BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu variabel independenbebas dan variabel dependenterikat. Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel independenbebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependenterikat. Sedangkan variabel dependenterikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independenbebas. Sugiyono, 2008:59
Variabel independenbebas atau variabel X dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel, meliputi : X1Net Working Capital to Total Assets, X2 Retained
Earning to Total Assets, X3 Earning Before Interest and Taxes to Total Assets, X4 Market Value of Equity to Total Liabilities, X5 Sales to Total Assets Sofyan, 2009.
Adapun variabel dependenterikat atau variabel Y dalam penelitian ini adalah
metode kebangkrutan Z-Score = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 0,999X5
Munawir, 2002 dengan penelitian yang akan dilakukan pada restaurant, hotel, dan tourism yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010 – 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Definisi Operasional Variabel
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, variabel independenbebas atau variabel X dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel dalam metode Altman Z
Score, yang terdiri dari: 1.
Net Working Capital to Total Assets X
1
Net Working Capital to Total Assets adalah suatu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal kerja bersih dari
keseluruhan total aset yang dimilikinya.Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total aset. Modalkerja bersih diperoleh dengan cara
aset lancar dikurangi dengan kewajiban lancar. Umumnya, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan, modal kerja turun lebih cepat dari pada total
asset dan menyebabkan rasio ini turun. Pemikiran ini didasarkan dari pengamatan Altman terhadap current ratio dan acid ratio yang kurang baik
untuk memprediksi kebangkrutan X1 =
��� ������� ������� ����� ������
2. Retained Earnings to Total Assets X
2
Retained Earnings to Total Assets merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total aset
perusahaan. Laba ditahan merupakan laba yang tidakdibagikan kepada para pemegang saham. Dengan kata lain, laba ditahanmenunjukkan berapa banyak
pendapatan perusahaan yang tidak dibayarkan dalambentuk deviden kepada
Universitas Sumatera Utara
para pemegang saham. Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aset, bukan aset per ekuitas pemegang saham. Laba ditahan terjadikarena
pemegang saham biasa mengizinkan perusahaan untuk menginvestasikan
kembali laba yang tidak didistribusikan sebagai deviden. Parameter ini berguna untuk mengukur apakah laba secara kumulatif mampu
mengimbangi jumlah asset.
X2 = �������� ��������
����� ������ 3.
Earnings Before Interest and Tax to Total AssetsX
3
Earnings Before Interest and Tax to Total Assets adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset
perusahaan, sebelum pembayaran bunga dan pajak. Parameter ini berguna untuk mengukur profitabilitas suatu bisnis tanpa memandang seberapa besar
utang perusahaan. �3 =
�������� ������ �������� ��� ��� ����� ������
4. Market Value of Equity to Total LiabilityX
4
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dari hutang. Nilai ekuitas diperoleh dengan
mengalikan lembar saham biasa yang beredar dengan harga pasar per lembar saham. Total hutang diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar
dengan kewajiban jangka panjang. Parameter ini berguna untuk mengukur
Universitas Sumatera Utara
tingkat laverage dari suatu perusahaan, terutama apabila dibelakangnya terdapat bunga yang harus dibayar.
�4 = ������ ����� �� ������
����� ��������� 5.
Sales to Total AssetsX
5
Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan volume bisnis yang cukup dibandingkan investasi dalam total asetnya. Rasio ini mencerminkan
efisiensi manajemen dalam menggunakan keseluruhan aset perusahaan untuk menghasilkan pejualan dan mendapatkan laba. Disebut juga dengan assets
turnover dan biasanya dipergunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu bisnis dalam memanfaatkan aset yang dimiliki.
�5 = ������
����� ������ Variabel dependenterikat atau variabel Y dalam penelitian ini adalah metode
kebangkrutan Z-Score = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 0,999X5 Munawir,
2002 dengan penelitian yang akan dilakukan pada restaurant, hotel, dan tourism yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010 – 2012. Dari data
laporan keuangan perusahaan akan dianalisis dengan menggunakan beberapa rasio keuangan yang dianggap dapat memprediksi kebangkrutan sebuah
perusahaan. Beberapa rasio keuangan yang mendeteksi likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas perusahaan yang akan menghasilkan rasio-rasio atau angka-angka
yang akan diproses lebih lanjut dengan formula Altman.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisa Model Altman, akan diperoleh nilai Z-Score yang dibagi dalam tiga tingkatan atau kategori Munawir, 2002, yaitu sebagai berikut:
a. Jika nilai Z 1,8 maka termasuk perusahaan yang bangkrut.
b. Jika nilai 1,8 Z 2,70 maka ada kemungkinan perusahaan akan mengalami
kebangkrutan dalam 2 tahun ke depan c.
Jika nilai 2,70 Z 2,99 terdapat kondisi di suatu bagian yang membutuhkan perhatian khusus
d. Jika nilai Z 2,99 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.
3.3 Populasi dan Sampel