga berkata bahwa modul 10 x 10 akan boros dan kalau rancangan ini diberitahukan ke developer. maka mereka tidak akan mau menerima rancangan seperti ini. Saya benar – benar merasa dikerjain. Cerita dengan teman sekelompok ternyata hal masalah modul ini juga dia alami. Hari ini Stakeholder bilang a besok bilang b. Ini membuat kami menjadi bigung.

Tetapi saat asistensi dengan Stakeholder yang lain. beliaw berkata kalian adalah arsitek. Kata tersebut sedikit membanggakan tetapi sedikit membuat risih. Menurut saya rancangan ini terjadi dikarenakan melewati proses asistensi. sehingga saya merasa rancangan yang terlahir ini merupakan rancangan para arsitek senior dan arsitek muda.

Coordinator pa6 mengirimkan file layout pada group perancangan arsitektur 6 dan kami diberikan komando untuk mendiskusikan kepada dosen pembimbing kami agar menentukan format layout yang akan dijadikan format layout pada sidang priview 2.

Hal ini kami diskusikan dengan Stakeholder. Dan Stakeholder memberikan kami arahan agar layout yang bagaimana yang akan dipakai. Inti dari diskusi tersebut yaitu ikuti saya layout poster sayembara yang sudah ada. Tetapi lebih baik kalau sedkit dirubah. Dan poster yang akan dipresentasikan tidak usah terlalu banyak cukup sekitar 4 5 lembar. Dan akan lebih murah. kalau terlalu banyak dosen penguji akan menjadi pusing dan malas melihat poster. Kalau gambar dapat dibuat kecil tetapi gambar yang tidak terlalu difokuskan.dan gambar Stakeholder menginginkan kami membuat gambar yang dirender


(63)

dan bagus seperti nyata. Tetapi dikarenakan file sketchup kami gede. dan sangat lah sulit untuk merender file sebesar itu.ini membuat komputer akan kelelahan dan dapat mati mendadak. Sehingga Stakeholder mengajari kami untuk membuat cara lain. sedikit merepotkan tetapi dapat hasil yang maksimal. Dengan cara gambar diprint hitam putih. kemudian diwarnai secara manual kemudian di scan dan dibagusin dengan photoshop. Sedikit repot memang tetapi saya rasa komputer saya masih sanggup untuk merender file saya.

II.1.11 Kejar tayang ke pelaminan

Waktu begitu cepat dan tidak terasa sisa 1 minggu untuk asistensi terakhir. Semua sudah mulai sibuk mempersiapkan bahan untuk sidang priview ke 2. Semakin dekat hari untuk disidang priview ke 2. Dan ternyata koordinator pa6 memberikan suatu sistem yaitu validasi dan lay out.

Validasi ini adalah untuk memparaf apa – apa saja yang sudah kami kerjakan. Dan lay out adalah contoh susunan poster yang akan ditampilakn pada sidang priview ke 2 ini. koordinator pa6 mengirimkan contoh susunan layout dan validasi pada group perancangan arsitektur 6.

Asistesi minggu ini dilaksanakan pada hari selasa dan kamis. Pada hari selasa Stakeholder asistensi dengan kami. dan saya membahas mengenai apa – apa saja perubahan rancangan saya. Mulai dari convention yang rancangannya di buat menjadi lebih sederhana. dan di buat seperti bentuk kepala ikan koi yang memiliki corak. Ide tersebut merupakan saran dari Stakeholder. Dan Stakeholder setuju dengan ide tersebut,

Ide tersebut disetujui dikarenakan rancangan sebelumnya bangunan saya semua bermaterial kaca. Dan di medan ini sangat panas bila semua dilapisi kaca maka interior


(64)

bangunan akan terasa panas. dan dapat berdampak dengan kenyamanan pengunjung yang berada didalam bangunan.

Corak – corak berfungsi menjadi kaca. sementara yang tidak memiliki corak itu tidak mengunakan bahan kaca. tetapi bahan yang tidak dapat mentransfer panas. dan cahaya ke dalam bangunan. Mungkin bahan seperti alukabon.

Stakeholder menjelaskan ke saya. bahwa cahaya tersebut terutama cahaya dari lampu tidak boleh sebenarnya dibuat secara langsung. kecuali untuk hal – hal tertentu. Cahaya harus dibuat memantul. Dan saya pikir ada benarnya. Di rumah saya terdapat juga lampu yang dipantulkan dan hasilnya lebih terang. Awalnya saya memasang lampu tetapi tidak ada tempat untuk mengantung lampu. sehingga saya memutuskan untuk meletakkan lampu di dekat dinding. dan saat dihidupkan lampunya memantul tetapi ruangan terasa lebih terang.

Kemudian untuk asistensi pada hari kamis. Stakeholder menginginkan kami untuk print kertas gambar kami. tujuannya adalah agar Stakeholder dapat mencoret pada kertas tersebut. Ini akan membantu kami untuk mempersiapkan bahan untuk sidang priview ke 2. Tetapi terjadi kesalahan pengaturan waktu ternyata. Teman kami sekelompok kami memberitahukan kami pada media sosial line.bahwa Stakeholder akan asistensi pada pukul 1 : 30 ternyata Stakeholder asistensi pada pukul 10 : 30. dan saya bersama teman saya sedang melakukan survey matakuliah lain. Sehingga pada pukul 10 : 30 kami tidak berada di tempat. Ternyata hanya 1 teman kami yang berada ditempat saat itu. Sementara teman kelompok yang mengabarkan jadwal kehadiran Stakeholder sendiri tidak berada di tempat. Saat pukul 12 : 00 kami tiba di studio dan 1 teman kami telah selesai melakukan asistensi. Kami diberitahukan bahwa Stakeholder akan datang kembali pada hari jumat untuk asitensi. Saat itu salah satu teman kelompok kami yang lain juga tidak berada ditempat.


(65)

Padahal kami mengetahui Stakeholder sudah berada di studio itu. dari balasannya di media sosial line. yang di respon oleh teman kelompok kami. Teman kami membalas bahwa pada pukul 10 : 30 Stakeholder sudah hadir di studio dan sedang asistensi.

Dan saya pergi makan siang bersama dengan teman saya. Setelah makan siang kami kembali ke studio. Dan ternyata temanyang mengabarkan jadwal kehadiran Stakeholder hadir pada pukul 1 siang. Dan dia berkata bahwa dia salah lihat jam karena angka 10 dan 1 begitu dekat. Silaf katanya. Akhirnya Stakeholder hadir pada pukul 3 siang. dan saya dengan teman yang mengetahui jadwal kehadiran Stakeholder melakukan proses asistensi. setelah teman saya selesai asistensi saya melakukan asistensi. dan teman saya tersebut pamit kepada Stakeholder. Katanya” bang misi mau pigi sholat”. Stakeholder salah dengan. Stakeholder menjawab “hah mau kusuk?” Saya tertawa mendengarnya. Dan saya melanjutkan asistensi hingga selesai dan Stakeholder memberikan saya semangat beliaw

berpesan selamat berjuang. Dan saya bertanya “besok masih ada asistensi bang”.

Stakeholder berkata “tidak sudah selesai asistensi”. sehingga yang terjadi adalah yang belum asistensi sudah tidak dapat melakukan asistensi.

Pada hari jumat saya mulai mengerjakan perubahan rancangan berdasarkan bantuan dari Stakeholder. Saya mengerjakan rancangan tersebut dengan lebih cepat. dikarenakan kami diberitahu bahwa hari jumat akan dilakukan proses validasi rancangan yang kan dilakukan koordinator pa 6. Awalnya kami berencana untuk validasi layout dahulu kepada Stakeholder. tetapi pada hari jumat Stakeholder tidak hadir di kampus. Kami diberitahukan sebelumnya bahwa Stakeholder akan keluar kota untuk kepentingan kampus. sehingga Stakeholder tidak berada ditempat. Dan Stakeholder menyampaikan bahwa beliaw akan kembali pada hari jumat. jadi kami berpikiran pada hari jumat saja kami akan melakukan asistensi lay out tersebut. Tetapi itu tidak terlalu dipusingkan dikarenakan bila dosen pembimbing tidak berada ditempat. maka koordinator pa6 dapat mengambil alih asistensi


(66)

dosen pembimbing. Kami melakukan proses validasi pada hari jumat tetapi dikarenakan banyak juga teman – teman yang gambar untuk lay out belum selesai. sehingga watku validasi layout di perpanjang. Ini sangat membantu kami.

II.1.12 persiapan akat

Semua teman – teman sibuk mempersiapkan bahan untuk validasi. Hari semakin dekat dengan batas validasi yaitu hari sabtu tanggal 21 / 06/ 2014. Pada hari selasa kami tidak melakukan proses studio. dikarenakan kampus difungsikan sebagai tempat uji tes masuk spmb. Akhirnya kami masing – masing mengerjakan di tempat masing – masing.

Hari kamis kami kembali ke rutinitas seperti hari – hari biasa. Teman – teman pada khawatir kalau tidak dapat secepatnya validasi. Seperti salah satu anggota kelompok kami.salah satu teman kami sampai minta tolong kepada wakil koordinator pa6.

Lay out teman kami belum selesai. tetapi dia ingin memiliki nilai validasi yang baik. ini terjadi sedikit kesalah pahaman. Pada awalnya akhir validasi itu adalah hari jumat tanggal 13/06/2014. Tetapi dikarenakan masih banyak yang belum selesai layout nya. sehingga waktu akhir validasi di mundur menjadi 21 / 06/ 2014. Dan saya telah melakukan validasi layout pada hari jumat dengan koordinator pa6.

Koordinator pa6 menggumumkan pada group proses perancangan 6.bahwa bagi yang tepat waktu melakukan validasi sesuai dengan ketentuan yang ada maka akan mendapatkan hadiah menarik. Hadiah menarik seperti ini yang membuat semua teman – teman ingin mendapatkannya. sehingga semua mengerjakan lay out secepatnya tetapi kinerja tiap orang itu berbeda.


(67)

` Saya sendiri juga belum selesai bahan validasinya. Pada hari jumat 13/06/2014. Saya hanya mendapatkan 1 tekenan koordinator pa6. Yaitu untuk lay out gambar perpektif. Tetapi setelah itu bentuk layout saya berubah menjadi berbeda susunan sehingga berubah semua. Hal ini terjadi dikarenakan proses asistensi dengan Stakeholder.

Stakeholder membantu saya dengan memberikan ide – ide membuat lay out poster yang bagus. Stakeholder ingin saya membuat layout yang memiliki latar buram. Misalkan pada gambar tampak sehingga setiap tampak bangunan berbentuk garis hitam putih namun latar belakang layout tersebut bergambar siteplan atau gambar yang mendukung untuk memperlihatkan tampak bangunan.

Sementara saat validasi dengan wakil koordinator pa6 memberikan saran. bahwa beberapa gambar saya tergolong kecil sehingga perlu di besarkan. Tetapi saya pikir saya akan memperbesar skala gambar saya. Dan tetapi membuat gambar blur pada latar belakang. Tetapi setelah saya selesai membuat susunan layout ternyata saya mempertimbangkan ide tersebut.

Saya tidak akan membuat 4 lembar poster saya dengan semua latar siteplan ataupun gambar perspektif. Hanya beberapa lembar yang akan saya buat latar belakang. Ini dikarenakan setelah saya selesai menaruk gambar ke susunan layout ternyata sangat padat dan ramai. Saya khawatir kalau saya menambahkan blur gambar latar belakang maka dosen penguji akan kesulitan melihat poster saya.

Pembuatan maket saya mulai mengerjakannya dan selesai tetapi maket saya tidak sebagus maket teman – teman. Dikarenakan saya yang membuat maket tersebut dan bentuk massa bangunan saya tidak begitu mudah dibuat. Akhirnya maket saya selesai namun tidak terlalu mirip dengan gambar siteplan saya. Tetapi saya pikir maket tersebut tidak terlalu


(68)

saya fokuskan. Dikarenakan saya tidak terlalu ahli dalam pembuatan maket. Sehingga saat presentasi sidang priview ke 2 nanti saya akan lebih fokus untuk menjelaskan rancangan saya menggunakan gambar poster 4 lembar dan beberapa gambar denah bangunan.maket ini saya buat dalam waktu 3 jam. Dengan biaya majet awalnya 50 ribu rupiah. Namun yang saya gunakan sekitar 25 ribu saja. Maket yang saya buat ini murni buatan tangan saya. Walau maket saya tidak sebagus teman- teman yang lain tapi saya bangga dengan kerjaan tangan saya. Inilah original walau tidak bagus tapi saya bangga. Saya bangga akan kejujuran saya malu akan kebohongan.

Saat itu saya berada dikampus.kami diwajibkan untuk berada dikampus agar menempelkan semua format poster dan maket. Teman – teman lain saya perhatikan begitu bangga dengan maket dan hasil presentasinya. Tapi menurut saya mereka bangga akan kebohongan. Saya jumpai terdapat maket teman yang memang rapi dan bagus. Tetapi itu tidak original. Dan biayanya cukup mahal ada yang sampai 2 jutaan. Dan saya lihat sungguh mahal harga maket yang 2 jutaan dengan hasil begitu. Saya tidak pelit ataupun iri hati. Tetapi saya bangga sekali dengan originalitas. 2 jutaan untuk kebanggaan yang tidak original. Menurut saya itu hal yang bodoh. Mungkin buat beberapa orang kesempurnaan itu amad penting. Tetapi menurut saya kejujuran itu jauh lebih berharga.

Lebih berkilau dan lebih nyaman. Dahulu saya sudah pernah alami dengan kejadian seperti ini kalau saya tidak salah ingat saat pa 2. Saat itu nilai saya c tetapi itu karya saya yang original. Sementara salah satu teman saya menduplikasi karya orang yang di buat sebagai karya nya. Memang nilainya lebih tinggi. Teman saya mendapatkan nilai b. tetapi saya berpikir. Itu karya orang yang sudah dibangun tetapi mendapatkan nilai b. apakah itu patut dibanggakan.


(69)

Gambar 2.32

maket individu

II.1.13 Ketegangan akat

Sidang kedua terjadi. Sidang kedua merupakan sidang akhir untuk mata kuliah pa6. Saat itu pagi hari saya hadir di kampus. Yang saya baru saya sadari ternyata teman- teman semua menggunakan dasi. Sementara saya tidak tahu bahwa diwajibkan menggunakan dasi. Akhirnya saya tetap maju. Dan tiba – tiba salah satu teman sekelompok saya ingin meminjamkan saya dasinya. Sungguh saya amad berterima kasih padanya.

Sidang priview 2 dimulai tetapi hanya di uji oleh 2 dosen penguji. Dan saya mendapatkan kesempatan ke2 untuk mempresentasikan karya saya. Memang punya saya hanya 6 lembar dan 1 maket. 4 poster dan 2 gambar denah berserta detail. Tetapi menurut dosen penguji punya saya terlampau minimalis. Dan belum maksimal.

Ke dua dosen penguji tidak tahu ingin bertanya apa kepada saya. Dikarenakan bahan presentasi saya terlampau minimalis buat mereka. Tetapi saya coba menjelaskan kenapa


(70)

bisa terjadi seperti ini. Saat itu saya tersadar mungkin saya telah melakukan kesalahan yang besar. Saat proses asistensi Stakeholder berkata kepada saya agar saya mencoba merancang rancangan yang berbentuk kotak. Dan dibolonggi berbentuk ikan. Tetapi saya tidak mengikuti perkataan Stakeholder.

Saya egois saya ingin mengeluarkan rancangan yang saya idam- idamkan. Saya sejak memulai kuliah sejak semester 1 hingga semester 8 ini belum pernah mendapatkan kesempatan merancang bangunan berbentuk tidak kotak. Sehingga disaat saya berkesempatan membuat rancangan tidak kotak saya mengeluarkan semuanya yang telah saya pendam selama hampir 4 tahun ini. Tetapi ternyata hal tersebut membuat saya kerepotan dan menjadi menyesal telah egois mengikuti intuisi saya.

Namun berdasarkan bentukan rancangan saya memang view dari atas atau view dari site plan menyerupai lukisan yang mengambarkan ikan ynag melompat dari dalam air dan mengibaskan air.rancangan saya layaknya sebuah lukisan. Bila dilihat dari udara. Tetapi dari perspektif manusia tidak terlalu menampilkan pesan saya.

Salah satu dosen penguji berkata kepada saya. “Sepertinya kamu harus ulang 1

tahun lagi” saya tersenyum dan berkata”janganlah pak” dan akhirnya proses sidang saya selesai. Dengan waktu yang singkat dan sungguh akan saya ingat.

Sekitar pukul 1 siang dosen penguji yang tidak hadir tadi akhinya hadir. Dan melakukan proses sidang. Dosen penguji tersebut ternyata sedang dalam kondisi fisik yang kurang sehat. Dan melakukan proses siding dan ketika melihat punya saya. Bahwa format saya kurang lengkap. Gambar yang ditampilkan kurang banyak. Dan beliaw berkata ingin mengusulkan bahwa saya harus menambah gambar.

Setelah selesai asistensi saya berkumpul dengan teman – teman. Dan ternyat rancangan saya telah dipantau oleh teman – teman non profesi. Salah satu teman non profesi


(71)

saya berkata bahwa saya memiliki konsep atau ide yang bagus dan menarik. Namun untuk bahan presentasi kurang. Teman saya ini pernah magang dnega arsitek senior. Dan dia berkata kalau di dunia arsitek asli ide arsitek ityu yang dituataman sementara uintuk gambar - gambar itu kerjaan drafter.


(72)

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN


(73)


(74)


(75)


(76)

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Alam itu indah pada hakikatnya. alam membutuhkan perhatian kita, kepedulian kita, rasa perlindungan kita. Tanpa kita jaga. Kita rawat. Maka keindahan tersebut akan luntur dengan perputaran waktu. Jaga rawat alam ini. Lindungi alam sayangi alam. Tanpa kita. maka alam juga tidak akan melindunggi kita. Buang jauh membudidayakan rasa masa bodoh kepada alam. Jaga rawat alam ini. Agar manusia dan alam menjadi satu sahabat yang harmoni.


(77)

EPILOQUE

Setelah melalui proses melakukan rancangan ini. Saya merasakan perbedaan yang sangat terasa. Berbeda dengan perancangan arsitektur yang sebelumnya. Perancangan ini lebih menggasah kreatifitas. Pengelohan bentuk yang jauh berbeda dengan perancangan arsitektur pada sebelumnya. Untuk mencapai rancangan ini tidaklah mudah. Namun penuh kerja keras. Saya merasakan ide rancangan itu tidaklah mudah. Butuh waktu dan keyakinan. Terima kasih kepada ke 2 pembimbing saya yang telah membantu saya hingga mencapai rancangan yang seperti ini. Walau rancangan tersebut tidak akan pernah mencapai akhir. Namun saya menyadari bahwa proses melalui tahap – tahap yang terlewati.

Sanggatlah berharga dan berkesan.


(78)

DAFTAR PUSTAKA

Fischer,R.E.-editor (1953); River life, McGraw-Hill Book Company, New York. Charles,B.S (1953); Fishing, Acrobat Book Company, German.

Davis, c. & Lambot, I. (1992) Civilition, Scortech Book, Italy


(1)


(2)


(3)


(4)

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Alam itu indah pada hakikatnya. alam membutuhkan perhatian kita, kepedulian kita, rasa perlindungan kita. Tanpa kita jaga. Kita rawat. Maka keindahan tersebut akan luntur dengan perputaran waktu. Jaga rawat alam ini. Lindungi alam sayangi alam.

Tanpa kita. maka alam juga tidak akan melindunggi kita. Buang jauh membudidayakan rasa masa bodoh kepada alam. Jaga rawat alam ini. Agar manusia dan alam menjadi satu sahabat yang harmoni.


(5)

EPILOQUE

Setelah melalui proses melakukan rancangan ini. Saya merasakan perbedaan yang sangat terasa. Berbeda dengan perancangan arsitektur yang sebelumnya. Perancangan ini lebih menggasah kreatifitas. Pengelohan bentuk yang jauh berbeda dengan perancangan arsitektur pada sebelumnya. Untuk mencapai rancangan ini tidaklah mudah. Namun penuh kerja keras. Saya merasakan ide rancangan itu tidaklah mudah. Butuh waktu dan keyakinan. Terima kasih kepada ke 2 pembimbing saya yang telah membantu saya hingga mencapai rancangan yang seperti ini. Walau rancangan tersebut tidak akan pernah mencapai akhir. Namun saya menyadari bahwa proses melalui tahap – tahap yang terlewati.

Sanggatlah berharga dan berkesan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Fischer,R.E.-editor (1953); River life, McGraw-Hill Book Company, New York.

Charles,B.S (1953); Fishing, Acrobat Book Company, German.

Davis, c. & Lambot, I. (1992) Civilition, Scortech Book, Italy