61
4.2.3 Diagram Jalur
Menentukan diagram jalur berdasarkan paradigma hubungan variabel adalah sebagai berikut.
e
1
e
2
Gambar 4.7 Diagram Jalur
Pada Gambar 4.7 diagram jalur diatas terdiri dari dua persamaan struktural dimana profitabilitas X
1
, struktur aset X
2
dan pertumbuhan penjualan X
3
adalah variabel eksogen dan struktur modal Z serta harga saham Y adalah variabel endogen.
Persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut: Z=b
1
ZX
1
+ b
2
ZX
2
+ b
3
ZX
3
+ e
1
Sebagai persamaan substruktur 1 Y=b
1
YX
1
+ b
2
YX
2
+ b
3
YX
3
+e
2
Sebagai persamaan substruktur 2
4.2.4. Analisa Regresi Persamaan I
Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan
penjualan terhadap variabel tergantung struktur modal. Analisa regresi tersebut menghasilkan koefisien-koefisien regresi yang menunjukkan arah
Struktur Aset Struktur
Modal Harga
Saham Profitabilitas
Pertumbuhan Penjualan
Universitas Sumatera Utara
62
hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung. Berikut ini adalah hasil analisis regresi I yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi I
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016 Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Z = 0,430 – 0,995 X
1
+ 1,174 X
2
– 0,454 X
3
+ e Dimana:
Z : Struktur Modal X
1
: Profitabilitas diproksikan dengan ROA X
2
: Struktur Aset diproksikan dengan FTA X
3
: Pertumbuhan Penjualan diproksikan dengan GROWTH Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel bebas yang paling
berpengaruh adalah struktur aset dengan koefisien sebesar 1,174. Sedangkan variabel profitabilitas dengan koefisien sebesar -0,995 dan variabel
pertumbuhan penjualan dengan koefisien sebesar -0,454. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa struktur aset berpengaruh positif terhadap
struktur modal sedangkan profitabilitas dan pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Universitas Sumatera Utara
63
4.2.4.1 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar hubungan antara variabel profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan
terhadap struktur modal. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan menjelaskan
variabel struktur modal. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS diperoleh hasil analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi sebagai
berikut.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016 Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,654 yang
berarti bahwa korelasi atau hubungan antara struktur modal dan variabel independen profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan
penjualan kuat karena berada diatas 0,5. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,427. Hal ini berarti 42,7 variasi atau
perubahan dalam struktur modal dapat dijelaskan oleh variasi profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan, sedangkan
sisanya 57,3 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Universitas Sumatera Utara
64
4.2.4.2Pengujian Hipotesis Persamaan I
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian
dengan menggunakan uji T t-test dan uji F f-test 1. Uji T t-test
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil pengolah SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji T
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016 a. Pengaruh ROA terhadap struktur modal
Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t
hitung
untuk variabel ROA sebesar -2,669 dengan nilai signifikan 0,012. Hasil uji statistik
tersebut menyimpulkan t
hitung
adalah -2,669 sedangkan t
tabel
adalah 2,037, sehingga t
hitung
t
tabel
2,669 2,037, maka ROA secara parsial berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Signifikansi
penelitian juga menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05 0,012
Universitas Sumatera Utara
65
0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima, artinya ROA berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
b. Pengaruh struktur aset terhadap struktur modal Besarnya t
hitung
untuk variabel struktur aset sebesar 3,353 dengan nilai signifikan 0,02, sedangkan t
tabel
adalah 2,037 sehingga t
hitung
t
tabel
3,353 2,037, maka struktur aset secara parsial berpengaruh positif terhadap struktur modal. Signifikansi
penelitian juga menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05 0,02 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, artinya struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
c. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal Besarnya t
hitung
untuk variabel pertumbuhan penjualan sebesar - 1,116 dengan nilai signifikan 0,273, sedangkan t
tabel
adalah 2,037 sehingga t
hitung
t
tabel
1,116 2,037, maka pertumbuhan penjualan secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 0,273 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak, artinya pertumbuhan penjualantidak berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
2. Uji F F test Untuk melihat pengaruh profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan
penjualan terhadap struktur modal secara simultan, dapat dihitung
Universitas Sumatera Utara
66
dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji F
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016 Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F
tabel. Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima. Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Artinya jika H
1
diterima maka berpengaruh signifikan dan jika H
diterima tidak berpengaruh signifikan.
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F
hitung
sebesar 7,455 dengan tingkat signifikansi 0,001 sedangkan F
tabel
2,92 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima, artinya profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap
struktur modal karena F
hitung
F
tabel
7,455 2,92 dan signifikan penelitian lebih kecil dari 0,05 0,001 0,05.
Universitas Sumatera Utara
67
4.2.5 Analisa Regresi Persamaan II
Berikut ini adalah hasil analisis regresi II yang disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi II
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016. Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -11,847 + 29,075 X
1
– 0,467 X
2
– 7,647 X
3
+ e Dimana:
Y : Harga Saham X
1
: Profitabilitas diproksikan dengan ROA X
2
: Struktur Aset diproksikan dengan FTA X
3
: Pertumbuhan Penjualan diproksikan dengan GROWTH
4.2.5.1 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar hubungan antara variabel profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan penjualan dan
struktur modal terhadap harga saham. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.
Universitas Sumatera Utara
68
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan penjualan dan struktur modal
menjelaskan variabel harga saham. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS diperoleh hasil analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi
sebagai berikut.
Tabel 4.13 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016 Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,689 yang
berarti bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham dengan variabel profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan penjualan dan
struktur modal kuat karena berada diatas 0,5. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,474. Hal ini berarti variabilitas harga
saham yang dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan penjualan dan struktur modal
sebesar 47,4 sedangkan 52,6 disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini.
4.2.5.2 Pengujian Hipotesis Persamaan II
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian
dengan menggunakan uji T t-test dan uji F f-test.
Universitas Sumatera Utara
69
1. Uji T t-test Untuk mengetahui
pengaruh profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan penjualan dan struktur modal terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji T
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016 a. Pengaruh ROA terhadap harga saham
Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t
hitung
untuk variabel ROA sebesar 4,885 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik
tersebut menyimpulkan t
hitung
adalah 4,885 sedangkan t
tabel
adalah 2,037, sehingga t
hitung
t
tabel
4,885 2,037, maka ROA secara parsial berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi penelitian
juga menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, artinya ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Universitas Sumatera Utara
70
b. Pengaruh struktur aset terhadap harga saham Besarnya t
hitung
untuk variabel struktur aset sebesar -0,079 dengan nilai signifikan 0,937, sedangkan t
tabel
adalah 2,037 sehingga t
hitung
t
tabel
0,079 2,037, maka struktur aset secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga
menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 0,937 0,05, maka H diterima dan H
1
ditolak, artinya struktur aset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
c. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap harga saham Besarnya t
hitung
untuk variabel pertumbuhan penjualan sebesar - 1,284 dengan nilai signifikan 0,209, sedangkan t
tabel
adalah 2,037 sehingga t
hitung
t
tabel
1,284 2,037, maka pertumbuhan penjualan secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 0,209 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak, artinya pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. d. Pengaruh struktur modal terhadap harga saham
Besarnya t
hitung
untuk variabel struktur modal sebesar 1,033dengan nilai signifikan 0,310, sedangkan t
tabel
adalah 2,037 sehingga t
hitung
t
tabel
1,033 2,037, maka struktur modal secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga
menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 0,3100,05, maka
Universitas Sumatera Utara
71
H diterima dan H
1
ditolak, artinya struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2. Uji F F test Untuk melihat pengaruh profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan
penjualan dan struktur modal terhadap harga saham secara simultan, dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji F
Sumber: Output SPSS. Diolah penulis 2016 Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F
tabel. Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima. Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Artinya jika H
1
diterima maka berpengaruh signifikan dan jika H
diterima tidak berpengaruh signifikan.
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F
hitung
sebesar 6,537 dengan tingkat signifikansi 0,001 sedangkan F
tabel
2,69 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H
ditolak
Universitas Sumatera Utara
72
dan H
1
diterima, artinya profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan penjualan dan struktur modal secara simultan berpengaruh dan
signifikan terhadap harga saham karena F
hitung
F
tabel
6,537 2,69 dan signifikan penelitian lebih kecil dari 0,05 0,001 0,05.
4.2.6 Perhitungan Pengaruh
Untuk melihat besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dapat dijelaskan dengan melihat nilai koefisien standardized beta sebagai
berikut: 1.
Total pengaruh profitabilitas terhadap harga saham melalui struktur modal
Pengaruh Langsung = 0,741
Pengaruh Tidak Langsung -0,373 x 0,184 = -0,068 Pengaruh Total
= 0,673 Profitabilitas dapat berpengaruh langsung terhadap harga saham
dengan besarnya pengaruh langsung adalah sebesar 0,741 dan besarnya pengaruh tidak langsung sebesar -0,068. Nilai pengaruh
tidak langsung lebih kecil dibandingkan nilai pengaruh langsung - 0,0680,741 sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
berpengaruh langsung terhadap harga saham dan struktur modal tidak berfungsi sebagai variabel interveningbagi profitabilitas.
2. Total pengaruh struktur aset terhadap harga saham melalui struktur modal
Universitas Sumatera Utara
73
Pengaruh Langsung = -0,013
Pengaruh Tidak Langsung 0,465 x 0,184 = 0,856
Pengaruh Total = 0,843
Struktur aset dapat berpengaruh langsung terhadap harga saham dengan besarnya pengaruh langsung adalah sebesar -0,013 dan
besarnya pengaruh tidak langsung sebesar 0,856. Nilai pengaruh tidak langsung lebih besar daripada nilai pengaruh langsung
0.856 -0,013 sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur aset berpengaruh secara tidak langsung terhadap harga saham melalui
struktur modal dan struktur modal berfungsi sebagai variabel intervening bagi struktur aset.
3. Total pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap harga saham melalui struktur modal
Pengaruh Langsung = -0,178
Pengaruh Tidak Langsung -0,178 x 0,184 = -0,033 Pengaruh Total
= -0,211 Pertumbuhan penjualan dapat berpengaruh langsung terhadap harga
saham dengan besarnya pengaruh langsung adalah sebesar -0,178 dan besarnya pengaruh tidak langsung sebesar -0,033. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh langsung terhadap harga saham serta tidak
berpengaruh secara tidak langsung terhadap harga saham
Universitas Sumatera Utara
74
melaluistruktur modal dan struktur modal berfungsi sebagai variabel intervening.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh profitabilitas, struktur aset dan pertumbuhan penjualan
terhadap struktur modal secara parsial dan secara simultan
Hasil uji koefisien regresi diperoleh nilai t
hitung
untuk variabel profitabilitas adalah sebesar -2,669 dengan nilai signifikansi t
α 0,012 0.05, artinya bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.Hasil ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Brigham Houston 2001 yang menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap pengambilan keputusan struktur modal sertahasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Kesuma 2009 dan Zulian Asyik 2014.Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal artinya kondisi
ini mencerminkan semakin tinggi tingkat profitabilitas maka struktur modal akan semakin turun, hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki
profitabilitas yang tinggi cenderung menggunakan utang yang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaan.
Hasil uji koefisien regresi diperoleh nilai t
hitung
untuk variabel struktur aset adalah sebesar 3,353 dengan nilai signifikansi t
α 0,02 0,05, artinya bahwa struktur aset secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara