Maksud diselenggarakannya Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2002 penatausahaan hasil hutan pada hutan hak ini adalah agar terwujud tertib peredaran
hasil hutan hak dan bertujuan untuk melindungi hak privat serta kepastian hukum dalam pemilikanpenguasaan dan pengangkutan hasil hutan yang berasal dari hutan
hak. Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanahlahan masyarakat yang telah dibebani hak atas tanah diluar kawasan hutan negara, dibuktikan dengan alas titel
berupa Sertifikat Hak Milik, Letter C atau Girik, Hak Guna Usaha, Hak Pakai, atau dokumen penguasaanpemilikan lainnya yang diakui oleh Badan Pertanahan Nasional
BPN. Pengangkutan hasil hutan hak dari lokasi tebangan atau tempat pengumpulan di sekitar tebangan ke tujuan, menggunakan surat keterangan asal usul hasil hutan
berupa Nota Angkutan, Nota Angkutan Penggunaan Sendiri, Surat Keterangan Asal Usul SKAU dan Surat Angkutan Pengganti SAP. Pilihan penggunaan dokumen
angkutan tersebut tergantung pada: 1. jenis kayu yang akan diangkut; 2. tujuan penggunaan kayu; 3. jenis pengangkutan, apakah angkutan asal atau angkutan
lanjutan.
B. Syarat dan Prosedur Pengelolaan Hutan
Demikian juga dalam hal penebangan hutan, tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Apabila akan melakukan pengelolaan hutan di Provinsi Sumatera
Utara. Pelaksanaan Pengolahan yaitu: 1.
Pengelolaan dapat dilakukan apabila pengawas yang memiliki dan namanya sesuai dengan yang tercantum didalam Surat Tugas Pengawasan Penebangan
telah hadir dilokasi. 2.
Pelaksana pengelolaan dilakukan oleh Pemda atau pemohon. 3.
Pelaksanaan pengelolaan dilakukan oleh Pemda apabila:
a. Pengelolaan dilakukan untuk kepentingan masyarakat
b. Pengelolaan dilakukan berdasarkan permohonan dari instansi internal
c. Pelaksanaan pengelolaan dilakukan oleh pemohon apabila:
i. Pengelolaan dilakukan untuk kepentingan pemohon
ii. Pengelolaan dilakukan oleh Instansi eksternal
Apabila akan melakukan pengelolaan hutan di provinsi Sumatera Utara harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera
Utara sebagai berikut: 1.
Adapun syarat-syarat Permohonan Izin a
Foto copy KTP Pemohon. b
Surat Permohonan ditujukan kepada Walikota melalui Kepala Dinas
Kehutanan.
c Foto lokasi hutan yang akan dikelola.
d Keterangan jumlah pohon yang akan ditebang.
e Surat Pernyataan bersedia mentaati semua peraturan yang berlaku diantaranya
membayar retribusi, penggantian pohon mulai diameter terendah 0 sd 50 cm keatas dengan pembayaran retribusi terendah Rp.500.000 dan tertinggi
Rp.800.000,- sesuai besaran diameter pohon.
f Membayar biaya izin pengelolaan hutan bagi kepentingan tujuan tertentu.
Izin pengelolaan hutan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas kepada Pemohon untuk melaksanakan pengelolaan hutan atas hutan yang dikuasai Pemerintah dengan
alasan-alasan tertentu, diluar hutan-hutan yang keropos dan yang sangat
membahayakan. .
2. Prosedur Pengelolaan Hutan Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur pengelolaan hutan yaitu:
a Permohonan Pengelolaan
Permohonan disampaikan oleh pemohon secara tertulis yang dilengkapi dengan:
1 Nama dan jenis pohon
2 Ukuran pohon diameter dan tinggi
3 Lokasi pohon wilayah kota, kecamatan, kelurahan, nama jalan, peta
lokasi yang menggambarkan titik pohon yang diusulkan 4
Permohonan dapat disampaikan kepada Dinas Kehutanan b
Dinas Kehutanan Menerima permohonan pengelolaan hutan yang disampaikan oleh pemohon
maupun permohonan yang disampaikan Dinas Kehutanan, kemudian Kepala Dinas kehutanan memerintahkan Tim Pengelolaan, Pencegahan
Pemberantasan Perusakan TP4 untuk melakukan Pembahasan Awal permohonan dimaksud.
Dan kemudian kepala seksi kehutanan kecamatan dapat menerima surat permohonan pengelolaan dan melakukan survey ke lapangan untuk mendata hutan
yang diusulkan dikelola beserta lokasinya. Urusan pengelolaan hutan ini juga diatur dalam Peraturan Daerah No21 Tahun
2001. Pada perda itu diatur hutan yang bagaimana yang bisa ditebang dan lainnya. Kalau sesuai bicara sanksi sesuai peraturan perundang- undangan disebutkan
membayar denda Rp1 juta jika melakukan pengelolaan hutan tanpa izin.
C. Fungsi Pengelolaan Hutan Wilayah Sumatera Utara