h. Sistem informasi yang kurang mendukung.
3 Penyalahgunaan wewenang banyak dilakukan oleh karyawan maupun manajer
puncak, hal ini akan sangat merugikan dan menimbulkan dampak pada kinerja perusahaan.
2.2 Model Prediksi Kebangkrutan
2.2.1 Model Zmijewski
Zmijewski 1984 menggunakan analisis rasio yang mengukur kinerja leverage dan likuiditas suatu perusahaan untuk model prediksinya. Zmijewski
menggunakan analisis yang diterapkan pada 40 perusahaan yang telah bangkrut dan 800 perusahaan yang masih bertahan saat itu. Model yang berhasil dikembangkan
yaitu: X = -4,3 -4,5X1 + 5,7X2 – 0,004X3
Keterangan: X1 = ROA return on asset
X2 = Leverage debt ratio X3 = Likuiditas current ratio
2.2.2 Model Fulmer
Fulmer 1984 menggunakan analisa step-wise multiple discriminant untuk mengevaluasi 40 rasio keuangan yang diaplikasikan pada sampel 60 perusahaan, 30
gagal dan 30 sukses dengan rata-rata ukuran asset perusahaan adalah 455.000. Fulmer melaporkan 98 akurat pada perusahaan satu tahun sebelum gagal dan 81
akurat lebih dari satu tahun sebelum kebangkrutan.
Universitas Sumatera Utara
Model Fulmer adalah: H = 5,528V1 + 0,212V2 + 0,073V3 + 1,270V4 – 0,120V5 + 2,335V6 +
0,575V7 + 1,083V8 + 0,894V9 -6,075 Keterangan :
V1 = Retained Earning Total Assets V2 = Sales Total Assets
V3 = EBT Equity V4 = Cash Flow Total Debt
V5 = Debt Total Assets V6 = Current Liabilities Total Assets
V7 = Log Tangible Total Assets V8 = Working Capital Total Debt
V9 = Log EBIT Interest Jika H 0, perusahaan diklasifikasikan “gagal”
2.2.3 Sistem Blasztk
Sistem Blasztk hanya digunakan untuk metode prediksi kegagalan bisnis dimana tidak dikembangkan menggunakan analisa multiple discriminant. Sistem ini
dikembangkan oleh William Blasztk 1984. Esensi sistem ini adalah menghitung rasio keuangan perusahaan yang dievaluasi, dibobot kemudian dibandingkan dengan
rasio rata-rata perusahaan pada industri yang sama.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 CA-Score
Model ini dikembangkan oleh Jean Legault dari Universitas Quebec Montreal Canada, menggunakan analisa step-wise multiple discriminan. Dimana 30 rasio
keuangan dianalisa pada 173 sampel perusahaan bisnis manufaktur yang memiliki penjualan tahunan pada kisaran antara 1-20 juta. Model sebagai berikut:
CA-Score = 4,5913 shareholders investment1 total assets1 + 4,5080 earnings before taxes and extraordinary items + financial expenses1 total assets1 +
0,3936 sales2 total assets2 – 2,7616 Keterangan:
1 Gambaran periode sebelumnya
2 Gambaran dari dua periode sebelumnya
CA-Score -0,3, perusahaan diklasifikasikan “gagal”.
2.2.5 Model Springate