25
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan kepadatan larva nyamuk di
Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan.
4.2.2 Waktu Penelitian
Waktu pengumpulan sampel dan data dilaksanakan mulai Maret 2015 hingga Desember 2015 yaitu selama 9 bulan. Pengumpulan sampel akan
dilakukan pada siang hari dan akan diidentifikasikan pada keesokan harinya.
4.3 Populasi dan Sample Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah larva yang berada di keseluruhan daerah dalam rumah dan sekitar rumah di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan
Sunggal, Medan.
Kriteria Inklusi
Larva nyamuk sebagai sampel yang berada di genangan air di dalam dan di luar sekitar rumah penduduk yang meliputi halaman dan selokan di sekitar
rumah penduduk Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan.
Universitas Sumatera Utara
26
Kriteria Eksklusi
Sampel yang berada di dalam rumah yang terkunci atau pemilik rumah tidak mengizinkan pengambilan sampel. Sampel yang berada di luar halaman dan
bukan di selokan sekitar rumah penduduk di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan.
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah larva nyamuk di dalam dan di sekitar rumah penduduk di kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan.
4.4 Teknik Pengambilan Sample
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode “cluster sampling” dimana semua sampel yang dimasukan ke dalam penelitian ini
memenuhi kriteria pemilihan sampel. Hasil survei awal, jumlah rumah penduduk di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal adalah 3593. Menurut
Notoatmojo, bila populasi kurang dari 10,000 maka digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan N
= Besar populasi
n =
Besar sampel d
= tingkat kepercayaan ketepatan yang diinginkan 10 = 0.1
Dari rumus di atas, maka sekurang-kurangnya 100 rumah perlu diperiksa untuk penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
27
4.5 Cara Identifikasi Jenis Larva 4.5.1 Di Lapangan
Lokasi pencarian larva nyamuk mencakup genangan air yang ditemui pada wadah artifisial bekas kulkas, bak mandi, kantung plastic, vas bunga, wadah
alami lubang pohon, daun, ruas bambu dab genangan air tanah sumur, rawa, kolam. Larva diambil dengan menggunakan pipet ketika larva ditemukan di
tempat yang kecil, atau diambil menggunakan gayung untuk larva yang dijumpai pada tempat yang luas. Larva yang berada di air yang keruh diambil dengan
bantuan lampu senter. Larva yang sudah diambil dipindahkan ke dalam plastik dan plastic tersebut diberi label, dicatat lokasi pengambilan larva, dan dicatat juga
cuaca serta pH air tempat pengambilan larva. Larva kemudiann diidenfikasi di bawah mikriskop dengan panduan buku identifikasi.
4.5.2 Di laboratorium
Larva diambil dengan menggunakan pipet dan ditempatkan di plastik. Kemudian larva dimatikan dengan menggunakan air bertemperature 60
o
C. Larva nyamuk ditempatkan pada kaca objek dan kemudian diamati di bawah mikroskop.
Larva diidentifikasi berdasarkan buku dan jurnal. Kunci identifikasi seperti bentuk kepala, segmen abdomen akhir akan diamati.
4.6 Metode Analisa Data
Teknik analisis univariat akan digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik dari setiap variable
penelitian. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan persentase dari tiap variable, kemudian dibahas dengan
menggunakan teori dan kepustakaan yang ada. Selain itu, data yang diperoleh akan dihitung kepadatannya dengan menggunakan indeks larba berupa Angka
Bebas Larva ABL, House IndexHI, Container IndexCI, dan Breateau IndexBI
Universitas Sumatera Utara
28
A. Angka Bebas Larva ABL
Angka bebas larva adalah persentase jumlah rumah bebas larva antara rumah yang
diperiksa secara acak Zulkarnani dan Dameria, 2009 ABL =
×100 50 resiko penular penyakit rendah
50 resiko penular penakit tinggi
B. House index HI
House Index adalah persentase jumlah rumah yang ditemukan larva dengan rumah
yang diperiksa secara acak Zulkarnani dan Dameria, 2009. HI =
×100 50 resiko penular penyakit tinggi
50 resiko penular penakit rendah
C. Container Index CI
Container Index adalah persentase jumlah wadah yang ditemukan larva pada
jumlah wadah yang diperiksa yang dipilih secara acak Zulkarnani dan Dameria, 2009.
CI =
×100 50 resiko penular penyakit tinggi
50 resiko penular penakit rendah
D. Breteau Index BI
Breteau Index adalah jumlah persentase wadah yang terdapat larva dengan rumah
yang diperiksa Zulkarnaini dan Dameria, 2009. BI
= ×100
Universitas Sumatera Utara