Prosedur Pembukaan dan Pembayaran Kembali Deposito Berjangka

5. Kebijakan Kombinasi 1,2,3,dan 4 dimaksudkan kombinasi semua kebijakan di atas kebijakan 1,2,3, dan 4 secara simultan. Tujuannya agar dapat meransang mendepositokan uangnya di bank. Bagi pimpinan bank harus mampu memilih strategi kebijakan yang paling ampuh pada setiap kondisi dan situasi. Untuk menarik tabungan deposito yang cukup besar, pimpinan bank sebaiknya tidak mengikuti kebijakan yang dibuat oleh bank lain, tanpa memperhitungkan kondisi dan situasi banknya, karena kondisi dan situasi yang dihadapi setiap bank tidak sama. Dalam menetapkan strategi penarikan tabungan deposito ini, pihak pimpinan bank harus kreatif dan inovatif agar bank yang dipimpin tidak mengalami kerugian. 2 Cara pengolahan tabungan deposito agar efektif, aman, dan menguntungkan.

D. Prosedur Pembukaan dan Pembayaran Kembali Deposito Berjangka

Adapun prosedur pembukaan deposito berjangka secara umum pada Bank menganut ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1. Penjelasan dari Pejabat Bank kepada Deposan mengenai segala sesuatu yang harus diisi. 2. Nasabah menyerahkan formulir permohonan aplikasi penempatan deposito berjangka yang telah diisi lengkap berikut yang telah diisi lengkap berikut uang tunainya atau warkat yang lain bila penyetoran itu tidak dilakukan secara tunai. 3. Apabila penempatan dana itu dilakukan tidak dengan uang tunai, maka perlu terlebih dahulu dikonfirmasikan apakah dana dari cek itu tersedia. 4. Serta apakah cek itu masih berlaku efektif. 5. Masing-masing lembar aplikasi berangkap 3 tiga itu di digunakan sebagai berikut : a. Lembar pertama diserahkan ke seksi deposito bukti pembuatan bilyet deposito. b. Lembar kedua untuk arsip teller. c. Lembar ketiga diserahkan kepada nasabah sebagai bukti penempatan dana deposito berjangka. 6. Berdasarkan formulir lembar pertama asli tersebut, Seksi Deposito membuat tanda bukti deposito, yang masing-masing lembar-lembar diperuntukkan bagi : a. Lembar pertama asli untuk deposan sebagai tanda bukti deposito berjangka. b. Lembar kedua diserahkan ke Bagian Pembukaan. c. Lembar ketiga untuk file Bagian Deposito guna arsip dan register. 7. Bilyet Deposito tersebut berisikan data-data sebagai berikut : a. Nilai nominal dari deposito b. Nomor urut bilyet deposito c. Nama deposan d. Tanggal jatuh tempo e. Bunga deposito yang berlaku f. Jangka waktu deposito g. Jenis mata uang deposito 8. Tanda bukti deposito berjangka berikut buku registrasinya memerlukan tanda tangan dari Pejabat Bank yang berwenang sebagai bukti. Setelah kita mengetahui prosedur pembukuan deposito berjangka maka perlu diketahui bagian prosedur pelunasan deposito berjangka itu sendiri. Untuk adanya pembayaran kembali deposito berjangka tersebut dapat disebabkan oleh 2 dua hal yaitu : 1. Karena berakhirnya jangka waktu deposito berjangka. 2. Karena atas permintaan deposan sendiri dan disetujui oleh bank untuk menarik kembali depositonya meskipun jangka waktunya belum berakhir. Bila jangka waktu yang disebutkan dalam bilyet deposito berjangkanya berakhir, deposan berhak menarik kembali depositnya dengan cara mengembalikan bilyet deposito tersebut kepada bank dapat juga berdasarkan permintaan dari deposan yang ditegaskan dalam surat permintaan, deposito berjangka ini diperpanjang secara otomatis dengan tanpa menerbitkan bilyet deposito berjangka baru, dalam secara otomatis dengan tanpa menerbitkan bilyet deposito berjangka baru, dalam jangka waktu yang sama dari suku bunga sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada perpanjangan. Setelah itu petugas bank memberikan bukti penyerahannya kepada deposan beserta kepadanya akan diminta untuk menandatangani bukti pelunasan deposito berjangka dan kasir akan membayar kepada deposan sejumlah uang seperti tertera dalam bilyet deposito berjangka. Pelunasan deposito berjangka ini biasanya adalah uang pokok ditambah dengan bunga yang masih ada atau tersisa. Sedangkan untuk deposito yang belum jatuh tempo belum habis jangka waktunya yang telah diperjanjikan dengan permintaan deposan kepada bank depositoris dapat dilakukan dengan persetujuan bank pelaksana.

BAB IV TINJAUAN YURIDIS PEMBERIAN KREDIT DI BANK DENGAN