commit to user 27
dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah
b. Terminal adalah prasarana untuk kepentingan angkutan jalan raya guna mengatur kedatangan, pemberangkatan, dan
berpangkalnya kendaraan bermotor angkutan umum serta menaikkan dan menurunkan orang atau barang.
c. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk
melakukan pembayaran retribusi. d. Objek retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas terminal
yang meliputi: - Penyediaan tempat pemberhentian kendaraan bermotor
angkutan umum - Penyediaan tempat kegiatan usaha
- Fasilitas lainnya di lingkungan terminal
C. Kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi jasa terminal
Dari definisi tentang kinerja dapat disimpulkan bahwa kinerja atau performance merupakan capaian atau hasil kerja dari suatu organisasi atau
instansi dalam jangka waktu tertentu. Yang dinilai dari kinerja ini adalah sejauh mana organisasi atau instansi melaksanakan tugasnya sesuai dengan target atau
commit to user 28
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya atau kesesuaian pelaksanaan tugas dengan visi misi yang diemban oleh organisasi atau instansi tersebut.
Sedangkan retribusi terminal adalah pembayaran atas pelayanan terminal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah. Dalam penelitian mengenai kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi dalam pengelolaan retribusi terminal penulis
menggunakan indicator yang digunakan sebagai tolak ukur kinerja. Indicator tersebut, yaitu: tangible, responsivenes, responsibility, accountability, dan
transparancy. Secara rinci beberapa indikator yang digunakan untuk pengukuran kinerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tangible ketampakan fisik Tangible merupakan ketampakan fisik dari gedung, peralatan,
pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh providers. Ratminto Atik, 2007: 177 .
Tangible atau wujud fisik digunakan sebagai tolak ukur yang penting untuk menentukan kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo
dalam pengelolaan retribusi jasa terminal, karena terminal tidak terlepas dari sarana dan prasarana. Tangible atau wujud fisik ini dapat dilihat dari
adanya sarana dan prasarana yang mendukung, seperti misalnya ketersediaan ruang tunggu terminal, fasilitas kamar mandi, mushola, dan
lain-lain.
commit to user 29
2. Responsiveness responsivitas Responsivitas merupakan salah satu konsep yang digunakan
sebagai indikator untuk menilai kinerja. Responsivitas ini merupakan daya tanggap yang dimiliki suatu organisasi terhadap suatu
permasalahan. Konsep responsivitas menurut Joko Widodo merupakan konsep pertanggungjawaban dari sisi yang menerima pelayanan
masyarakat yakni seberapa tanggap para administrator negara bersikap tanggap terhadap apa yang menjadi permasalahan, kebutuhan, keluhan
dan aspirasi mereka. Joko Widodo, 2002; 151. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa responsivitas berarti
kemampuan dari kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam merespon dan menanggapi apa yang menjadi permasalahan dan
keinginan dari masyarakat berkaitan dengan fasilitas terminal. Dalam penelitian ini indikator responsivitas digunakan untuk mengetahui
seberapa besar daya tanggap pihak UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam menyikapi keluhan atau aspirasi dari masyarakat terkait
dengan terminal.
3. Responbility responsibilitas Responsibilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik yang dilakukan UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo tidak melanggar ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan.
commit to user 30
Dalam penelitian mengenai kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam
pengelolaan retribusi terminal responsibilitas bisa dilihat dari apakah
pelaksanaan kegiatan
yang berhubungan
dengan pengelolaan retribusi terminal itu dilakukan sesuai dengan prinsip-
prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan dari UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo. Oleh sebab itu,
responsibilitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan responsivitas.
4. Accountability akuntabilitas Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar
kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para
pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat.
Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi
publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. Agus Dwiyanto, 2006 : 50
Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi publik atau
pemerintah, seperti pencapaian target. Dalam penelitian mengenai
commit to user 31
kinerja UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi jasa terminal akuntabilitas lebih ditekankan pada
akuntabilitas eksternal yaitu seberapa besar pertanggungjawaban pihak UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo terhadap masyarakat
sebagai pengguna fasilitas terminal dan pada Dishubkominfo Kabupaten Sukoharjo sebagai instansi yang memberikan tanggung
jawab kepada UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal. Dengan indikator akuntabilitas ini
bisa diukur seberapa besar pertanggungjawaban pihak UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi jasa
terminal.
5. Transparancy keterbukaan Adalah bahwa prosedur atau tatacara, penyelenggaraan
pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah
diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta. Ratminto Atik, 2007: 179
Transparansi terhadap publik adalah sebuah tuntutan yang harus dipenuhi UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo dalam
menjalankan tugasnya dalam pengelolaan retribusi jasa terminal. Dengan mengetahui segala informasi tentang pengelolaan retribusi
jasa terminal masyarakat dapat dengan mudah mengawasi
commit to user 32
pengelolaan retribusi jasa terminal. Dengan adanya transparansi yang baik maka UPTD Terminal Kabupaten Sukoharjo akan dapat
meningkatkan kinerjanya.
Beberapa indikator
seperti tangible,
responsivitas, responbility
akuntabilitas, dan transparancy inilah yang nantinya akan digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian terhadap kinerja UPTD Terminal Kabupaten
Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi jasa terminal. Karena indikator-indikator tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja UPTD Terminal
Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi terminal.
D. KERANGKA BERPIKIR