phasing out 10. Pada tahap phasing out
penarikan uang lama dan pernyataan tidak
berlakunya uang lama serta penggunaan uang
baru sebagai satu-satunya alat pembayaran yang
sah. 5
5 50
50 33 33 11
11 1
1
4.3. Persepsi Pelaku UMKM Terhadap Redenominasi Rupiah
Dari hasil penelitian didapat bahwa sebanyak 70 pelaku UMKM 70 menyatakan setuju bahwa redenominasi tidak sama dengan sanering. Responden
setuju karena mereka memahami perbedaan antara redenominasi dengan sanering. Responden lainnya, 19 pelaku UMKM 19 menyatakan tidak setuju dan 11
pelaku UMKM 11 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden yang menyatakan tidak setuju dan kurang setuju berpendapat bahwa
redenominasi adalah sama dengan sanering dimana pemotongan angka nol akan menurunkan nilai uang rupiah.
Sebanyak 88 pelaku UMKM 88 menyatakan setuju bahwa tujuan redenominasi adalah sebagai efisiensi penghitungan dalam sistem pembayaran.
Responden lainnya, 7 pelaku UMKM 7 menyatakan tidak setuju dan 5 pelaku UMKM 5 menyatakan kurang setuju. Pelaku UMKM setuju karena
redenominasi akan membuat jual beli menjadi mudah karena angka nominal rupiah lebih sederhana. Sedangkan pelaku UMKM yang menyatakan tidak setuju
dan kurang setuju berpendapat bahwa redenominasi akan membuat sistem pembayaran menjadi tidak efisien karena adanya mata uang pecahan terbaru
sehingga banyak masyarakat awam menjadi bingung. Lanjuta
n Tabel 4.3 …
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 75 pelaku UMKM 75 menyatakan setuju bahwa sukses redenominasi hanya bisa dilakukan pada saat inflasi dan ekspektasi inflasi stabil
dan rendah. Responden lainnya, 8 pelaku UMKM 8 menyatakan tidak setuju dan 17 pelaku UMKM 17 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan
diatas. Responden yang tidak setuju dan kurang setuju berpendapat bahwa dengan angka nominal rupiah yang sederhana membuat masyarakat berpotensi semakin
konsumtif sehingga Jumlah Uang Beredar meningkat dan berdampak pada meningkatnya laju inflasi.
Sebanyak 75 pelaku UMKM 75 menyatakan setuju bahwa tidak ada kerugian dalam redenominasi karena daya beli tetap sama. Responden lainnya, 12
pelaku UMKM 12 menyatakan tidak setuju dan 13 pelaku UMKM 13 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden yang
menyatakan tidak setuju dan kurang setuju berpendapat bahwa redenominasi akan membuat daya beli masyarakat menurun atau meningkat. Hal ini dikarenakan
dengan adanya redenominasi membuat produsen akan menaikan harga produksinya sehingga daya beli masyarakat menurun. Daya beli masyarakat bisa
pula meningkat karena dengan harga yang rendah membuat masyarakat menjadi konsumtif. Peningkatan daya beli masyarakat akan meningkatan Jumlah Uang
Beredar sehingga berdampak pada meningkatnya laju inflasi dan harga barang- barang pokok bisa meningkat.
Sebanyak 66 pelaku UMKM 66 menyatakan setuju bahwa nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan
pecahan uang saja yang disesuaikan. Responden lainnya, 19 pelaku UMKM
Universitas Sumatera Utara
19 menyatakan tidak setuju dan 15 pelaku UMKM 15 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Pelaku UMKM yang tidak setuju dan yang
kurang setuju berpendapat bahwa nilai uang terhadap barang bisa berubah pada redenominasi karena akan terjadi pergeseran harga barang pasca redenominasi.
Sebanyak 61 pelaku UMKM 61 menyatakan setuju bahwa pada masa transisi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar
tidak menimbulkan gejolak. Responden lainnya, 22 pelaku UMKM 22 menyatakan tidak setuju dan 17 pelaku UMKM 17 menyatakan kurang setuju
terhadap pernyataan tersebut. Pelaku UMKM yang menyatakan tidak setuju dan kurang setuju berpendapat bahwa masa transisi tetap akan menimbulkan gejolak
karena kurangnya pemahaman dari masyarakat terhadap redenominasi. Sebanyak 66 pelaku UMKM 66 menyatakan setuju bahwa perlu
diadakan sosialisasi kepada masyarakat sebelum kebijakan redenominasi dilaksanakan. Responden lainnya, 11 pelaku UMKM 11 menyatakan tidak
setuju dan 23 pelaku UMKM 23 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Menurut bendapat pelaku UMKM yang tidak setuju dan yang
kurang setuju sosialisasi redenominasi lebih baik ditiadakan karena hanya akan membuang anggaran negara. Disamping itu mereka menilai bahwa redenominasi
belum tepat dilaksanakan pemerintah pada saat ini. Sebanyak 65 pelaku UMKM 65 menyatakan setuju bahwa sosialisasi
menggunakan berbagai media seperti koran, iklan di TV, spanduk, dll menunjang keberhasilan redenominasi. Responden lainnya, 12 pelaku UMKM 12
menyatakan tidak setuju dan 23 pelaku UMKM 23 menyatakan kurang setuju
Universitas Sumatera Utara
terhadap pernyataan tersebut. Responden yang tidak setuju dan yang kurang setuju berpendapat bahwa sosialisasi melalui media masa juga akan membuang biaya
yang besar sehingga sebaiknya sosialisasi ditiadakan dan pemerintah harus menunda redenominasi.
Sebanyak 63 pelaku UMKM 63 menyatakan setuju bahwa Bank Indonesia secara langsung mensosialisasikan redenominasi ke seluruh masyarakat
baik di kota maupun di desa. Responden lainnya, 14 pelaku UMKM 14 menyatakan tidak setuju dan 23 pelaku UMKM 23 menyatakan kurang setuju
terhadap pernyataan tersebut. Pelaku UMKM yang menyatakan tidak setuju dan kurang setuju berpendapat bahwa sosialisasi yang dilakukan Bank Indonesia
kepada masyarakat di kota maupun di desa seakan-akan Bank Indonesia memaksakan kehendak untuk melaksanakan kebijakan redenominasi.
Sebanyak 64 pelaku UMKM 64 menyatakan setuju bahwa seminar tentang redenominasi dari Bank Indonesia adalah cara terbaik untuk
mensosialisasikan redenominasi. Responden lainnya, 14 pelaku UMKM 14 menyatakan tidak setuju dan 21 pelaku UMKM 21 menyatakan kurang setuju
terhadap pernyataan tersebut. Pelaku UMKM yang tidak setuju dan yang kurang setuju berpendapat bahwa segala sosialisasi tentang redenominasi tidak perlu
dilakukan pada saat ini mengingat kondisi sosial, politik, dan perekonomian Indonesia tidak stabil.
Sebanyak 61 pelaku UMKM 61 menyatakan setuju bahwa sosialisasi redenominasi tidak mutlak harus dilakukan oleh Bank Indonesia. Peran
pemerintah dan akademisi juga harus berperan dalam mensosialisasikan kebijakan
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Responden lainnya, 16 pelaku UMKM 16 menyatakan tidak setuju dan 22 pelaku UMKM 22 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan
tersebut. Sebanyak 63 pelaku UMKM 63 menyatakan setuju bahwa sampai pada
saat ini, banyak masyarakat khususnya pelaku UMKM di Kota Medan belum mengetahui redenominasi. Responden lainnya, 12 pelaku UMKM 12
menyatakan tidak setuju dan 25 pelaku UMKM 25 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden yang kurang setuju dan yang tidak setuju
berpendapat bahwa pelaku UMKM yang berpendidikan tinggi pasti mengetahui redenominasi.
Sebanyak 62 pelaku UMKM 62 menyatakan setuju bahwa sosialisasi redenominasi masih sangat sedikit dilakukan. Reponden lainnya, 13 pelaku
UMKM 13 menyatakan tidak setuju dan 25 pelaku UMKM 25 menyatakan kurang setuju. Responden yang menyatakan setuju bahwa sosialisasi
redenominasi masih sedikit dilakukan beralasan karena masih belum stabilnya kondisi perekonomian di Indonesia sehingga sosialisasi masih sedikit.
Sebanyak 81 pelaku UMKM 81 menyatakan setuju bahwa rencana redenominasi rupiah memakan biaya yang sangat tinggi. Setidaknya, perbankan
harus berinvestasi lagi di bidang teknologi informasi TI. Responden lainnya, 2 pelaku UMKM 2 menyatakan tidak setuju dan 17 pelaku UMKM 17
menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden yang menyatakan setuju bahwa redenominasi rupiah memakan biaya yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Namun biaya tinggi tersebut akan mendukung kesuksesan terwujudnya redenominasi mata uang rupiah.
Sebanyak 16 pelaku UMKM 16 menyatakan setuju bahwa redenominasi hanya akan memicu kenaikan inflasi. Responden lainnya, 51 pelaku
UMKM 51 menyatakan tidak setuju dan 33 pelaku UMKM 33 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersbut. Responden yang
menyatakan tidak setuju dan yang kurang setuju karena redenominasi akan memicu kenaikan inflasi berpendapat bahwa redenominasi tidak akan
mempengaruhi kenaikan inflasi apabila masyarakat tidak konsumtif dan Bank Indonesia mampu menjaga kestabilan Jumlah Uang Beredar.
Sebanyak 84 pelaku UMKM 84 menyatakan setuju bahwa redenominasi tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu yang singkat. Perlu jangka
waktu yang panjang dalam melaksanakan kebijakan tersebut. Responden lainnya, 2 pelaku UMKM 2 menyatakan tidak setuju dan 14 pelaku UMKM 14
menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden yang menyatakan setuju bahwa redenominasi tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu
yang singkat karena diperlukan sosialisasi kepada masyarakat dan tahap penarikan uang rupiah lama ke uang rupiah yang baru.
Sebanyak 66 pelaku UMKM 66 menyatakan setuju bahwa kontra terhadap redenominasi terjadi karena masih banyaknya masyarakat Indonesia
yang miskin. Responden lainnya, 10 pelaku UMKM 10 menyatakan tidak setuju dan 24 pelaku UMKM 24 menyatakan kurang setuju terhadap
pernyataan tersebut. Responden yang menyatakan setuju bahwa kontra
Universitas Sumatera Utara
redenominasi karena banyaknya masyarakat Indonesia yang miskin berpendapat bahwa mereka akan menghambat sosialisasi tentang redenominasi akibat faktor
ekonomi dan ilmu pengetahuan. Sebanyak 65 pelaku UMKM 65 menyatakan setuju bahwa
redenominasi hanya akan membuang dana pemerintah karena untuk saat ini belum tepat dilakukan di Indonesia. Responden lainnya, 10 pelaku UMKM 10
menyatakan tidak setuju dan 25 pelaku UMKM 25 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden yang menyatakan tidak setuju dan
kurang setuju terhadap pernyataan tersebut berpendapat bahwa walaupun redenominasi membuang biaya pemerintah, redenominasi harus segera
dilaksanakan beberapa waktu mendatang. Hal ini dikarenakan untuk menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang.
Sebanyak 86 pelaku UMKM 86 menyatakan setuju bahwa redenominasi sangat memudahkan pencatatan nominal harga dalam neraca
keuangan. Responden lainnya, 1 pelaku UMKM 1 menyatakan tidak setuju dan 13 pelaku UMKM 13 menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan
tersebut. Pelaku UMKM yang setuju berpendapat bahwa redenominasi akan membuat pencatatan keuangan menjadi sederhana karena angka nominal uang
rupiah lebih sederhana. Sebanyak 72 pelaku UMKM 72 menyatakan setuju bahwa kebijakan
redenominasi sudah tepat dilaksanakan di Indonesia. Responden lainnya, 13 pelaku UMKM 13 menyatakan tidak setuju dan 15 pelaku UMKM 15
menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden yang setuju
Universitas Sumatera Utara
bahwa redenominasi tepat dilakukan di Indonesia berpendapat karena nominal uanag rupiah yang banyak sehingga tidak mengefisiensikan sistem pembayaran.
Selain itu redenominasi akan mendukung Indonesia dalam menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 mendatang. Palaku UMKM yang
tidak setuju dan yang kurang setuju terhadap redenominasi rupiah berpendapat bahwa redenominasi belum tepat dilakukan Bank Indonesia karena kondisi
perekonomian Indonesia yang belum stabil dan Indonesia masih berada dalam kondisi politik yang belum stabil pasca pemilu legislative dan menjelang
pemilihan presiden pada tahun 2014. Berikut ini adalah distribusi frekuensi dan persentase persepsi pelaku
UMKM terhadap redenominasi rupiah di Kota Medan yang tersaji pada Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Persepsi Pelaku UMKM
Terhadap Redenominasi Rupiah di Kota Medan 2014 n=100
No. Pernyataan
Kategori Penilaian TS
KS S
f f
f
1. Redenominasi tidak sama dengan
sanering. 19
19 11
11 70
70 2.
Tujuan redenominasi adalah sebagai efisiensi penghitungan dalam sistem
pembayaran. 7
7 5
5 88
88
3. Sukses redenominasi hanya bisa
dilakukan pada saat inflasi dan ekspektasi inflasi stabil dan rendah.
8 8
17 17
75 75
4. Tidak ada kerugian dalam redenominasi
karena daya beli tetap sama. 12
12 13
13 75
75 5.
Nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan
dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan.
19 19
15 15
66 66
6. Pada masa transisi dipersiapkan secara
matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak.
22 22
17 17
61 61
7. Perlu diadakan sosialisasi kepada
masyarakat sebelum kebijakan redenominasi dilaksanakan.
11 11
23 23
66 66
8. Sosialisasi menggunakan berbagai
media seperti koran, iklan di TV, spanduk, dll menunjang keberhasilan
redenominasi. 12
12 23
23 65
65
9. Bank Indonesia secara langsung
mensosialisasikan redenominasi ke seluruh masyarakat baik di kota maupun
di desa. 14
14 23
23 63
63
10. Seminar tentang redenominasi dari
Bank Indonesia adalah cara terbaik untuk mensosialisasikan redenominasi.
14 14
21 21
64 64
11. Sosialisasi redenominasi tidak mutlak
harus dilakukan oleh Bank Indonesia. Peran pemerintah dan akademisi juga
harus berperan dalam mensosialisasikan kebijakan tersebut.
16 16
22 22
61 61
Universitas Sumatera Utara
12. Sampai pada saat ini, banyak
masyarakat khususnya pelaku UMKM di Kota Medan belum mengetahui
redenominasi. 12
12 25
25 63
63
13. Sosialisasi redenominasi masih sangat sedikit dilakukan.
13 13
25 25
62 62
14. Rencana redenominasi rupiah memakan biaya yang sangat tinggi. Setidaknya,
perbankan harus berinvestasi lagi di bidang teknologi informasi TI.
2 2
17 17
81 81
15. Redenominasi hanya akan memicu kenaikan inflasi.
51 51
33 33
16 16
16. Redenominasi tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu yang singkat. Perlu
jangka waktu yang panjang dalam melaksanakan kebijakan tersebut.
2 2
14 14
84 84
17. Kontra terhadap redenominasi terjadi
karena masih banyaknya masyarakat Indonesia yang miskin.
10 10
24 24
66 66
18. Redenominasi hanya akan membuang
dana pemerintah karena untuk saat ini belum tepat dilakukan di Indonesia.
10 10
25 25
65 65
19. Redenominasi sangat memudahkan
pencatatan nominal harga dalam neraca keuangan.
1 1
13 13
86 86
20. Kebijakan redenominasi sudah tepat dilaksanakan.
13 13
15 15
72 72
Lanjutan Tabel 4.4 …
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN