11
3.5.2 Kriteria Eksklusi
1.Remaja yang menderita trauma atau mempunyai kelainan pada sistim saraf pusat dan kelainan psikiatri
2.Menderita penyakit sistemik lainnya seperti keganasan, sinusitis dan infeksi virus seperti demam berdarah
3.6. Persetujuan informed consent
Semua subyek penelitian telah diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu. Formulir penjelasan terlampir dalam
usulan penelitian
3.7. Etika penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komisi Etika Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
3.8. Cara Kerja dan alur penelitian
3.8.1. Cara kerja 3.8.1.1. Data dasar diperoleh dari wawancara dan kuesioner
3.8.1.2. Remaja yang memenuhi kriteria diagnostik migren sebagai kelompok kasus serta remaja sehat tanpa migren yang
disesuaikan umur dan jenis kelaminnya sebagai kelompok kontrol kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan neurologis yang
Universitas Sumatera Utara
12
dilakukan oleh dokter anak yang telah mendapat pendidikan tambahan neurologi anak kemudian dimasukkan ke dalam
penelitian dengan diberi penjelasan inform consent
sebelumnya dan persetujuan mengikuti penelitian
3.8.1.3. Masing – masing remaja dan orangtua diberi kuesioner dan dijelaskan. Orangtua disuruh mengamati pola tidur anak selama
seminggu, setelah itu kuesioner dikembalikan dan dilakukan wawancara terhadap orangtua dan remaja
3.8.1.4. Dokter PPDS dan dokter spesialis neurologi anak menilai terjadinya gangguan tidur pada kelompok kasus dan kontrol
3.8.1.5. Data dimasukkan dalam tabel dan kemudian dianalisis lebih lanjut
3.8.2. Alur penelitian
Kuesioner , wawancara Kuesioner, wawancara Remaja dengan migren
Remaja tanpa migren Populasi terjangkau
yang memenuhi kriteria inklusi
Gangguan tidur +
Gangguan tidur -
Gangguan tidur +
Gangguan tidur -
Universitas Sumatera Utara
1 3
3.9. Identifikasi Variabel
Variabel bebas Skala
Migren Nominal
Variabel tergantung Gangguan
tidur Nominal
3.10. Definisi Operasional
-Migren menurut The
international classification of headache disorders edisi kedua ICHD-II
12
: Migren
Migren tanpa aura pada anak: A. Sekurang-kurangnya terjadi 5x serangan yang memenuhi kriteria B-D
B.Serangan nyeri kepala berlangsung 1 – 72 jam C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara karakteristik berikut:
1.Lokasi unilateral, mungkin bilateral, frontotemporal tanpa oksipital
2. Kualitas berdenyut 3. Intensitas nyeri sedang atau berat
4. Keadaan bertambah berat oleh aktifitas fisik atau penderita menghindari aktivitas fisik rutin seperti berjalan atau naik
tangga
Universitas Sumatera Utara
14
D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini : 1. Nausea dan atau muntah
2. Fotofobia dan fonofobia E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
Migren dengan aura pada anak : A. Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang memenuhi kriteria B
B. Adanya aura yang terdiri paling sedikit satu dari dibawah ini tetapi tidak dijumpai kelemahan
1. Gangguan visual yang reversibel termasuk : positif atau negatif seperti cahaya yang berkedip-kedip, bintik-bintik atau garis-
garis 2. Gangguan sensoris yang reversibel termasuk positif seperti
diuji dengan peniti dan jarum atau negatif hilang rasakebas 3. Gangguan bicara disfasia yang reversibel sempurna
C. Paling sedikit dua dari dibawah ini: 1. Gejala visual homonim atau gejala sensoris unilateral
2. Sedikitnya timbul satu macam aura secara gradual ≥ 5 menit
atau aura yang lainnya ≥ 5 menit
3. Tiap gejala berlangsung ≥ 5 menit dan ≤ 60 menit
D. Tidak berkaitan dengan kelainan lain -Gangguan tidur adalah gangguan dalam keadaan hilangnya persepsi
sementara dan respon terhadap lingkungan luar yang normal. Gangguan
Universitas Sumatera Utara
15
tidur dinilai dengan menggunakan kuesioner evaluasi tidur pada anak yang mencakup lima aspek yaitu insomnia empat pertanyaan ,
sleep apnoe
empat pertanyaan , restlessness
12 pertanyaan , narkolepsi dua pertanyaan ,
excessive daytime sleepiness empat pertanyaan .
Pertanyaan pada aspek insomnia mempunyai dua tingkatan penilaian yaitu 0 tidak ada dan 1 ya . Pertanyaan dalam keempat aspek lainnya
mempunyai lima tingkatan penilaian terhadap gangguan tidur dimana 0 = tidak pernah, 1 = tidak sering 1 hari dalam seminggu , 2 = kadang-
kadang 1 sampai 2 hari dalam seminggu , 3 = sering 3 sampai 5 hari dalam seminggu , 4 = sangat sering 6 sampai 7 hari dalam seminggu
.
15
Selanjutnya nilai tersebut dijumlahkan dan diambil nilai rata-ratanya. Dikatakan mempunyai gangguan tidur bila nilai rata-ratanya lebih tinggi.
-Excessive daytime sleepiness adalah suatu keadaan yang secara
langsung disebabkan karena tidur yang kurang atau kualitas tidur yang terganggu dimana keadaan ini mengganggu pekerjaan sehari-hari,
sekolah ataupun aktivitas sosial.
29
- Narcolepsy
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan mengantuk yang berlebihan, katapleksi, halusinasi hipnogogik dan paralisis saat tidur.
5
-Insomnia adalah suatu keadaan sangat sukar dalam memulai atau mempertahankan tidur.
30
- Sleep apnea
adalah bentuk tidur dengan gangguan pernafasan, umumnya ada obstruktif episodik saluran nafas atas sehingga oksigenasi
Universitas Sumatera Utara
16
otak berkurang sehingga terbangun dari tidur dengan gejala berupa mengorok keras, henti nafas, perasaan tercekik, nokturia.
5,8
- Restlessness
adalah suatu dorongan yang berlebihan untuk menggerakkan kaki atau kadang-kadang tangan yang biasanya disertai
sensasi tidak nyaman atau dorongan mendesak untuk menggerakkan kaki, memburuk pada sore hari atau malam dan sering mengganggu saat
akan memulai tidur.
8
-Parasomnia adalah suatu kejadian fisik yang tidak dikehendaki yang terjadi secara predominan atau eksklusif saat akan tidur dan saat akan
bangun tidur, contohnya seperti hentakan lokal pada tungkai dan bagian lain.
31
-Remaja adalah anak berusia 12 sampai 17 tahun.
3.11. Rencana Pengolahan dan Analisis Data :