Memilih buah tangan PEMBAHASAN

22 Universitas Sumatera Utara yaitu saya ingin membuat jalan dan tempat makan outdoor. yang jalannya seperti mengapung diatas air.

II.1.4 Memilih buah tangan

Isi draf ini membahas pengembangan tema. Setelah melalui proses asistensi dan ternyata disain disukai oleh stakeholder. tetapi terjadi masalah yaitu convention hall tidak dapat masuk kedalam rancangan ini. Hal ini terjadi dikarenakan program ruang untuk convention hall terlalu kecil. Akhirnya terjadi perubahan rancangan tetapi hasilnya rancangan terlalu memaksa sehingga rancangan saya berubah total dengan rancangan baru.Setelah merancang ulang dan convention hall tidak dapat masuk. saya pun menunjukkan kestakeholder untuk asistensi namun stakeholder berkata “sepertinya rancangan ini terlalu memaksa”. dan stakeholder kurang menyukai rancangan ini. Universitas Sumatera Utara 23 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.15 convention hall alternatif ke 2 Akhirnya saya merancang ulang dengan model yang baru. stakeholder saya berkata ”usahakan membuat rancangan yang strukturnya sederhana tetapi bagus dalam model”. Kelompok kami rata – rata memiliki rancangan yang tidak biasa sehingga membuat stakeholder menjadi pusing dengan strukturnya. dikarenakanstakeholderakan membantu kami dalam merancang strukturnya. Salah satu stakeholder kami berkata “kelompok kita kok rancangannya gimana sekali tidak ada yang sederhana. Untuk rancangan seperti ini biasanya saya memikirkannya berhari – hari tetapi ini dapat terpikirkan dalam 1 hari”. Teman sekelompok kami yang awalnya ingin membuat rancangan yang wah. tetapi disaran oleh stakeholderuntuk membuat rancangan yang berbentuk kotak. Tetapi menurut saya kelompok kami seperti berlomba – lomba. untuk membuat bentuk bangunan yang luar biasa. Tetapi tidak memikirkan struktur. Akhirnya stakeholdermenjadi kwalahan memikirkan strukturnya. Hal ini terjadi dikarenakan dari Universitas Sumatera Utara 24 Universitas Sumatera Utara awal pertemuan. stakeholderingin kami merancang bentuk bangunan yang tidak biasa sehingga semua berlomba – lomba membuat bentuk yang liar. Saya sendiri yang awalnya merancang bentuk bangunan yang liar. dan saya pribadi sangat puas tetapi dikarenakan convention hall tidak dapat masuk kedalam bangunan. akhirnya saya harus menyerah dan berubah. Stakeholder memberi saran “coba kamu merancang bangunan berbentuk kotak lalu dibolongi. Maksudnya kamu merancang bangunan seper ti akuarium sehingga dindingnya dibolongi berbentuk ikan”. Gambar 2.16 3d convention terinspirasi akuarium kotak Saya sempat merasa menyerah. Rasanya seperti merancang sesuatu yang bukan Universitas Sumatera Utara 25 Universitas Sumatera Utara “style” saya. Saya senang dengan bentuk – bentuk yang wah. Seperti rancangan Frank Gehry, atau seperti Zara Hadid. Saat asistensi dengan stakeholder diberikan motivasi, beliau berkata “ jangan menyerah bagaimana bila rancangan kamu berbentuk kotak tetapi terdapat ikan yang keluar” Saya merasa kalah dengan teman – teman yang memilkiki rancangan yang wah. Tetapi stakeholder berkata”bukan bentuknya yang diutamakan tetapi daya jual”. Mendengar hal ltu saya kembali bersemangat. Gambar 2.17 3d konsep convention Akhirnya saya membuka internet dan melihat bentuk – bentuk akuarium. Kebanyakan berbentuk kotak. Tetapi saya tiba – tiba terpikirkan kenapa harus kotak kalau dapat bentuk lain. Akhirnya saya kepikiran dengan sea word yang seperti lorong berkaca yang tidak berbentuk kotak. Universitas Sumatera Utara 26 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.18 seaword Gambar2.19 3d konsep convention berbentuk akuarium seaword Saya mencoba merancang 3d. Tetapi saya kurang puas. Saya asik merancang beberapa model sambil mencari – cari. bentuk – bentuk yang tidak kotak dan saya tidak ingin kalah dengan teman – teman sekelompok. yang rancangannya bagus – bagus. Universitas Sumatera Utara 27 Universitas Sumatera Utara Dikampus saya merancang. Dan teman sekelompok saya bercanda dengan saya mengenai rancangan saya. Saya cukup tersinggung dan hal itu membuat saya tidak akan menyerah saya akan tunjukan bahwa rancangan saya akan paling bagus dan bermakna.beberapa rancangan saya lakukan. Tetapi belum ada yang dapat membuat saya puas. Saya merasa lemah, galau, dan ingin sekali secepatnya lepas dari belenggu ini. Tetapi saya terus berjuang. Melihat – lihat, berpikir hingga kepala saya sempat pusing. Hari – hari saya lalui akhirnya saya memikirkan ke 2 perkataan stakeholder saya. Yang satu ingin saya merancang bangunan dengan stuktur yang sederhana tetapi memiliki bentuk yang bagus. Dan satu lagi ingin saya berjuang dan ingin saya merancang bangunan yang tidak terfokuskan oleh bentuk. tetapi lebih memfokuskan daya jual. Saya memikirkan kedua perkataan stakeholder ini. Satu stakeholder ingin saya berpikiran lebih jauh lagi. Sehingga memberikan saran ke saya membuat rancangan berbentuk kotak. yang seolah – olah itu ialah akuarium. Saya menenangkan diri dan saya kembali memikirkan tujuan utama saya meracang ini ialah agar pengunjung melihat bahwa dilahan ini terdapat kasus. Yaitu kasus dimana begitu kotornya sungai deli sehingga ikan ataupun makhluk air yang hidup didalam sana menjadi tidak terurus. Saya memikirkan saya tidak akan menggunakan saran stakeholder yang menyarankan saya merancang bangunan berbentuk kotak. Buat saya bentuk kotak itu sanggat kaku, tidak menarik, tidak sexy. Akhirnya saya terpikirkan jika seseorang mengunjungi sea word ataupun melihat akuarium tentu melihatnya dengan mata. Universitas Sumatera Utara 28 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.20 salah satu karya Santiago Calatrava Akhirnya saya mencoba mencari internet bangunan – bangunan berbentuk mata manusia. Dan saya melihat sepertinya menarik bentuk ini. Dan ternyata itu rancangan Santiago Calatarava. Akhirnya saya mencoba – coba sketsa. Saya berpikir bentuk mata tentu harus memiliki bentuk bulat ditengahnya. Saya membayangkan kalau orang melihat ikan tentu dimata akan memantulkan bentuk ikan pada lensa mata. Tiba – tiba terpikirkan bagaimana jika ikannya berbentuk seperti Yin dan Yang. Akhirnya saya mulai membuat 3d nya. Dan saya berpikiran sepertinya ada yang kurang. Saya merasa unsur ikan kurang terlihat. Akhirnya saya menambahkan bentuk seperti bentuk ekor ikan yang berfungsi sebagai canopy yang diletakkan pada pintu utama. Saya sudah membuat 3d nya. Dan saya juga akan membuat denah beserta potongan, tetapi yang menjadi kendala saya saat ini ialah bagaimana sambungan antara bentuk mata itu dengan bentuk ekor ikan. Hal ini akan saya konsultasikan dengan stakeholder. Universitas Sumatera Utara 29 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.21 alternatif convention hall bentuk mata

II.1.5 Kejar tayang